Anda di halaman 1dari 35

TERAPI MODALITAS

DALAM KEPERAWATAN
JIWA

OLEH: ARISTINA H S.KEP. NS., M.KES


PENDAHULUAN
• Gangguan jiwa mpk penyakit multikausal.
• Banyak model konsep yang mencoba menjelaskan fenomena
gangguan jiwa.
• Pendekatan terapi beraneka ragam.
• Macam-macan terapi tsb: terapi modalitas (Modalities
Treatment)
MENURUT MARAMIS, 1998
JENIS TERAPI MODALITAS
1. Terapi Individual
2. Terapi Lingkungan (milieu therapy)
3. Terapi Biologi
4. Terapi Kognitif
5. Terapi Keluarga
6. Terapi Kelompok
7. Terapi Perilaku
8. Terapi Bermain
TERAPI INDIVIDUAL

• Hubungan terstruktur yang dijalin antara Perawat-


Klien untuk mengubah klien.
• Tujuan : agar klien mampu menyelesaikan konflik
yang dialaminya, mampu meredakan penderitaan
(distress) emosional, serta mengembangkan cara
yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
• Melalui 3 fase (orientasi, kerja, dan terminasi)
FASE ORIENTASI
• Perawat membangun hubungan saling percaya dg klien.
• Latar belakang klien didiskusikan & isu diidentifikasi.
• Perawat dan klien merumuskan tujuan dan menentukan
kegiatan yang akan dilakukan
FASE KERJA
• Keberhasilan pada tahap ini ditandai dengan kemampuan
perawat dalam mengali dan mengeksplorasi klien untuk
mengungkapkan permasalahan yang dialami.

• Perawat bekerja dg isi (atau cerita) dan proses (dr perasaan)


yg berhubungan dg penderitaan klien.
• Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan ttg diri dan
didorong menghadapi risiko mengubah perilaku yg
disfungsional.
FASE TERMINASI
• Setelah dua fihak menyetujui bahwa masalah yang mengawali
terjalinnya hubungan telah mereda dan lebih terkendali.
• Klien merasa lebih baik dan melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial, atau pekerjaan.
• Tujuan terapi telah tercapai.
TERAPI LINGKUNGAN
• Terapi lingkungan adalah suatu terapi yang dilakukan dengan
cara mengubah atau menata lingkungan agar tercipta
perubahan perilaku pada klien dari perilaku maladaptive
menjadi perilaku adaptif.
• Proses terapi dilakukan dengan mengubah seluruh lingkungan
menjadi lingkungan yang terapeutik untuk klien.
• Dengan lingkungan yang terapeutik akan memberikan
kesempatan klien untuk belajar dan mengubah perilaku dengan
memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaks
TERAPI LINGKUNGAN
• Perawat memberi kesempatan, dukungan, pengertian, agar
berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab.
• klien belajar ketrampilan baru seperti mentaati aturan yang berlaku,
selain itu klien belajar untuk mewujudkan haarapan dari lingkungan
sekitar yang telah disepakti Bersama serta belajar untuk menghadapi
dan meyelesaikan tekanan dari teman (peer group), serta belajar
berinteraksi dengan orang lain.
• Tujuan akhir dari terapi lingkungan adalah meningkatnya kemampuan
klien dalam berkomunikasi dan mengambil keputusan yang pada
akhirnya harga diri klien meningkat.
• Selain itu dengan terapi lingkungan diajarkan cara beradaptasi dengan
lingkungan baru di luar rumah sakit seperti lingkungan rumah, tempat
kerja dan masyarakat.
TERAPI LINGKUNGAN
• Tujuan: memampukan klien dpt hidup di luar lembaga yg
diciptakan melalui belajar kompetensi yg diperlukan untuk
beralih dari rs ke komunitas.
TERAPI BIOLOGIS
• Didasarkan pada model medikal: memandang
gg jiwa sebagai penyakit.
• Tekanan: pengkajian spesifik dan
pengelompokan gejala dlm sindroma spesifik.
• Perilaku abnormal akibat penyakit atau
organisme tertentu dan akibat perubahan
biokimia ttt.
• Jenisnya: medikasi psikoaktif, intervensi nutrisi,
fototerapi, ECT, bedah otak.
TERAPI KOGNITIF

• Strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yg


mempengaruhi perasaan dan perilaku klien.
• Proses: membantu mempertimbangkan stresor
dan mengidentifikasi pola berpikir dan keyakinan
yg tdk akurat.
• Fokus asuhan: reevaluasi ide, nilai yang diyakini,
harapan, dan memulai menyusun perubahan
kognitif
TERAPI KOGNITIF
Tujuan:
• Mengembangkan pola pikir yg rasional
• Membiasakan diri selalu menggunakan cara berfikir realita dan meningkatnya aktivitas

• Membentuk perilaku baru dan menurunkan perilaku yang tidak diinginkan


• Meningkatkan ketrampilan sosial
Intervensi:
• Mengajar substitusi pikiran
• Penyelesaian masalah
• Memodifikasi percakapan diri negatif
TEKNIK KONTROL MOOD

• 1. Teknik Tiga Kolom


• a. Pikiran Otomatis, Yaitu pikiran pikiran negative yang sering
keluar seperti “….tidak pernah, dan….selalu”
• b. Distorsi negative
• c. Tanggapan rasional
• 2. Panah Vertikal
• Yaitu belajar memberi pendpat secraa rasional yang bisa
diterima oleh akal berdasarkan bukti dan fakta yang ada.
DISTORSI KOGNITIF
1. Pemikiran “segalanya atau tidak sama sekali”
2. Overgeneralisasi
3. Personalisasi
4. Berpikir dikotomi
5. Pembencanaan
6. Membuat abstrak yang selektif
7. Kesimpulan yang tidak beralasan
8. Membesar besarkan atau mengecilkan
9. Perfeksionis
10. Eksternalisasi harga diri
11. Filter mental
12. Mendiskualifikasi hal positif
13. Penalaran emosional
14. Memberi cap atau salah memberi cap
TERAPI KELUARGA

• Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh


anggota keluarga dimana setiap anggota keluarga memiliki
peran dan fungsi sebagai terapis.
• Terapi ini bertujuan agar keluarga mampu melaksanakan
fungsinya dalam merawat klien dengan gangguan jiwa.
• Semua masalah klg diidentifikasi dan kontribusi dr masing-
masing anggota thd masalah yg dialami.
• Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase 3
(terminasi).
FASE PERTAMA

• Berkembangnya hubungan terapis – keluarga


• Isu diidentifikasi
• Tujuan ditetapkan
FASE KERJA

• Mengubah pola interaksi antar anggota keluarga


• Meningkatkan kompetensi individual anggota keluarga
• Eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga serta peraturan-
peraturan yang selama ini ada
FASE TERMINASI

• Keluarga melihat lagi proses yg dibuat utk mencapai tujuan


• Cara-cara mengatasi isu yg timbul
• Mempertahankan perawatan yg berkesinambungan
TERAPI KELOMPOK

• Perawat berinteraksi dg sekelompok klien secara teratur.


• Tujuan: meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan
hubungan interpersonal, mengubah perilaku maladaptif.
• Ada 3 tahap: tahap permulaan, fase kerja, dan tahap
terminasi.
FASE PERMULAAN

• Peride orientasi
• Klien diorietasikan pd apa yg diperlukan dlm interaksi
• Terapis sbg role model perilaku dg mengusulkan struktur
kelompok, meredakan kecemasan, memfasilitasi interaksi.
FASE KERJA

• Terapis membantu eksplorasi isu, memfokuskan pada


kondisi here and now
• Dukungan diberikan
FASE TERMINASI

• Kelompok dihubungkan dan dilibatkan dlm hub


interpersonal
• Memberi umpan balik, dukungan, dan toleransi thd
perbedaan
• Didorong menyelesaikan masalah
TERAPI PERILAKU

• Premis: perilaku dipelajari, perilaku sehat


dapat dipelajari dan disubstitusi dari perilaku
tdk sehat.
• Teknik dasar terapi perilaku:
1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Desensitisasi sistematis
4. Pengendalian diri
5. Terapi aversi (refleks kondisi)
ROLE MODEL

• Perawat memberi contoh perilaku adaptif.


• Klien mempelajari melalui praktek dan meniru.
• Sering digunakan dg kondisioning dan desensitisasi.
KONDISIONING OPERAN

• Disebut juga penguatan positif


• Terapis memberi penghargaan kepada klien utk perubahan
perilaku yg positif.
• Klien akan berubah perilaku seiring dengan penghargaan
dan umpan balik positif thd perilaku.
• Perilaku akan dipertahankan dan ditingkatkan.
DESENSITISASI SISTEMATIS

• Untuk klien fobia


• Klien diperkenalkan pd stimulus yg menimbulkan fobia
sementara klien dlm keadaan relaks.
• Stimulus ditingkatkan sementara klien mengatasi kecemasan
dan ketakutan yg timbul.
PENGENDALIAN DIRI

• Klien dilatih belajar mengubah kata-kata negatif sampai


dapat mengendalikan diri.
• Hasil: penurunan tingkat distres
TERAPI AVERSI

• Penguatan negatif
• Perilaku abnormal dirusak dengan pengalaman
ketidaknyamanan
• Klien belajar utk tdk mengulang perilaku demi menghindar
konsekuensi negatif perilaku
TERAPI BERMAIN

• Premis: anak-anak akan berkomunikasi dg baik melalui


permainan dari pada dengan kemampuan verbal.
• Perawat dpt mengkaji tkt perkembangan, status emosional,
hipotesa diagnostik, intervensi terapeutik.
TERAPI BERMAIN

Prinsip terapi bermain:


• Terapis membina hubungan yg hangat.
• Merefleksikan perasaan anak.
• Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah.
• Interpretasi perilaku anak
TERAPI BERMAIN

Indikasi:
• Anak depresi
• Anak cemas
• Anak abuse
• Dewasa dg stres pasca trauma, gg identitas disosiatif, abuse.

Anda mungkin juga menyukai