Anda di halaman 1dari 4

Kamis, 28 Mei 2020

TUGAS PENGGANTI UTS MATA

REVIEW JURNAL

“REINOPATHY OF PREMATURITY : AN EMERGING AND


EVOLVING CHALLENGE”

Kelompok 8 :

ASRI MAULANI 20160811014001

ISAK KASE WAICANG 20160811014002

ADVENIA MERRY BINSYOWI KAPISA 20160811014003

EMANUEL ADVENIA T. BAGA 20160811014005

MELINDA ANASTASYA IRENE BELLA 20160811014006

VITALIA SARUNI RUMKOREM 20160811014008

RUTH CITRA IRIANI PUTRI RAMANDEI 20160811014009

Dosen Pengampu :

dr. Yanuar Ali, Sp.M

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

2020
Kamis, 28 Mei 2020

Judul Retinopathy of Prematurity : An emerging and evolving challenge

Jurnal Indian Journal of Opthalmology

Download https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5621257/

Tahun, 2017 Sep; 65 (9): 782-784. doi: 10.4103 / ijo.IJO_783_17


volume,
issue,
halaman

Penulis Mangat Ram Dogradan Deeksha Katoch

Asri maulani, Isak Waicang, Advenia Kapisa, Emanuel Baga,


Reviewer
Melinda Bella, Vitalia Rumkorem, Ruth Ramandei

Tanggal 22 Mei 2020

Pada awal paragraf dituliskan tentang identifikasi oleh Worl Health


Organization (WHO) mengenai Retinopati of Prematurity (ROP) yang
merupakan penyebab kebutaan anak di negara berkembang dan
negara berpenghasilan menengah seperti India dan Cina. Namun hal
ini dapat dapat dicegah dengan adanya pemeriksaan dan manajemen
yang tepat waktu. Sementara itu fasilitas terpusat juga dapat
membantu memberikan perawatan yang optimal. Bayi dengan berat ≤
POKOK 2 kg atau ≤34 minggu kehamilan diwajibkan untuk melakukan
BAHASAN/ skrining. Kerja sama yang baik antara neonatologis, dokter anak,
INTI dokter kandungan, dan juga orang tua mampu untuk menyelamatkan
JURNAL bayi dari kebutaan akibat ROP.

Penatalaksanaan ROP dilakukan dengan Laser, Operasi pediatrik, dan


Lens-Sparing vitrectomy (LSV). Ablasi retina perifer dengan laser
masih merupakan gold standard untuk perawatan ROP. Operasi
pediatrik diperlukan untuk perkembangan ke Tahap 4 atau 5.
Sedangkan Lens-sparing vitrectomy (LSV) adalah inovasi terbaru
yang paling menarik.
Kamis, 28 Mei 2020

Edisi jurnal ini memuat tiga artikel mengenai aspek-aspek penting


dari manajemen ROP di luar fotokoagulasi laser

Gadkari dan Deshpande menjelaskan kelebihan dari Lens-Sparing


Vitrectomy (LSV) yaitu pada kasus pengobatan naif memerlukan
operasi luas dalam bentuk LSV, kemudian perawatan mata yang
dirawat dengan laser juga dapat menerima perawatan LSV. Tetapi
kelebihan penggunaan laser juga mampu membantu mengurangi
perdarahan intraoperatif selama operasi.

Agarkar dkk. melaporkan bahwa mata yang diobati dengan laser


memiliki miopia (kesalahan refraksi paling umum pada ROP) yang
lebih rendah dari pada kelompok LSV sampai tahun pertama dan
setelah itu kedua kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Namun, terdapat laporan yang menyarankan miopia lebih rendah pada
kelompok LSV dibandingkan dengan kelompok laser dan komponen
biometrik karena meskipun LSV tidak secara signifikan mengubah
panjang aksial,tetapi secara signifikan memperdalam ruang anterior.

Holz melaporkan bahwa posisi lensa secara signifikan lebih posterior


pada mata yang diobati dengan LSV. Lensa kristal yang bergerak
lebih jauh ke arah retina akan memiliki daya yang kurang efektif dan
karenanya mengurangi miopia.

Penulis jurnal juga menyatakan bahwa amblyopia, anisometropia,


strabismus, dan nystagmus adalah area lain yang menjadi perhatian
utama pada bayi-bayi ini yang membutuhkan strategi manajemen
jangka panjang.

ROP adalah penyebab utama hilangnya penglihatan yang dapat


Kesimpulan dicegah pada anak-anak. Deteksi dini dan tatalaksana yang tepat dari
retinopati pada prematuritas dapat mencegah kebutaan. Dengan
meningkatkan kualitas kesehatan dan kesadaran orangtua terhadap
bahaya ROP mampu untuk menurunkan angka kebutaan akibat ROP
dan juga perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Penatalaksanaan
Kamis, 28 Mei 2020

ROP dilakukan dengan Laser, Operasi pediatrik, dan Lens-Sparing


vitrectomy (LSV). Ablasi retina perifer dengan laser masih
merupakan standar emas untuk perawatan ROP, sedangjan LSV
adalah inovasi terbaru yang paling menarik

Kelebihan Jurnal ini memberikan pengetahuan kejadian ROP dan tatalaksananya


serta mengevaluasi faktor penyebab kejadian ROP di Negara
berkembang, serta memuat tiga artikel informatif tentang ROP
sehingga memberikan wawasan yang lebih luas untuk para pembaca.

Kekurangan Jurnal ini tidak mengikuti kaidah penulisan atau panduan penulisan
jurnal yang baik, tidak membahas metode penelitian yang digunakan
dan mengalir begitu saja. Dari awal penulisan penulis langsung
menjelaskan tentang pembahasan tanpa adanya keterangan mengenai
sub judul yang mewakili setiap paragraph sehingga membuat
pembaca bingung menentukan mana yang abstrak, pendahuluan,
pembahasan, dll. Terdapat beberapa kalimat yang dijelaskan namun
saling bertolak belakang (paragraph 1 pada jurnal). Dan juga jurnal ini
ditujukan tidak untuk semua kalangan, melainkan kalangan tertentu
karena maksud dari tulisan jurnal ini sulit untuk dipahami.

Anda mungkin juga menyukai