Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal yang berjudul TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK PADA DEFISIT PERAWATAN DIRI dengan baik.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu agar menambah informasi mengenai
terapi kelompok pada perilaku kekerasan dalam melatih psikomotorik dan aktivas
pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan perilaku
kekerasan.
Diharapkan dalam pelaksanaan nya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien defisit perawatan diri. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Dan kami berharap
makalah ini akan bermanfaat bagi kami, khususnya pembaca dan pihak yang
memerlukan pada umumnya. Semoga Tuhan memberikan rahmat serta karunian-
Nya kepada semua pihak yang telah turut membantu penyusunan proposal ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perwatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidkampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan
toileting (BAB/BAK) secara mandiri.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam
rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi
optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan berdasarkan
akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan
sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan penentuan
terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi mendalam
terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya dalam
pencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri dan sekaligus modal dasar
pembangunan citra diri untuk kemudian mengembangkan peran diri. Pemahaman
yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan diri merupakan salah
satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah satu modal dalam
pengelolaan gangguan jiwa; khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatif
seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder
dan sebagainya.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka Terapi aktivitas kelompok ini bertujuan untuk
mengembangkan citra diri positif melalui eksplorasi kekuatan dan kelemahan diri.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok klien mampu memahami
tentang cara melakukan perawatan personal hygiene yang benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok, klien mampu menjawab
pertanyaan tentang :
a. Manfaat membersihkan diri
b. Alat-alat membersihkan diri (kebersihan kulit, mulut dan rambut)
c. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
d. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
e. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
1.3. Sasaran
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka sasaran klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan defisit perawatan diri,berjumlah 5 orang.
Antara lain: Nyoman wirajana,Rodi harianto,Trias angga dan Wawan angggih.
BAB II
PROSES TAK DEFISIT PERAWATAN DIRI
2.3. Setting
Leader
Observer
Fasilitator
Pasien
Co-Leader
2.4. Metode
a. Ceramah , Praktek dan Tanya jawab.
b. Media yang digunakan : kertas putih, spidol, pulpen, bola dan Hand
phone.
2.5. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak efektif saat TAK, fasilitator
memastikan agar klien berperan aktif dalam TAK.
2. Penanganan untuk klien yang meninggalkan permainan tanpa pamit:
a. Ingatkan klien akan aturan permainan bahwa barang siapa yang
akan meninggalkan ruang TAK harus pamit terlebih dahulu pada
perawat.
b. Jika klien tetap saja pergi jangan paksakan klien untuk
mengikuti TAK tapi setelah TAK selesai temui klien dan
tanyakan mengapa tadi ia meninggalkan TAK.
1
2
3
4
5
6
Sesi 2 Berdandan
Tujuan: Klien dapat berdandan dengan baik
a. Praorientasi (Persiapan)
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Bedak
Kaca
Sisir
Lipstik
Minyak wangi
Minyak rambut
Alat cukur
Pakaian bersih
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis pada pasien
b) Klien dan terapis pakai papan nama.
2) Evaluasi /validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menyanyakan apakah kegiatan di latihan di sesi 1 sudah
dilaksanakan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berdandan dengan baik
b) Menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Setiap peserta harus memperhatikan dan kemudian dapat
mempraktekkan hal yang diajarkan.
c. Kerja
1) Siapkan perlengkapan dandan
2) Bersihkan muka, untuk klien laki-laki tidak lupa bercukur
3) Apabila klien wanita memakai bedak dan lipstik
4) Memakai pakaian dengan rapi
5) Menyisir rambut dengan rapi, untuk klien laki-laki bisa
menggunakan minyak rambut
6) Semprotkan minyak wangi seperlunya
7) Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan
d. Terminasi
1) Evaluasi
a) Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota
kelompok setelah mempraktekkan cara berdandan. Contoh :
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan hari ini?
b) Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c) Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mempraktekkan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari dalam berdandan.
b) Memasukkan kegiatan berdandan pada jadwal kegiatan harian
klien.
3) Kontrak yang akan datang
waktu : 15 menit
tempat : Ruang Jiwa Ngudi Waluyo
Topik : Cara makan secara mandiri dan baik
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien berdandan
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
Sesi 3 Cara makan dan minum yang baik
Tujuan : Klien dapat melakukan aktivitas makan secara mandiri dengan
baik
a. Praorientasi (Persiapan)
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 2.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Piring
Sendok
Garpu
Gelas
Serbet
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien.
b) Klien dan terapis pakai papan nama.
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara makan dan minum yang
baik
b) Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Setiap peserta harus memperhatikan dan kemudian dapat
mempraktekkan hal yang diajarkan.
c. Kerja
1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
Mempersiapkan perlengkapan makan di meja makan, diantaranya
yaitu : Piring, sendok, garpu, gelas
2) Menjelaskan cara makan yang tertib
3) Mencuci tangan dan berdoa
4) Mengambil nasi, sayur dan lauk-pauk dengan hati-hati tidak
berceceran
5) Pegang sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri
6) Mulai makan tanpa mengeluarkan suara
7) Minum secukupnya dan membersihkan mulut dengan serbet
8) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
Setelah selesai makan membereskan peralatan makan dan
mencucinya sampai bersih kemudian mencuci tangan
9) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan
d. Terminasi
1) Evaluasi
a. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota
kelompok setelah mempraktekkan cara makan. Contoh :
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan hari ini?
b. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mempraktekkan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
2) Tindak lanjut
a. Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari dalam makan dan minum.
b. Memasukkan kegiatan berdandan pada jadwal kegiatan harian
klien.
3) Kontrak yang akan datang
a. Waktu : 15 menit
b. Tempat : Ruang Melati RSJ Dr.Radjiman Wediydiningrat
Lawang
c. Topik : Melakukan toileting secara mandiri
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan klien makan dan
minum dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
Sesi 4 Cara toileting (BAB/BAK)
Tujuan : Klien dapat melakukan toileting dengan benar
a. Praorientasi (Persiapan)
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi
2) Menyiapkan alat dan tempat
Ember
Gayung
Sabun
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluas/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dapat melakukan toileting
dengan benar
b) Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Setiap peserta harus memperhatikan dan kemudian dapat
mempraktekkan hal yang diajarkan.
c. Kerja
1) Menjelaskan tempat BAB / BAK yang sesuai
Apabila klien merasa ingin BAB / BAK segera pergi ke kamar
mandi tanpa ditahan
2) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB / BAK
a) Apabila sudah selesai menyiram kloset sampai bersih
b) Membersihkan area genital dengan air
c) Mencuci tangan menggunakan sabun
3) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
a) Menyiram kloset samapai bersih
b) Menyikat kamar mandi / WC dengan sabun
d. Terminasi
1) Evaluasi
a) Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota
kelompok setelah mempraktekkan cara toileting. Contoh :
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan hari ini?
b) Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c) Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mempraktekkan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari dalam BAB/BAK.
b) Memasukkan kegiatan berdandan pada jadwal kegiatan harian
klien.
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 4, dievaluasi kemampuan klien membersihkan
diri setelah BAB / BAK, dan membersihkan tempat BAB / BAK
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA