Anda di halaman 1dari 57

Kelompok 21

 Nama tutor : Rr.Roekminiadi,dr.,Sp.PA


 Ketua : Okto Dolin Hutabarat ( 405190057)
 Sekretaris : Genclang Az – Zahra P (
405190180)
 Penulis : Vionie Florensia ( 405190091 )
 Anggota :
 Luvea ( 405180138 )
 Kirani Fitria Fajrin ( 405180209)
 Zhafira ( 405190018 )
 Lusiana Safitri ( 405190045)
 Rizki ahaya Putra ( 405190134 )
 Isma Ayu Nurannisa ( 405190194 )
 Agnes Stephanie Tanuwijaya ( 405190216 )
 Stefanus Silalong Palumpun ( 405190245 )
 Memicingkan : Mengecilkan diameter
palpebral yang bertujuan untuk
memfokuskan pandangan.
1. Apa saja refraksi atau visus?
2. Apa penyakit yang diderita anak tersebut?
3. Dibagian mata apa anak tersebut mengalami
gangguan?
4. Apakah bertambahnya usia mempengaruhi
ketajaman mata?
5. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk
mengetahui refraksi pada mata?
6. Apakah visus mata pada anak dan kaeka dapat
diobati?
7. Mengapa kakek menjauhkan koran saat
membaca? Tujuannya apa?
8. Berapa jarak pandang mata normal?
9. Bagaimana proses terjadinya penglihatan?
1. Miopi,hipermetropi,astigmatis,anetropia,emetr
opia
2. Mengalami miopai ( rabun jauh ) penglihatan
tidak jelas pada jarak jauh kelainan refraktif
,mata berupa citra yang dihasilkan berada di
dapan retina sehingga memerlukan lensa
cekung.
3. Di kornea karena terlalu cembung atau panjang
4. Mempengaruhi, semakin bertambahnya usia
kemampuan akomodasi mata menurun
5. Kartu snellen,hitung jari ( finger test ), uji
lambaian tangan ( waving hand test ), uji
proyeksi sinar ( dark light test ), uji pinhole
6. Tidak bisa,tapi bisa dikoreksi dengan memakai
kacamata,operasi lasik, operasi implan lensa intraokuler ( IOL
),banyak mengkonsumsi vitamin A yamg bermanfaat untul sel
kerucut contohnya wortel, dan mengkonsumsi beta karoten.
7. Karena kakek mengalami presniopi yang disebabkan lensa mata
tidak bekerja dengan baik tidak dapat memfokuskan cahaya
yang masuk ke bintik kuning dengan tepat
8. Jarak baca ± 25 – 30 cm jarak pandang = 6 m melalui snellen
9. Proses penglihatan :
 Cahaya memantulkan objek dan mengirim pada garis lurus
menuju mata
 Cahaya melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa
mata
 Kornea dan lensa membiaskan cahaya agar difokuskan ke lensa
mata
 Fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi
gelombang elektrik
 Gelombang elektrik meleli saraf menuju otak
 Otak memproses sinyal – sinyal menjadi sebuah bayangan
1. Mampu menjelaskan anatomi &
histologi mata
2. Mampu menjelaskna proses refraksi
pada mata
3. Mampu menjelaskna mekanisme &
fungsi akomodasi mata
4. Mampu menjelaskan tentang visus &
cara pemeriksaan visus
5. Mampu menjelaskan jenis – jenis
kelainan refraksi
• Mata terletak dalam rongga protektif di dalam
tengkorak yang disebut orbita.
• Organ ini termasuk bola mata ( bulbus oculi ) ,alat optik
dan struktur tambahan seperti :
 Otot ekstrinsik mata ( Mm. Externi bulbi oculi )
 Kelopak mata ( palpebrae )
 Conjunctiva (tunica conjunctiva )
 Organ lakrimalis ( apparatus lacrimalis )
Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 23
• Mata dibagi menjadi 3 bagian :
1. Lapisan mata luar yang terdiri dari sklera dan
kornea
2. Lapisan mata tengah yang terdiri dari
iris,badan ciliar dan koroid
3. Lapisan mata bagian dalam dibagi menjadi
dua, yaitu ruang anterior dan posterior
Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 23
Sobotta Atlas of Human Anatomy Vol. 1
Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas by Anthony L. Mescher, PhD, 13th Edition
Sobotta Atlas of Human Anatomy Vol. 1
Sembulingam, K dan Prema
Sembulingam. 2013. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Jilid 2. Edisi 5.
Jakarta: Bina Rupa Aksara
 Masing-masing mata terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan Fibrosa (Fibrous layer) : Lapisan paling luar dan kuat
yang terdiri dari sclera dan cornea yang transparan
2. Lapisan Vaskular (Vascular layer) / Uvea: Lapisan tengah yang
terdiri dari choroid, ciliary body, dan iris
3. Lapisan Retina : Lapisan terdalam yang terhubung dengan
otak besar (cerebrum) melalui bagian posterior N. opticus

 Bukan bagian dari lapisan-lapisan tersebut, lensa


adalah struktur transparant bikonveks sempurna
yang ditahan oleh sistem sirkular serabut zonula
(zonular fibers) yang menempel pada badan badan
siliar (ciliary body) dan berdekatan dengan corpus
vitreum bagian posterior.
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-Hill
 Camera anterior adalah suatu ruang yang terletak di antara
kornea, iris, dan lensa.
 Camera posterior adalah suatu ruang kecil yang terletak di
antara iris, prosesus siliaris, serat zonula (fibrae zonulares),
dan lensa.
 Camera vitrea (vitreous chamber) adalah ruang posterior
yang lebih besar, terletak di belakang lensa dan serat
zonula, dan dikelilingi oleh retina
 Camera anterior dan posterior terisi oleh cairan encer yang
disebut humor aquosus (aqueous
 humor). Cairan ini terus-menerus diproduksi oleh prosesus
siliaris (processus ciliaris) yang terletak di belakang iris.
 Camera vitrea berisi vitreous humor
 Sebagian permukaan anterior tertutup oleh bagian
berpigmen yang disebut iris, yang mengelilingi
lubang yang disebut pupil
 Iris dan lensa yang terletak pada bagian anterior
mata ditutupi oleh cairan aqueous humor yang
bening dan juga mengisi bilik anterior diantara
kornea dan iris serta bilik posterior diantara iris dan
lensa
 Bagian posterior bilik vitreous dikelilingi oleh retina
terletak dibelakang lensa dan serabut zonularnya
dan mengandung banyak jaringan penyambung
transparent yang disebut badan vitreous
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-Hill
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition.
McGraw-Hill
 Terdiri dari:
1. Sklera
2. Kornea
3. Limbus

Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-
Hill
 Terdiri dari :
1. Koroid
2. Badan siliaris
3. Iris

Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic


Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-
Hill
1. Epitel pigmen retina
2. Lap. Batang & kerucut
3. Membran limiting externa
4. Lap. granuler luar
5. Lap. Plexiform luar
6. Lap. Granuler dalam
7. Lap. Plexiform dalam
8. Lap. Ganglioner
9. Lapisan serat saraf optikus
10. Membran limiting dalam

Gartner Hiatt’s Color Textbook of Histology 3rd Ed.


Gartner Hiatt’s Color Textbook of Histology 3rd Ed.
SEL BATANG SEL KERUCUT

 Sel sel batang merupakan  Sel kerucut merupakan


fotoreseptor yang khusus fotoreseptor retina yang
untuk menirima cahaya khusus untuk menerima
redup cahaya terang dan warna
 Retina manusia memiliki  Retina manusia memiliki 6
sekitar 120juta sel batang atau 7 juta sel karucut

diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlations 11th Ed


1. Konjungtiva adalah membran mukosa tipis dan
transparan yang menutupi bagian anterior
sklera dan berlanjut sebagai Iapisan
permukaan dalam kelopak mata.
2. Kelopak mata adalah struktur fleksibel yang
mengandung kulit otot, dan konjungtiva yang
melindungi mata.
3. Kelenjar lakrimal menghasilkan cairan secara
kontinu untuk lapisan air rnata yang
melembapkan dan melumasi kornea dan
konjungtiva serta menyuplai O, ke sel epitel
kornea.
Atlas Histologi Junquiera Bab 23
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic
Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-
 Struktur bikonveks transparent persis
dibelakang iris
 Berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina
 Terdiri dari jaringan avascular dan sangat elastis
 Terdiri dari 3 komponen :
1. Kapsul lensa (lens capsule), tebal dan tempat
melekatnya serat dari zonula siliaris serta tersusun oleh
kolagen tipe IV
2. Epitel lensa (lens epithelium), terdiri dari sel selapis
kubis (hanya ada di bagian anterior lensa)
3. Serat lensa (lens fibers), sitoplasmanya terisi atas
protein yang disebut kristalin yang meningkatkan
indeks refraksi serat lensa
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-Hill
Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition.
McGraw-Hill
1. Lensa

2. Kornea
• Berperan besar dalam kemampuan refraktif
total mata.
• Kemampuan refraktif dapat disesuaikan
dengan mengubah kelengkungannya sesuai
kebutuhan untuk melihat dekat atau jauh.
• Kelengkungan kornea seseorang tidak pernah
berubah (kemampuan refraktif kornea tetap).
 Sherwood Human Physiology From Cells to Systems 9th Edition
• Cahaya jatuh diatas mata  bayangan
difokuskan pada retina  menembus dan
diubah kornea
• Lensa, badan aques dan vitrous 
membiaskan dan memfokuskan
bayangan pada retina bersatu
menangkap sebuah titik bayangan yang
difokuskan
Sherwood Human Physiology From Cells to Systems 9th Edition
Sherwood Human Physiology From Cells to Systems 9th Edition
Refraksi (pembiasan) =
pembelokan berkas
cahaya ketika berkas
cahaya berpindah antar
medium dengan densitas
(kepadatan) berbeda dan
dengan sudut tertentu,
dimana kecepatan cahaya
berubah
Faktor-faktor dalam derajat
refraksi :
1. Perbedaan densitas antar
2 media / rasio indeks bias
(berbanding lurus)
2. Sudut jatuhnya berkas
cahaya di medium kedua
(berbanding lurus Sherwood’ Introduction of Physiology 8h
Ed
 Semakin besar kelengkungan, semakin
besar derajat pembelokan.
• Permukaan konveks = konvergensi berkas
sinar, membawa berkas-berkas sinar lebih
dekat satu dengan yang lain.
• Konvergensi membawa suatu bayangan ke
titik fokus.
• Permukaan konkaf = mebuyarkan berkas
sinar (divergensi). Lensa konkaf bermanfaat
untuk mengoreksi kesalahan refraktif mata,
contohnya berpelinghatan dekat.
Sherwood’ Introduction of Physiology 8h Ed
Sherwood’ Introduction of Physiology 8h
Ed
 Kemampuan untuk menyesuaikan kekuatan
lensa.
 Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya
yang dikendalikan oleh otot siliaris.
 Otot siliaris berelaksasi  ligamentum suspensorium
menegang  memberi tegangan pd lensa  lensa
menjadi datar & lemah
 Otot siliaris berkontraksi  ligamentum suspensorium
menjadi lunglai dan tegangan lensa berkurang  lensa
kemudian bentuk bulat & kuat karena elastisitas.
 Sherwood’ Introduction of Physiology 8h Ed
Lauralee Sherwood. 2016. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: Saunders
Elsevier
Lauralee Sherwood. 2016. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: Saunders
Elsevier
 Cahaya dari sumber titik jauh, ketika difokuskan
pada retina, harus sangat kecil.
 Namun, karena sistem lensa mata tidak pernah
sempurna, titik retina seperti itu biasanya
memiliki diameter total sekitar 11 mikrometer,
bahkan dengan resolusi maksimal sistem optik
mata normal.
 Terang di tengah dan kabur ke arah pinggir
 Visus Sentralis
-Visus sentralis jauh: tak berakomodasi
- Visus sentralis dekat: akomodasi agar bayangan
jatuh tepat di retina cth, membaca
 Visus Perifer: menggambarkan luasnya
pengelihatan
Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th edition
Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th edition
 Ketajaman visus normal mata manusia untuk
membedakan antara sumber titik cahaya adalah
sekitar 25 detik.
 Fovea kuran dari 0.5 millimeter (<500
micrometers) ketajaman visus maksimum
terjadi dalam kurang dari 2 derajat dari lapang
pandang
Visus = d
D
d = jarak antara mata orang percobaan dan optotipi
Snellen
D = jarak dimana mata E masih mengenal
th
huruf tersebut
Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13 edition
• Ketajaman penglihatan
6/6 : Dapat melihat
huruf pada jarak 6 m
• Bila hanya dapat
membaca huruf baris
yang menunjukkan
angka 30 ketajaman
penglihatan 6/30
• Ketajaman penglihatan
6/50 dapat
membaca huruf baris
yang menunjukkan
angka 50
• Ketajaman penglihatan
6/60 Dapat
membaca pada huruf
jarak 6 m yang oleh
orang normal dapat di
liha pada jarak 60 m Guyton and Hall Textbook of Medical
th
• Bila huruf terbesar pada
kartu snellen tidak
dapat terbaca dengan
jelas
• Dapat melihat atau
mengitung jari pada
jarak 3 m ketajaman
penglihatan 3/60
Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology 13th edition
 Orang normal dapat melihat gerakan
atau lambaian tangan pada jarak 300m
 Mata melihat lambaian tangan jarak
ketajaman penglihatannya 1/300
Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology 13th edition
 Mata dapat mengenal adanya sinar saja
dan tidak dapat melihat lambaian tangan
 Bila penglihatannya tidak mengenal
adanya sinar buta total
Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology 13th edition
• Jika seseorang
diragukan apakah
gangguan
penglihatannya akibat
kelainan refraksi
• Bila dengan pinhole
penglihatan lebih baik
kelainan refraksi dapat
di perbaiki (kacamata)
• Bila penglihatan
berkurang ada
kelainan organik atau
kekeruhan media
Guyton and Hall Textbook of Medical
penglihatan yang Physiology 13th edition
menyebabkan
penglihatan menurun
• Berpenglihatan dekat,
rabun jauh
• Bola mata terlalu
panjang
• Bayangan jatuh di
depan retina
• Kelainan ini dapat
dikoreksi dengan
kacamata lensa
bikonkaf Ganong Review of Medical Physiology
24th Ed.
• Rabun dekat
• Bayangan jatuh di
belakang retina
• Dapat dikoreksi
dengan pemakaian
kacamata lensa
konveks (membantu
daya refraksi mata
dalam
memperpendek jarak
fokus). Ganong Review of Medical Physiology
24th Ed.
• Ketidakmemampuan mata untuk
memfokuskan benda-benda yang terletak
dekat dan disebabkan oleh elastisitas
lensa yang menurun seiring dengan
peningkatan usia.
• Dapat dikoreksi dengan lensa bikonveks.

https://visionsource-drmarksorrentino.com/common-eye-
problems/vision-problems/presbyopia
[Indonesia] Guyton
and Hall Textbook of
Medical Physiology
12th Ed
• Kelainan refraksi mata
yang menyebabkan
bayangan penglihatan
pada satu bidang
difokuskan pada jarak
yang berbeda dari
bidang yang tegak lurus
terhadap bidang
tersebut.
• Paling sering
disebabkan oleh terlalu
besarnya lengkung
kornea pada salah satu
bidang di mata.
• Dikoreksi dengan lensa [Indonesia] Guyton and Hall Textbook of
silindris. Medical Physiology 12th Ed
 Kelainan refraksi yaitu miopi,
hipermetropi dan astigmatisma
sedangkan presbioptik merupakan
kelainan akomodasi.
 Anak laki-laki diduga menderita miopia
sedangkan kakek diduga menderita
presbiopia.
 Untuk mengetahui berapa kekuatan lensa
yang diperlukan oleh anak laki–laki dan
kakek, dapat dilakukan pemeriksaan
menggunakan snellen chart.
 Adapun setelah di ketahui hasilnya, anak
laki- laki dapat di bantu dengan
kacamata berlensa konkaf dan kakek
dengan kacamata bikonkaf
 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 23
 Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas by Anthony L.
Mescher, PhD, 13th Edition
 Sherwood’ Introduction of Physiology 8h Ed
 Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th
edition
 Ganong Review of Medical Physiology 24th Ed.
 Mescher, Anthony L. 2018. Junqueira’s Basic
Histology Text & Atlas. 15th edition. McGraw-Hill
 https://visionsource-
drmarksorrentino.com/common-eye-
problems/vision-problems/presbyopia
 Sembulingam, K dan Prema Sembulingam. 2013.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jilid 2. Edisi 5.
Jakarta: Bina Rupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai