Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Fungsi Bahasa” dapat terselesaikan tepat
waktu. Shalawat dan salam senantiasa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
kita harapkan syafaatnya hingga hari akhir.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan. Maka, kritik dan saran
yang membanggun sangat kami harapkan agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Kami
mohon maaf bila banyak kekeliruan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun makalah
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..………………3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...............3
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………….3
1.3 Tujuan……………………………………...............……………………….....3
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….……...4
2.1 Pengertian bahasa secara umum…………………………………...………....4
2.2 Fungsi bahasa menurut ahli………………...………....………………...…....4
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...12
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....12
4.2 Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..….....13
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
Untuk mengetahui fungsi bahasa Indonesia menurut para ahli.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan
bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan
mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-
lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka
itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat
komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
2. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu
alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun
bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia,
sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa
Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang
Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita
tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan
menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada
saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan
maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata
4
atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan,
mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa
bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi
bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya
orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita
harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan
sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula
pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan
di dalam dunia 5 persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa
Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993,
1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa
Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa
Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan
peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir
5
modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar
(pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam
bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia
menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia
bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana
komunikasi masyarakat modern.
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan Interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak,
remaja, mahasiswa, dan dewasa.
b) Fungsi Komunikasi
6
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua
setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud
tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika
ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi
tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain,
komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
c) Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri
dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi
baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu
menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat). Dengan
demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasI
dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaatkan aturan aturan bahasa yang disepakati sehingga
manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai
anggota suatu masyarakat.
d) Fungsi kontrol sosial
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaru hi perilaku
dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat
dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu
berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yangpositif. Bahkan, kritikan yang tajam
dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata - kata dan sikap baik
memberikan kesan yang tulus tanpas prasangka. Dengan kontrol sosial,
bahasa mempunyai relasi dengan prosesosial suatu masyarakat seperti
keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri,
dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat
bahasanya.
e) Fungsi membentuk karakter diri
f) Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
g) Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)
7
Masih banyak fungsi bahasa yang lain d alam bahasa Indonesia
khususnya, fungsi bahasa dapat dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam
kedudukan atau posisi bahasa Indonesia. Posisi Bahasa Indonesia
diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara,
dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi
masing - masing seperti berikut:
a. Fungsi bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu
suku, agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia
dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini
(heterogenitas/kebhinekaan) sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928.
b. Fungsi Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila
berkomunikasi pada dunia luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci
atas bagian berikut:
1. Fungsi lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2. Fungsi Identitas nasional dimata internasional
3. Fungsi sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, dan
4. Fungsi pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan
bahasa.
c. Fungsi bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi
negara untuk berbagai aktivitas dengan rincian berikut:
1. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan
tinggi,
3. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai
negara Indonesi sebagai negara berkembang, dan
4. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi
(ILTEK)
8
C. FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT YAKUB NASUCHA :
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus
ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan
keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat
pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
2. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
9
D. FUNGSI BAHASA MENURUT ERNAWATI. W
Terdiri dari beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pemersatu
bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang
berbeda-beda
2. Sebagai pemberi kekhasan
bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
3. Sebagai pembawa kewibawaan
bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan baik dan benar
4. Sebagai kerangka acuan
bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolak ukur yang disepakati
bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa
BAB III
11
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat menarik kesimpulan bahwa bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi bagi kalangan masyarakat, baik secara lisan maupun secara tertulis. Selain itu,
bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa persatuan yang berarti alat pemersatu
bangsa, bahasa nasional. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
yang ada di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa yang tidak dapat
ditinggalkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13