Anda di halaman 1dari 11

INTERVENSI

DALAM PSIKOLOGI
KLINIS
1. Intervensi dalam psikologi klinis
 Istilah intervensi digunakan dalam banyak bidang ilmu. Secara umum intervensi
adalah upaya untuk mengubah perilaku,pikiran atau perasaan seseorang.
 Psikoterapi merupakan salah satu intervensi dalam konteks hubungan profesional
antara psikolog dan klien atau pasien .
 Mengenai konsultasi yang paling penting bertarget agar konsultee terbantu
menjadi lebih efektif dalam memahami dan mengelola sistem sistem seperti
sekolah,bisnis,organisasi kemsyarakatan,atau komunitas di lingkungan.
 terdapat 4 pendekatan konsultasi yang dikemukakan oleh Caplan (1970) dan
Cormick&Love (1976)
Empat pendekatan Konsultasi Caplan (1970) dan Cormick&Love (1976)

 1. klinikus dapat bekerja dengan individu yang mencari pemecahan masalah-masalah yang
memungkinkannya memerankan tanggung jawab peran dalam lingkungan sosialnya.
 2. klinikus dapat juga mengajarkan keterampilan baru kepada individu sehingga klien dapat
mewaspadai masalah-masalah dikemudian hari dalam melaksanakan peran sosialnya.
 3. konsultan dapat memusatkan perhatian lebih kepada usaha peningkatan sistem sosial
daripada kemampuan pribadi para anggotannya sendiri.
 4. konsultan memberikan jasa advokasi untuk kelompok atau organisasi
tertentu,menyediakan bimbingan dan pelatihan untuk pengembangan kemampuan
(efficacy) klien.
2. Definisi Psikoterapi
 Psikoterapi adalah salah satu diantara metode intervensi. Ada beberapa perbedaan
antara psikoterapi dengan bimbingan konseling.
 Pertama,istilah psikoterapi lebih sering digunakan untuk klien atau pasien yang
mengalami masalh berat
 Kedua,psikoterapi dan konseling dilakukan atas permintaan klien atau
pasien,sedangkan bimbingan dapat dilakukan tanpa diminta
Hal penting yang diperlukan oleh seorang psikoterapi adalah kemampuan untuk
menafsirkan simbol-simbol tertentu,baik kata-kata,gagasan,atau tingkah laku tertentu.
a. Tingkat (levels) dan tujuan psikoterapi
 Psikoterapi menurut Phares (1992) dapat dobedakan dalam beberapa aspek,yakni
menurut taraf kedalamannya dan menurut tujuannya.

Bertujuan memperkuat perilaku penyesuain diri klien yang sudah


Psikoterapi baik,memberi dukungan psikologis,dan menghindari diri dari usaha untuk
Suportif menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar klien

Psikoterapi Bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat
reedukatif berfungsi lebih efektif.

Psikoterapi Bertujuan mengubah seluruh kepribadian pasien/klien,menganalisis


rekonstruktif mekanisme defensi yang patologis,memberi pemahaman akan adanya
proses-proses tak sadar,dan seterusnya.
b. Psikoterapi dan teori kepribadian
 Pembedaan tujuan dan tingkat psikoterapi seperti ini tidak terlepas dari teori
kepribadian yang melandasinya. Teori ini adalah psikoanalisis,teori perilaku,teori
humanistik dan fenamenologis,teori klinis sosial dan pendekatan sosiokultural
dalam psikologi klinis.

1. Terapi psikodinamik bertujuan menimbulkan pemahaman pada klien tentang masalah-masalahnya untuk melakukan
pemahaman selanjutnya,dan meningkatkan pengendalian ego atas desakan id dan superego.
2. Teori perilaku (behavioral)dan perilaku kognitif (cognitive-behavioral) juga bermacam macam dalam metode yang
digunakan. Teknik desensitisasi ini dapat digunakan untuk menghilangkan perilaku fobia,sesuai dengan perubahan perilaku
melalui prinsip belajar kondisioning klasik.
3. Terapi fenomenologis/eksperiensial adalah sejalan dengan teori kepribadian fenomenalogis dan humanistik,yang
berkeyakinan bahwa manusia harus dimengerti lewat dunia pengalaman dan penghayatan pribadinya dan bahwa manusia
mempunyai pembawaan yang dasarnya baik.
4. Terapi yang berorientasi pada pendekatan sosiokultural dapat mirip dengan ketiga pendenkatan yang telah dibahas
diatas,namun penafsiran konsep-konsep teoritik yang disajikan dalam teori itu diinterpretasikan tidak terlepas dari norma
sosial dan kultural yang dianut oleh klien
c. Bentuk-bentuk atau model-model Psikoterapi
 Nietzel(1998) mengemukakan bahwa psikoterapi dapat dilakukan secara
indibvidual,dapat juga dilakukan dengan suatu oriental sosial,yakni merupakan
psikoterapi dalam kelompok (group therapy),bersama pasangan,atau bersama
keluarga.
 Penekanan terapi kelompok adalah memahami gangguan dalam relasi
interpesonal dan mengurangi gangguan itu dalam setting kelompok.
 Selain itu ada rehabilitas psikososoial yang bertujuan untuk membantu mereka
yang mengalami gangguan jiwa agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
sakitnya,agar dapat mencegah dampak yang lebih buruk dari gangguannya itu.
d. Hal-hal yang umumnya terjadi dalam semua jenis Psikoterapi

 Terlepas dari teori apa yang dianut oleh terapis,menurut Phares (19920 dan
Nietzel (1998) ada hal-hal umum yang terjadi dalam psikoterapi,yakni
pengembangan pemahaman,pengurangan keresahan emosional,dukungan untuk
katarsis atau “curhat”,pemberian informasi baru yang barangkali belum diketahui
klien,pemberian tugas-tugas untuk dilaksanakan diluar pertemuan
terapi,pemberian harapan dan keyakinan.
PSIKOTERAPI
Efektivitas psikoterapi:Variabel Klien Efektivitas Psikoterapi:Variabel Terapis
 Variabel terapis yang memepengaruhi
Apa saja yang jalannya terapi,yaitu: kepribadian
mempengaruhi terapis,kemampuan menunjukkan
efektifitas terapi? empati,ada/tidaknya dilakukan.
 Kekhususan permintaan klien patut
diperhatikan meskipun tidak selalu harus
Variabel klien yang mempengaruhi ialah: jenis
diikuti karena dapat mempengaruhi
masalah ,intelegensi ,usia, keterbukaan,ada
jalannya terapi .
tidaknya kerusakan otak.
 Ada aturan tertentu dalam kaitan terapis
Motivasi klien untuk menjalani terapi sebaiknya
merupakan motivasi internal. ini yaitu hubungan antara klien dan terapis
hanya dapat dilangsungkan setelah kurun
Terapi membutuhkan keterbukaan untuk waktu tertentu (kode etik Himpsi,2000)
mengungkapkan masalah dan menerima aran-
saran terapis.
e. Perjalanan Intervensi Klinis (course of clinical intervension)

 Suatu terapi berlangsung dalam proses melalui tahapan sebagai berikut :


1. Pertemuan awal. Pada pertemuan ini biasanya ditanyakan data identifikasi klien dan
masalah yang dikemukakan.
2. Asesmen. Sesuai dengan tujuan kedatangan klien,dilakukan asesmen yang dapat meliputi
wawancara dan observasi,dan pemberian sejumlah tes bila diperlukan
3. Tujuan intervensi. Ini ditetapkan setelah dilakukan integrasi atas data asesmen. beberapa
terapis membahas tujuan intervensi ini bersama klien.
4. Implementasi terapi. Ini meliputi pemberitahuan kepada klien waktu yang diperlukan
dalam intervensi serta sasaran utama terapi
5. Mengakhiri terapi. Disini dilakukan evaluasi hasil terapi dan tindak lanjut,pertemuan
dengn pihak keluarga,dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai