Anda di halaman 1dari 2

SOP (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)

PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK

Pengertian :
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik untuk
meningkatkan, mempertahankan, serta mengembalikan kesehatan mental, fisik,
emosional, dan spritual. Dalam kedokteran disebut sebagai terapi pelengkap
(complementary medicine).

Tujuan :
bersifat Stabil dan beraturan sehingga membangkitkan rasa aman.
Indikasi :
1. Yang mengalami hipertensi
2. Yang mengalami insomnia.
3. Yang mengalami kesepian.
4. Yang mengalami depresi, stres, dan trauma.
5. Yang mengalami kecemasan.
6. Yang mengalami nyeri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan terapi musik


yaitu:
a. Jangan memberikan suara yang terlalu keras pada walaupun sering teriadi
gangguan pendengaran;
b. Untuk tiierileksasikan tubuh membutuhkan waktu sekitar 15 menit lakukan
2x.
c. Posisi tubuh lebih nyaman dengan mam tertutup dan jangan dengan berdiri;
d. Beri waktu klien untuk memilih jenis lagu yang disukai sesuai terapi yang
diinginkan;
e. Memeriksa apakah klien benar-benar rileks; terus-menerus memberikan
instruksi pada klien saat mendengarkan musik karena pada sering terjadi
kesulitan untuk konsentrasi atau fokus pada musik.
Prosedur pelaksanaan
Persiapan
a. Kursi dan meja;
b. Kaset CD, tape recorder. atau mp3 jenis musik yang digunakan;
c. Lingkungan yang tenang, nyaman, dan bersih.

B. Tahap kerja
Memberi kesempatan klien memilih jenis musik.
Mengakifkan tape recorder dan mengatur volume suara sesuai dengan selera
klien.
Mempersilakan klien mendengarkan musik selama minimal 15 menit.
Saat klien mendengarkan musik arahkan untuk fokus dan rileks terhadap lagu
yang didengar dan melepaskan semua beban yang ada.
Setelah musik berhenti klien dipersilahkan mengungkapkan perasaan
yang muncul saat musik tersebut diputar, serta perubahan yang terjadi dalam
dirinya.
C. Tahap Evaluasi
1. Terjadi penurunan tekanan darah
2. Klien tidak mengalami depresi dan stres.
3. Klien tidak mengalami insomnia.
4. Rasa nyeri berkurang
5. Klien tidak mengalami kesepian.
6. Klien tidak mengalami kejenuhan, raut wajah tampak segar dan bugar.
D. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respons pasien
3. Paraf.

Sumber : Kushariyadi,2011

Anda mungkin juga menyukai