SYNDROME
DEFINISI
Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah sindroma akibat reaksi obat gawat yang
mengenai kulit, selaput lendir, dan mata berupa lesi target dengan bentuk tidak
teratur, disertai macula, vesikel, bula dan purpura tersebar luas. Sindroma ini
termasuk jenis hipersensitif tipe III dan IV. Ada berbagai sinonim yang digunakan
antara lain Sindroma de Friessinger-Rendu, eritema eksudativum multiform
mayor, eritema poliform bulosa, sindroma muko-kutaneo-okluar,
dermatostomatitis.
EPIDEMIOLOGI
Relatif jarang
1-6 kasus per juta per tahun
2-3% per juta populasi setiap tahun di Eropa dan Amerika
Serikat
KLASIFIKASI
Obat lain
Anticonvulsant Modafinil (Provigil)
Phenytoin Allopurinol[22]
Carbamazepine Mirtazapine[23]
TNF-alpha antagonists (eg,
oxcarbazepine (Trileptal) infliximab, etanercept,
adalimumab)[24]
Valproic acid
Cocaine
Lamotrigine Sertraline
Barbiturates Pantoprazole
Tramadol
ETIOLOGI
b. Zat tambahan pada makanan(Food Additive) dan zat warna
c. Faktor Fisik: Sinar X, sinar matahari, cuaca dan lainlain.
d. Penyakit penyakit Kolagen Vaskuler.
e. Pasca vaksinasi : BCG, Smallpox dan Poliomyelitis.
f. Penyakit-penyakit keganasan : Karsinoma penyakit Hodgkins,
Limfoma, Myeloma, dan Polisitemia.
g. Kehamilan dan Menstruasi.
h. Neoplasma.
i. Radioterapi.
j. Idiopathic
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
KONSULTASI
THT (kelainan pseudomembran di faring)
Pemeriksaan sinar X Thoraks (tuberculosis atau Bronchopneumonia Aspesifik)
DIAGNOSA BANDING
1. Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)
Penyakit ini sangat mirip dengan Sindrom Stevens- Johnson. Pada NET terdapat
Epidemolisis(Epidermis terlepas dari dasarnya) yang menyeluruh dan keadaan umum
penderita biasanya lebih buruk/berat
2. Pemfigus Vulgaris
Sering dijumpai pada orang dewasa, keadaan umum buruk, tidak gatal, bula berdinding
kendor dan biasanya generalisata.
3. Pemfigoid Bulosa
Pada penyakit ini keadaan umumnya baik, dinding bula tegang, letaknya subepidermal.
4. Dermatitis Herpertiformis
Didapatkan keadaan umum yang baik, keluhan dengan gatal dan dinding vesikel/bula
tegang dan berkelompok
TREATMENT
Penanganan terhadap penderita Sindrom Stevens-Johnson memerlukan tindakan yang tepat
dan cepat.penderita biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit.
1. Kortikosteroid
Penggunaan obat Kortikosteroid merupakan tindakan life-saving.
Pada Sindrom Stevens Johnson yang ringan cukup diobati dengan Prednison dengan dosis
30-40mg/hari.
Pada bentuk yang berat (kesadaran yang menurun dan kelainan yang menyeluruh),
digunakan Dexametason intravena dengan dosis awal 4-6x5 mg/hari
Setelah 2-3 hari biasanya mulai tampak perbaikan (keadaan umum yang membaik,lesi
kulit yang baru tidak timbul, lesi yang lama mengalami Involusi)
dosis Dexametason diturunkan sebanyak 5 mg hingga dosis 5mg sehari
keesokkan harinya beri Prednison yang diberikan dengan dosis 20 mg sehari
Pada hari berikutnya dosis diturunkan menjadi 10 mg
kemudian obat tersebut dihentikan. Jadi lama pengobatan kira-kira 10 hari.
TREATMENT
2. Antibiotika
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat efek Imunosupresif
Kortikosteroid yang dipakai pada dosis tinggi. Antibiotika yang dipilih
hendaknya yang jarang menyebabkan alergi, berspektrum luas dan bersifat
bakterisidal.
Gentamisin dengan dosis 2 x 60-80 mg/hari.
Netilmisin Sulfat dengan dosis 6 mg/kg BB/hari,dosis dibagi dua.
TREATMENT
4. Transfusi Darah
Bila belum tampak tanda-tanda perbaikan dalam 2-3 hari
Tujuan pemberian darah ini untuk memperbaiki keadaan umum dan
menggantikan kehilangan darah pada kasus dengan purpura yang luas.
Transfusi darah sebanyak 300-500 cc setiap hari selama 2 hari berturut-
turut.
Vitamin C 500 mg atau 1000 mg sehari intravena dan obat-obat
Hemostatik.
TREATMENT
5.Perawatan Topikal
Sofratulle yang bersifat sebagai protektif dan antiseptic atau Krem
Sulfadiazin Perak (Untuk lesi kulit yang erosive).
Oleskan Kenalog in Orabase(lesi dimulut/bibir)
PROGNOSIS
Lesi individu biasanya sembuh dalam 1-2 minggu kecuali bila ada infeksi
sekunder. Mortalitas bergantung pada perluasan pengelupasan kulit.
1. Ketika pengelupasan (BSA) kurang dari 10%, mortality rate 1-5%.
2. Ketika pengelupasan (BSA) lebih dari 30%, the mortality rate 25%-35%,
3. Ketika pengelupasan (BSA) >50%.Bacteremia dan sepsis muncul dan
meningkatkan mortalitas
PROGNOSIS