Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH :
LISA AMELIA
R220416030

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2022-2023
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
CARA MEMPERKENALKAN DIRI
(ISOLASI SOSIAL)

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Sesi : Sesi 1

Sasaran : Klien dengan memperkenalkan diri

A. TOPIK

Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan mencegah halusinasi. Sesi 1

klien dengan memperkenalkan diri pada klien.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tujuan umum pada terapi aktivitas kelompok sosialisasi yaitu untuk

meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,

berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap

orang lain, mengekspresikan ide serta menerima stimulus eksternal.

b. Tujuan Khusus

1. Pasien mampu memperkenalkan diri

2. Pasien mampu berespon terhadap pasien lain

3. Pasien mampu mengikuti permainan

4. Pasien mampu mengemukan pendapat dan perasaannya


C. Landasan Teori

1. Terapi Aktifitas Kelompok


a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang
memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan.
Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap
sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai
stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang
disediakan dapat berupa membaca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara televisi.
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik,
seni, menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu
diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan
yang pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat
berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan
semua kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.
2. Isolasi Sosial
a. Pengertian
Isolasi sosial merupakan ketidakmampuan untuk membina hubungan
yang erat, hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain (PPNI,
2016). Isolasi sosial merupakan suatu keadaan seseorang mengalami
penurunan untuk melakukan interaksi dengan orang lain, karena pasien
merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, serta tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain atau orang disekitarnya (Yusuf
dkk, 2015).
Isolasi sosial merupakan keadaan individu atau kelompok mengalami
kebutuhan, keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang
lain atau lingkungannya tetapi tidak mampu membuat kontrak, sehingga
menyebabkan kecemasan pada diri sendiri dengan cara menarik diri
secara fisik maupun psikis (Dalami dkk, 2014).

b. Proses Terjadinya Isolasi Sosial

Rentang respon

Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri Merasa sendiri Curiga

Otonomi Depedensi Menarik diri

Bekerja sama Curiga Tergantung

Saling tergantung Manipulasi


Sumber: Dalami, dkk Pendidikan
Keperawatan Jiwa (2015) Gambar
1 Rentang Respon Isolasi Sosial
Keterangan :

1) Respon adaptif

Respon adaptif merupakan suatu respon yang diterima oleh norma atau aturan
sosial dan kultural dimana individu menjelaskan tentang masalah dalam batas
normal. Adapun beberapa respon adaptif isolasi sosial yaitu :
a) Menyendiri

Menyendiri merupakan suatu respon yang dibutuhkan seseorang untuk


merenungkan apa yang telah diperbuat dilingkungan sosialnya dan suatu cara untuk
mengevaluasi diri.
b) Otonomi
Otonomi merupakan suatu kemampuan individu untuk menentukan kemampuan

seseorang dalam menentukan dan menyampaikan ide-ide, pikiran, perasaan dalam


hubungan

sosial.

c) Bekerja sama

Bekerja sama merupakan kondisi dimana seseorang menjalin hubungan


interpersonal dengan tujuan saling memberi dan menerima.
d) Saling tergantung (interdependen)

Interdependen merupakan suatu kondisi saling tergantung antara seseorang dengan


yang lainnya dalam membina hubungan interpersonal
2) Respon maladaptif

Respon maladaptif suatu respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan


masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.
Adapun rentang respon maladaptif yaitu :
a) Merasa sendiri

Hal ini juga bisa disebut kesepian, seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu
menghadapi suatu masalah , cenderung pemalu, merasa tidak percaya diri, dan
merasa tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.
b) Menarik diri

Menarik diri merupakan keadaan dimana seseorang sulit untuk terbuka dengan
orang lain atau sulit melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.
c) Tergantung (dependen)

Tergantung merupakan suatu keadaan seseorang merasa pesimis untuk


mengembangkan rasa percaya diri untuk mendapatkan kesuksesan.
d) Manipulasi

Manipulasi merupakan suatu proses rekayasa dengan melakukan penambahan,

penyembunyian, penghilangan hal-hal yang tidak sesuai dengan realita, fakta-fakta.


Manipulasi merupakan suatu gangguan hubungan sosial yang terdapat pada
individu yang menganggap orang lain hanya sebagai objek dan berorientasi pada
diri sendiri bukan berorientasi dengan orang lain sehingga individu tidak dapat
membina hubungan sosial secara mendalam.

e) Impulsif
Impulsif merupakan suatu tindakan yang didasarkan oleh keinginan yang secara
sadar dan tidak sadar. Bertindak impulsif merupakan suatu tindakan karena adanya
dorongan untuk mengekspresikan keinginan tanpa adanya berpikir terlebih dahulu.
D. KLIEN
1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya
terapi aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok
kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan
berdiskusi dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah
ditentukan bersama perawa ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 22 Desember 2022
Tempat pertemuan : Di ruangan utari RSJMM
Waktu : 14.00-14.30WIB
Durasi : 30 Menit
2. Tim terapis
a. Leader : LISA AMELIA
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
atau mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat
dalam kegiatan

b. Co-Leader : LENNY KIYASATUL FIKIH


Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah

c. Obeserver: Khofifah indar.


Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien

d. Fasilitator : maulidya, kris ayu, nelly


Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

e. Dokumentasi: muhammad khatami


Bertugas:
1) Mengatur musik
2) Mendokumentasikan jalannya TAK
3. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
4. Alat

Lagu, bola kecil, buku catatan dan pulpen

5. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Bermain peran/ Simulasi

F. Proses Pelaksanaan

1. Persiapan

a. Meningkatkan kontrak dengan klien yang mengikuti sesi.

b. Terapis membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien

2) Klien dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi / validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menjalankan tujuan kegiatan :


Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta

izin kepada terapis

a) Lama kegiatan 30 menit

b) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan langkah selanjutnya yaitu akan menyalakan saat

music terdengar dan bola tenis dipindahkan dari satu peserta ke peserta

lain. Saat lagu saat dihentikan peserta yang sedang memegang bola

tenis akan menyebutkan salam, nama lengkap, nama panggilan, serta

hobi.

b. Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola lalu menghentikan.

Saat lagu dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis

menyebutkan salam, nama, nama panggilan, hobi.

c. Tulis nama panggilan pada kertas dan pakaikan.

d. Ulangi langkah huruf c sanpai peserta mendapat giliran.

e. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan

perasaanya

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah

dilatih

3. Memberikan pujian atas kebersihan kelompok


b. Tindak lanjut

1. Menganjurkan agar pasien melatih perkenalan dengan orang lain di


kehidupan sehari-hari
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadwal
kegiatan harian pasien
c. Kontrak yang akan datang

Membuat kontrak kembali untuk TAKS selanjutnya


TAK 1 :

Kemampuan berkenalan

A. Kemampuan verbal: Bertanya

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan nama lengkap


2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan non verbal

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan Bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAKS.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (✔) jika ditemukan
pada klien dan tanda (-) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.

a. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai >6 , disebut belum

jika mendapat nilai <5.

b. Kemampuan nonverbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut

belum mampu jika mendapat nilai <2.


DAFTAR PUSTAKA

Kelaiat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta:EGC

http://respository.poltekkes-denpasar.ac.id/2180/3/BAB%202.pdf
Penilaian TAK
No Nama Pasien Program Penilaian Score
0 1 2 3
1. Ny. Erni ✓ 3
2. Nn. Yusma ✓ 3
3. Ny. Entim ✓ 3
4. Nn.emelinda ✓ 3
5. Nn.Siti Nurjanah ✓ 3
6. Ny. Sri wahyuningsih X 0
7. Ny.Nurhayati ✓ 3
8. Ny. Murce ✓ 3
9. Ny. Restika X 0
10. Ny. Furniawati ✓ 3
JUMLAH 24

Keterangan :
0 = Tidak bisa mengikuti
1 = Bisa mengikuti tapi bicara gugup
2 = Bisa mengikuti dibantu fasilitator
3 = Mandiri

Anda mungkin juga menyukai