Definisi
Sindrom Stevens-Johnson adalah penyakit kulit yang
berpotensi mematikan yang biasanya hasil dari reaksi obat.
Bentuk lain dari penyakit ini disebut Nekrolisis Epidermal
Beracun, dan sekali lagi ini biasanya hasil dari reaksi terkait
obat
Klasifikasi (Oakley & Krishnamurthy 2019)
Sindrom Stevens-Johnson: Tidak mempengaruhi tidak
kurang 10%
Overlap syndrom dengan toxic epidermal necrolisis kalo
misal 10-30% dari total area tubuh (area yang terkena
gejala-gejala pada lapisan kulit
Toxic epidermal necrolisis jika sudah lebih dari 30%
Penyebabnya
Utamanya karena obat-obatan reaksi obat sehingga munculnya
Syndorm Steven Jhonson sampe ke fase lanjut SJS/TEN dilihat
dalam sekitar 85% kasus.
Obat-obatan yang sering menyebabkan Steven-Johnson
syndrome/TEN
1. Allopurinol
2. Carbamazepine
3. Lamotrigine
4. Nevirapine
5. Oxicam NSAIDs
6. Phenobarbital
7. Phenytoin
8. Sulfamethoazole and other sulfur antibiotics
9. Sulfasalazine
Gambar 9.2
Gambar 9.3
Pengkajian: Riwayat Kesehatan
Gejala apa yang mucul pada pasien demam, kelemahan,
gejala pada lapisan saluran nafas bagian atas
Kapan munculnya rash yang sangat nyeri biasanya mulai
dari wajah dan dada (lapisan mukus yang terkena: pada
mata, mulut, hidung dan pada genitalia
Kapan munculnya rash tersebut pertamakali dan
dokumentasikan bagaimana progressnya cepat atau tidak,
penyebarannya merata atau menyeluruh, pada bagian tubuh
apa saja
Kaji gejala lain apakah saluran nafas terkena atau tidak :
batuk, sesak nafas, batuk darah hipersekresi dan hemoptisis
Gejala yang menunjukkan keterlibatan usus:diare dan
distensi perut
Tanggal indeks (tanggal timbulnya reaksi yang merugikan)
dengan menanyakan kapan pasien mengalami gejala atau
tanda gangguan pertama, misalnya sakit tenggorokan, ruam,
nyeri kulit dan sakit mata / mulut.
Masalah medis sebelumnya atau yang sedang berlangsung;
tanyakan secara khusus tentang riwayat infeksi HSV
berulang dan infeksi dada
Semua obat yang diminum 2 bulan sebelumnya, termasuk
over-the-counter (OTC) dan terapi komplementer /
alternative
Riwayat alergi obat sebelumnya, termasuk perincian jenis
reaksi
Penyebab lain penyakit kulit parah yang ditandai dengan
lepuh dan keterlibatan selaput lender.
Pengkajian Pemeriksaan Tubuh
Meliputi seluruh tubuh Head to toe, dicatat berat badan
pasien berapa karena berhubungan dengan TBSA Total
Body Service Area
Catat tanda-tanda vital kemudian saturasi oksigen dengan
pulse oximeter
Lihat target lesinya (terutama target atipikal), makula
purpura, lepuh dan area ablasi epidermis
Periksa semua situs mukosa, cari mucositis, lepuh dan erosi
Catat seberapa banyak eritema dan tingkat detasemen
epidermis secara terpisah pada peta tubuh
Gambar 9.4
Skema peta tubuh dari keterlibatan kulit dalam SJS / TEN.
a. Luasnya eritema kulit (berwarna merah muda) = 65% tubuh
luas permukaan (BSA); luasnya epidermal detasemen
(merah) = 10% BSA.
b. Luas eritema (berwarna merah muda) = 90% BSA; tingkat
detasemen epidermis (merah) = 45% BSA.
Sumber: Creamer et al. 2016
Penilaian –Laboratory, klinis
Rontgen dada
Biopsi dari lesi kulit, hanya berdekatan dengan lepuh,
dikirim untuk histopatologi rutin, dan biopsi kedua diambil
dari kulit periblisterlesional dikirim tidak tetap untuk
imunofluoresensi langsung, untuk mengecualikan gangguan
imunobullous;
Mengatur foto-foto kulit untuk menunjukkan jenis lesi dan
tingkat keterlibatan.
Gambar 9.5
Management
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0305417919
3 0035
1. Fisik
Respirasi fungsi vital terganggu,
Demam
Gatal
Luka
Kehilangan nafsu makan
Kelelahan
Mual, muntah
Dehidrasi
Masalah sekresi
2. Mental
Gangguan kesadaran
Kecemasan panik
Stres
Gangguan mood
3. Fungsional
Kurangnya manajemen diri
Kurangnya kemandirian ADL
Mobilitas terganggu
4. Gangguan Sosial
Seksualitas
Masalah Partisipasi
Ketidakmampuan sosial
Asuhan Keperawatan
Gambar 9.6
Gambar 9.7
Gambar 9.8
Gambar 9.9
Referensi