Anda di halaman 1dari 71

TERAPI MODALITAS

DALAM
KEPERAWATAN JIWA
ANANG NURWIYONO, Mkep.SpKepJ

RSJ. Dr. Radjiman W. Lawang


PENDAHULUAN
Gangguan jiwa: sindroma perilaku, pola
psikologis yg secara klinis bermakna.
Menimbulkan penderitaan (distress).
Menimbulkan hendaya (disability) terhadap
satu atau lebih fungsi kehidupan manusia.
Terapi untuk gg jiwa: mengubah perilaku,
meredakan distress, meningkatkan
kemampuan fungsi dlm kehidupan.
Terapi Modalitas terbukti dapat secara efektif
mengubah perilaku individu
TERAPI MODALITAS
Somato Tx: Psikoterapi: Manipulasi
Farmako terapi Supportif lingkungan &
ECT Katalitik / katartik Sosio terapi

Psychopharmacology; Preventing & Managing Family Interventions;


Role of the nurse Aggressive Behavior; Family functions
Pharmacokinetics Theories on aggression Family Psychoeducation
Antianxiety Nursing interventions Triangle Therapy
Antidepresant Crisis manag. techniques Non clinical interventions
Mood-stabilizing drugs Cognitive Behavioral Tx; Clinical interventions
Antipsychotic Classical conditioning Family systems therapy
Operant conditioning Structural family therapy
Somatic Terapies; Treatment strategies Strategic family therapy
ECT Role of the nurse Milieu therapies
Phothoterapy Therapeutic Groups; Occupation & Rehabilitation
Sleep deprivation therapy Component of small group
Group development
Nurse as group leaders
Terapi Biologis

Ada beberapa jenis terapi somatic


gangguan jiwa meliputi: pemberian obat
(medikasi psikofarmaka), intervensi
nutrisi,electro convulsive therapy (ECT), foto
terapi, dan bedah otak. Beberapa terapi
yang sampai sekarang tetap diterapkan
dalam pelayanan kesehatan jiwa meliputi
medikasi psikoaktif dan ECT.
Terapi Individual

adalah penanganan klien gangguan jiwa


dengan pendekatan hubungan individual
antara seorang terapis dengan seorang
klien. Suatu hubungan yang terstruktur yang
terjalin antara perawat dan klien untuk
mengubah perilaku klien ASKEP
INDIVIDU (PK/RPK, GSP:Hall...,
GPP:Waham..., HDR, ISOS, RBD, DPD,...)
Hubungan terstruktur dalam terapi
individual bertujuan agar klien mampu
menyelesaikan konflik /masalah yang
dialaminya. Selain itu klien juga
diharapkan mampu meredakan
penderitaan (distress) emosional, serta
mengembangkan cara yang sesuai
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
TERAPI KOGNITIF
Strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yg
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien.
Proses: membantu mempertimbangkan stresor
dan mengidentifikasi pola berpikir dan keyakinan
yg tdk akurat.
Fokus asuhan: reevaluasi ide, nilai, harapan, dan
memulai menyusun perubahan kognitif
Mengubah cara berpikir yg negatif karena
kekecewaan, kegagalan, ketidakberdayaan
menjadi positif dan produktif
TERAPI KOGNITIF
Tujuan:
Mengembangkan pola pikir yg rasional
Menggunakan pengetesan realita
Membentu perilaku dg pesan internal
Intervensi:
Mengidentifikasi pikiran yg negatif
Mengajar substitusi pikiran (negative to positive)
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif
Suport System
TERAPI PERILAKU
Premis: perilaku dipelajari, perilaku sehat dapat
dipelajari dan disubstitusi dari perilaku tdk sehat.
Merupakan terapi yg didasarkan proses belajar
untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi
perilaku yg adaptive
Tujuan : Menghasilkan perilaku positif
1. Kesehatan pribadi
2. Interaksi sosial
3. Kinerja dlm pekerjaan
4. Perawatan diri
TERAPI PERILAKU

Teknik dasar terapi perilaku:


1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Desensitisasi sistematis
4. Pengendalian diri
TERAPI PERILAKU KOGNITIF
(CBT)
Bentuk terapi psikososial yg merubah pola pikir
negatif menjadi positif sehingga perilaku
maladaptif yg timbul akibat pola pikir yg salah
akan berubah menjadi perilkau yg adaptif

Tujuan :
Merubah status pikiran dan perasaan yg negatif
menjadi positif diharapkan dapat merubah
perilaku negatif menjadi positif
TERAPI PERILAKU KOGNITIF

Teknik dasar terapi perilaku kognitif:


1. Identifikasi pikiran negatif perilaku negatif
2. Substitusi pikiran negatif pikiran positif
3. Modifikasi perilaku negatif perilaku positif
4. Pembudayaan pikiran dan perilaku positif
TERAPI KELUARGA
suatu cara untuk menggali masalah/emosi
yang timbul dalam keluarga kemudian di
bahas atau diselesaikan bersama dengan
anggota keluarga, dalam hal ini setiap
anggota keluarga di beri kesempatan yang
sama untuk berperan serta dalam
menyelesaikan masalah / konflik dalam
keluarga
TERAPI KELUARGA
Seluruh keluarga disertakan sbg unit
penanganan atau terapi
Semua masalah / konflik klg diidentifikasi
Kontribusi masing anggota keluarga
Penyelesaian masalah sistem dan struktur
keluarga
Penyelesaian masalah hubungan dan
cara merawat
TERAPI LINGKUNGAN

Perawat menggunakan semua


lingkungan rs dlm arti terapeutik.
Perawat memberi kesempatan
tumbuh dan berubah perilaku dg
memfokuskan pd nilai terapeutik
dlm aktivitas dan interaksi.
TERAPI LINGKUNGAN
Memberi kesempatan dukungan, pengertian,
berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab.
Klien dipaparkan pd peraturan, harapan, tekanan
peer, dan interaksi sosial.
Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan
keputusan, meningkatkan harga diri, belajar
keterampilan dan perilaku baru
Terapi Bermain
Prinsip terapi bermain meliputi membina hubungan yang
hangat dengan anak, merefleksikan perasaan anak yang
terpancar melalui permainan, mempercayai bahwa anak dapat
menyelesaikan masalahnya, dan kemudian
menginterpretasikan perilaku anak tersebut.

Terapi bermain diindikasikan untuk anak yang mengalami


depresi, anak yang mengalami ansietas, atau sebagai korban
penganiayaan (abuse). Bahkan juga terpai bermain ini
dianjurkan untuk klien dewasa yang mengalami stress pasca
trauma, gangguan identitas disosiatif dan klien yang mengalami
penganiayaan.
Terapi Okupasi dan Rehabilitasi
Rehabilitasi psikiatri; segala tindakan fisik, penyesuaian
psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara
maksimal
Mempersiapkan pasien secara fisik, mental, dan
vokasional untuk suatu kehidupan penuh sesuai dengan
kemampuan dan ketidak mampuan yang ditujukan ke
arah pencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya,
penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dengan
kapasitas maksimal
Penyesuaian diri dalam hubungan perseorangan dan
sosial secara memuaskan sehingga dapat berfungsi
sebagai warga masyarakat yang berguna
TAHAP
tahap persiapan (Seleksi, Terapi Kerja,
Latihan Kerja)
Tahap Penyaluran (BKT, ke-keluarga, ke
masyarakat, panti karya, panti jompo, DLL)
Tahap Pengawasan (Day Care, After Care,
Home Visit)
TERAPI KELOMPOK
Perawat berinteraksi dg sekelompok klien
secara teratur.
Tujuan: meningkatkan kesadaran diri,
meningkatkan hubungan interpersonal,
mengubah perilaku maladaptif.
Ada 3 tahap: tahap orientasi, fase kerja, dan
tahap terminasi.
Terapi Aktivitas Kelompok
Suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi
terhadap sejumlah klien pada waktu yang
sama, untuk memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal antar anggota
Tujuan Terapeutik
Tujuan Umum
1. Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari
orang lain
2. Melakukan sosialisasi
3. Meningkatkan kesadaran terhadap hubungan
reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku
defensif
4. Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi
kognitif dan afektif
Tujuan Terapeutik
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan identitas diri
2. Menyalurkan emosi secara konstruktif
3. Meningkatkan kemampuan hubungan
interpersonal atau sosial
Tujuan Rehabilitatif
Meningkatkan ketrampilan ekspresi diri
Meningkatkan ketrampilan sosial
Meningkatkan kepercayaan diri
Meningkatkan kemampuan empati
Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pemecahan masalah
Komponen Kelompok
Struktur kelompok
Besar kelompok
Lamanya sesi
Komunikasi
Peran kelompok
Kekuatan kelompok
Norma
Kohesivenes
Struktur Kelompok
Menjelaskan batasan, komunikasi, proses
pengambilan keputusan dan hubungan
dalam kelompok
Menjaga stabilitas dan mengatur pola
perilaku dan interaksi
Besar Kelompok
Stuart & Laraia : 7-10 orang
Lancester : 10-12 orang
Rawlins, Williams & Beck : 5-10 orang
Kelompok yg terlalu besar : tdk semua mendapat
kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat
dan pengalaman.
Kelompok terlalu kecil : kurang variasi dalam
suatu interaksi
Lamanya Sesi
Kelompok yg rendah : 20-40 menit
Kelompok yg tinggi : 60-120 menit
Dimulai dengan orientasi, kerja dan
terminasi
Komunikasi
Pemimpin kelompok : mengobservasi & menganalisa pola
komunikasi dalam kelompok, menggunakan umpan balik,
peran serta anggota kelompok dalam pelaksanaan
kegiatan
Observasi verbal & non verbal :
1. Komunikasi tiap anggota kelompok
2. Rancangan tempat & duduk
3. Tema umum yg diekspresikan
4. Frekuensi komunikasi tiap anggota kelompok
5. Kemampuan tiap anggota kelompok
6. Proses penyelesaian masalah
Peran Kelompok
Ada tiga peran & fungsi anggota kelompok dlm
kerja kelompok :
1. Maintenance roles (Peran serta aktif dlm proses
kelompok & fungsi kelompok)
2. Task roles (Fokus pada penyelesaian tugas)
3. Individual roles (Self centered & distraksi pada
kelompok)
Kekuatan
Kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi kelompok
Perlu dikaji tentang
1. Siapa yg paling banyak menerima perhatian
2. Siapa yg paling banyak mendengarkan
3. Siapa yg membuat keputusan untuk kelompok
Norma
Harapan perilaku anggota kelompok dalam
kelompok
Anggota kelompok yg tdk mengikuti norma
akan ditolak anggota kelompok
Kohesivenes
Kekuatan anggota kelompok bekerja sama
mencapai tujuan
Pemimpin kelompok perlu mendorong anggota
kelompok untuk bicara satu sama lain.
Kohesivenes diukur melalui seberapa sering antar
anggota kelompok memberi pujian dan penguatan
satu sama lain
TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK

Orientasi Realitas
Sosialisasi
Stimulasi Persepsi
Srimulasi Sensori
Penyaluran Energi
PROSES TAK
1. PERSIAPAN / PRA ORIENTASI
2. ORIENTASI:
Salam terapeutik
Evaluasi/validasi
Kontrak
3. TAHAP KERJA
4. TAHAP TERMINASI:
Evaluasi
Rencana Tindak lanjut
Kontrak yang akan datang
Persiapan
Proposal / Terapis
Memilih klien sesuai dengan indikasi
Membuat kontrak dg klien
Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan
Orientasi
Salam terapeutik: mengucapkan salam
pembuka
Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan
klien saat ini
Kontrak:
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan aturan main: perkenalan, cara
meninggalkan kelompok, lama kegiatan
Tahap Kerja
Daftar kegiatan dari satu awal sampai
akhir yang dilaksanakan
Sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai
Terinci berupa skenario kegiatan dari
awal sampai akhir
Terminasi
Evaluasi:
Menanyakan perasaan klien setelah kegiatan
Memberikan pujian
Rencana tindak lanjut: menganjurkan klien
melakukan kegiatan sesuai dengan TAK yang
baru diikuti
Kontrak YAD: TAK yg akan dilaksanakan
kemudian
Evaluasi
Unsur yang dinilai:
Kemampuan verbal
Kemampuan non verbal
Dokumentasi hasil evaluasi
Dokumentasikan dalam dokumen rekam
medik
Orientasi Realitas
Pemberian terapi aktivitas pada kelompok yg mengalami
gg orientasi thd orang, waktu dan tempat
Tujuan
1. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran,
perasaan, sensasi somatik) & stimulus eksternal (iklim,
bunyi, situasi alam sekitar)
2. Klien dpt membedakan antara lamunan & kenyataan
3. Pembicaraan klien sesuai realitas
4. Klien mampu mengenal diri sendiri
5. Klien mampu mengenal orang lain, waktu & tempat
Indikasi
Klien dg gg orientasi realitas/GOR (halusinasi,
waham & depersonalisasi) yg sudah dpt
berinteraksi dg orang lain
Klien dg GOR thp orang, waktu & tempat yg sudah
dapat berinteraksi dg orang lain
Klien kooperatif
Dapat berkomunikasi verbal dg baik
Kondisi fisik dlm keadaan sehat
TAK : Orientasi Realitas
Sesi I : Pengenalan orang
Sesi II : Pengenalan tempat
Sesi III : Pengenalan waktu
Sosialisasi
Memfasilitasi psikoterapi untuk
1. Memantau & meningkatkan hubungan
interpersonal
2. Memberi tanggapan thd orang lain
3. Mengekspresikan ide dan tukar persepsi
4. Menerima stimulasi eksternal yg berasal
dari lingkungan
Indikasi
Klien kurang minat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti
kegiatan ruangan
Klien sering berada di tempat tidur
Klien menarik diri, kontak sosial kurang
Klien gelisah, curiga, takut & cemas
Tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, menjawab
seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan
Sudah dapat membina trust, mau berinteraksi, sehat fisik
TAK : Sosialisasi
1. Px mampu mengenalkan diri
2. Px mampu berkenalan dg anggota kelompok
3. Px mampu bercakap-cakap
4. Px mampu menyampaikan topik pembicaraan ttt pd
anggota kelompok
5. Px mampu menyampaikan & membicarakan masalah
pribadi dg orang lain
6. Px mampu bekerja sama dlm permainan sosialisasi
kelompok
7. Px mampu menyampaikan pendapat ttg manfaat kegiatan
yg telah dilakukan
Stimulasi Persepsi
Membantu klien yg mengalami kemunduran
orientasi, menstimulasi persepsi dlm upaya
memotivasi proses berpikir yg efektif serta
mengurangi perilaku mal-adaptif
Tujuan
Meningkatkan kemampuan berpikir dan
persepsi terhadap realitas
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan orientasi thd realitas
2. Meningkatkan kemampuan memusatkan
perhatian
3. Meningkatkan kemampuan intelektual
4. Mengemukakan pendapat dan menerima
pendapat orang lain
5. Mengemukakan perasaannya
Indikasi
Klien dg gangguan persepsi yg
berhubungan dg nilai-nilai dapat
dikontrol
Menarik diri dari realitas
Inisiatif atau ide-ide negatif
Kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi
verbal, kooperatif dan mau mengikuti
kegiatan
TAK : Stimulasi Persepsi
TAK stimulasi persepsi umum
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
TAK stimulasi persepsi halusinasi
TAK stimulasi persepsi HDR
TAK : Stimulasi Persepsi
Umum
Sesi
Menonton TV
Membaca majalah/koran/artikel
Malihat gambar
TAK : Stimulasi Persepsi
Perilaku Kekerasan
Sesi
I. Mengenal PK yg biasa dilakukan
II. Mencegah PK fisik
III. Mencegah PK sosial
IV. Mencegah PK spiritual
V. Mencegah PK dg minum obat
TAK : Stimulasi Persepsi
Halusinasi
Sesi
I. Mengenal halusinasi
II. Mengontrol halusinasi dg menghandrik
III. Mengontrol halusinasi dg melakukan kegiatan
IV. Mengontrol halusinasi dg bercakap-cakap
V. Mengontrol halusinasi dg patuh minum obat
TAK : Stimulasi Persepsi HDR
Sesi
I. Identifikasi hal positif pada diri
II. Melatih hal positif pada diri
Stimulasi Sensori
Menstimulasi sensori pd klien yg mengalami
kemunduran fungsi sensoris
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan sensoris
2. Meningkatkan upaya memusatkan perhatian
3. Meningkatkan kesegaran jasmani
4. Mengekspresikan perasaan
TAK : Stimulasi Sensori
Sesi
I. Mendengarkan musik
II. Menggambar
III. Menonton TV/Video
Penyaluran Energi

Maksud : untuk menyalurkan energi secara


konstruktif
Tujuan
1. Menyalurkan energi, destruktif
konstruktif
2. Mengekspresikan perasaan
3. Meningkatkan hubungan interpersonal
Indikasi
Klien menunjukkan perilaku agresif
Potensi amuk
Hyperaktif
Peran Perawat Dalam TAK
Pemimpin kelompok (leader) :
- Marancang/menyusun rencana TAK
- Menjelaskan tujuan terapi
- Membuka acara dan menjelaskan aturan main
- Memimpin acara & mengendalikan kegiatan
- Memberi kesempatan kpd Klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
- Menutup Acara
Wakil pemimpin kelompok (co-leader) :
- Membantu leader mengendalikan TAK dg cara
mendampingi peserta untuk aktif dlm kegiatan.
- Menggantikan leader jika berhalangan.

Fasilitator :
- Seolah menjadi peserta, membantu
menstimulasi peserta untuk aktif.
- Bertanggung jawab / antisipasi bila ada masalah
dari peserta.
- Memfasilatasi kegiatan terapi dan perlengkapan
terapi lainnya.
Observer :

- Mengamati proses kegiatan yang berkaitan dg


tempat, waktu dan jalannya acara.
- Melaporkan semua hasil pengamatan kpd leader
dan semua peserta sebagai self group evaluation
- Menilai, memberi masukan kepada terapis dan
atau peserta terapi.
Contoh : SESI I ; TAKS
Tujuan
Kx mampu memperkenalkan diri dg
menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal & hobby
Setting
Kx & terapis duduk bersama dlm lingkaran
Ruangan tenang & nyaman
SESI I ; TAKS
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis
4. Buku catatan & pulpen
5. Jadwal kegiatan kx
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi & tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
SESI I ; TAKS (Langkah
Kegiatan)
Persiapan
1. Memilih kx sesuai dg indikasi (Isolasi
sosial, menarik diri)
2. Membuat kontrak dg kx
3. Mempersiapkan alat & tempat pertemuan
SESI I ; TAKS (Langkah
Kegiatan)
Orientasi
1. Memberi salam terapeutik
2. Evaluasi/validasi
3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main
Jika ada kx yg akan meninggalkan kelompok harus minta izin
kpd terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap kx mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
SESI I ; TAKS (Langkah
Kegiatan)
Tahap Kerja
1. Jelaskan kegiatan
2. Hidupkan kaset pd tape recorder & edarkan bola
3. Saat tape dimatikan anggota kelompok yg memegang
bola mendapat giliran
4. Tulis nama panggilan pd kertas/papan nama & pakaikan
pd kx
5. Ulangi kegiatan sampai semua kx mendpt giliran
6. Beri pujian tiap keberhasilan anggota kelompok dg tepuk
tangan
SESI I ; TAKS (Langkah
Kegiatan)
Tahap Terminasi
Evaluasi
1. Menanyakan perasaan kx setelah mengikuti
kegiatan
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
Rencana tindak lanjut
Kontrak yg akan datang
Evaluasi & Dokumentasi

Kemampuan verbal

no Aspek yg dinilai Nama Kx


1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi

Jumlah
Evaluasi & Dokumentasi

Kemampuan non
verbal

no Aspek yg dinilai Nama Kx


1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yg
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
PROPOSAL TAK
Bab I
Pengertian
Tujuan ( umum & Khusus )
Jenis-jenis TAK
Peran fungsi Terapis
Kriteria keanggotaan / Peserta

Bab II
Pelaksanaan TAK ( Pra Orientasi/Orientasi/Kerja
/terminasi )
Antisipasi masalah
Pengorganisasian / Setting
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai