Anda di halaman 1dari 16

A F

G R4)
O
T 4 0
3

R
A 1 0
1

- P6 0 8 1
A 01
AM (2
L L
S
U H R
U

RT
A
F
A
P HM A
D

A
DEFENISI

Persalinan yang berlangsung 12


jam atau lebih, bayi belum lahir,
yang dapat terjadi karena
pemanjangan kala I dan Kala II.
Partus lama adalah persalinan yang
berlangsung lebih dari 18 jam, yang
dimulai dari tanda-tanda
persalinan.

PARTUS LAMA
FAKTOR PENYEBAB

His tidak efisien (in adekuat)

Faktor janin
(malpresenstasi, malposisi,
janin besar)
Faktor jalan lahir (panggul
sempit, kelainan serviks,
vagina, tumor)

PARTUS LAMA
GEJALA KLINIK
PADA IBU PADA JAN IN
• Gelisah • Djj cepat, hebat, tidak
• Letih teratur bahkan negative
• Suhu badan meningkat • Air ketuban terdapat
• Berkeringat mekoneum kental kehijau-
hijauan, cairan berbau
• Nadi cepat
• Caput succedenium yang
• Pernafasan cepat
besar
• Meteorismus
• Moulage kepala yang
• Didaerah sering dijumpai hebat
bandle ring, oedema vulva,
• Kematian janin dalam
oedema serviks, cairan
kandungan
ketuban berbau terdapat
mekoneum • Kematian janin intrapartal

PARTUS LAMA
DIAGNOSIS KELAINAN
Tanda dan gejala klinis Diagnosis
Pembukaan serviks tidak membuka Belum inpartu, fase labor
(kurang dari 3 cm) tidak didapatkan
kontraksi uterus
pembukaan serviks tidak melewati 3 cm Prolonged laten phase
sesudah 8 jam inpartu
pembukaan serviks tidak melewati garis  
waspada partograf  
-       Frekuensi dan lamanya kontraksi -          Inersia uteri
kurang dari 3 kontraksi per 10 menit dan  
kurang dari 40 detik  
-       Secondary arrest of dilatation atau -          Disporporsi sefalopelvik
 arrest of descent  
-       Secondary arrest of dilatation dan -          Obstruksi
bagian terendah dengan caput terdapat  
moulase hebat, edema serviks, tanda  
rupture uteri immenens, fetal dan Malpresentasi
maternal distress
-       Kelainan presentasi (selain vertex)
Pembukaan serviks lengakap, ibu ingin kala II lama (prolonged, mengedan, tetapi tidak ada
kemajuan second stage)

PARTUS LAMA
PENANGANAN
1. False labor (Persalinan Palsu/Belum inpartu)
Bila his belum teratur dan porsio masih tertutup, pasien
boleh pulang. Periksa adanya infeksi saluran kencing,
KPD dan bila didapatkan adanya infeksi obati secara
adekuat. Bila tidak pasien boleh rawat jalan.
2. Prolonged  laten phase (fase laten yang memanjang)
Diagnosis fase laten memanjang di buat secara
retrospektif. Jika HIS berhenti pasien tersebut belum
inpartu atau persalinan palsu jika HIS makin teratur dan
pembukaan makinbertambah lebih dari 4 cm, pasien
dalam fase aktif.

PARTUS LAMA
3. Prolonged active phase  (fase aktif memanjang)
• Bila tidak didapatkan tanda adanya CPD (chepalo Pelvic
Disporportion) atau adanya obstruksi : Berikan berikan
penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki
kontraksi dan mempercepat kemajuan persalinan
• Bila ketuban intak, pecahkan ketuban. Bila kecepatan pembukaan
serviks pada waktu fase aktif kurang dari 1 cm/jam, lakukan
penilaian kontraksi uterusnya.
• Bila kontraksi uterus adekuat (3 dalam 10 menit dan lamanya lebih
dari 40 detik) pertimbangkan adanya kemungkinan CPD, obstruksi,
malposisi atau  malpresentasi.
• CPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil. Bila dalam
persalinan terjadi CPD akan kita dapatkan persalinan yang macet.
Cara penilaian pelvis yang baik adalah dengan melakukan partus
percobaan  (trial of labor) kegunaan  pelvimetri klinis terbatas.

PARTUS LAMA
4. Obstruksi (Partus Macet)
• Bayi hidup lahirkan dengan SC
• Bayi mati lahirkan dengan kraniotomi/embriotomi.
5. Malposisi/Malpresentasi
• Lakukan evaluasi cepat kondisi ibu (TTV)
• Lakukan evaluasi kondisi janin DJJ, bila air ketuban
pecah lihat warna air ketuban
• Pemberian bantuan secara umum pada ibu inpartu
akan memperbaiki kontraksi atau kemajuan
persalinan
• Lakukan penilaian kemajuan persalinan memakai
partograf
• Bila terjadi partus lama lakukan penatalaksanaan
secar spesifik sesuai dengan keadaan malposisi atau
malpresentasi yang didapatkan.

PARTUS LAMA
6. Kontraksi uterus tidak adekuat (inersia uteri)
Bila kontraksi uterus tidak adekuat dan disporporsi
 atau obstruksi bias disingkirkan, penyebab paling
banyak partus lama adalah kontraksi yang tidak
adekuat
7. Kala II memanjang (prolonged explosive phase)
Upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi
karena mengurangi jumlah oksigen ke plasenta, maka
dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara
spontan, mengedan dan menahan nafas yang etrlalu
lama tidak dianjurkan. Perhatikan DJJbradikardi yang
lama mungkin terjadi akibat lilitan tali pusat. Dalam
hal ini lakukan ekstraksi vakum / forcep bila syarat
memenuhi.

PARTUS LAMA
DEFENISI
Partograf adalah alat bantu yang
digunakan selama fase aktif persalinan.
Tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk:
• Mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui pemeriksaan dalam.
• Mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal. Dengan demikian,
juga dapat melakukan deteksi secara dini
setiap kemungkinan terjadinya partus lama
(Depkes RI, 2007).

PARTOGRAF
PENGGUNAAN
• Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan
sebagai elemen penting asuhan persalinan.
• Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat
(rumah, puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit,
dll).
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang
memberikan asuhan kepada ibu selama persalinan dan
kelahiran .
• Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan
para ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman
dan tepat waktu.

PARTOGRAF
PENCATATAN SELAMA FASE AKTIF
PERSALINAN
Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi
dimulai pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan
kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif
persalinan, termasuk:
 Informasi tentang ibu
 Kondisi janin
 Kemajuan persalinan
 Jam dan waktu
 Kontraksi uterus
 Obat-obatan dan cairan yang diberikan
 Kondisi ibu
 Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya

PARTOGRAF
PENCATATAN PADA LEMBAR BELAKANG
• Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk
mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan
kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak
persalinan kala I hingga kala IV (termasuk bayi baru lahir). 
• Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai Catatan Persalinan. 
• Nilai dan catatkan asuhan yang diberikan pada ibu dalam masa
nifas terutama selama persalinan kala empat untuk
memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya
penyulit dan membuat keputusan klinik yang se¬suai. 
• Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan
klinik, terutama pada pemantauan kala IV (mencegah
terjadinya perdarahan pascapersalinan). Selain itu, catatan
persalinan (yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat
pula digunakan untuk menilai/memantau sejauh mana telah
dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang dan bersih
aman.

PARTOGRAF
CATATAN PERSALINAN ADALAH TERDIRI DARI
UNSUR-UNSUR BERIKUT
• Data dasar erdiri dari tanggal, nama bidan, tempat
persalinan, alamat tempat persalinan, catatan, alasan
merujuk, tempat rujukan dan pendamping pada saat merujuk.
Isi data pada masing-masing tempat yang telah disediakan,
atau dengan cara memberi tanda pada kotak di samping
jawaban yang sesuai.
• Kala I terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf
saat melewati garis waspada, masalah-masalah yang
dihadapi, penatalaksanaannya, dan hasil penatalaksanaan
tersebut.
• Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat
janin, distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan dan
hasilnya.

PARTOGRAF
• Kala III terdiri dari lama kala III, pemberian oksitosin,
penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus,
plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit,
laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah penyerta,
penatalaksanaan dan hasilnya, isi jawaban pada tempat
yang disediakan dan beri tanda pada kotak di samping
jawaban yang sesuai.
• Informasi tentang bayi baru lahir terdiri dari berat dan
panjang badan, jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru
lahir, pemberian ASI, masalah penyerta, penatalaksanaan
ter¬pilih dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang
disediakan serta beri tanda ada kotak di samping jawaban
yang sesuai.
• Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus, kontraksi uterus, kan¬dung kemih dan perdarahan.
Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk
menilai apakah terdapat risiko atau terjadi perdarahan
pascapersalinan.

PARTOGRAF
IH
S
KA
A
IM
ER
T
&
A N
K I
SE

Anda mungkin juga menyukai