Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI MUSIK

DISUSUN OLEH :

FAHRI PERMATA S.KEP


VINSIA AURELLINA AMEYICA S.KEP
AHMAD IRHAM PRAWINATA S.KEP
HENDRIANSYAH S.KEP
LIZA HARDIYANTI PURNAMA S.KEP
WENTI DEWENTRI S.KEP
TIARA VITALOKA S.KEP
AYUN SARI S.KEP
ALVISTIQOMAH S.KEP
RICA ANDOPA S,KEP
RITA SUSILAWATI S,KEP
HENTI WILAYAH S,KEP
ELDA ANDRIANI S,KEP
NIA ELEEND ENGELINA S.KEP
TERAPI MUSIK

I. TOPIK
Terapi musik

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi musik klien
mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan
lebih mandiri.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi musik selama 45
menit diharapkan klien dapat:
a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain,
meningkatkan rasa kasih sayang terhadap seseorang dan
lingkungan.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi
dan kecemasan.
c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan
emosi yang dihadapi.
d. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan

c. Tujuan Hari Ini


a. klien dapat meningkatkan interaksi social dengan orang
lain.
b. Menurunkan atau mengurangi ke!enuhan dengan
kegiatan rutinitas.
c. klien dapat mengekspresikan perasaan dan melepaskan
tekanan emosional yang dihadapi.
d. klien mendapatkan hiburan atau kegiatan yang
menyenangkan.
III. LATAR BELAKANG MASALAH
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa
tua merupakan hiodup manusia yang terakhir, dimana pada masa
ini seseorang mengalami penurunan kemampuan fisik, mental
dan social secara bertahap sampai tidak dapat melakukan
tugasnya sehari"hari lagi. bagi kebanyakan orang masa tua itu
masa yang kurang menyenangkan.
Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli
terhadap lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak
berminat dengan dan tidak berguna bagi masyarakat. namun
kenyataannya tidak semua usia lan!ut yang mencapai kematangan,
kemantapan dan produktivitas mental dan material pada usia
lanjut.
Oleh karena itu perawat harus dapat membangkitkan
semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan
masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa
keterbatasan akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan
yang dideritanya. dapat disadari bahwa pendekatankomunikasi
dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya
pengobatan medis dalam proses penyembuhan dan ketenangan
para klien lanjut usia.
Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar
lan!ut usia dapat beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu
merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan lebih mandiri. Salah
satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah terapi musik yaitu
terapi dengan menggunakan musik secara terapeutik untuk
meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan
fungsi sosial serta meningkatkan hubungan yang terapeutik, !uga
dapat memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik
dan mental.
Terapi musik dimulai dengan membangun hubungan dan
kepercayaan serta rasa aman dan membuat lan!ut usia merasa
lebih baik dengan musik dan terapis turut merasa apa yang
dirasakan lan!ut usia sehingga dapat diinterprestasikan.
Jenis terapi musik adalah main musik, menyanyi dan
mendengarkan musik, adapun keuntungan terapi musik adalah
energi yang dikeluarkan sedikit, tidak terbatas ruang dan waktu,
murah dan mudah serta tidak membutuhkan keahlian.
IV. INDIKASI TERAPI MUSIK
Dilakukan pada lan!ut usia dengan kondisi:
a. defisit fungsional pada fisik, psikologis+fungsi mental.
b. Marah gusar dan kesepian.
c. Gangguan emosi dan perilaku.
d. Stres dan kecemasan
e. Gangguan kepribadian anti sosial

V. PROSES SELEKSI
Seleksi dilakukan oleh terapis selama pengkajian dan observasi
serta wawancara dengan menggunakan pedoman pengka!ian
fisik, psikososial, masalah emosional, spiritual, pengkajian
fungsional klien yaitu KATZ / indeks, BARHEL indeks,
pengkajian status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE
serta pengkaJian keseimbanagan, yang dilakukan mulai tanggal
17 November 2021

VI. SASARAN KEGIATAN


Semua klien perempuan dan laki"laki kakes dan nenek dengan
kriteria di atas yang berjumlah 70 orang.

VII. TEMPAT
Ruangan Melati Panti Tresna Werdha Kota Bengkulu.

VIII. WAKTU
Hari : Rabu
Tangal : 17 November 2021
Jam : 09.00 – 10.00 WIB

IX. Metode dan alat bantu


Metode
Dinamika Kelompok
Alat Bantu :
a. Speaker
b. Bola Plastik
c. Musik

X. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


Pengorganisasian :
a. Moderator : Tiara Vitaloka
Tugas :
 Membuka acara
 Memimpin Kegiatan
 Memotivasi peserta
 Menjelaskan tujuan terapi musik
 Menutup acara
b. Terapis : 1. Rica Andopa
2. Nia Eleend Engelina
Tugas : melaksanakan terapi musik
c. Fasilitator : 1. Fahri Permata
2. Hendriansyah
Tugas :
 Mempertahankan keikutsertaan klien
 Memfasilitasi dan memotivasi klien untuk ikut bernyanyi
d. Observer : Elda
Tugas :
 Mencatat anggota yang pasif / aktif, respon verbal dan
non verbal, kejadian penting selama terapi tertawa
 Mengidentifikasi isue penting selama terapi musik
 Memberikan umpan balik selama proses kegiatan dari
mulai persiapan sampai selesai

XI. LANGKAH – LANGKAH


A. Persiapan
B. Fase orientasi ( 5menit )
1. Moderator membuka acara
2. Melakukan perkenalan ( terapis dan klien )
3. Moderator menyampaikan tujuan terapi musik
4. Moderator membuat validasi kontrak
5. Moderator membaca tata tertib
6. Moderator menyampaikan langkah- langkah terapi musik
C. Fase kerja ( 30 menit )
Pelaksanaan terapi musik
 Moderator memimpin peserta dan terapis menyanyi
bersama

 Permainan musik diselingi dengan kuis yang


merangsang kognitip yaitu
1. Musik dibunyikan bola diputarkan mulai dari
moderator kearah kanan
2. musik dimatikan peserta yang memegang bola saat itu
diberikan hadia untuk menyanyi dan mengungkapkan
perasaannya menjawab pertanyaan moderator
3. klien yang lain menanggapi
4. kegiatan diulang sampai dengan semua klien
mendapatkan tugas
D. Fase terminasi ( 10 menit )
1. Moderator menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti
terapi musik
2. Moderator menanyakan / melakukan evaluasi materi
3. Moderator memberikan tugas/ rencana tindak lanjut
4. Moderator membuat kontrak yang akan datang
5. Moderator menutup acara

XII. PERILAKU YANG DIHARAPKAN


1. Persiapan
 mengidentifikasi masalah yang dialami lansia sebelum
terapi musik yang dilakukan
 mengatur seting tempat / ruang untuk terapi musik
Lansia
Siap mengikuti terapi musik :
 Mengetahui aturan permainan terapi musik
 Hadir 5 menit sebelum terapi dimulai

2. Proses
a. Terapis
 Melaksanakan terapi musik sampai dengan selesai
 Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
b. Lansia
 Mengikuti terapi musik sampai dengan selesai
 Klien aktif mengikuti terapi musik dengan ceria

3. Hasil
a. Fasilitator
Menjalankan tugas dengan baik sesuai rencana atau
modifikasi saat acara
b. Lansia
Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai

XII. TATA TERTIB


1. Peserta bersedia mengikuti terapi musik
2. peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
3. peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama terapi
4. Peserta yang mengacaukan jalannya terapi akan dikeluarkan
5. Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengangakat tangan
dan bicara setelah dipesilahkan
6. waktu terapi dapat berubah sesuai kondisi peserta
7. peserta yang ingin keluar dari acara untuk keperluan izin terlebih
dahulu kepada pemimpin acara

XIV. PROGRAM ANTISIPASI


1. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,
fasilitator mengingatkan dan mengarahkan
2. Bila peserta pasif, fasilitaor memotivasi untuk bernyanyi
3. Jika peserta ingin pergi sebelum terapi musik selesai, fasilitator
membimbingnya agar menyelesaikan terapi

XV. SETTING TEMPAT


(terlampir)

XVI. PENUTUP
Demikian proposal terapi musik ini kami susun sebagai media penuntun
dalam pelaksanaan terapi modalitas yang akan dilaksanakan dipanti
Tresna Werdha pada praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik. Besar
harapan kami agar terapi musik ini bejalan dengan lancar dan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak terkait, terutama lansia. Atas
kerjasama dan dukungannya kami mengucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai