Dalam
Keperawatan
Jiwa
1
PENDAHULUAN
Gangguan jiwa mrpk penyakit
multikausal
Banyak model konsep yg mencoba
menjelaskan fenomena g3 jiwa
2
DASAR PEMBERIAN TERAPI MODALITAS
( Azas Psikodinamika dan Psikososial )
Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian
atau perilaku manusia
Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan
dibina ke arah kondisi yang mengandung reaksi
( respon yang baru )
Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada
atau tidak adanya faktor-faktor yang sifatnya
menimbulkan tekanan sosial pada individu
sehingga reaksi indv tersebut dapat diprediksi
( reward dan punishment )
Lanjutan….
Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat
penting dalam menunjuang dan menghambat
perilaku individu dalam kelompok social
Pendekatan terapi beraneka ragam
Macam2 terapi tsb: terapi modalitas (Modalities
Treatment)
TERAPI MODALITAS
Adalah berbagai pendekatan penanganan
klien gangguan jiwa yang bervariasi, yang
bertujuan untuk mengubah perilaku klien
dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif
Terapi modalitas adalah proses pemulihan
fungsi fisik mental emosional dan sosial ke
arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara
holistik
Terapi Modalitas
( Perko & Kreigh, 1988)
Suatu tehnik terapi dengan menggunakan
pendekatan secara spesifik
Suatu sistem terapi psikis yang keberhasilannya
sangat tergantung pada adanya komunikasi atau
perilaku timbal balik antara pasien dan terapis
PRINSIP PELAKSANAAN
Perawat sebagai
terapis
mendasarkan
potensi yang
dimiliki pasien
sebagai titik tolak
terapi atau
penyembuhan
JENIS TERAPI MODALITAS
1. Terapi Individual 5. Terapi Keluarga
2. Terapi Lingkungan 6. Terapi Kelompok
(milieu therapy) 7. Terapi Perilaku
3. Terapi Biologi 8. Terapi Bermain
9. Terapi Komplementer
4. Terapi Kognitif
10. Terapi Psikofarmaka
8
TERAPI INDIVIDUAL
Hubungan terstruktur yg dijalin antara
Perawat-Klien utk mengubah klien :
merubah pikiran, perasaan serta perilaku
klien
Utk mengembangkan pendekatan unik
penyelesaian konflik, meredakan
penderitaan emosional, mengembangkan
cara yg cocok utk memenuhi kebutuhan
Melalui 3 fase
(orientasi kerja terminasi)
9
Fase Orientasi
Perawat membangun hubungan
saling percaya dg klien
Latar belakang klien
didiskusikan & isu diidentifikasi
Perawat dan klien merumuskan
tujuan dan menentukan
komponen praktik
10
Fase Kerja
Klien eksplorasi diri
Perawat bekerja dg isi (cerita) dan
proses (dr perasaan) yang b/d
penderitaan klien
Klien dibantu utk mengembangkan
pengetahuan ttg diri dan didorong
menghadapi risiko mengubah
perilaku yg disfungsional
11
Fase Terminasi
Setelah dua fihak menyetujui
bahwa masalah yg mengawali
terjalinnya hub. telah mereda dan
lebih terkendali
Klien merasa lebih baik dan
melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial atau pekerjaan
Tujuan terapi telah tercapai
12
TERAPI LINGKUNGAN
(Milleu Therapy)
Perawat menggunakan semua
lingkungan rumah sakit dlm arti
terapeutik
Perawat memberi kesempatan
tumbuh dan berubah perilaku dg
memfokuskan pd nilai terapeutik
dlm aktivitas dan interaksi
13
Terapi Lingkungan
Memberi kesempatan dukungan,
pengertian, berkembang sebagai pribadi
yg bertanggungjawab
Klien dipaparkan pd peraturan, harapan,
tekanan peer, dan interaksi sosial
Perawat mendorong komunikasi dan
pembuatan keputusan, meningkatkan
harga diri, belajar ketrampilan dan
perilaku baru
14
Terapi Lingkungan
Tujuan :
Memampukan klien dpt hidup
diluar lembaga yg diciptakan
melalui belajar kompetensi yg
diperlukan untuk beralih dari
rumah sakit ke komunitas
15
TERAPI BIOLOGIS (terapi
somatik)
Didasarkan pd model medikal : memandang
g3 jiwa sbg penyakit
Tekanan : pengkajian spesifik dan
pengelompokan gejala dlm sindroma spesifik
Perilaku abnormal akibat penyakit atau
organisme ttt dan akibat prbhn biokimia ttt
Jenisnya : medikasi psikoaktif, intervensi
nutrisi, fototerapi, ECT, bedah otak
16
TERAPI KOGNITIF
Strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yg
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien
Proses : membantu mempertimbangkan
stresor dan mengidentifikasi pola berpikir dan
keyakinan yg tdk akurat
Fokus asuhan : reevaluasi ide, nilai,
harapan, dan memulai menyusuri perubahan
kognitif
17
Terapi Kognitif
Tujuan :
Mengembangkan pola pikir yg rasional
Menggunakan pengetesan realita
Membantu perilaku dg pesan iternal
Intervensi :
Mengajar substitusi pikiran
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif
18
TERAPI KELUARGA
Seluruh klrg disertakan sbg unit penanganan
Semua masalah klrg diidentifikasi dan kontribusi dr
masing2 anggota thdp masalah yang dialami
Terdiri 3 fase : - fase 1 (perjanjian)
- fase 2 (kerja)
- fase 3 (terminasi)
Tujuan : meningkatkan fungsi keluarga
Keluarga diharapkan dpt mempertahankan
perawatan yg berkesinambungan
19
Fase pertama
Berkembangnya hubungan
terapis-keluarga
Isu identifikasi
Tujuan ditetapkan
20
Fase kerja
Mengubah pola interaksi
Meningkatkan kompetensi
individual
Eksplorasi batasan, peraturan
dan harapan
21
Fase terminasi
Keluarga melihat lagi proses
yg dibuat utk mencapai 7-an
Cara2 mengatasi isu yg
timbul
Mempertahankan perawatan
yg berkesinambungan
22
TERAPI KELOMPOK
Terapi yg dilakukan PWT kpd sekelompok pasien
yg mempunyai masalah yg sama
Perawat berinteraksi dg sekelompok klien scr
teratur
Tujuan : meningkatkan kesadaran diri, hubungan
interpersonal, mengubah perilaku maladaptif
Ada 3 tahap : - tahap permulaan
- fase kerja
- tahap terminasi
23
JENIS TERAPI
KELOMPOK
Kelompok teraupetik : TKT usia
TK, TKT remaja
Terapi kelompok : supportif
therapy
Terapi aktivitas kelompok
24
TERAPI PERILAKU
Premis : perilaku dipelajari, perilaku sehat
dpt dipljri & disubstusi dr perilaku tdk sehat
Teknik dasar terapi perilaku :
1. role model
2. kondisioning operan
3. desensitisasi sistematis
4. pengendalian diri
5. terapi aversi (refleks kondisi)
25
Role Model
Perawat memberi contoh
perilaku adaptif
Klien mempelajari melalui
praktik dan meniru
Sering digunakan dg
kondisioning dan desensitisasi
26
Kondisioning operan
Disebut juga penguatan positif
Terapis memberi penghargaan kpd
klien utk perubahan perilaku yg
positif
Klien akan berubah perilaku seiring
dg penghargaan & umpan balik
positif thdp perilaku
P’laku akan dip’tahank & ditingkatk
27
Desensitisasi sistematis
Untuk klien fobia
Klien diperkenalkan pd stimulus yg
m’bulkan fobia sementara klien dlm
keadaan rileks
Stimulus ditingkatkan sementara
klien mengatasi kecemasan dan
ketakutan yg timbul
28
Pengendalian diri
Klien dilatih belajar mengubah
kata2 negatif sampai dpt
mengendalikan diri
Hasil : penurunan tingkat distres
mereka
29
Terapi aversi
Penguatan negatif
Perilaku abnormal dirusak dg
pengalaman ketidaknyamanan
Klien belajar utk tdk mengulang
perilaku demi menghindari
konsekuensi negatif perilaku
30
TERAPI BERMAIN
Premis : anak2 akan berkomunikasi dg
baik melalui permainan drpd dg kemampuan
verbal
Perawatan dpt mengkaji tgkt perkembangan,
status emosional, hipotesa diagnostik,
intervensi terapeutik
31
Terapi Bermain
32
Terapi Bermain
Indikasi :
Anak depresi
Anak cemas
Anak abuse
Dewasa dg stres pasca trauma,
g3 identitas disosiatif, abuse
33
TERAPI
KOMPLEMENTER
Yoga
T’ai chi
Hipnoterapi
Aroma terapi
Terapi dengan binatang
34
TERAPI PSIKOFARMAKA
Sediaan kimiawi apabila
diberikan pada psien akan
mempengaruhi : proses pikir,
alam perasaan, tingkah laku dan
penghayatan pribadi
35
Macam Obat
1. Anti Psikosis (haloperidol, CPZ, clozapin, risperidone)
2. Anti Depresi (amipthriptiliin, fluoxetin, mertazepin)
3. Anti Mania (carba, mecepim, asam valproic)
4. Anti Cemas (diiazepam, Alphrazolam, prazepam, buspiron)
5. Anti insomnia (Nitrocepam, trizolam, phenobarbital)
6. Anti obsesi kompulsif ( luvox, anaframil)
7. Anti panik (obat dan mekanisme kerja sama dg obat obsesif
kompulsif sebab keduanya berkaitan hipersensitifitas
serotoninergik reseptor di SSP)
36