Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Fungsi Bahasa” dapat terselesaikan tepat
waktu. Shalawat dan salam senantiasa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
kita harapkan syafaatnya hingga hari akhir.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan. Maka, kritik dan saran
yang membanggun sangat kami harapkan agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Kami
mohon maaf bila banyak kekeliruan dalam penulisan makalah ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama Bapak/Ibu dosen


pembimbing.

Demikian makalah ini, semoga dapat bermafaat. Terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta,12 September 2019

Penyusun makalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..………………3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...............3
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………….3
1.3 Tujuan……………………………………...............……………………….....3
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….……...4
2.1 Pengertian bahasa secara umum…………………………………...………....4
2.2 Fungsi bahasa menurut ahli………………...………....………………...…....4
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...12
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....12
4.2 Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..….....13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu di Republik Indonesia tentu
mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat. Bagaimana pun juga bahasa Indonesia harus tetap dipelajari, dan
dikembangkan fungsinya baik bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat
dunia.
Bahasa Indonesia mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang
juga dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat beragam. Bahasa
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan
atas situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Belajar bahasa Indonesia berarti juga belajar budaya Indonesia. Oleh
karena itu, harapan besar yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia saat ini adalah
mengembalikan bangsa Indonesia yang mencintai tanah air, bangsa, dan bahasanya
sehingga generasi-generasi yang akan datang adalah generasi-generasi Indonesia
yang berbudaya Indonesia.
Maka dari itu melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan tentang
fungsi bahasa Indonesia menurut para ahli.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi bahasa Indonesia menurut para ahli ?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
Untuk mengetahui fungsi bahasa Indonesia menurut para ahli.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut para ahli, terdapat beberapa fungsi bahasa Indonesia, yaitu:

1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan
bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan
mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-
lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka
itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat
komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.

2. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu
alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun
bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia,
sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa
Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang
Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita
tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan
menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada
saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan
maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata
4
atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan,
mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa
bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi
bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya
orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita
harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan
sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula
pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan
di dalam dunia 5 persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa
Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993,
1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa
Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa
Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan
peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir

5
modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar
(pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam
bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia
menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia
bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana
komunikasi masyarakat modern.

A. FUNGSI BAHASA MENURUT GORYS KERAF


1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.
2. Fungsi lebih memahami orang lain
3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat
4. Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur, dan
logis
5. Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan
menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
6. Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda:
a) Fungsi pernyatan ekspresi diri
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan
sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai
eksistensi diri dengan maksud:
1) Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
2) Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,

3) Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,

4) Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.

Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan Interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak,
remaja, mahasiswa, dan dewasa.
b) Fungsi Komunikasi
6
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua
setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud
tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika
ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi
tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain,
komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
c) Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri
dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi
baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu
menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat). Dengan
demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasI
dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaatkan aturan aturan bahasa yang disepakati sehingga
manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai
anggota suatu masyarakat.
d) Fungsi kontrol sosial
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaru hi perilaku
dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat
dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu
berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yangpositif. Bahkan, kritikan yang tajam
dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata - kata dan sikap baik
memberikan kesan yang tulus tanpas prasangka. Dengan kontrol sosial,
bahasa mempunyai relasi dengan prosesosial suatu masyarakat seperti
keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri,
dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat
bahasanya.
e) Fungsi membentuk karakter diri
f) Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
g) Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)

7
Masih banyak fungsi bahasa yang lain d alam bahasa Indonesia
khususnya, fungsi bahasa dapat dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam
kedudukan atau posisi bahasa Indonesia. Posisi Bahasa Indonesia
diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara,
dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi
masing - masing seperti berikut:
a. Fungsi bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu
suku, agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia
dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini
(heterogenitas/kebhinekaan) sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928.
b. Fungsi Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila
berkomunikasi pada dunia luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci
atas bagian berikut:
1. Fungsi lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2. Fungsi Identitas nasional dimata internasional
3. Fungsi sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, dan
4. Fungsi pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan
bahasa.
c. Fungsi bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi
negara untuk berbagai aktivitas dengan rincian berikut:
1. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan
tinggi,
3. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai
negara Indonesi sebagai negara berkembang, dan
4. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi
(ILTEK)

8
C. FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT YAKUB NASUCHA :
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus
ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan
keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat
pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
2. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional


dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini.
Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan
menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India,
Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
3. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional
Menggunakan bahasa Indonesia—baik dalam bentuk lisan maupun tulisan—dapat
dijadikan sebagai identitas. Terutama saat Anda sedang berada di negara lain. Selain
itu, pemakaian bahasa Indonesia yang tepat secara tak langsung akan
memperlihatkan watak, karakter, dan kepribadian warga Indonesia di mata bangsa
asing.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa
Sejarah bahasa Indonesia memang cukup panjang dan dalam salah satu fase, bahasa
ini digunakan sebagai pemersatu bangsa. Bahkan fungsi ini masih dijalankan sampai
sekarang mengingat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara multikultural.
Mempelajari atau mengajarkan bahasa Indonesia akan menghapus jarak maupun
kesenjangan antar suku maupun strata sosial di Indonesia.
5. Bahasa Indonesia sebagai alat Perhubungan Antar Daerah dan Antar Budaya bahasa
Indonesia mampu meleburkan perbedaan di berbagai daerah. Bahasa Indonesia
memudahkan banyak pihak untuk berkomunikasi, entah itu dari sektor warga di
pedesaan hingga yang tertinggi di pemerintahan.Selain itu, pertumbuhan komunikasi
akan menunjang peningkatan wawasan dan pengetahuan, sehingga bangsa Indonesia
pun akan lebih maju.

9
D. FUNGSI BAHASA MENURUT ERNAWATI. W
Terdiri dari beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pemersatu
bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang
berbeda-beda
2. Sebagai pemberi kekhasan
bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
3. Sebagai pembawa kewibawaan
bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan baik dan benar
4. Sebagai kerangka acuan

 bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolak ukur yang disepakati
bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa

E. FUNGSI BAHASA MENURUT ARIFIN


a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan, bahasa Indonesia i
mencerminkan nilai-nila sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar
kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa
kebanggan pemakainya senantiasa kita bina.
b. Lambang Indentitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional, yang mengarah pada
penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam
fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya sendiri, sehingga serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki indentitasnya hanya
apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan
mengembangkanya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
c. Alat Perhubungan Antarwarga,
Antardaerah, Antarbudaya Bahasa Indonesia memiliki peranan yang fital
dimasyarakat umum dan nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan.
10
Masyarakat dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air dengan hanya memanfaatkan
bahasa Indonesia sebagai satu satunya alat komunikasi.
d. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya,bahasa
Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku,budaya dan bahasa di Nusantara,
tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial
budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan
bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas
kepentinggan daerah atau golongan

F. FUNGSI BAHASA MENURUT HALLIDAY


Bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai:
1. Fungsi instrumental
Penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya.
2. Fungsi regulatoris
Penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain,
seperti bukan, rayuan, permohonan atau perintah.
3. Fungsi interaksional
Penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial.
4. Fungsi personal
Yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau
perasaan pemakaiannya.
5. Fungsi heuristik penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi.
6. Fungsi imajinatif
Penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis, seperti nyanyian
dan karya sastra.
7. Fungsi informatif
Yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau
budaya.

BAB III

11
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat menarik kesimpulan bahwa bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi bagi kalangan masyarakat, baik secara lisan maupun secara tertulis. Selain itu,
bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa persatuan yang berarti alat pemersatu
bangsa, bahasa nasional. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
yang ada di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa yang tidak dapat
ditinggalkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agus,Rohmadi,Yakub.2014.Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis


Ilmiah.Yogyakarta:Media Perkasa.

Keraf, Gorys. 1987. Bahasa Indonesia Tinjauan Sejarahnya dan Pemakaian


Kalimat yang Baik dan Benar. Jakarta: Airlangga.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2005 . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

S.S, Daryanto. 1997 . Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya:


Apollo.

Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta : Airlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai