Anda di halaman 1dari 45

TUMOR &

KEGANASAN
ORGAN GENITAL

DESRITA AYU TANGDI ALLA


20160811014018
I. Vulva
Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat
episiotomi
b. Kista Sisa Jaringan Embrio :
 Kista Gartner : pada dinding lateral – antero
lateral vagina sampai dekat uretra dan klitoris
 Kista / hidrokele saluran nuck berasal dari sisa
prosessus vaginalis yang terletak dalam
saluran inguinal
c. Kista Kelenjar :
 Kista Bartholini : terjadi akibat
radang
 Kista : pada labium mayora berasal dari
sebasea kelenjar sebasea kulit
 Hidradenoma : asal kelenjar keringat akibat
sumbatan kelenjar
 Kista parauretra (skene) keringat
: saluran tertutup
akibat
 Kista : dapat tumbuhinfeksi
pada
endometriosis vulva atau
vagina
Tumor
Solid
a. Tumor Epitel :
 Kondiloma
Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Makroskospis seperti jengger ayam Tumbuh
pada vulva, sekitar anus, sampai vagina dan
serviks
 Karunkula Uretra Neoplasma:
Polip merah muda bertangkai pada dorsal
muara uretra.
Gangguan : nyeri waktu berjalan dan duduk,
dispareunia, disuria, perdarahan,
pembengkakan
 Karunkula Uretra Granulomatosa :
Jaringan granulosa pada muara uretra
 Nevus Pigmentosus
Lesi kehitaman 1 – 2 mm
 Hiperkeratosis :
Disebabkan infeksi menahun dermatitis
Tumor jinak berpapil : menahun
Leukoplakia : < dermatitis
 Tumor jinak berpapil
 Leukoplakia :

 Likhen sklerosis, kraukosis


(berkerut)
 Hiperkeratosis
 Tumor jaringan
 Fibroma mesodermallunak warna putih
: konsistensi
keabu – abuan
 Lipoma : dari jaringan lunak disekitar labium
mayus, lunak, bisa besar sekali
 Leomioma : dari otot polos – ligamentum
rotundum
 Neurofibroma : dari sarung serabut saraf
 Hemangioma : berupa varises kecil kecil dapat
menyebabkan perdarahan
 Limfangioma : dari jaringan pembuluh limfe
II. Tumor Jinak Vagina
a. Kistik : Sama sifatnya dengan tumor kistik pada vulva
b. Tumor solid :
 Granuloma : jaringan granulasi yang berbatas
– batas, sering berbentuk polip
 Tumor miksoid vagina : konsistensi lunak berisi
jaringan miksomatosa
 Adenosis vagina : terletak dekat serviks uteri,
disebabkan pemberian dietilstilbestrol atau estrogen
sintetik lainnya. Dapat jadi adeno carcinoma
III. Tumor Jinak
Uterus
Ektoserviks
:  Kista sisa jaringan embrional pada dinding samping
ektoserviks
 Kista endometriosis : letaknya superfisial
 Kista naboti : kista retensi kel endoserviks
 Papilloma : seperti kondiloma akuminata
 Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan
Endoserviks : perdarahan
 Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari selaput
lendir endoserviks
Endometrium :
 Polip endometrium : bisa berasal dari Adenoma,
Adenofibroma, mioma submukosa
 Adenoma – adenofibroma : dari epitel
endometrium
 Mioma submukosum : mioma tumbuh bertangkai keluar
dari uterus (myoma geburt)
 Polip plasenta : berasal dari plasenta yang tertinggal
setelah partus maupun abortus
 Miometrium :
 Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan

ikat.
 Istilah lain : fibromioma, leiomioma, fibroid.

* Patologi anatomi :
― Mioma submukosum : dibawah endometrium

―Mioma intramural : didinding uterus


― Mioma subserosum : keluar dari dinding uterus.
IV.Tumor Jinak Ovarium
 Non Neoplastik :
1. Akibat Radang
2. Tumor Lain
 Kista Folikel
 Kista Korpus Luteum
 Kista Lutein
 Kista Inklusi Germinal
 Kista Endometrium
 Kista Stein -
Leventhal
 Neoplastik :
1. Kistik :
 Kista Ovarii Simpleks
 Kistadenoma Ovarii Serosum
 Kistadenoma Ovarii Musinosum
 Kista Endometrioid
 Kista Dermoid
2. Solid :
• Fibroma, Leiomioma, Fibroadenoma,
Papiloma, Angioma, Limfangioma
• Tumor Brenner
• Tumor Sisa Adrenal
 Klinik Tumor Ovarium :

Sebagian besar gejala dan tanda


akibat :
 Pertumbuhan

 Aktivitas endokrin

 Komplikasi dari tumor – tumor tersebut


 Akibat Pertumbuhan :
 Pembengkakan di perut

 Menekan alat sekitarnya :

 Obstipasi, gangguan miksi, edema tangkai,


rasa sesak, tidak ada nafsu makan

 Akibat aktivitas endokrin :


 Mengubah pola haid
 Akibat komplikasi :
 Perdarahan kedalam kista
 Putaran tangkai
 Infeksi pada tumor
 Robekan dinding kista
 Perubahan kearah keganasan
 Tumor ovarium non
neoplastik :
 Abses Ovarium
 Abses Tuba Ovarial
 Kista Tuba Ovarial
TUMOR GANAS ALAT
GENITAL
1. Vulva
 Karsinoma vulva :
 80-85% pada wanita pasca menopause

 Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun

 Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan hygiene

seksual yang kurang


 Gambaran Klinik :
 Adanya benjolan
 Ulkus
 Lesi yang berdarah

 Penanganan :
 Stadium 0 : vukvektomi luas
 Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
 Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
 Melanoma Vulva :
 Benjolan yang berwarna hitam kebiruan
 Menyebar secara limfogen dan
hematogen
 Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari kelenjar
Bartholini
 Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya

— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar

limfe
 Penyakit Paget
 Lesi intraepitelial vulva

 Karsinoma verukosa :
 Berbentuk papil
 Penyebaran sangat cepat
( hematogen )
Tumor Ganas Sekunder Pada Vulva
 Dari serviks, vagina, uterus
 Paling sering adalah METASTASIS
khoriokarsinoma
 Warna khas biru kehitaman
Tumor Ganas Vagina
 Jarang
 Bisa akibat pemberian hormon Dietylstilbestrol
= DES, anaknya menderita clear cell
carcinoma
Karsinoma Vagina
 99% adalah squamous cell karsinoma

 Sisanya : adenocarcinoma, rhabdomiosarcoma

Gambaran klinik :
 Adanya fluor albus
 Ulkus
 Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga
kol
Serviks
Uteri
 Epidemiologi :
 Tumor ganas ginekologi tingkat pertama di Indonesia
 Umur terbanyak : 45 – 50 tahun
 Periode latent fase perinvasif jadi invasif :
10 tahun
 Etiologi :
 Secara epidemiologi : virus HPV tipe
16,18
 Faktor Resiko :
 Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia <
16tahun
 Insiden meningkat sesuai paritas
 Jarak persalinan terlalu dekat
 Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual
rendah )
 Aktivitas seksual berganti pasangan :
promiskuitas
 Jarang ditemui pada wanita yang suaminya
disunat
 Adanya kebiasaan merokok
 Gambaran Klinik :
 Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
 Perdarahan (post coital bleeding) = perdarahan
kontak ( 75-80% )
 Anemia akibat perdarahan
 Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
 Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ yang
kena.
 Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%

 Penanganan :
 Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )

- Konisasi , Histerektomi total


 Stadium Ib, II a :

- Histerektomi radikal dengan


limphadenektomi pelvik, pasca bedah
dilanjutkan dengan penyinaran
 Stadium IIb,III,IV :

 Tindakan bedah tidak dibenarkan


 Terapi primer : Radiotherapi
Sarkoma Serviks
 Jarang ditemukan
 Sarkoma botrioides
 Biasanya pada bayi dan anak-
anak
 Bentuk polipoid seperti buah
anggur
 Penyebaran cepat  hematogen
 Progosis buruk
Corpus Uterus
 Berasal dari endometrium dan miometrium
 Insiden makin meningkat, sebab usia wanita makin
meningkat
 Tumor ganas  negara industri

GOLONGAN RESIKO TINGGI


 Diabetes melitus

 Hipertensi

 Obesitas (BMI > 30 kg/m2)

 Menderita perdarahan uterus abnormal


 Wanita infertil atau subfertil akibat
hiperesterogenisme (siklus
anovulator)
 Wanita yang menderita tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen (tumor sel
granulosa)
 Wanita dengan usia perimenopausal 50-60
th
Tingkat Pre Kanker
 Hiperplasia adenomatosa

 Hiperplasia endometrium yang atopik

Patologi
 90%  adenokarsinoma

 10%  karsinoma epidermoid,

adenoabentoma, sarkoma, karsino sarkoma


Adenokarsinoma
3 derajat histologik :
 G1  diferensiasi sel masih baik
 G2  sudah terdapat bagian yang solid/ pada
 G3  sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
 Cenderung lambat, kecuali pada G3

 Menyebar kepermukaan uterus,

endoservik
 Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
 Stadium awal : pemeriksaan ginekologi
negatif
 Biasanya tersembunyi
 Proses lanjut : gejala penekanan,
perdarahan abnormal
 Cara diagnosa :
 Kuret terutama kuret terarah dengan
histeroskopi
 Aspirasi endometrium
 USG transvaginal
Penanganan
 Prinsip umum  total abdominal, histerektomi,

salfingooforektomi bilateral, pembilasan cairan


peritoneum, pengangkatan kelenjar limfe
perlvik

 Sesudah pembedahan dilanjutkan dengan radioterapi/


khemoterapi

 Terapi paliatif  dengan hormonal, progesteron dosis


tinggi, provera tablet 100 mg, 2-4x/ hari
Sarkoma Uterus
 Leiomiosarkoma
 Endometrial Sarkoma
 Karsinoma Sarkoma
 Prognosa jelek
 Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan
dengan radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma
 Termasuk dalam neoplasia trofoblas ganas (NTG)
 50% didahului oleh mola hidatidosa, 25% oleh
abortus 22% sesudah kehamilan biasa, 2% sesudah
kehamilan ektopik

Etiologi :
 Kehamilan Dengan Interval Pendek

 Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)

 Defisiensi Protein
Gejala Klinik
 Perdarahan pervaginam dan PA : sel khariokarsinoma

 Kadar beta HCG yang sangat tinggi

Pengobatan
 Khemoterapy (MTX)

 Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi


TUMOR GANAS
OVARIUM
Epidemiologi
 25% dari semua keganasan alat reproduksi

 Rata-rata kasus baru 157.100.000 populasi wanita

setiap tahun

Patologi
 Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka

ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)


 60% pada usia perimenopause, 30% masa

reproduksi, 10% pada wanita muda


Klasifikasi
1. Tumor epitel  serosa, musinosa, endometrioid, clear
cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord  granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel  disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli
embrioma, khorio karsinoma, teratoma immatur,
struma ovarii
Penyebaran :
 T.G.O  menyebar secara limfogen kekelenjar para

aorta, mediastinal, supraclavicula  paru, hati dan


otak
Gejala :
 Gejala desakan : infiltrasi ke jaringan sekitar

 Gejala penyebaran : implantasi peritoneum 

ascites
 Gejala hormonal : defeminisasi, maskulinisasi
(hiper estrogen)
Diagnosa :
 Masa di pelvik

 USG, CT SCAN

 Tumor marker

Penanganan :
 Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +

limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi


peritonium
 Kemudian diikuti kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai