PENDAHULUAN Gangguan jiwa mpk penyakit multikausal. Banyak model konsep yang mencoba menjelaskan fenomena gangguan jiwa. Pendekatan terapi beraneka ragam. Macam-macan terapi tsb: terapi modalitas (Modalities Treatment) JENIS TERAPI MODALITAS 1. Terapi Individual 2. Terapi Lingkungan (milieu therapy) 3. Terapi Biologi 4. Terapi Kognitif 5. Terapi Keluarga 6. Terapi Kelompok 7. Terapi Perilaku 8. Terapi Bermain TERAPI INDIVIDUAL Pengertian: terapi yang dilakukan dengan menjalin hubungan terstruktur antara Perawat dengan Klien untuk mengubah perilaku klien. Tujuan: utk mengembangkan kemampuan klien dalam menyelesaikan konflik, meredakan penderitaan emosional, dan klien dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Proses: melalui 3 fase yg overlap ( fase orientasi, fase kerja, dan terminasi) Fase Orientasi Perawat membangun hubungan saling percaya dg klien. Melakukan pengkajian data & mengidentifikasi masalah keperawatan Perawat dan klien merumuskan tujuan dan menentukan aktivitas yang akan dilakukan sepanjang terapi (intervensi) Fase Kerja Klien dibantu untuk melakukan eksplorasi diri Perawat memperhatikan data subyektif dan data obyektif Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan ttg diri dan didorong melakukan perubahan perilaku yg disfungsional. Fase Terminasi Dilakukan setelah perawat dan klien menyepakati masalah keperawatan telah teratasi (mereda) dan lebih terkendali. Klien merasa lebih baik dan melaporkan peningkatan fungsi pribadi, sosial, atau pekerjaan. Tujuan terapi telah tercapai. TERAPI LINGKUNGAN Pengertian: penggunaan semua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik. Lingkungan: fisik dan psikososial. Lingkungan fisik: menata lingkungan aman dan nyaman dan bisa memfasilitasi perubahan perilaku yang diinginkan (bentuk ruangan, fasilitas, warna dinding dsb). Lingkungan psikososial: perawat memberi kesempatan klien tumbuh dan berubah perilaku dg memfokuskan pd nilai terapeutik dlm aktivitas dan interaksi. TERAPI LINGKUNGAN … Tujuan: memampukan klien agar dapat hidup di luar lembaga yg diciptakan (di rumah) melalui belajar kompetensi yg diperlukan untuk beralih dari rumah sakit ke komunitas. Akhirnya klien bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat Proses Terapi Lingkungan Memberi kesempatan, dukungan, pengertian kepada klien agar berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab. Klien dipaparkan pd peraturan, harapan, tekanan peer, dan interaksi sosial. Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan harga diri, belajar keterampilan dan perilaku baru TERAPI BIOLOGIS Didasarkan pada model medikal: memandang gg jiwa sebagai penyakit. Tekanan: pengkajian spesifik dan pengelompokan gejala dlm sindroma spesifik. Perilaku abnormal akibat penyakit atau karena pengaruh organisme tertentu dan akibat perubahan biokimia tubuh ttt. Jenisnya: medikasi psikoaktif, intervensi nutrisi (diet), fototerapi, ECT, bedah otak. TERAPI KOGNITIF Pengertian: terapi dengan menerapkan strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yg mempengaruhi perasaan dan perilaku klien. Proses: membantu mempertimbangkan stresor dan mengidentifikasi pola berpikir dan keyakinan yg tdk akurat. Fokus asuhan: reevaluasi ide, nilai, harapan, dan memulai menyusun perubahan kognitif TERAPI KOGNITIF Tujuan: Mengembangkan pola pikir yg rasional
Menggunakan pengetesan realita
Membentuk perilaku dg pesan internal
Intervensi: Mengajar substitusi pikiran
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif
Fase Pembentukan Perilaku dalam T. Kognitif
Antecendent Belief Consequence
(activating event) (behavior) “Saya gagal” Sedih PHK “Hidup saya hancur” Putus asa Bunuh diri T. Kognitif “Saya cari pekerjaan lain” Sedih “pasti msh ada peluang” Masih ada harapan TERAPI KELUARGA Seluruh kelg disertakan sbg unit penanganan Semua masalah klg diidentifikasi dan kontribusi dr masing-masing anggota thd masalah yg dialami. Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase 3 (terminasi). Tujuan: meningkatkan fungsi keluarga. Fase pertama Berkembangnya hubungan terapis – keluarga Mengidentifikasi masalah (isu) sehingga keluarga tidak berfungsi Menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam terapi Fase Kerja Mengubah pola interaksi antar anggota keluarga menjadi interaksi yang sehat. Meningkatkan kemampuan individual anggota keluarga dalam menyelesaikan masalah Bersama-sama mengeksplorasi dan menyepakati: batasan, peraturan dan harapan dalam keluarga. Fase Terminasi Keluarga melihat lagi proses yg sudah dilaksanakan utk mencapai tujuan Cara-cara mengatasi isu (masalah) yg timbul telah ditemukan dan diterapkan Mempertahankan perawatan yg berkesinambungan TERAPI KELOMPOK Bentuk terapi dengan cara Perawat berinteraksi dg sekelompok klien secara teratur. Tujuan: meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan hubungan interpersonal, mengubah perilaku maladaptif. Ada 3 tahap: tahap permulaan, fase kerja, dan tahap terminasi. Fase Permulaan Periode orientasi (perkenalan) Klien diorietasikan pd apa yg akan dilakukan dlm interaksi di dalam kelompok (tujuan, bentuk kegiatan, aturan, dan hasil yang diharapkan) Terapis berperan sbg role model perilaku dg mengusulkan struktur kelompok, meredakan kecemasan, memfasilitasi interaksi. Fase Kerja Terapis membantu eksplorasi isu (masalah yang akan diatasi melalui kegiatan kelompok), memfokuskan pada kondisi here and now Perawat memberi dukungan (memfasilitasi) agar kelompok melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Fase Terminasi Kelompok dihubungkan dan dilibatkan dlm hub interpersonal Memberi umpan balik, dukungan, dan toleransi thd perbedaan Didorong menyelesaikan masalah TERAPI PERILAKU Premis: perilaku dipelajari, perilaku sehat dapat dipelajari dan disubstitusi dari perilaku tdk sehat. Teknik dasar terapi perilaku: 1. Role model 2. Kondisioning operan 3. Desensitisasi sistematis 4. Pengendalian diri 5. Terapi aversi (refleks kondisi) Role Model Mengubah perilaku dg cara memberi contoh perilaku adaptif. Klien mempelajari melalui praktek dan meniru. Sering digunakan dg kondisioning dan desensitisasi. Kondisioning Operan Disebut juga penguatan positif Terapis memberi penghargaan kepada klien utk perubahan perilaku yg positif. Klien akan berubah perilaku seiring dengan penghargaan dan umpan balik positif thd perilaku. Perilaku akan dipertahankan dan ditingkatkan. Desensitisasi Sistematis Untuk klien fobia Klien diperkenalkan pd stimulus yg menimbulkan fobia sementara klien dlm keadaan relaks. Stimulus ditingkatkan secara bertahap sementara klien mengatasi kecemasan dan ketakutan yg timbul. Pengendalian Diri Klien dilatih belajar mengubah kata- kata negatif sampai dapat mengendalikan diri. Hasil: penurunan tingkat distres klien. Terapi Aversi Disebut juga penguatan negatif Perilaku abnormal dirusak dengan memberikan pengalaman ketidaknyamanan Klien belajar utk tdk mengulang perilaku demi menghindar konsekuensi negatif perilaku TERAPI BERMAIN Premis: anak-anak akan berkomunikasi dg baik melalui permainan dari pada dengan kemampuan verbal. Perawat dpt mengkaji tkt perkembangan, status emosional, hipotesa diagnostik, intervensi terapeutik. TERAPI BERMAIN Prinsip terapi bermain: Terapis membina hubungan yg hangat.
Merefleksikan perasaan anak kepada
anak. Mempercayai anak dapat
menyelesaikan masalah. Interpretasi perilaku anak TERAPI BERMAIN Indikasi: Anak depresi
Anak cemas
Anak abuse
Dewasa dg stres pasca trauma, gg
identitas disosiatif, abuse.
TUGAS BUAT PROPOSAL TAK TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PADA : 1. PERILAKU KEKERASAN 2. HALUSINASI 3. HARGA DIRI RENDAH 4. ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu