Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SOSIALISASI (TAKS)

DISUSUN OLEH :
MAULIDYA NURFADILLAH
R220416031

YAYASAM INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SOSIALISASI (TAKS)

I. TOPIK

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)

Sesi : Sesi III

Sasaran : Kemampuan klien bercakap-cakap dengan anggota kelompok

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum untuk TAK sesi III adalah agar klien mampu bercakap-

cakap dengan anggota kelompok

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang

anggota kelompok

b. Klien mampu menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi


III. LANDASAN TEORI

A. ISOLASI SOSIAL

1. Pengertian

Isolasi sosial adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh indi

vidu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suat

u keadaan negative yang mengancam. ( Mary C. Townsend, Diagnose Keperawata

n. Psikiatri, 1998).

Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampu

an untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan.

2. Penyebab dari menarik diri

a. Faktor predisposisi

Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak percay

a diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan den

gan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan,

dan merasa tertekan

b. Faktor presipitasI

Faktor presipitasi berasal dari dari factor sosio cultural karena menurunnya

stabilitas keluarga dan berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang

lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabka

n pasien berespon menghindar dengan menarik diri dengan lingkungan.


3. Tanda dan Gejala

a. Apatis, ekspresi sedih

b. Menghindari orang lain (menyendiri)

c. Komunikasi kurang atau tidak ada

d. Tidak ada kontak mata, pasien lebih sering menunduk tidak melak

ukan kegiatan sehari-hari

f. Tidak mampu membuat keputusan.dan berkonsentrasi

4. Akibat Isolasi sosial

a. Tidak mempunyai teman

b. Tidak bisa mengenal orang lain selalu menyendiri

d. Tidak dihormati dan dihargai oleh orang lain

e. Tidak bisa berbagi pengalaman/selalu menghadapi masalah sendiri

B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, salin

g bergantung satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu. I

ndividu dalam kelompok saling mempengaruhi dan bertukar informasi melal

ui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi peru

bahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini di desa

in secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptif me

njadi perilaku adaptif atau dapat difungsikan sebagai terapi.


Terapi menggunakan aktifitas dalam kelompok ini disebut sebagai T

erapi Aktivitas Kelompok. Pasien dengan gangguan jiwa mengalami peruba

han perilaku yang ditandai dengan perilaku pasien maladptif, tidak umum, a

neh, tidak lazim, dan menimbulkan distres serta gangguan dalam pemenuha

n kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunaksan aktivitas dalam kelom

pok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian, terap

i aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting dite

rapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa dimasyarakat.

Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelo

mpok pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu

untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TA

K adalah 20-40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompo

k yang sudah kohesif, TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit (Budi A

na Keliat, 2007).

Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu terapi aktivitas k

elompok stimulasi kognitif/persepsi,terapi aktivitas kelompok stimulasi sens

ori, terapi aktivitas stimulasi realita, dan terapi aktivitasi kelompok sosialisa

si.

1. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi

Pasien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimul

us yang pernah dialami. Kemampuan persepsi pasien dievaluasi dan ditingk

atkan dalam pada tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon pasien terh
adap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.

Aktivitas berupa stimulus dan persepsi, stimulus yang disediakan: ba

ca artikel/majalah/buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus

yang disediakan), stimlulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan p

roses persepsi pasien yang maladaptif atau distruktif, misalnya kemarahan, k

ebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada orang lain dan halusinasi.

Kemudian dilatih persepsi pasien terhadap stimulus.

2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori

Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada stimulus sensori pasien.

Kemudian diobservasi reaksi sensoris pasien terhadap stimulus yang disedia

kan, berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah dan gerakan

tubuh). Biasanya pasien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal

akan terstimulasi emost dan perasaannya, serta menampilkan respon. Aktivit

as yang digunakan sebagai stimulus adalah: musik, seni, menyanyi, menari.

Jika hobi pasien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misal

nya lagu kesukaan pasien, dapat digunakan sebagai stimulus.

3. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas

Aktivitas dapat berupa: orientasi orang, waktu, tempat, benda yang a

da disekitar dan semua kondisi nyata.

1. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Pasien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ad


a disekitar pasien. sosialisai dapat dilakukan seara bertahap dari interpersona

l (satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosiali

sasi dalam kelompok (Budiana Keliat, 2005).

IV. KLIEN

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang.

V. PENGORGANISASIAN

A. Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal : Jum'at, 23 Desember 2022

Waktu : Pukul 14.00-14.30 WIB

Tempat : Ruang Utari

B. Tim Terapis

Leader : Maulidya Nurfadillah

Co Leader : Khofifah Indar Parawangsa

Observer : Nelly Dinda V.

Fasilitator : Kris Ayu, Lenny K, Lisa Amelia

Dokumentasi : Muhammad Khatami

C. Metode dan Media

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/ Simulasi

VI. PROSES PELAKSANAAN

1. Persiapan

a. Meningkatkan kontrak dengan anggota kelompok (seperti yang sudah dipak

ai pada terminasi sesi 2 TAKS)

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik

Pada tahap ini terapis melakukan :

- Memberi salam terapeutik

- Peserta dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi/ Validasi

- Menanyakan perasaan klien saat ini

- Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.

c. Kontrak :

 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang


kehidupan pribadi

 Menjelaskan aturan main berikut.

- Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada

terapis

- Lama kegiatan 45 menit.

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap Kerja

a. Hidupkan kaset/CD pada tape recorder/CD player dan minta klien meng

edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam

b. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola m

endapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang

ada di sebelah kanan dengan cara :

1. Memberikan salam

2. Memanggil panggilan

3. Menanyakan kehidupan pribadi: keluarga, sekolah, atau pekerjaan

4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh

c. Ulangi A dan C sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran

d. Hidupkam music dan minta klien mengedarkan bola. Pada saat music di

hentikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenal

kan anggota kelompok yang disebalah kanannya kepada kelompok, yaitu :

Memberikan salam, Nama panggilan, Menanyakan kehidupan pribadi tentang


keluarga, sekolah, atau pekerjaan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh :

e. Ulangi D sampai semua anggota mendapatkan giliran

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan member

i tepuk tangan.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut

 Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan bercakap-cakap

tentang kehidapan pribadi dengan orang lain pada kehidupan

sehari-hari.

 Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan

harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan menyampaikan dan

membicarakan topik pembicaraan tertentu.

 Menyepakati waktu dan tempat.


VII. EVALUASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAKS berlangsung, Khususnya pada tah

ap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan T

AKS. TAKS Sesi ke III dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan

menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuan nonverbal dengan

menggunakan formulir evaluasi berikut.

SESI III : TAKS

Kemampuan bercakap-cakap

A. Kemampuan verbal: Bertanya

No. Aspek yang dinilai Nama klien


1 Mengajukan pertanyaan yang jelas
2 Mengajukan pertanyaan yang ringka
s
3 Mengajukan pertanyaan yang releva
n
4 Mengajukan pertanyaan secara spon
tan
Jumlah

B. Kemampuan verbal: Menjawab

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menjawab secara jelas


2 Menjawab secara rimgkas
3 Menjawab secara relevan
4 Menjawab secara spontan
Jumlah

C. Kemampuan nonverbal

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.

2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda (✔) jika ditemuka
n pada klien dan tanda (-) jika tidak ditemukan.

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 tau 4 klien mam

pu ; jika nilai ≤2 klien belum mampu.

DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan jiwa : terapi aktivitas kelompok / Budi Anna Keliat, Akemat; editor, Bhets

y Angelina. Ed. 2. Jakarta: EGC, 2014.

Anda mungkin juga menyukai