Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


MENDENGARKAN MUSIK

OLEH

KELOMPOK 1

1. DESI RAHMADANI (19728)


2. FINNY FEBRIANYSA (19729)
3. FITRIAH (19730 )
4. MUTIARA SARMILA PUTRI (19731)
5. NADYA NURUL INSANI (19732)

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK ‘AISYIYAH SUMATERA BARAT
2021
FORMAT PROPOSAL TAK

Topik : Mendengarkan Musik


Sessi ke :1
Terapis : Stimulus Persepsi Sensori
Sasaran : Lansia Wisma Cempaka

A. TUJUAN
1. Umum : lansia dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh mahasiswa yaitu
musik.
2. Khusus :
a. Lansia mampu memberi respons terhadap musik yang didengar
b. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik.
c. Lansia mampu melatih kemampuan mengingat

B. LANDASAN TEORITIS
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis
maupun psikilogis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran dimana salah
satunya seperti pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk. Penurunan
sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana salah satunya bisa berakibat
depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan sensori persepsi seperti penglihatan
kurang jelas, pendengaran kurang jelas,dan persepsi mereka dalam menilai dirinya
sendiri yang kurang baik. Biasanya mereka akan beranggapan merasa tidak berguna dan
gampang putus asa, sampai menyebutkan kata mati. Sebaliknya dengan mereka yang
mempunyai penglihatan kurang jelas dan pendengaran kurang jelas juga memicu klien
untuk depresi, yang mana mereka merasa dengan kondisi mereka yang seperti sekarang
selalu merepotkan orang lain dan tidak berguna dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih, ketidakberdayaan, dan pesimis, yang
berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada
diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Gejala yang terjadi umumnya : pandangan
kosong, kurang atau hilangnya perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif
menurun, ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah sepanjang
waktu, dan mungkin susah tidur di malam hari. Terapi disini diartikan sebagai suatu
aktifitas yang digunakan di dalam kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari
dan literature. Aktivitas disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang
disediakan : baca artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan
stimulus yang disediakan) : stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan
proses persepsi lansia yang maladaptif atau destruktif, misalnya kemarahan, kebencian,
putus hubungan, pandangan negatif pada orang,dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi
lansia terhadap stimulus. Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan
satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart dan
Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan
orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan maladaptif. Kelompok berfungsi
sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lainnya untuk
menemukan cara menyelesaikan masalah. Terapi kelompok adalah metode pengobatan
ketika lansia ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu. Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri,
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi aktifitas
kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Dengan TAK
itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah pasien dengan waktu yang sama ,
manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar lansia dapat kembali belajar bagaimana
cara bersosialisasi karena kelompok ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman
dan membantu satu sama lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

C. KRIETERIA ANGGOTA KELOMPOK


 Lansia yang berada di wisma Cempaka

D. PROSES SELEKSI
Lansia yang masuk dalam kategori lansia mandiri dan lansia dengan alat bantu.
E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
1. Hari dan tanggal : Jumat, 31 Desember 2021
2. Tempat kegiatan : Wisma Cempaka
3. Waktu kegiatan : 45 Menit
4. Anggota kelompok :
 Ny. A
 Ny. B
 Ny. C
 Tn, D
 Tn. E
 Tn. F
5. Anggota kelompok :
 Desi Rahmadani
 Finny Febrianysa
 Fitriah
 Mutiara Sarmila Putri
 Nadya Nurul Insani

F. MEKANISME KEGIATAN TAK


No Waktu Kegiatan terapis Kegiatan peserta

1. 09.00 Pelaksanaan
WIB A. Orientasi
a. Salam teraupetik Menjawab salam
10 1. TerapisMengucapkan salam
Menit 2. Memperkenalkan terapis dan
pembimbing (jika ada)
b. Evaluasi/ validasi Mendengarkan dan
1. Menyenangkan perasaan klien saat ini memperhatikan
c. Kontrak Menjawab
1. Menjelaskan tujuan kegiatan (sesuai pertanyanan dan
topik TAK) memperhatikan
2. Membuat kontrakan waktu kegiatan
3. Menjelaskan aturan main
a. Klien yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin
kepada terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai

2. 30 B. Kerja
Menit 1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Mengikuti kegiatan
aturan main sbb : sesuai aturan main
a. Terapis mengajak lansia untuk saling
memperkenalkan diri dimulai secara
berurutan
b. Setiap lansia selesai memperkenalkan
diri, terapis mengajak lansia untuk
bertepuk tangan
c. Terapis menjelaskan bahwa akan
diputar lagu, lansia boleh tepuk tangan
atau boleh menari sesuai dengan
irama lagu. Setelah lagu selesai lansia Melaksanakan
diminta menceritakan isi dari lagu antisipasi masalah
tersebut. yang ditentuka
d. Terapis memutar lagu, lansia terapis (jika ada)
mendengarkan , lansia boleh berjoget
atau tepuk tangan. Musik yang diputar
akan diulang beberapa kali. Terapis
mengobservasi respon lansia terhadap
musik.
e. Secara bergiliran lansia diminta
menceritakan isi lagu atau
mengungkapkan perasaannya selama
dirawat atau pegalaman hidup.
Sampai semua lansia mendapatkan
giliran
f. Terapis memberikan pujian setiap
lansia selesai menceritakan
perasaannya dan mengajak lansia
bertepuk tangan
g. Terapis dan lansia bernyanyi bersama.

2. Melaksanakan antisipasi masalah (jika


ditemukan saat kegiatan berlansung)

3. 5 Menit C. Terminasi
1. Evaluasi pencapaian tujuan Mengungkapkan
a. Menanyakan perasaan klien setelah pendapat
mengikuti TAK Mendengarkan musik
b. Memberi pujian atas keberhasilan
kelompok
2. Rencana tindak lanjut Menyetujui /
a. Menganjurkan tiap anggota kelompok memberikan
melatih (sesuai topik TAK) dalam pendapat tentang
kehidupan sehari-hari rencna selanjutnya.
b. Memasukkan kegiatan (sesuia topik
TAK) pada jadwal kegiatan harian
klien
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan berikutnya,
yaitu (TAK sesi selanjutnya)
b. Menyepakati waktu dan tempat
G. PENGGORNISASIAN KELOMPOK
Leader : Desi Rahmadani
Co leader : Nadya Nurul Insani
Observasi : Finny Febrianysa
Fasilitator :
1. Fitriah
2. Mutiara Sarmila Putri

Perilaku pemimpin/ terapis yang diharapkan :

Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader)


1. Memimpin jalannya TAK
2. Merencanakan, mengontrol, mengatur jalannya terapi
3. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan TAK
4. Memimpin diskusi kelompok
5. Membuka acara
6. Mengatasi dan menyelesaikan masalah yang akan timbul dalam kegiatan

Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-leader)


1. Mendampingi leader
2. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
3. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
4. Menutup acara diskusi
5. Membantu leader memimpin jalannya kegiatan

Perilaku yang ditampilkan oleh Observer (Peran Obsever)


1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang tersedia )
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan
3. Mengobservasi perilaku pasien dan terapis
Peilaku anggota yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator)
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya terapi
3. Membimbing kelompok selama diskusi
4. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana kegiatan

H. MEDIA DAN ALAT


 Speaker
 Laptop
 Alat tulis

I. SETTING TEMPAT
Keterangan :
Meja

Pasien

Fasilitator

Leader

Observer

Co leader
J. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi struktur
Sebelum melakukan kegiatan kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa kegiatan yang baik untuk lansia di Wisma
Cempaka serta berdiskusi dengan penanggung jawab ruangan. Kemudian kami
membuat proposal kegiatan dengan proses pengkoreksianatau konsul dengan dosen
pembimbing. Setelah di ACC, kami melakukanpersiapan untuk pelaksanaan kegiatan
kepada lansia di Wisma Cempaka.Kegiatan dilaksanakan dengan beranggotakan 5
orang yaitu sebagai leader :Desi Rahmadani, Co leader : Nadya Nurul Insani ,
Fasilitator : Fitriah dan Mutiara Sarmila Putri , dan Observer : Finny Febrianysa
Dosen pembimbing : Ns. Meta Rikandi , M, kep. Setelah kegiatan selesai
dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi kegiatan.

b. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di Wisma Cempaka berhasil dilakukan dimana jumlah
mahasisiwa yang melakukan TAK berjumlah 12 orang dan pasien yang hadir 22
orang. Acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topik yang akan dilakukan
dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, danobserver serta
pendokumentasiannya. Peserta aktif dalam mengikuti kegiatan,80% lansia dapat
mengikuti kegiatan sampai selesai, leader dan co leaderdapat mengarahkan peserta
untuk aktif melaksanakan kegiatan, fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif
menyelesaikan kegiatan, observer dapat melaporkan jalannya kegiatan.

c. Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegiatan aktivitas kelompok (TAK) yang
dilakukan pada hari Jumat , 31 Desember 2021 pukul 09.30 – 10.15 WIB di Wisma
Cempaka. Target yang ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan lansia
untuk melakukan TAK ini sekitar 80 %. Dengan kriteria hasil :
 Kemampuan verbal
1. Lansia mampu mengekspresikan isi lagu yang didengar : 80 %
2. Lansia mampu menceritakan pengalaman yang menyenangkan
: 80%
3. Lansia mampu mengungkapkan perasaan selama dirawat di
wisma : 80%
 Kemampuan non verbal
1) Lansia terlihat menggerakkan kaki/tangan/dagu sesuai irama lagu :
80%
2) Kontak mata: 80 %
3) Duduk dengan rapi: 80 %
4) Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir: 80 %

Anda mungkin juga menyukai