Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU
JL. A. YANI 10 - 13 BATU
TELP. ( 0341 ) 596898 - 591076 - 591036 - FAX. 596901 - 591076

Panduan Praktek Klinik


Sindrom Steven Johnson
Pengertian Suatu sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium dan mata
dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat
Anamnesis 1. Tanyakan mengenai adanya kelainan kulit, kelainan mata, dan kelainan
selaput lendir
2. Tanyakan mengenai adanya riwayat penggunaan obat-obat tertentu

Pemeriksaan  Diawali dengan penyakit peradangan akut yang disertai dengan gejala
Fisik prodromal berupa demam, malaise, batuk, sakit kepala.
 Kelainan kulit: macula eritema, vesikel, dan bula yang pecah menjadi
erosi, dapat disertai purpura yang tersebar luas pada tubuh.
 Kelainan selaput lendir di orifisium. Lesi paling sering terdapat pada
mukosa mulut berupa vesikel dan bulla yang jika pecah dapat menjadi
erosi, ekskoriasi, dan krusta
 Kelainan mata tersering berupa kongjungtivitis kataralis
 Trias: kelainan pada mulut berupa stomatitis, kelainan mata berupa
konjungtivitis, kelainan pada genital berupa balanitis dan vulvovaginitis.
 Manifestasi oral biasanya timbul setelah erupsi kulit, tetapi kadang-
kadang timbul mendahului erupsi kulit.
 Terdapat pengelupasan pada epidermis kurang dari 10% dari area
permukaan tubuh.

Pemeriksaan  Pemeriksaan histopatologik:


Penunjang 1. Infiltrat sel mononuclear di sekitar pembuluh darah dermis superfisial
2. Edema dan ekstravasasi sel darah merah di dermis papilar
3. Degenerasi hidropik lapirsan basalis sampai terbentuk vesikel
subepidermal
4. Nekrosis sel epidermal dan kadang-kadang di adnexa
5. Spongiosis dan edema intrasel di epidermis
 Lab: Leukositosis, eosinofilia
 Imunologi: deposit IgM dan C3 di pembuluh darah dermal superfisial serta
terdapat kompleks imun yang mengandung IgG, IgM dan IgA
Kriteria Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Selain itu,
Diagnosis diagnosis ditegakkan juga menggunakan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Nekrolisis epidermal toksik (Keadaan umum lebih berat dan disertai
Banding epidermolisis)

Penatalaksanaan 1. Kortikosteroid. Jika keadaan umum baik, diberi prednisone 30 mg sehari.


Jika keadaan buruk, dexamethason inj. 4-6 x 5 mg sehari
2. Antibiotik: Ciprofloxacin, ceftriaxone
3. Diet rendah garam tinggi protein
4. Cairan: Dextrose 5%: NaCl 0,9% = 1:1
Transfusi darah (jika tidak ada perbaikan dalam 2 hari)
sebanyak 300 cc selama 2 hari.
5. Topikal: Krim sulfadiazine-perak pada lesi yang erosi dan ekskoriasi
Prognosis Pada kasus yang tidak berat, prognosisnya baik, dan penyembuhan terjadi
dalam waktu 2-3 minggu. Kematian berkisar antara 5-15% pada kasus berat
dengan berbagai komplikasi atau pengobatan yang terlambat dan tidak
memadai. Prognosis lebih buruk jika terjadi purpura yang luas. Kematian
biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
bronkopneumonia, dan sepsis.
Edukasi 1. Hindari faktor pencetus yaitu konsumsi obat tertentu

Kepustakaan 1. Ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI


2. Fitzpatrick dermatology

Anda mungkin juga menyukai