TUJUAN PEMBELAJARAN
LATAR BELAKANG
• Psikofarmaka
• Cognitive Behavior Therapy
• Terapi individu
• Terapi lingkungan (milleu therapy)
• Terapi kelompok
• Terapi keluarga
• Terapi komplementer
• Terapi somatic
• Terapi bermain
A. TERAPI INDIVIDU
• Hubungan terstruktur yang dijalin antara perawat – klien
untuk merubah pikirian, perasaan serta perilaku klien
• Untuk mengembangkan pendekatan unik penyelesaian
konflik, meredakan penderitaan emosional,
mengembangkan cara yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan
• Melalui 3 fase (orientasi, kerja dan terminasi)
• FASE ORIENTASI
o Perawat membangun hubungan saling percaya
dengan klien
o Latar belakang klien didiskusikan & isu
diidentifikasi
o Perawat dan klien merumuskan tujuan dan
menentukan komponen praktik
• FASE KERJA
o Klien melakukan eksplorasi diri
o Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan
tentang diri dan didorong menghadapi risiko
mengubah perilaku yang maladaptif
o Disesuaikan dengan kebutuhan klien
• FASE TERMINASI
o Setelah dua pihak menyetujui bahwa masalah yg
mengawali terjalinnya hub. telah mereda dan
lebih terkendali
o Klien merasa lebih baik dan melaporkan
peningkatan fungsi pribadi, sosial atau pekerjaan
o Tujuan terapi telah tercapai
B. PSIKOFARMAKA
• Sediaan kimiawi apabila diberikan pada pasien akan
mempengaruhi : proses pikir, alam perasaan, tingkah laku
dan penghayatan pribadi
• Macam obat :
o Anti Psikosis (haloperidol, CPZ, Clozapin,
Olezapin, Resperidone)
o Anti Depresi (amiphtripilin, Fluoxetin,
mertazepin
o Anti Mania (Carba mecepim, Asam valproic)
o Anti Cemas (Diazepam, alphazolam, prazepam,
Buspiron)
o Anti Insomnia (Nitrocepam, trizolam,
phenobarbital)
o Anti Obsesi Kompulsif (Luvox, Anaframil)
o Anti Panik (Obat dan mekanisme kerja sama
dengan obat obsesi kompulsif sebab keduanya
berkaitan dengan hyperssensitifitas
serotoninergik reseptor di SSP)
E. TERAPI KELOMPOK
o Tahap 3
Disebut tahap mutual analysis (saling
menganalisa) yaitu semua pasien akan
mendapat informasi atau reaksi atas apa
yang sudah dikemukakannya.
Dengan mendapat reaksi yang
bermacam-macam, kelompok dapat
mengambil kesimpulan reaksi mana yang
benar.
Setiap orang akan mendapatkan koreksi
atau kesan kelompok secara umum atas
tingkah lakunya.
F. TERAPI KELUARGA
• Seluruh keluarga disertakan sebagai unit penanganan
• Semua masalah keluarga diidentifikasi dan kontribusi dari
masing-masing anggota terhadap masalah yang dialami
• Terdiri 3 fase : Fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja) dan fase
3 (terminasi)
• Tujuan : meningkatkan fungsi keluarga
• Psikoedukasi keluarga :
o Sesi 1
Mengidentifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi dalam merawat anggota
keluarga yang sakit dan merawat satu
masalah kesehatan anggota keluarga
o Sesi 2:
Merawat masalah kesehatan yang kedua
dari anggota keluarga yang sakit
o Sesi 3:
Manajemen stres keluarga
o Sesi 4:
Manajemen beban keluarga
o Sesi 5:
Memanfaatkan system pendukung
o Sesi 6:
Mengevaluasi manfaat psikoedukasi
keluarga
G. TERAPI KOMPLEMENTER
• Yoga
• T’ai chi
• Ayuverda
• Hipnoterapi
• Aromaterapi
• Terapi dengan binatang
H. TERAPI SOMATIC
• Didasarkan pada model medikal : memandang gangguan
jiwa sebagai penyakit
• Tekanan: pengkajian spesifik dan pengelompokan gejala
dalam sindroma spesifik.
• Perilaku abnormal akibat penyakit atau organisme
tertentu dan akibat perubahan
• Jenisnya :
o medikasi psikoaktif
o intervensi nutrisi
o fototerapi
o ECT
o bedah otak
I. TERAPI BERMAIN
• Terapis membina hubungan yang hangat
• Merefleksikan perasaan anak
• Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah
• Interpretasi perilaku anak karena anak-anak akan
berkomunikasi dengan baik melalui permainan dari pada
dengan kemampuan verbal
• Indikasi :
o anak depresi
o anak cemas
o anak abuse
o dewasa dengan stres pasca trauma