PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Dalam kegiatan aktivitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit baTnak dapat diatasi
dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan penentuan
terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi mendalam terhadap
kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya dalam pencapaian pemahaman
obyektif terhadap realitas diri dan sekaligus modal dasar pembangunan citra diri untuk
kemudian mengembangkan peran diri. Pemahaman yang benar dan realtistis terhadap
kekuatan dan kelemahan diri merupakan salah satu kunci peningkatan konsep diri positif
sebagai salah satu modal dalam pengelolaan gangguan jiwa, khususnya yang dipengaruhi
adanya citra diri negatif seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik, kekurangan
fisiologis, rasa minder dan sebagainya.
Dalam praktik klinik kali ini di Ruang Angsoka, rata-rata pasien sudah dalam
kondisi cukup dalam hal perawatan diri, namun masih ada sekitar 12 pasien yang malas
dalam melakukan perawatan diri, 10 diantaraTna kadang mandi kadang tidak, dan 2
sisanya mengalami gangguan kemampuan. Dari survey tersebut sangat jelas bahwa
kebanyakan pasien masih dalam kategori malas dalam melakukan perawatan diri.
Oleh karena itu, kami dari praktikkan kelompok IV Stikes Hamzar bermaksud
melakukan TAK (terapi aktivitas kelompok) tentang deficit perawatan diri sebagai
lanjutan dari penyuluhan yang sebelumnya telah diberikan dengan harapan setelah
melakukan kegiatan ini pasien bisa sadar akan kebutuhan personal hygiene-nya sendiri,
dan bila sudah sembuh, tidak menjadi beban lagi bagi keluarga dan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum yaitu pasien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri secara maksimal
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri
b. Pasien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Pasien mampu menunjukkan aktivitas makan
d. Pasien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri
BAB II
TI NJAUAN TEORI
4. Akibat
Defisit perawatan diri berdampak pada fisik maupun psikis pada diri
seseorang. Dampak tersebut antara lain :
a. Dampak fisik : gangguan intregitas kulit, ganguan mukosa, gatal-gatal, ketombean,
bau badan, bahkan bisa menjadi infeksi juga pada mata dan telinga
b. Dampak psikososial : gangguan rasa nyaman kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, dan ganguan interaksi sosial
5. Mekanisme Koping
a. Regresi : Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari
suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
b. Penyangkalan (Denial) : Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan
mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana
dan primitif.
c. Isolasi diri, menarik diri : Sikap mengelompokkan orang / keadaan hanya sebagai
semuanya baik atau semuanya buruk, kegagalan untuk memadukan nilai-nilai
positif dan negatif di dalam diri sendiri.
d. Intelektualisasi
Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku yang ditandai dengan
perilaku pasien maladptif, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distres serta
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunaksan aktivitas
dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian, terapi
aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam
penanganan pasien gangguan jiwa dimasyarakat.
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok pasien
(5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku
maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TAK adalah 20-40 menit untuk kelompok
yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif, TAK dapat berlangsung selama
60-120 menit (Budi Ana Keliat, 2007).
Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi,terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
stimulasi realita, dan terapi aktivitasi kelompok sosialisasi.
1. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan dalam pada tiap sesi.
Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif.
Aktivitas berupa stimulus
dan
persepsi,
stimulus
yang
disediakan:
baca
adalah: musik, seni, menyanyi, menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat
dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien, dapat digunakan sebagai
stimulus.
3. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas
Aktivitas dapat berupa: orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan
semua kondisi nyata.
4. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien.
sosialisai dapat dilakukan seara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok
dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok (Budiana Keliat,
2005).
5. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
BAB III
PELAKSANAAN
A. SESI 1: Memperkenalkan diri
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
2. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok ini adalah :
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri:
defisit perawatan diri
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
3. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada :
Hari, tanggal
:
Jumat, 19 Februari 2016
Waktu
:
10:00 s/d 11:00 WITA
Tempat
:
Ruang Angsoka
4. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 8 orang, sedangkan sisanya
sebagai klien cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini sebagai
berikut :
Klien peserta TAK : Tn.
Tn.
Tn.
Tn.
Tn.
Tn.
Tn.
5. Susunan pelaksana
a. Leader
: Suharit Maxum
b. Co. Leader
: Nurhasyah
c. Fasilitator I
: Novian
d. Fasilitator II
: Nurhayati
e. Fasilitator III
: Nurdianti
f. Fasilitator IV
: Nova
g. Observer
: Zamroni
6. Uraian Tugas pelaksana
a. Tugas Leader
Memimpin berlangsungnya TAK
Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
Menyampaikan materi sesuai TAK
Memimpin diskusi kelompok
b. Tugas Co. Leader
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
Menutup acara leader
c. Tugas fasilitator
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif
mengikuti berlangsungTna TAK
d. Tugas Observer
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
Mengawasi berlangsungTna TAK dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan
7. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
Denah Pelaksanaan TAK
Keterangan:
: Pasien
:Co-Leader
: Observer
:Fasilitator
8. Alat
a. Tape recorder
b. Bola tenis
c. Gelas arisan
d. Kertas
9. Metode
: Leader
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/ simulasi
10.Langkah Kegiatan
a. Persiapan
Memilih klien dengan indikasi, yaitu Defisit perawatan diri
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
Menjelaskan aturan main berikut
Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
Lama kegiatan 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kea rah kiri) dan pada saat
tape
dimatikan
maka
anggota
kelompok
yang
memegang
bola
memperkenalkan dirinya
Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok memegang bola mendapat giliran
untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal,
dimulai oleh terapis sebagai contoh
Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan temple/pakai
Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari
Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien
Nama Klien
1.
Menyebutkan Nama Lengkap
2.
Menyebutkan nama panggilan
3.
Menyebutkan asal
4.
Menyebutkan hobi
Jumlah
Kemampuan Nonverbal
No: Aspek yang Dinilai
1.
2.
3.
Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa tubuh yang
4.
sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal dan
Nama Klien
akhir
Jumlah
1. Tujuan :
Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri
Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
2. Setting:
Klien dan Terapis duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat:
Spidol
Buku catatan dan pulpen
Tape recorder
4. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti sesi pertama
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Klien dan terapis pakai papan nama
c. Tahap Kerja
Terapis meminta klien menyebutkan manfaat perawatan diri, cara menjaga
kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri. Ulangi sampai
semua klien mendapat giliran
Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
Terapis menjelaskan manfaat perawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan
akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari dalam perawatan diri
Memasukkan kegiatan manfaat perawatan diri pada jadwal kegiatan harian
klien
3) Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu tata cara makan dan minum yang baik
Menyepakati waktu dan tempat.
e. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 2, dievaluasi
kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
No
Nama Klien
Menyebutkan
manfaat pentingnya
perawatan diri
Menyebutkan cara
menjaga kebersihan
diri
Menyebutkan
akibat apabila tidak
melakukan
perawatan diri
1
2
3
4
5
6
7
8
C. SESI III: Mengenal dan menyebutkan tata cara makan dan minum yang baik
1. Tujuan:
Klien mampu menyebutkan alat-alat makan dan minum
Klien mampu menjelaskan cara mempersiapkan makan dan minum
Klien mampu menjelaskan cara makan dan minum yang tertib
Klien mampu menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
2. Setting:
Klien dan Terapis duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat:
Peralatan makan dan minum
4. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
c.
d.
Memasukkan kegiatan tata cara makan yang baik pada jadwal kegiatan harian
klien
Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu tata cara eliminasi yang baik
Menyepakati waktu dan tempat
e. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 3, dievaluasi
kemampuan klien menyebutkan alat-alat makan dan minum, cara mempersiapkan
makan dan minum, tata cara makan dan minum yang baik serta cara merapikan
peralatan makan dan minum dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
No
Nama Klien
Menyebutkan
persiapan makan
dan minum
Menyebutkan cara
makan dan minum
yang baik
Menyebutkan
akibat bila tidak
makan minum
dengan baik
1
2
3
4
5
6
7
8
C.
Nama
Menyebutkan
klien
secara
Menyebutkan
cara BAB/BAK
membersihkan
melakukan
BAB/BAK
BAB/BAK
1
2
3
4
5
6
c.
d.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara
berhias yang benar dan baik, Keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri
No
Nama Klien
Menyebutkan alat
untuk berhias
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB IV
PENUTUP
Menyebutkan tata
cara berhias
Menyebutkan
akibat tidak
berhias
A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi
dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). Kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Sesi yang
digunakan untuk terapi aktivitas kelompok pada defisit perawatan diri yaitu sesi
memperkenalkan diri, sesi manfaat pentingnya perawatan diri, sesi tata cara makan dan
minum, sesi toileting dan sesi tata cara berhias
DAFTAR PUSTAKA