TERAPI MODALITAS
I.1 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Pengertian
Terapi modalitas bersal dari bahasa modality yaitu yang berarti modal, kekuatan atau
potensi. Terapi modalitas menurut Penko dan Kreigh (1998) merupakan suatu tindakan terapi
dimana memiliki pendekatan tertentu baik secara langsung dan fasilitatif sesuai dengan teori
dan kiat terapis dengan menjadikan kekuatan klien sebagai modal utama untuk berubah
(Susana S.A et al., 2007). Terapi modalitasi ini juga dikenal untuk menyembuhkan klien
dengan gangguan jiwa. Akan tetapi seiring perkembangan ilmu dan teknologi di kesehatan
terapi ini banyak juga dilakukan terapi alternatif pada klien dengan gangguan fisik serta banyak
digunakan dalam berbagai penelitian – penelitian.
2
II.2 Pemberian Terapi
a. Dasar
Para ahli kesahatan jiwa baik dokter. Perawat. Psikolog maupun lainnya mendasarkan
pemberian terapi modalitas ini pada asas psikodinamika ( freud. 1911 ) dan asas
psikologsosial ( sullivan. 1962 ). Yaitu sebagai berikut :
1) Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang
mengandung reaksin( respon yang baru ).Seseorang perawat dengan cara yang tepat
dapat mengarahkan dan membina prilaku klien melalui rekayasa situasi yang
terapeutik maka klien dapat di latih untuk memberi respon/reaksi positif kearah
prilaku normatif.
2) Tingkah laku manusia selalu mengindenkan ada atau tidak adanya faktor yang
bersifatnya menimbulkan tekanan sosial pada individu sehingga reaksi individu
tersebut dapat di prediksikan.Pada dasarnya setiap tingkah laku manusia terkait
dengan dua hal. Yaitu ; reward ( hasil ) dan punishment.
3) Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam menunjang dan
menghambat prilaku individu dalam kelompok sosial.Hal tersebut didasarkan atas
asumsi bahwa pertama manusia adalah mahluk sosial yang berarti kapan pun dan di
mana pun ia tidak akan dapat hidup sendiri melainkan harus berada dalam
komunitas atau kelompok sosial tertentu.
4) Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik. Mental – emosional dan
sosial kearah keutuhan pribadi yang di lakukan secara ekletik holistik.Klien sebagai
manusia yang meliputi bio-sko-sosio-spiritual tentu harus multi multidisploner dan
multisektoral.
b. Mekanisme
3
adanya pekerjaan tertentu ( produktif ) dan tercapainya hidup mandiri bagi
rehabilitan.Suatu proses pemulihan mempunyai 4 tujuan yaitu :
Ada beberapa macam jenis terapi modlitas, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Psikoanalisis psikoterapi
Terapi ini di kembangkan oleh Sigmund freud, seorang dokter yang
mengembangkan “Talking Cure”. Terapi ini di dasarkan pada keyakinan bahwa
seorang terapis dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan klien untuk
menceritakan tentang masalah pribadinya. Perubahan perilaku dapat terjadi jika klien
dapat menemukan kejadian-kejadian yang tersimpan dalam bawah sadarnya.
4
d. Menurunkan kecemasan
e. Memperbaiki komunikasi interpersonal
5
2) Penerapan teori modifikasi perilaku ini adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan perawat kepada klien bersifat objektif, tidak menghakimi.
b. Klien diyakinkan bahwa reaksi menyakitkan akan pulih.
c. Informasi yang tidakakurat di koreksisegera.
d. Kliendikuatkanuntukdapatmengendalikanprilakunya.
3) Kriteria evaluasi
a. Menurunya perilaku maladaptif
b. Meningkatnya produktifitas kerja
c. Membaiknya hubungan interpersonal
d. Meningkatnya kemampuan penyelesaian masalah yang disebabkan oleh stressor
lingkungan dan situasi
3. Terapi kelompok
Terapi kelompok adalah suatu bentuk terapi modalitas yang didasarkan pada
pembelajaran hubungan interpersonal. Klien mengalami konflik yang bersumber dari
masalah interpersonal. Dengan bergabung dengan kelompok klien dapat saling bertukar
pikiran dan pengalamannya, serta mengembangkan pola perilaku yang baru.
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan
waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi
kelompok adalah membuat sadar diri (self awareness), peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.
a. Indikasi: semua pasien rahabilitas
b. Kontra indikasi: psikopat dan sosiopat, selalu diam/autis, delusi yang tidak
terkontrol, klien yang mudah bosan, pasien dengan amuk.
c. Tujuan dari terapi kelompok adalah:
a) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing).
b) Membentuk sosialisasi.
c) Meningkatkan fungsi fisiologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang
hubungan social dan adaptasi.
6
d) Membangun motivasi untuk kemajuan fisiologis baik kognitif maupun afektif.
e) Penyaluran emosi. Melatih pemahaman identitas diri
1. Pengertian
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada
setiap keadaan (sehat-sakit) klien.
Terapi keluarga merupakan suatu psikoterapi modalitas dengan fokus pada penanganan
keluarga sebagai unit sehingga dalam pelaksanaannya terapis membantu keluarga
dalam mendefinisikan dalam perbaikan keadaan yang maladaptive.
4. Persiapan
a. Alas tempat duduk
b. Ruangan yang nyaman dan tenang
5. Prosedur
Pra interaksi :
7
1) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik internal yang dapat
mempengaruhi proses terapi)
2) Mempelajari rekam medis pasien sebagai data awal
3) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan aman.
Orientasi :
Kerja :
1) Meminta kepada klien dan keluarga duduk setengah lingkaran
2) Melatih komunikasi, menyelesaikan konflik, mengatasi prilaku dan stress
3) Memberikan kesempatan kepada klien untuk memvalidasi perasaan dan
pengalaman
4) Meminta kepada klien untuk mengungkapkan masalahnya
5) Meminta keluarga membuat sesuatu keadaan dimana anggota keluarga dapat
melihat bahaya terhadap diri klien dan aktivitasnya
6) Meminta klien tidak merasa takut dan bersikap terbuka
7) Meminta klien mengidentifikasi keluhan klien yang dirasakan sebagai masalah
8) Meminat klien dan keluarga mengindentifikasi harapan klien dan keluarganya
terhadap terapi keluarga
9) Meminta kepada keluarga mengubah cara berpikir klien ( Reframing)
8
Terminasi :
1) Melakukan review masalah yang telah terindetifikasi dengan keluarga dan klien
2) Mengexplorasi perasaan klien setelah terapi keluarga
3) Mendiskusikan umpan balik bersama klien setelah terapi keluarga
4) Melakukan kontrak : topik, waktu dan tempat untuk kegiatan selanjutnya/Terminasi
jangka panjang setelah terapi keluarga
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Terapi keperawatan adalah intervensi keperawatan yang unik yang hanya dapat
dilakukan oleh seorang profesional Bentuk terapi keperawatan berupa tindakan yang
bersifat alamiah,tindakan berupa bantuan untuk melakukan tindakan yang bersifat
alamiah tersebut, tindakan berupa proses interaksi untuk mempengaruhi klien dan
keluarga agar bersedia merubah perilaku/ mengikuti program perawatan, tindakan
berupa proses interaksi untuk meningkatkan adaptasi klien dengan masalahnya,
tindakan berupa pendidikan kesehatan agar mampu melakukan bagi diri klien.Aplikasi
tindakan keperawatn ini yaitu pendidikan kesehatan, imunisasi, latihan rentang gerak
(ROM), teknik relaksasi dan perawatan luka.
III.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyarankan bahwa terapi modalitas sangat
penting karena bisa membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang
dialami oleh klien, selain itu juga menjadi salah suatu pencegahan saat penderita telah
didiagnosa tentang penyakitnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Berman A, Shirlee JS, Barbara K. & Glenora E. (2009). Buku Ajar Praktik keperawatan
Klinis Kozier Erb. Jakarta: EGC.
11