SINDROM (SJS)
Kelompok 2 3B
Angga Widyaningrum (015.20.18.435)
Diyah Puspitasari (015.20.18.457)
Endrik Setiani (015.20.18.460
Nur Indah Rahmawati (015.20.18.495)
Taufik Nur Hidayat (015.20.18.520)
Umi Resta Prayogi (015.20.18.524)
DEFINISI
Sindrom Steven Jhonson atau dalam bahasa inggris
Stevens-Johnson sindrom (SJS) adalah suatu
kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang
ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa,
mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum
berat.
Stevens Johnson Syndrome adalah sebuah kondisi
mengancam jiwa yang mempengaruhi kulit dimana
kematian sel menyebabkan epidermis terpisah dari
dermis. (Amin Huda Nurarif 2015).
KLASIFIKASI
Kortikosteroid
Antibiotika
Menjaga Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Nutrisi
Transfusi Darah
Perawatan Topikal
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL
Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi).
Nyeri akut b.d adanya bula.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
nutrisi kurang, gangguan gastrointestinal, disfagia.
Defisit perawatan diri b.d nyeri pada jaringan kulit, mukosa dan
mata.
Kerusakan integritas jaringan b.d bula yang mudah pecah.
Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi.
Resiko infeksi b.d efek samping terpasangnya infus dan terapis
steroid.
Ansietas b.d ancaman pada status kesehatan, pola interaksi
(kondisi kerusakan jaringan kulit /muncul kelainan pada kulit).
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Anamnesa riwayat pengobatan pasien.
Gambaran klinik.
Histopatologi.
Riwayat Kesehatan : riwayat alergi, reaksi alergi
terhadap makanan, obat serta zat kimia, masalah kulit
sebelumnya dan riwayat kanker kulit.
Pemeriksaan kulit infeksi
I : warna, suhu, kelembapan, kekeringan, factor
P : turgor kulit, edema
Data Fokus :
DS : Gatal-gatal pada kulit, sulit menelan, pandanganya kabur,
aktivitas menurun.
DO : Kemerah-merahan, memegangi tenggorokan, gelisah,
tampak lemas dalam aktivitas
Data Penunjang :
Laboratorium : leukositosis atau esosinefilia
Histopatologi : infiltrat sel mononuklear, oedema dan
ekstravasasi sel darah merah, degenerasi lapisan basalis, nekrosis
sel epidermal, spongiosis danedema intrasel di epidermis.
Imunologi : deposis IgM dan C3 serta terdapat komplek imun
yangmengandung IgG, IgM, IgA.B.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan reaksi inflamasi
lokal.
Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d
intake tidak adekuat respons sekunder dari kerusakan
krusta pada mukosa mulut.
Nyeri b.d kerusakan jaringan lunak, erosi jaringan
lunak.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan intervensi keperawatan adalah peningkatan
integritas jaringan kulit, terpenuhinya intake nutrisi
harian, penurunan risiko infeksi, menurunkan stimulus
nyeri, mekanisme koping yang efektif, dan penurunan
kecemasan.