KELOMPOK 1 :
1. RISYDA LATIFA
2. RINI OKTAVIA
3. PINA DWI ANGGRAINI
4. DEFI SYAHRINALTI
Akumulasi Neutrofil
Kelemahan Fisik
MK : NYERI
SLKI : Tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil
1. Keluhan nyeri menurun
2. Gelisah menurun
3. Ekspresi meringis menurun
SIKI :
1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi dan intensitasnya
2. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
3. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
4. Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis mengurangi nyeri
5. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi, jika perlu
OHNSON SYNDROME
Sel T
Sindrom Steven Johnson adalah sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir
di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat
kelainan pada kulit berupa eritema vesikel/bula dapat disertai purpura.
ETIOLOGI
Penyebab belum diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor yang dapat
dianggap sebagai penyebab adalah:
1. Alergi obat secara sistemik (misal: analgetik. Antipiretik), streptomicine,
Sulfonamide, tetrasiklin
2. Infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, jamur dan parasit)
3. Neoplasma dan faktor endokrin
4. Faktor fisik (sinar matahari, radiasi, sinar X)
5. Makanan
1. Memiliki kelainan genetik yang dapat memicu timbulnya efek samping obat-
obatan tertentu.
2. Pernah menderita sindrom steven jonhson atau memiliki keluarga yang pernah
menderita kondisi ini.
3. Menderita kanker, terutama kanker darah
4. Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena baru menjalani transplantasi
organ, efek samping kemoterapi, menderita HIV/AIDS, atau penyakit auto imun.
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
1. Setelah ditegakkan diagnosa, perlu segera dilakukan penilaian tingkat keparahan dan
prognosis menggunakan sistem scoring scorten.
2. Prioritas utama pada kedaruratan kasus alergi yang berat dan penyerangannya secara
sistemik kita tetap melakukan tindakan ABC (Airwa, Breathing dan Circulation)
3. Jika hasil scoring lebih dari 3 maka pasien dilakukan perawatan intensif di ICU
4. Bila keadaan umum baik dan lesi tidak menyeluruh, beri prednison 30-40 mg/hari
5. Pemberian antibiotik yang jarang menyebabkan alergi, berspektrum luas dan bersifat
bakteriosidal untuk mencegah terjadinya infeksi, misalnya Gentamisin.
6. Pengaturan keseimbangan cairan elektrolit dan nutrisi sangat penting, berikan cairan
infus Glukosa 5%. Bila terjadi hipokalemi berikan KCL. Bila terjadi hipernatremia berikan
diet rendah garam.
7. Therapy topical untuk lesi di mulut dapat berupa Kenalog on Orabase. Lesi di kulit dan
erosive dapat diberikan Sofratule atau krim Sulfadiazine.
elaput lendir
gan sampai berat
or yang dapat
eptomicine,
samping obat-
jalani transplantasi
yakit auto imun.
tentu atau seluruh
emecah sehingga
tis, kebutaan
rring, stenosis
n penyerangannya secara
an Circulation)
an intensif di ICU
nison 30-40 mg/hari
ektrum luas dan bersifat