Anda di halaman 1dari 12

DE

SR
ITA
AY
M U
IO 20 T
16 AN
M 08 GD
A 11 I A
UT kelo 014 LLA
ER m 0
p o 18
I k
9
definisi
Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, fibroid ataupun leiomioma
merupakan neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpanginya. Mioma uteri adalah
tumor jinak otot polos uterus yang dilipat
oleh pseudo kapsul, yang berasal dari sel
otot polos yang imatur. Dengan nama lain
leiomioma, fibroid dan fibromioma.
Faktor - faktor resiko
Usia penderita

Hormon endogen (Endogenous


Hormonal)

Riwayat Keluarga

Etnik

Kehamilan dan paritas

Diet

Berat Badan

Kebiasaan Merokok
Epidemiologi
Berdasarkan otopsi, novak menemukan 27%
wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang
mioma, pada wanita berkulit hitam ditemukan lebih
banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan
terjadi sebelum menarche. Setelah menopause
hanya kira – kira 10% mioma yang masih tumbuh.
Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39 – 11,7%
pada semua penderita ginekologi yang dirawat.
Klasifikasi
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks
uteri (1-3%) dan selebihnya adalah dari korpus
uteri. Menurut tempatnya di uterus dan menurut
arah pertumbuhannya, maka mioma uteri dibagi 4
jenis antara lain:
1. Mioma submukosa
2. Mioma intramural
3. Mioma subserosa
4. Mioma intraligamenter
Patogenesis
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri saat ini belum
diketahui. Mioma uteri banyak ditemukan pada usia reproduktif
dan angka kejadiannya rendah pada usia menopause, dan
belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche. Diduga
penyebab timbulnya mioma uteri paling banyak oleh stimulasi
hormon estrogen.1 Pukka menemukan bahwa reseptor estrogen
pada mioma uteri lebih banyak didapatkan dibandingkan
dengan miometrium normal. Meyer dan De Snoo
mengemukakan patogenesis mioma uteri dengan teori cell nest
dan genitoblast.
Tanda & Gejala Klinik
1. Perdarahan abdominal. Gangguan perdarahan yang
terjadi umumnya adaah hipermenore, menoragia, dan
dapat juga terjadi metrorargia.
2. Rasa nyeri. Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi
dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada
sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan.
3. Gejala dan tanda penekanan. Gangguan ini tergantung
dari besar dan tempat mioma uteri
4. Infertilitas dan abortus, dapat terjadi apabila sarang
mioma menutup atau menekan pars interstitial tuba,
sedangkan mioma submukosum juga memudahkan
terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
5. Tumor membesar terutama pada bulan – bulan pertama
karena pengaruh estrogen yang kadarnya meningkat
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis
 Pemeriksaan penunjang
Mioma uteri mudah
ditemukan melalui  Ultrasonografi
pemeriksaan bimanual rutin  Hiteroskopi
uterus.
 MRI (Magnetic
Temuan laboratorium Resonance Imaging)
Anemia merupakan akibat paling
sering dari mioma. Hal ini
disebabkan perdarahan uterus
yang banyak dan habisnya
cadangan zat besi.
Komplikasi

Degenerasi ganas Torsi( putaran tangkai )


Mioma uteri yang menjadi Sarang mioma yang
leiomiosarkoma ditemuken
bertangkai dapat
hanya 0.32 – 0.6 % dari
seluruh mioma serta mengalami torsi, timbul
merupakan 50 – 75 % dari gangguan sirkulasi akut
semua sarkoma uterus. sehingga mengalami
Keganasan umumnya baru
nekrosis.
ditemukan pada pemeriksaan
histologi uterus yang telah
diangkat.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah
tumor abdomen dibagian bawah atau panggul ialah
mioma subserosum dan kehamilan. Mioma
submukosum harus dibedakan dengan inversion
uteri. Mioma intramural harus dibedakan dengan
adenomiosis, koriokarsinoma, karsinoma korporis
uteri, atau suatu sarcoma uteri.
TataLaksana

Konservatif

Terapi Terapi
medikamentosa operatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai