Dosen Pengampu
Disusun oleh
KELOMPOK 6
Lala Claudia Sasarari 20160811014015
Nadia Clarita Sihombing 20160811014016
Anindita Abriani Pirade 20160811014017
Desrita Ayu Tangdi Alla 20160811014018
Gloria Toding Lembang 20160811014019
Novelia Madjar 20160811014021
Novitasari Maulana 20160811014022
Emince Tabuni 20160811014024
Natalia Irma Mumpu 20160811014026
Melviana M Mubalus 20160811014029
Devi Nurdianti 20160811014030
Elsina P Salakay 20160811014032
PENDAHULUAN
Dua cabang ilmu yaitu anatomi dan fisiologi menjadi dasar yang penting
untuk memahami bagian tubuh dan fungsinya. Anatomi adalah ilmu yang
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh dan bagaimana tubuh bekerja.
Karena struktur dan fungsinya sulit dipisahkan maka kedua ilmu ini akan
Contohnya adalah ketika kita mempelajari struktur mata manusia maka kita
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara
pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu
yang dengan segera di hantarkan pada otak. Mata memiliki fotoreseptor yang
ketebalan 200 μm) oleh kornea dan lensa. Lensa adalah struktur kristalin
berkas cahaya ke retina. Pada makalah ini secara khusus akan dibahas lebih
TINJAUAN PUSTAKA
10 mm dan ketebalan lensa adalah 3,5 mm saat lahir hingga 5 mm saat usia
lanjut. Berat lensa 135 mg pada usia 0-9 tahun hingga 255 mg pada usia 40-80
tahun.
iris dan badan vitreus pada lengkungan berbentuk cawan badan vitreus yang di
sebut fossa hyaloid. Lensa bersama dengan iris membentuk diafragma optikal
yang memisahkan bilik anterior dan posterior bola mata. Lensa tidak memiliki
tempatnya oleh serat zonula yang berada di antara lensa dan badan siliar. Serat
zonula ini, yang bersal dari ephitel siliar, adalah serat kaya fibrilin yang
Lensa adalah suatu struktur kristalin bikonveks, avaskular, tak berwarna dan
besar dan berkurang elastik. Nucleus dan korteks terbentuk dari lamellae
slitlamp. Huruf Y ini tampak tegak dianterior dan terbalik diposterior. Masing-
masing serat lamellar mengandung sebuah inti gepeng. Pada pemeriksaan
mikroskop, inti ini jelas dibagian perifer lensa didekat ekuator dan berbatasan
sebagai zonula (zonula zinnia), yang tersusun atas banyak fibril; fibril-fibril ini
berasal dari permukaan corpus ciliare dan menyisip kedalam ekuator lensa.
Enam puluh lima persen lensa terdiri atas air, sekitar 35%-nya protein
terdapat sedikit sekali mineral seperti yang biasa ada dijaringan tubuh lainnya.
tereduksi. Protein lensa terdiri dari watersoluble dan water insoluble. Water
soluble merupakan protein intraseluler yang terdiri dari alfa (α), beta (β) dan
delta (δ) kristalin, sedang yang termasuk dalam water insoluble adalah urea
soluble dan urea insoluble. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa dari pada di
kebanyakan jaringan lain. Seperti telah disinggung sebelumnya, tidak ada serat
Pada fetus, bentuk lensa hampir sferis dan lemah. Pada orang dewasa lensa
lebih padat dan bagian posterior lebih konveks. Proses sklerosis bagian sentral
lensa, dimulai pada masa kanak-kanak dan terus berlangsung secara perlahan-
lahan sampai dewasa dan setelah ini proses bertambah cepat dimana nukleus
menjadi lebih besar dan korteks bertambah tipis. Pada orang tua lensa menjadi
lebih besar, lebih gepeng, warna kekuning-kuningan, kurang jernih dan tampak
sebagai “grey reflex” atau “senile reflex”, yang sering disangka katarak,
padahal salah. Karena proses sklerosis ini, lensa menjadi kurang elastis dan
daya akomodasinya pun berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia, pada orang
hal ini dapat dicapai, maka daya refraksinya harus diubah-ubah sesuai dengan
sinar yang datang sejajar atau divergen. Perubahan daya refraksi lensa disebut
lensa sampai ukurannya yang terkecil; dalam posisi ini, daya refraksi lensa
lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh daya biasnya. Kerjasama fisiologik
antara korpus siliaris, zonula dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke
terdapat fungsi refraksi, yang mana sebagai bagian optik bola mata untuk
Terletak ditempatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tidak memiliki serabut saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat. Lensa terletak
di bilik posterior bola mata, Enam puluh lima persen lensa terdiri atas air, sekitar
tubuh). Pada fetus, bentuk lensa hampir sferis dan lemah. Pada orang dewasa
lensa lebih padat dan bagian posterior lebih konveks. Fungsi utama lensa adalah
memfokuskan berkas cahaya ke retina. . Selain itu juga terdapat fungsi refraksi,
yang mana sebagai bagian optik bola mata untuk memfokuskan sinar ke bintik
Dafrani, Putri. (2019). Buku Ajar Anatomi & Fisiologi. Padang : Penerbitan dan
Percetakan CV Berkah Prima.
Ilyas S, Yulianti SR. (2018). Ilmu Penyakit Mata, edisi 5. Jakarta : Badan Penerbit
FKUI.
Pearce E.C. (2006). Anatomy & Physiology (Anatomi dan Fisiologi). Jakarta: PT
Gramedia, Cetakan ke-28.