BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 2013). Pada kehamilan dan persalinan dapat terjadi perlukaan pada
alat-alat genital walaupun yang paling sering terjadi ialah perlukaan ketika
persalinan.Perlukaan alat genital pada kehamilan dapat terjadi baik pada uterus,
serviks, maupun vagina; sedangkan pada persalinan disamping pada ketiga
tempat di atas perlukaan dapat juga terjadi pada vulva dan perineum.Derajat
luka dapat ringan hanya berupa luka lecet saja sampai yang berat berupa
terjadinya robekan yang luas disertai perdarahan yang hebat (Winkjosastro,
2016).
Perlukaan pada jalan lahir dapat terjadi oleh karena memang disengaja
seperti pada tindakan episiotomi.Luka insisi yang lurus (rata) lebih mudah
diperbaiki dan lebih cepat sembuh dibanding luka laserasi yang robekannya
tidak teratur serta tidak terkendali. Hampir dari 90 % pada proses persalinan
banyak yang mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa episiotomi.
Biasanya penyembuhan luka pada robekan perineum ini akan sembuh
bervariasi, ada yang sembuh normal (6-7 hari) dan ada yang mengalami
kelambatan dalam penyembuhannya (Saleha, 2011).
Hal ini berisiko menyebabkan infeksi postpartum karena adanya luka
pada bekas perlukaan plasenta, laserasi pada saluran genital termasuk
episiotomi pada perineum, dinding vagina dan serviks.Luka pada perineum
akibat episiotomi, ruptur uteri atau laserasi merupakan daerah yang tidak
mudah kering.Perlukaan jalan lahir lahir dapat menyebabkan infeksi (Manuaba,
2013).
Penyebab infeksi diantaranya adalah bakteri eksogen (kuman dari luar),
autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), endogen (dari jalan lahir
2
mencegah perlemahan dan peregangan lebih lanjut. Latihan senam nifas dapat
segera dimulai dalam waktu 24 jam setelah melahirkan lalu secara teratur
setiap hari.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk mengangkat kasus
penerapan “Senam nifas untuk mempercepat penyembuhan luka perenium”,
sebagai salah satu alternatif dalam proses penyembuhan luka perenium.
Berdasarkan data jumlah di Puskesmas Bandar Agung pada bulan April 2019
terdapat 40 ibu postpartum. Dari 40 ibu postpartum yang mengalami masalah
ruptur perenium 21 orang salah satu diantaranya ibu yang mengalami masalah
gangguan pengeluaran ASI yaitu Ny. S sebagai subjek laporan kasus, sehingga
harapan penulis adalah agar meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga dalam
upaya mempercepat penyembuhan luka perenium.
B. Rumusan Masalah
Masih banyaknya ibu nifas yang yang belum memahami bagaimana cara
mempercepat pemulihan ibu nifas dan mempercepat penyembuhan luka
perenium. Berdasarkan masalah tersebut rumusan masalah yang dapat
disimpulkan yaitu “ Bagaimana Senam nifas untuk mempercepat penyembuhan
luka perenium.
Berdasarkan uraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: bagaimana
Asuhan Kebidanan pada ibu post partum dengan ruptur perenium terhadap
Ny.S Umur 39 Tahun P3A0 AH1 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar
Agung Lampung Tengah Tahun 2019
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data subjektif terhadap Ny.S Umur 39 tahun
P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung Lampung
Tengah Tahun 2019
b. Melakukan pengumpulan data objektif terhadap Ny.S Umur 39 tahun
P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung Lampung
Tengah Tahun 2019
c. Melakukan analisis data terhadap Ny.S umur 39 tahun P3A0 Ah3 6
Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung Lampung Tengah Tahun
2019
d. Melakukan implementasi asuhan kebidanan terhadap Ny.S Umur 39
tahun P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung
Lampung Tengah Tahun 2019
e. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan terhadap Ny.S Umur 39 tahun
P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung Lampung
Tengah Tahun 2019
f. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan terhadap Ny.S Umur
39 tahun P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Bandar Agung
Lampung Tengah Tahun 2019
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat di jadikan sebagai informasi dan wawasan pada ibu
nifas dalam melakukan senam nifas terhadap penyembuhan rupture
perenium.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif teknik
nonfarmakologi yang mudah untuk dilakukan tanpa efek yang
membahayakan dalam memberikan intervensi dan asuhan kebidanan pada
ibu selama nifas
6
E. Ruang Lingkup
Senam nifas terhadap penyembuhan Ruptur Perenium. Sasaran Asuhan
Kebidanan Terhadap Ny.S Umur 39 tahun P3A0 Ah3 6 Jam Post Partum
Di Puskesmas Bandar Agung Lampung Tengah Tahun 2019. Asuhan
Kebidanan Ini Menggunakan Metod Manajemen Varney Dan Di
Dokumentasikan Dalam Bentuk SOAP.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
d. Penyembuhan Luka
Berikut ini merupakan pengertian dari luka :
1) Luka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan
fungsi jaringan pada tubuh (Suriadi dalam Maryunani, 2016).
2) Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan, dimana
secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang
(Wijaya dalam Maryunani, 2016).
3) Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain (Drakbar dalam Maryunani, 2016).
9
(8) Dengan melewati fase ini, luka dapat dikatakan sembuh apabila :
Tidak terlalu gatal, Tidak menonjol, Tidak merah dan Lunak bila
ditekan (Maryunani, 2016).
f. Skala Kesembuhan Luka
Tabel 1.
Skala REEDA
Points Redness Odema Ecchymosis Discharge Approximati
(kemerahan) (bengkak) (rembes) on (jahitan
tidak
menyatu)
0 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tertutup
1 Sekitar 0,25 Kurang dari 1 Sekitar 0,25 Serum Jarak kulit 3
cm pada kedua cm dari insisi cm bilateral/ mm atau
sisi insisi 0,5 cm kurang
unilateral
2 Sekitar 0,5 cm Sekitar 1-2 cm Sekitar 0,5-1 Serosangui Terdapat jarak
pada kedua dari insisi cm bilateral/ nous antara kulit
sisi insisi 0,5-2 cm dan lemak
unilateral subkutan
3 Lebih dari 0,5 Lebih dari 2 Lebih dari 1 Darah, Terdapat jarak
cm pada kedua cm dari insisi cm bilateral/ 2 purulen antara kulit,
sisi insisi cm unilateral lemak
subkutan dan
fasis
Skor
Total
Sumber: Alvarenga (2015)
Skala REEDA (Redness, Odema, Ecchymosis, Discharge,Approximation)
merupakan instrumen penilaian penyembuhan luka yang berisi lima faktor,
yaitu kemerahan, edema, ekimosis, discharge, dan pendekatan
(aproksimasi) dari dua tepi luka. Masing-masing faktor diberi skor antara 0
sampai 3 yang merepresentasikan tidak adanya tanda-tandahingga adanya
tanda-tanda tingkat tertinggi. Dengan demikian, total skor skala berkisar
dari 0 sampai 15, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan
penyembuhan luka yang jelek.
12
2. Senam Nifas
a. Pengertian
Senam nifas adalah senam untuk menguatkan otor panggul. Nama
senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950411.
Pada awalnya dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam
proses persalinan sering tidak dapat menahan keluamya air seni (ngompol),
hal inilah yang menimbulkan inisiatifnya untuk menemukan suatu cara
dalam bentuk senam (exercise) agar pasiennya tidak lagin mengalami hal
tersebut.
Senam nifas adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot
dasar panggul terutama otot pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat
memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat proses persalinan agar
15
4. Hari keempat Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk
±45º kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat
tubuh ibu ±45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan
gerakan tersebut 5-10 kali.
5. Hari kelima Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu
kaki ditekuk ±45º kemudian angkat tubuh dan tangan yang
berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh
lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan
yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
6. Hari keenam Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga
paha membentuk sudut ±90º lakukan secara bergantian dengan kaki
yang lain. Lakukan 5-10 kali.
3) Persiapan senam nifas Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang
perlu dipersiapkan yaitu sebagai berikut:
1. Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga
2. Persiapkan minum, sebaiknya air putih
3. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur
4. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut
nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya
denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi
yang normal adalah 60-90 kali per menit
5. Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan
6. Petunjuk untuk bidan atau tenaga kesehatan yang mendampingi ibu
untuk melakukan senam nifas: perhatikan keadaan umum ibu dan
keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontra indikasi
dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya
kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu pernafasan, dan nadi. Perhatikan
pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika
tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika
diperlukan.
19
B. Kewenangan Bidan
STANDAR IV : Implementasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/
pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural.
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien
dan atau keluarganya (inform consent).
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
4) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
5) Menjaga privasi klien/pasien.
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.
7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan.
23
STANDAR V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan
untuk melihat keefektifan dan asuhan yang sudah diberikan, sesuai
dengan perubahan perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria Evaluasi
1) Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan/
petugas.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.
BAB III
STUDY KASUS
c. Studi Dokumentasi
Dilakukan dalam asuhan kebidanan dalam metode SOAP yaitu:
1. S ( Subjektif )
Berisikan pendokumentasian hasil pengumpulan data dasar Ny. S
melalui anamnesa sebagai langkah Varney yang terdiri dari identitas
diri Ny. R dan suami, serta keluhan yang dialami saat kunjungan.
2. O ( Objektif )
Berisikan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik Ny. S , hasil TTV,
hasil Laboratorium, dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung assessment sebagai langkah 1 Varney.
3. A ( Analisa Data )
Berisikan hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif
dalam identifikasi diagnose dan masalah, antisipasi diagnose dan
masalah potensial, dan perlunya tindakan segera oleh bidan atau
Dokter, sebagai langkah 2, 3, dan 4 Varney.
4. P (Penatalaksanaan)
Berisikan tindakan perencanaan, tindakan, dan evaluasi berdasarkan
assesmen sebagai langkah 5, 6, dan 7 Varney
2. Data Sekunder
Data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan sebelumnya yang sudah ada
berupa data dari buku register ANC, buku KIA dan kohort ibu.
NO S S R K J S M Keterangan
1 1 Penentuan
1 11 12 13 4 15 16 7 Subjek K1 ANC
2 2
2 18 19 20 1 22 23 4
3 25 26 27 2 1 2 3
30
8
1
4 4 5 6 7 8 9 0 K2 ANC
1 1
5 11 12 13 4 15 16 7 K3 ANC
2 2 KN 1 dan
6 18 19 20 1 22 23 4
Partus KF 1
2 3
KN 2 ,KF 2,
7 25 26 27 8 29 30 1
dan evaluasi
KN 3 ,evaluasi
8 1 2 3 4 5 6 7 dan KF 3
5 6 7 8 9 10 11
BAB IV
HASIL TINJAUAN KASUS
-
1 28 mgg Tidak ada Dukun Rumah 1900 gr - Suntik
7. Psikososial
Tanggapan ibu terhadap dirinya : Baik
Tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisinya : Baik
Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi : Baik
Pengambil keputusan : Bersama
Lingkungan yang berpengaruh : Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Stabil
c. Kesadaran : Composmentis
d. TTV : TD :110/70mmHg RR : 21 x/m
N : 80 x/m S : 36,50C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
a. Wajah
Pucat : Tidak
Oedema : Tidak ada pembengkakan
b. Mata
Simetris : Simetris
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan
c. Hidung
Simetris : Simetris
Polip : Tidak ada
33
Kebersihan : Bersih
d. Telinga
Simetris : Simetris
Gangguan pendengaran : Tidak ada
e. Mulut
Bibir : lembab
Lidah : Bersih
Gusi : Tidak bengkak dan tidak berdarah
Gigi : Tidak ada karang gigi
f. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
g. Dada
Simetris : Simetris
Bunyi whezing dan ronchi : Tidak ada
Payudara
Simetris : Simetris
Pembesaran : Ada
Puting susu : menonjol
Areola mamae : ada hiperpigmentasi
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : colostrum
h. Abdomen
Benjolan : Tidak ada
Konsistensi : Keras
Kandung kemih : Kosong
Uterus : TFU : 3 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
i. Punggung dan pinggang
Simetris : Simetris
Nyeri ketuk : Tidak ada
34
j. Anogenital
Labia mayora/minora : Tidak ada kelainan
Pengeluaran pervaginam
Jenis lochea : Rubra
Warna : Merah
Bau : Khas lochea
Perineum : Ada luka jahitan derajat2
Anus : Tidak ada haemoroid
k. Ekstermitas
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
3. Data penunjang
Riwayat persalinan sekarang
a. Ibu
Tempat melahirkan : Puskesmas
Penolong : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Lama persalinan : 8 jam 25 menit
Catatan waktu
Kala I : 6 jam
Kala II : 15 menit
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
b. Bayi
Lahir tanggal/pukul : 23-04-2019
Nilai Apgar : 10
Jenis kelamin : perempuan
Cacat bawaan : Tidak ada
35
C. ANALISA
Diagnosa : P3A0 AH3 6 jam post partum dengan rupture perenium
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan :
1. Asuhan ibu nifas 6 jam
2. Perawatan ruptur perenium
3. Senam nifas
D. Pelaksanaan
1. - Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa ibu dalam
keadaan baik
- ibu mngerti keadaannya
2. – beritahu ibu penyebab keluhan yang di rasakan
- Memberitahu ibu penyebab keluhan yang ibu rasakan adalah hal yang
fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mulas akibat dari kontraksi uterus
untuk mencegah perdarahan selain itu pada masa nifas juga akan terjadi
peningkatan suhu tubuh, sedikit pusing, dan lemas yang diakibatkan
karena kelelahan.
- ibu mngerti keadaannya
3. – melakukan observasi keadaan ibu
36
f. Hari keenam Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk sudut ±90º lakukan secara bergantian dengan kaki yang
lain. Lakukan 5-10 kali
- ibu mngetahui cara melakukan senam nifas dan akan melaksanakannya
9. – beri ibu terapi obat
- Memberikan ibu therapy obat yaitu Amoxcicilin 500 mg untuk
mencegah terjadinya infeksi dan Tablet Fe sebagai penambah darah 1x
sehari, dapat diminum dengan Vitamin C untuk mempercepat proses
penyerapan dan Vit A sebanyak 200.000 IU
- ibu akan mengkonsumsi obat yang di berikan
KUNJUNGAN II (3 Hari )
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasakan pegal-pegal setelah persalinan
ibu mnegatakan masih terasa nyeri pada jahitan perenium
OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Stabil
c. Kesadaran : Composmentis
d. TTV : TD :100/90mmHg RR : 24 x/m
N : 81 x/m S : 36,50C
Anogenital
Labia mayora/minora : Tidak ada kelainan
Pengeluaran pervaginam
Jenis lochea : Sanguelenta
Warna : Merah kecoklatan
Bau : Khas lochea
Perineum : Ada luka jahitan derajat2
Anus : Tidak ada haemoroid
39
ANALISA
Diagnosa : P3A0 Ah3 Post partum hari ke 3 dengan Ruptur Perenium
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : Asuhan masa nifas
PELAKSANAAN
1. – beritahu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dalam
keadaan normal dengan hasil pemeriksaan TD :110/70 mmHg, Nadi 82x/m,
RR 21 x/m, Suhu 37,50C, pengeluaran lochea sanguelenta dengan warna
kuning kecoklatan, kontraksi uterus baik, TFU pertengahan 4 jari di bawah
pusat.
- ibu mngetahui keadaannya
4. Hari keempat Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º
kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu
±45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut
5-10 kali.
5. Hari kelima Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki
ditekuk ±45º kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan
dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini
dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan
hingga 5-10 kali.
6. Hari keenam Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk sudut ±90º lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain.
Lakukan 5-10 kali
- Ibu telah melakukan senam nifas
OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD :110/90mmHg RR : 24 x/m
N : 83 x/m S : 36,20C
Anogenital
Labia mayora/minora : Tidak ada kelainan
Pengeluaran pervaginam
Jenis lochea : Sanguelenta
Warna : Merah kecoklatan
Bau : Khas lochea
Perineum : Ada luka jahitan derajat2
Anus : Tidak ada haemoroid
ANALISA
42
PELAKSANAAN
1. – beritahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dalam
keadaan normal dengan hasil pemeriksaan keadaan umum baik pengeluaran
lochea serosa dengan warna kecoklatan, kontraksi uterus baik, TFU
pertengahan pusat-simpisis.
- ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. – Ingatkan teknik senam nifas
- Mengingatkan kembali teknik senam nifas
a. Hari pertama Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas
perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung
tahan hingga hitungan ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui
mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan
paru-paru. Lakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan.
b. Hari kedua Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala,
telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan
lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan
renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh
bagian kanan tubuh. Lakukan 5-10 kali gerakan.
c. Hari ketiga Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokan
sehingga kedua telapak kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan
tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5 lalu turunkan pantat ke posisi
semula dan ulangi gerakan hingga 5-10 kali.
d. Hari keempat Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º
kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu
±45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut
5-10 kali.
43
e. Hari kelima Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki
ditekuk ±45º kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan
dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini
dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan
hingga 5-10 kali.
f. Hari keenam Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk sudut ±90º lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain.
Lakukan 5-10 kali
- ibu telah malakukan senam nifas sesuai anjuran dan mengatakan pegal-pegal
pada badannya berkurang dan jahitan perenium sudah mulai mengering
3. – ingatakan kembali
ibu untuk memberikan ASI Ekslusif
- Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja pada bayi selama 6 bulan
penuh tanpa pemberian makanan tambahan apapun. Hal ini dapat
memberikan keuntungan pada bayi agar lebih kebal terhadap penyakit dan
sebagai penunda kehamilan pada ibu untuk sementara waktu.
- ibu mengatakan akan mengusahakan sebaik mungkin untuk memberikan ASI
ekslusif
4. – ingatkan ibu untuk
mengkonsumsi vitamin
- mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi vitamin yang di berikan
- ibu mnegatakan rutin mengkonsumsi vitamin yang di berikan
5. - anjurkan ibu untuk
kunjungan ulang
- Menganjurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya 1 minggu lagi atau
segera mungkin jika ada keluhan.
- ibu mengatakan bersedia kunjungan ulang
44
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil asuhan kebidanan pada ibu nifas yang dilakukan pada 6 Jam post
partum. Ibu mengatakan perut masih terasa mulas, ibu mengatakan perenium
masih terasa sedikit nyeri, Hasil pemeriksaan payudara pembesaran ada, kanan
dan kiri, puting susu menonjol, bersih, hiperpigmentasi ada pada daerah areola
dan putting, benjolan tidak ada, sudah ada pengeluaran, Pada kunjungan kedua
ASI kurang lancar, dan pada kunjungan ketiga dan keempat ASI sudah lancar.
Hasil pmeriksaan anogenital pengeluaran berwarna merah segar dan
mengandung darah yang disebut dengan lochea rubra. Pada kunjungan kedua
sudah berwarna kecoklatan yang disebut lochea sanguelenta dan pada kunjungan
ketiga dan keempat sudah berwarna lebih pucat, putih kekuningan yang disebut
lochea alba dan jahitan ruptur perenium sudah mengering. Pada kunjungan
pertama Terdapat Jahitan ruptur perenium derajat II, pada kunjunga ke-2 ibu
masih merasakan nyeri pada jahitan luka perenium. pada kunjungan ke -3 jahitan
ruptur perenium terasa membaik dan mulai mengering.
45
Intervensi yang di lakukan pada kasus ini adalah memberikan asuhan pada
ibu nfas sesuai dengan hari kunjungan dan memberikan terapi senam nifas pada
ibu nifas dalam upaya mempercepat penyembuhan luka perenium. Senam nifas
membantu penyembuhan postpartum dengan membuat kontraksi dan pelepasan
secara bergantian pada otot-otot dasar panggul yaitu dengan membuat jahitan
lebih merapat, mempercepat penyembuhan, meredakan hemoroid, dan
meningkatkan pengendalian urin (wulandari, 2011). Senam yang cukup sering
dapat meningkatkan sirkulasi pada perineum, mempercepat penyembuhan dan
mengurangi pembengkakan. Juga membantu mengembalikan kekuatan dan tonus
otot pada dasar panggul (simkin, 2008). Menurut simkin (2008) menyebutkan
bahwa senam yang dilakukan cukup sering akan dapat meningkatkan sirkulasi
pada perineum. Melakukan senam akan membuat kontraksi dan pelepasan secara
bergantian pada otot-otot dasar panggul dan akan membuat jahitan lebih merapat
sehingga dapat mempercepat penyembuhan pada jahitan perineum sedangkan ibu
yang tidak melakukan senam kemungkinan akan mengalami penyembuhan luka
yang cukup lama selama 6- 10 hari pelaksanaan dan dihitung 24 jam setelah
persalinan (wulandari 2011)
Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada ibu-ibu nifas yang
salah satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi, sedangkan
ketidaklancaran proses involusi dapat berakibat buruk pada ibu nifas seperti
terjadi pendarahan yang bersifat lanjut dan kelancaran proses involusi. (Diana,
2016). Manfaat senam nifas diantaranya adalah membantu penyembuhan rahim,
perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya
bagian-bagian tersebut ke bentuk normal, membantu menormalkan sendi-sendi
yang menjadi longgar akibat kehamilan dan persalinan, serta mencegah
perlemahan dan peregangan lebih lanjut. Latihan senam nifas dapat segera dimulai
dalam waktu 24 jam setelah melahirkan lalu secara teratur setiap hari.
Cara melakukan senam nifas yang di ajarkan kepada pasien adalah :
Hari pertama Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas
perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga
hitungan ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan
46
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di lakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan Senam nifas
terhadap Ny. S didapatkan kesimpulan :
a.Telah di lakukan pengkajian data subjektif pada Ny. S dengan senam nifas
c.Rencana Asuhan Kebidanan yang akan diberikan pada pada Ny. S adalah
memberikan asuhan kebidanan pada ibu post partum dan mengajari ibu
Bandar Agung Lampung Tengah yang telah dilakukan pada kunjungan hari
ke 1-6 dengan hasil Asuhan Kebidanan pada Ny. S tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek. Pada kunjungan ke-2 sudah terlihat hasil nyeri
jahitan perenium berkurang dan luka mulai mengering, dan pada kunjungan
ke -3 ibu tidak mengeluh lagi pegal pada badannya, dan jahitan ruptur
perenium mengering.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktik
Hasil laporan tugas akhir pada ibu nifas dengan senam nifas diharapkan
dapat diterapkan dan di konselingkan pada ibu post partum yang berada di
lahan praktik sebagai upaya mempercepat penyembuhan luka perenium.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian N.L., & Sunarsih, Tri. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, 2009. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba. 2013. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB. EGC: Jakarta
Potter and Perry. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
&. Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Cetakan IV. Yogyakarta : Fitramaya
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Edisi I.
Yogyakarta : ANDI
DISUSUN OLEH :
ENDA PUSPASARI
1815401159
DISUSUN OLEH :
ENDA PUSPASARI
1815401159
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Tugas akhir dengan judul
”SENAM NIFAS PADA IBU POST PARTUM DENGAN RUPTUR
PERENIUM DI PUSKESMAS BANDAR AGUNG LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2019 ”. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Warjidin Aliyanto,SKM.,M.Kes Selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang.
2. Ibu Dr.,Hj.Sudarmi Spd.M.Kes Selaku Ketua Jurusan Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang.
55
3. Ibu Nelly Indrasari, S.SIT .,M.Kes Selaku Ketua Program Study DIII
Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
4. Risneni, SSiT., M.Kes Selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan , arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga laporan tugas
akhir ini dapat terwujud.
5. Indah Trianingsih, SST., M.Kes Selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan , arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga
laporan tugas akhir ini dapat terwujud.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Laporan tugas akhir ini bermanfaat dan semoga Allah SWT
senantiasa melindungi kita semua amin.
Peneliti
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................i
HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii
PERNYATAAN PENGAMBILAN KASUS....................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
56
C. Tujuan.........................................................................................................4
D. Manfaat.......................................................................................................5
E. Ruang Lingkup...........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruptur Perineum.........................................................................................7
B. Senam Nifas ...............................................................................................16
C. Hubungan senam nifas Dengan Penyembuhan Luka.................................21
D. Kewenangan Bidan.....................................................................................23
E. Landasan Hukum Kewenangan Bidan........................................................24
F. Hasil Penelitian Terkait...............................................................................28
G. Kerangka Teori...........................................................................................30
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan...................................................................31
B. Subyek Laporan Kasus...............................................................................31
C. Instrument Pengumpulan Data...................................................................31
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................32
E. Bahan dan Alat............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
57
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
58
Tabel Halaman
a. Kerangka Teori...........................................................................................37
KARTU BIMBINGAN
59
Semester : II (dua)
KARTU BIMBINGAN
Proposal Laporan Tugas Akhir
Semester : II (dua)