Dosen pembimbing:
Karwati, SST., MM., M.Keb
Disusun Oleh :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak dini usia merupakan suatu proses pembinaan dan tumbuh
kembang anak semenjak bayi keluar dari rahim ibunya. Pembinaan dan
pendidikan dilakukan secara menyeluruh baik dalam aspek fisik maupun non
fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan
spiritual), motorik, akal fikir, emosional dan sosial yang dilakukan secara tepat dan
benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, seperti yang tertuang
dalam hasil konferensi Genewa tahun 1979.
Pendidikan paling dasar untuk anak usia dini terletak sejak usia lahir, pada
usia ini merupakan pondasi dari kematangan untuk aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk usia yang selanjutnya. Apabila pelaksanaan pendidikan
pada anak sejak usia lahir dapat berjalan dengan baik maka proses pendidikan di usia
selanjutnya juga akan berjalan dengan baik bahkan akan berkembang dengan optimal.
Namun, reflex yang muncul pada bayi terkadang di tanggapi oleh masyarakat
awam sebagai sesuatu yang tidak lazim. Contohnya : bayi yang baru lahir sedang tidur
nyenyak. Ibu dan bapak pasti akan mendapati atau tak jarang si kecil tiba-tiba
bergerak seperti orang kaget tapi tak terbangun. Sehingga, tak sedikit orang tua yang
takut, nanti bayinya akan kena penyakit jantung lantaran kerap terkaget-kaget seperti
itu,
1
2
B. Tujuan
1. Apa yang di maksud dengan reflex pada bayi ?
2. Bagaimana cara dan apa saja macam pemeriksaan reflek pada bayi ?
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan reflex pada bayi ?
2. Bagaimana cara dan apa saja macam pemeriksaan reflek pada bayi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Reflex merupakan respon alami yang dimiliki bayi sehingga bayi dapat
bertahan hidup diluarkandungan. Kebanyakan reflek yang diperlihatkan oleh bayi
ketika lahir dengan sendirinya akanhilang dalam beberapa bulan seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan bayi.Biasanya pada usia 3-6 bulan bayi sudah dapat
melakukan aktivitasnya secara voulenter / sadar(bayi dapat mengontrol gerakannya).
Pada usia inilah sebagian besar reflek yang dimiliki bayisudah menghilang.
Sentulah bagian atas atau langit-langit mulut bayi. Bayi akan mulai
menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan dan
menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu , bayi
premature biasanya belum bisa menghisap dengan baik. Reflex ini akan
menghilang sekitar 3 sampai 6 bulan.
3
4
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh
bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke
arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat
dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3
hingga 4 bulan. Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks
menghisap dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi
untuk menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menentukan susu
ibu untuk meperoleh makanan.Cara melakukanya yaitu Sentuhlah pinggir mulut
bayi, bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Hal
ini membantu bayi ketika ia sedang ingin menyusu.
Cara melakukannya yaitu Sentuhlah telapak tanganya bayi, maka bayi akan
menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam
5
Refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang
terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.
5. Babinski Reflex.
Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia
satu bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bulan. Ketika kepala bayi
6
Tahapan gerak refleks ini merupakan gerakan yang sangat penting yang
dilakukan secara sadar, yaitu berjalan kaki. Gerak ini dapat ditimbulkan dengan
mengangkat bayi pada posisi tegak dengan kaki menyentuh lantai.
8. Reflek Galant
Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam ang berisi
air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
Refleks ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Refleks ini
berfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam. Meskipun bayi
akan mulai mengayuh dan menendang seperti berenang, namun meletakkan
bayi di air sangat beresiko. Bayi akan menelan banyak air pada air saat itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan sistem saraf pusat pada bayi dapat dinilai dengan pemeriksaan
otomatisme infantile, biasa disebut reflex primitif. Refleks-refleks ini berkembang selama
dalam kandungan, umumnya muncul setelah lahir, dan menghilang pada umur tertentu.
Kelainan pada refleks-refleks ini menandakan penyakit neurologis dan mengidentifikasikan
invesrtigasi lebih intensif. Kelainan-kelainan tersebut dapat berupa tidak ada pada umur yang
sesuai, tetap ada lembih lama dari normalnya, asimetris, berhubungan dengan postur atau
gerak tertentu (posturing/twitching).
8
DAFTAR PUSTAKA
Lakapu, Ovie. Tanpa tahun. Pemeriksaan reflek primitive pada bayi. Academia.edu.
https://www.academia.edu/24506038/Teknik_Pemeriksaan_Refleks_Primitif_Pada_Bayi
diakses 18 Februari 2020
RS. Puri Bunda. Tanpa tahun. Reflex pada bayi yang harus dikenal.
https://www.puribunda.com/16-refleks-pada-bayi-yang-harus-dikenali-sejak-lahir/ diakses 18
Februari 2020