Anda di halaman 1dari 12

e- MODUL SOAL LATIHAN UKMPPD BATCH AGUSTUS 2023

OFTALMOLOGY 2

1. Tn. Robb usia 36 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan tiba-tiba mengalami penurunan pengelihatan pada mata
kanannya. Pasien mengatakan bahwa sekarang tidak dapat melihat dengan jelas. Pasien mengatakan Pengelihatannya
seperti tertutup tirai. Keluhan mata merah atau nyeri disangkal. Pasien memiliki riwayat perdarahan di dalam bola matanya
beberapa bulan yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
: 130/70 mmHg, HR : 70 x/menit, RR : 16 x/menit, suhu 37.0C. Pada pemeriksaan optalmology didapatkan mata tenang,
Visus OD 1/300, TIO ODS 18 mmHg. Pada Funduscopy tampak adanya vitreoretinal band. Kemungkinan diagnosis pada
pasien ini adalah ...
a. Age-Related Macular Degeneration
b. Ablasio Retina Rhegmatogen
c. Ablasio Retina Eksudatif
d. Ablasio Retina Traksional
e. Pendarahan Vitreus

2. Ny. Mawar usia 26 thn datang ke RS dengan keluhan penglihatan kedua mata kabur dirasakan mendadak. Pasien
mengatakan penglihatannya seperti tertutup tirai. Tidak ada rasa nyeri. Pada pemeriksaan ophthalmology di dapatkan mata
tenang. Riwayat menggunakan kacamata selama 6 tahun, dengan lensa sferis OD S- 12,00, OS S- 14,00. Pada pemeriksaan
fisik didapati TD : 140/70 mmHg, HR : 68 x/menit, RR : 14 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan
tobacco dust apperance. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah ...
a. Age-Related Macular Degeneration
b. Ablasio Retina Rhegmatogen
c. Ablasio Retina Eksudatif
d. Ablasio Retina Traksional
e. Pendarahan Vitreus

3. Tn. Frankie, usia 56 tahun datang ke dokter spesialis mata dengan keluhan buta mendadak ketika bangun pagi hari. Keluhan
serupa sebelumnya disangkal pasien. Pasien merupakan penderita diabetes dengan pengobatan tidak terkontrol. Pasien juga
memiliki riwayat kolesterol tinggi 2 tahun lalu dan tidak berobat. Riwayat hipertensi disangkal. Dalam pemeriksaan fisik
didapati TD : 130/80 mmHg, HR : 68 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan GDP pasien 210 mg/dL. Pada
funduskopi didapatkan gambar seperti dibawah ini. Temuan klinis yang tepat pada kasus diatas ?

a. Bayonet sign
b. Atrofi papil
c. Tomato splash apperance
d. Flame hemorragik apperance
e. cherry red spot apperance

4. Ny. Dania usia 61 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan buram sejak 3 minggu lalu di kedua mata. Pasien
juga mengeluh mata merah, silau saat melihat cahaya, dan berair Pasien menderita DM dan HT sejak 10 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan visus OD 5/60, OS 4/60, pada pemeriksaan mata injeksi
konjungtiva (+), edema kornea (+), keratik presipitat (-), COA dalam batas normal, lensa jernih. Pada pemeriksaan funduskopi,
ditemukan perdarahan blood and thunder appearance, dan edema papil. Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini
adalah…
a. Perdarahan vitreus
b. Oklusi arteri retina perifer
c. Oklusi vena retina perifer
d. Oklusi arteri retina sentral
e. Oklusi vena retina sentral

5. Nn. Sherly usia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering pusing sejak 1 tahun disertai dengan keluhan kedua
mata sering berair dan pedih. Visus OD 6/7,5 dikoreksi dengan S-0.50 menjadi 6/6, OS 3/60 dikoreksi dengan S-4,00 menjadi
6/6. Pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal dan dari pemeriksaan funduskopi normal. Diagnosa pasien tersebut?
a. Hipermetropia
b. Ambliopia
c. Anisokonia
d. Isometropia
e. Anisometropia

6. An. Dailin, usia 8 tahun datang ke poliklinik mata dibawa ibunya dengan untuk memeriksakan matanya. Pasien mengeluhkan
penglihatan ganda. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati HR : 89 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu afebris.
Pada saat dilakukan tes cover-uncover, mata kanan yang awalnya ditutup kemudian saat dibuka tampak bergerak.
Kemungkinan diagnosis …
a. Heterophoria
b. Heterotropia
c. Orthoporia
d. Miopia
e. Ambliopia

7. An Louis, usia 9 tahun, dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan sering terlihat memincingkan matanya apabila melihat
benda jauh sejak tiga tahun yang lalu. Keluhan disertai melihat benda seperti bergelombang. Tanda vital didapati HR : 92
x/menit, RR : 16 x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan: VOD 4/60 koreksi dengan S-5 C-1,25 axis
90°: 6/18
VOS 3/60 koreksi dengan S-6 C-1,25 axis 180°: 6/20.
Apa diagnosis yang tepat?
a. Miopia tinggi
b. Isometropia
c. Miopia Ringan-Sedang
d. Astigmatisma miopia kompleks
e. Ambliopia

8. An. Dito , usia 17 tahun datang bersama orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan pandangan buram saat melihat benda
yang jauh. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR : 91 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan oftalmologis VOD 6/18,
OS 6/24. Koreksi dengan pinhole didapatkan visus OD 6/9, OS 6/12. Koreksi dengan lensa spheris -1,00D ODS 6/6, -1,25D
ODS 6/6, -0,5D ODS 6/9, -1,5D ODS 6/9. . Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Miopia Ringan
b. Miopia Sedang
c. Miopa Berat
d. Astigmatisme Miopia Simpleks
e. Ambliopia

9. An. Chan, usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan kabur sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sering
memicingkan mata saat melihat papan tulis dikelas. Tanda vital didapatkan TD: 110/70 mmHg, HR:
68x/menit, RR: 17x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan hasil VODS 6/30 dengan koreksi S-3.50
menjadi 6/6. Penyebab keluhan pasien tersebut adalah …
a. Sumbu bola mata lebih pendek
b. Lensa terlalu cekung
c. Titik fokus jatuh di depan retina
d. Titik fokus jatuh di belakang retina
e. Cahaya difokuskan lebih dari 1 titik

10. Ny. Derma, berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata saat melihat jauh
sejak satu tahun yang lalu. Keluhan tidak disertai mata merah dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan VOD S-1,00 dan
VOS S-2,00. Kelainan apakah yang mendasari keadaan tersebut?
a. Bayangan jatuh dibelakang retina
b. Sumbu bola mata pendek
c. Gangguan akomodasi
d. Kurvatura kornea tidak rata
e. Sumbu bola mata terlalu panjang

11. Ny. Fatma, usia 31 tahun diantar oleh saudaranya ke dokter dengan keluhan pandangan kabur. Pandangan kabur sudah
dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, dan terutama kesulitan dalam melihat jauh. Menurut pasien, kemampuannya dalam melihat
dekat masih baik. Pasien merupakan seseorang yang baru saja merantau dari desa terpencil dan mengaku tidak dapat
membaca huruf. Tanda vital dalam batas normal Pemeriksaan yang tepat untuk menilai tajam penglihatan pada pasien
diatas adalah ?
a. Armsler grid
b. Landolt
c. Ishihara
d. Jaegger
e. Snellen

12. An. Bram, usia 16 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan pandangan buram saat melihat benda yang jauh sejak
2 tahun yang lalu. Keluhan penglihatan seperti bergelombang disangkal. Tanda vital TD 120/70mmHg, HR : 73 x/menit, RR :
20 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan oftalmologis VOD 6/20, OS 6/24. Koreksi dengan pinhole didapatkan visus OD 6/9,
OS 6/12. Koreksi dengan lensa spheris :
-0,5D ODS 6/12,
-0,75 ODS 6/6,6
-1,00D ODS 6/8
-1,25D ODS 6/6,
-1,5D ODS 6/9.
Lensa yang diberikan adalah...
a. 0,50 D
b. 0,75 D
c. 1,00 D
d. 1,25 D
e. 1,50 D

13. Ny Micha usia 27 tahun datang ke Poliklinik mata dengan keluhan penglihatan kabur sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan tidak
disertai mata merah maupun nyeri. Tanda vital TD : 110/70 mmHg, HR : 76 x/menit, RR : 21 x/menit, suhu afebris.
Pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD: visus 6/10 pada S +1 koreksi 6/6. OS: visus 6/12 pada S+2 koreksi 6/6.
Penyebab kondisi diatas adalah…
a. Kurvatura kornea landai dari normal
b. Kurvatura kornea lebih cembung dari normal
c. Kurvatura irregular
d. Indeks refraktif lensa yang lebih besar dari normal
e. Indeks bola mata yang lebih besar dari normal
14. Tn. Harris, 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kabur untuk melihat. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan
terakhir dan tidak membaik. Pasien bekerja sebagai tukang reparasi jam mewah sejak 10 tahun belakangan. Dalam
pemeriksaan fisik didapati TD : 130/70 mmHg, HR : 70 x/menit, RR : 14 x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan oftalmologi:
ODS. S+1.25 6/9; S+1.50 6/6; S+1.75 6/6; S+2.00 6/7; S +2.25 6/8. Segmen anterior dan posterior mata dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Hipermetropia
b. Anisometropia
c. Astigmatisme
d. Presbiopia
e. Miopia

15. Seorang perempuan pegawai kantor berusia 24 tahun, datang ke poliklinik umum dengan keluhan pandangan kabur yang
dialami sejak 2 bulan terakhir, penderita setiap hari bekerja di depan komputer dan dalam ruangan ber AC. Dari pemeriksaan
oftalmologi didapatkan mata merah (-), nyeri pada mata (-), visus didapatkan VOD 6/10 dengan koreksi lensa S+1,0 menjadi
6/6 dan VOS 6/12 dengan koreksi lensa S+2,0 menjadi 6/6. Apakah terapi yang paling tepat untuk penderita ?
a. Lensa kontak
b. Operasi LASIK
c. Kacamata
d. Implan IOL
e. Terapi oklusi

16. Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata buram untuk melihat jauh. Pemeriksaan visus
OD 6/6, OS 6/40 dengan koreksi lensa S+1.25 menjadi 6/15 ; S+1.50 menjadi 6/12; S+1.75 menjadi 6/6; S+2.00 menjadi 6/6;
dan S+2.25 menjadi 6/10. Segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Berapakah ukuran kacamata yang paling
tepat?
a. S+2.25
b. S+2.00
c. S+1.50
d. S+1.25
e. S+1.75

17. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke praktik dokter umum dengan kedua mata sering berair dalam 6 bulan terakhir.
Keluhan disertai dengan mata pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pemeriksaan fisik mata didapatkan segmen
anterior tenang. Pemeriksaan visus didapatkan hasil sebagai berikut : Visus OD 6/15 dengan koreksi S -0,75 menjadi 6/6.
Visus OS 6/10 dengan koreksi S -0,50 menjadi 6/6. Apakah jenis lensa koreksi yang paling tepat?
a. Lensa progresif
b. Lensa konveks (cembung)
c. Lensa konkav (cekung)
d. Lensa afakia
e. Lensa bifokal

18. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke poliklinik umum dengan kedua mata sering berair. Keluhan disertai dengan mata
pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pada pemeriksaan fisik mata didapatkan segmen anterior tenang. Hasil
pemeriksaan visus didapatkan hasil sebagai berikut : VOD 6/15 dengan koreksi S -0,75 menjadi 6/6. VOS 6/10 dengan koreksi
S -0,50 menjadi 6/6. Penderita berencana untuk melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer, yang salah satu syaratnya adalah
tajam penglihatan tanpa koreksi 6/6. Apakah terapi yang paling tepat?
a. Lasik
b. Keratoprotesa
c. Lensa Kontak Keras
d. Lensa Kontak Lunak
e. Kacamata
19. Ny. Leoni, usia 30 tahun, datang ke RS mengeluh penglihatan buram sejak 1 bulan belakangan. Penglihatan seperti adanya
tirai yang secara tiba-tiba menutup disangkal. Keluhan lain seperti gatal, nyeri, dan berair disangkal. Keluhan nyeri kepala
dan mual muntah disangkal. Dalam pemeriksaan fisik didapati TD : 130/70 mmHg, HR : 78 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu
afebris. Pada pemeriksaan oftalmologis, pemeriksaan visus setelah dikoreksi didapatkan S-2.00 C+3.00 X90. Kondisi
apakah yang dialami oleh pasien tersebut?
a. Astigmatisma mixtus
b. Astigmatisma miopia kompositus
c. Astigmatisma hipermetropia kompositus
d. Astigmatisma miopia simpleks
e. Astigmatisma hipermetropia simpleks

20. Tn. Bimo berusia 27 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata saat melihat jauh sejak
2 bulan yang lalu. Dari hasil pemeriksaan didapatkan :
a. VOD S +1,00 C -0,50 x 165
b. VOS S +1,00 C +1,50 x 65
Diagnosis yang tepat?
a. Astigmatisme miopia simpleks
b. Astigmatisme hipermetropia simpleks
c. Astigmatisme mixtus
d. Astigmatisme miopia kompleks
e. Astigmatisme hipermetropia kompleks

21. Nn. Puri usia 26 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan penglihatan terasa kabur ketika melihat jauh sejak 2 tahun
yang lalu. Keluhan disertai pandangan bergelombang. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 120/70 mmHg, HR : 75 x/menit,
RR : 21 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan visus OD 5/24, OS 5/30. Dilakukan koreksi kacamata dengan ukuran :
OD S-2,5 C+1,5 aksis 90 6/6 OS S-1,0 C+1,5 aksis 180 6/6
Apakah diagnosis pasien ini?
a. ODS Astigmatisma mixtus
b. OD Astigmatisma myopia mixtus, OS Astigmatisma hypermetropia kompositus
c. OD Astigmatisma hipermetropia kompositus, OS Astigmatisma myopia kompositus
d. OD Astigmatisma hipermetropia kompositus, OS Astigmatisma mixtus
e. OD Astigmatisma miopia kompositus, OS Astigmatisma mixtus

22. Tn. Ali, usia 56 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan mata mudah lelah sejak 5 bulan terakhir. Keluhan
memberat setelah membaca koran atau mengaji. Pasien sudah menggunakan kacamata baca ukuran S+1.00D selama 10
tahun terakhir dan dirasakan tidak nyaman lagi saat ini. Pada pemeriksaan oftamologi didapatkan visus ODS 6/6. Tidak ada
kelainan segmen anterior dan posterior. Apakah diagnosis yangtepat?
a. Miopia
b. Hipermetropia
c. Presbiopia
d. Diplopia
e. Astigmatisma

23. Tn Yeshua, berusia 42 tahun datang ke poliklinik denga keluhan bila melihat dekat serta membaca buram, sedangkan melihat
jauh jelas sejak sebulan yang lalu. Tanda vital TD 110/80mmHg, HR 72 x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan
opthalmologi : Virus OD : 6/6, Virus os : 6/6, Addisi S+1.25.ODS : segmen anterior tak ada kelainan. Fundus ODS : dalam
batas normal. Dokter mendiagnosis sebagai presbyopia. Apakah penyebab kalainan tersebut?
a. Ketidakmampuan lensa mata mencekung
b. Ketidak mampuan bola mata melakukan divergensi
c. Proses akomodasi yang berkurang karena bertambahnya usia
d. Diameter anteroposterior bola mata yang memendek karena usia
e. Diameter anteroposterior bola mata yang memanjang karena usia

24. Tn. Donald, usia 50 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan mata mudah lelah sejak 5 bulan terakhir. Keluhan
memberat setelah membaca koran. Pasien juga mengeluhkan sulit untuk melihat jauh. Hasil pemeriksaan oftamologi dengan
snellen chart didapatkan VODS 6/30 dikoreksi dengan S -2,50 6/6. Dari pemeriksaan Jaeger didapatkan koreksi S+2,50.
Pada pemeriksaan COA: sedang. Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan funduskopi. Jenis lensa kacamata yang
digunakan pada pasien adalah?
a. Lensa Konkaf-Konvek
b. Lensa Konvek-Konkaf
c. Lensa Bifokal
d. Lensa Bikonvek
e. Lensa Bikonkaf

25. Ny. Larisa berusia 55 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan pandangan buram saat membaca buku sejak 5
tahun terakhir. Pasien harus menjauhkan kertas yang dibaca agar dapat melihat lebih jelas. Mata terasa lelah, berair, dan
keluhan memburuk di malam hari. Pemeriksaan visus dalam batas normal. Pemeriksaan fisik menunjukkan segmen anterior
dalam batas normal. Pemeriksaan kartu jaeger menunjukkan pasien hanya bisa membaca tulisan di paragraf ke 8 – 10. Lensa
tambahan yang perlu digunakan oleh pasien adalah…
a. + 1.0 D
b. + 1.5 D
c. + 2.0 D
d. + 2.5 D
e. + 3.0 D

26. Tn. Sergio, 40 tahun datang ke praktek umum dengan karena penurunan penglihatan mendadak sejak 2 hari yang lalu setelah
terkena lemparan batu. Pasien mengeluh nyeri, fotofobia, dan mata merah. Keluhan mual dan muntah disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapati TD : 140/70 mmHg, HR : 80 x/menit, RR : 16 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan dengan slitlamp,
sebelumnya ditetesi midriatikum, terdapat kekeruhan pada lensa berbentuk bintang seperti pada gambar dibawah ini: Apakah
diagnosis untuk kasus tersebut?

a. Katarak senilis
b. Katarak traumatika
c. Katarak sekunder
d. Subluksasi lensa
e. Dislokasi lensa

27. Ny. Magda, usia 68 tahun, datang dengan keluhan pandangan mata kabur sejak 3 tahun terakhir. Keluhan tidak disertai mata
merah maupun nyeri. Pandangan kabur muncul perlahan. Riwayat DM (+) , Hipertensi disangkal. Tanda vital TD 130/80, HR
89kali/i, RR 23 kali/i, suhu 37C. Pada pemeriksaan status lokalis, ditemukan visus ODS 1/300, tidak membaik dengan pinhole,
shadow test (-). Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Katarak imatur
b. Katarak matur
c. Katarak Sekunder
d. Katarak Traumatika
e. Katarak Hipermatur

28. Ny. Mirna usia 56 tahun datang ke RS dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata. Pandangan kabur dirasakan
seperti melihat awan putih pada kedua matanya sejak 1 tahun yang lalu dan makin lama makin kabur. Keluhan memberat 2
minggu ini. Keluhan tidak disertai mata merah maupun nyeri. Riwayat penyakit DM atau hipertensi tidak terkontrol. Pada
pemeriksaan fisik didapati TD : 150/90 mmHg, HR : 89 x/menit, RR
: 20 x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan VOD 6/9, VOS 1/60, pinhole (-), iris shadow (-/+), dan fundus refleks (+/+). TIO
OD / OS : 10/10 mmHg. Diagnosis pada pasien ini adalah...
a. ODS Katarak insipien
b. ODS Katarak matur
c. OD Katarak imatur, OS katarak matur
d. OD Katarak insipien, OS Katarak matur
e. OD Katarak insipien, OS Katarak imatur

29. Ny. Flow, usia 63 tahun datang ke RS dengan keluhan penglihatan buram kedua mata sejak 6 bulan terakhir. Penglihatan
seperti tertutup kabut. Silau dan lebih nyaman bila melihat di malam hari. Pasien mempunyai riwayat penyakit DM dan
hipertensi sejak 15 tahun yang lalu dan jarang kontrol. Tanda vital TD 130/70mmHg, HR 78kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu
36.7C. Pemeriksaan oftalmologi: VOD 5/60, VOS 1/300 pinhole tetap. Lensa OD keruh sebagian di bagian tepi, shadow test
(+) segmen anterior lain dalam batas normal. Lensa OS keruh seluruh lensa, shadow test (-). Segmen anterior dan posterior
masih normal. Apakah diagnosis yang mungkin ada pada pasien ini?
a. Katarak senilis insipien OD dan katarak komplikata OS
b. Katarak senilis matur OD dan retinopathy hipertensi OS
c. Katarak senilis matur OD dan katarak senilis hipermatur OS
d. Katarak senilis imatur OD dan katarak senilis matur OS
e. Katarak senilis imatur OD dan katarak sekunder OS

30. Tn. Leland, usia 67 tahun, datang ke RS dengan keluhan kedua mata pandangan kabur sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan
memberat 1 hari ini. Keluhan tidak disertai mata merah maupun nyeri. Pasien mengatakan penglihatan seperti melihat asap.
Riwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit DM atau hipertensi tidak diketahui. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 130/80
mmHg, HR : 89 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan fisik diperoleh VODS 1/≈, injeksi konjungtiva (-),
injeksi silier (-), COA sedang, lensa keruh, shadow test pseudopositif, subluksasi lensa. TIO OD / OS : 12/10 mmHg.
Diagnosis yang sesuai untuk kasus di atas adalah...
a. Katarak matur ODS
b. Katarak insipien ODS
c. Katarak Fakomorfik ODS
d. Katarak morgagni ODS
e. Glaukoma fakolisis ODS

31. Ny. Fimi usia 71 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada mata disertai mata merah. Keluhan sudah dirasakan sejak 1
bulan SMRS. Pasien memiliki riwayat katarak dengan visusnya 1/∞ sudah 3 tahun tetapi menolak dioperasi karena takut. Dalam
pemeriksaan fisik didapati TD : 130/70 mmHg, HR : 70 x/menit, RR : 17 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan oftalmologis
didapatkan kemosis, injeksi siliar, COA dangkal, TIO meningkat. Benda asing (-). Pemeriksaan funduskopi sulit dinilai.
Diagnosis yang tepat adalah…
a. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakomorfik
b. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakolitik
c. Katarak hipermatur dengan POAG
d. Katarak imatur dengan PACG
e. Katarak matur dengan glaukoma absolut

32. By. Nia, usia 3 bulan, dibawa ibunya ke poliklinik karena mata kiri pasien tampak putih seperti berkabut sejak 1 bulan setelah
lahir. Dalam pemeriksaan fisik didapati HR : 105 x/menit, RR : 30 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan generalisata
didapatkan bentuk muka tampak asimetris. Pada pemeriksaan THT didapati tuli
sensorineural bilateral(+). Pada pemeriksaan oftalmologis, reflek pupil (+), kornea dan kamera okuli anterior ODS tampak
jernih, bola mata kiri tampak kecil dan berkabut seperti pada gambar dibawah:

Pada pemeriksaan penunjang lain ternyata didapati patent ductus arteriosus pada pemeriksaan echocardiography. Infeksi
intrauterin yang paling sering menyebabkan gejala diatas adalah…
a. Toxoplasma
b. Rubella
c. Cytomegalovirus
d. Herpes simplex
e. E. Coli

33. Tn. Hiro, usia 53 tahun, datang ke RS dengan keluhan penurunan penglihatan di kedua mata sejak 1 tahun terakhir. Sejak 2
bulan yang lalu, keluhan semakin memberat. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi tidak terkontrol. Riwayat DM
disangkal pasien. GDP terakhir pasien 80 mg/dL. Tidak terdapat riwayat trauma maupun mata merah. Pada pemeriksaan fisik
didapati TD : 150/70 mmHg, HR : 70 x/menit, RR : 17 x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan funduskopi, didapatkan blot dot
haemorhages (+), A/V crossing (+), A/V nicking (+), papilledema (-), Silver Wire (+). Diagnosis yang tepat adalah adalah…
a. CRVO
b. CRAO
c. Hipertensi retinopathy
d. Proliferative diabetic retinopathy
e. Non-proliferative diabetic retinopathy

34. Tn. Mike usia 69 tahun, datang ke poli mata dengan keluhan mengalami penurunan penglihatan kedua mata sejak 1 tahun
yang lalu. Keluhan tersebut memberat pada 2 bulan terakhir. Pasien memiliki riwayat darah tinggi tetapi tidak rutin minum
obat. Tidak ada riwayat trauma maupun mata merah. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 160/100 mmHg, HR : 90 x/menit,
RR : 20 x/menit, suhu afebris. Tanda patognomonik yang dapat ditemukan pada pemeriksaan funduskopi pasien ini
adalah…
a. Edema discus opticus
b. AV crossing
c. Cotton wool spot
d. Neovaskularisasi
e. Bone spicule appearance

35. Tn. Patrick, usia 47 tahun dirujuk ke poliklinik mata dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan
mata merah dan nyeri disangkal. Pasien adalah penderita DM sejak 10 tahun yang lalu yang tidak rutin kontrol. Pengobatan
dengan metformin tetapi tidak rutin. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 130/70 mmHg, HR : 81
x/menit, RR : 20 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan media jernih, papil normal, retina datar,
didapatkan cotton wall patches (+), hard exudate (+), neovaskularisasi (+), makula edema (-), refleks fovea normal. Pada
pemeriksaan GDS didapati hasil 250 mg/dL.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…
a. CRVO
b. CRAO
c. Hipertensi retinopathy
d. Proliferative diabetic retinopathy
e. Non-proliferative diabetic retinopathy

36. Ny. Bela berusia 57 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata terasa mengganjal sejak 1 minggu ini. Pasien juga
merasa panas pada mata serta sensasi berpasir pada mata. Dalam pemeriksaan fisik didapati TD : 140/90 mmHg, HR : 77
x/menit, RR : 19 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan mata tidak ditemukan adanya penurunan visus, injeksi konjungtiva
minimal, serta pemeriksaan lanjut Schirmer test 5 mm. Apakah diagnosis yang sesuai untuk kasus pasien diatas?
a. Pterigium
b. Episkleritis
c. Skleritis
d. Dry eye syndrome
e. Dakriosistis

37. Ny. Raidena berusia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan mata terasa mengganjal sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
merasa panas pada mata serta sensasi berpasir pada mata. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
: 140/90 mmHg, HR : 77 x/menit, RR : 19 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan ophthalmology VODS 6/6, add +3.00D,
tampak benang mukus kekuningan pada forniks konjungtiva bawah, injeksi konjungtiva minimal, pada pemeriksaan
funduskopi tidak di temukan kelainan. Pemeriksaan yang tepat pada pasien ini adalah...
a. Anel test
b. Fluoresein test
c. Uji fistel
d. Tear beak up time
e. Amsler grid

38. Ny. Choi, usia 45 tahun datang ke poli mata dengan keluhan kedua mata terasa
mengganjal dan berpasir sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai terkadang pandangan kabur. Pasien juga mengeluhkan
mata terasa seperti lengket dan sulit untuk dibuka. Mata merah maupun nyeri disangkal. Tanda vital TD 110/80 mmHg, nadi
88x/menit, RR 22x/menit Suhu 37 Celsius Pada pemeriksaan ophtalmology didapatkan miniskus air pada tepi kelopak mata
bawah hilang dan terdapat filamen-filamen melekat di kornea. Dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk
menentukan diagnose. Pemeriksaan yang tepat adalah…..
a. Tes Amsler Grid
b. Tes Placido
c. Tes warna Rose Bengal
d. Tes fluoresein
e. Tes Regurgitasi

39. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan mata perih dan terasa panas sejak 1 bulan
yang lalu. Keluhan disertai dengan mata terasa berpasir, tetapi tidak ada kotoran mata. Pasien sering tidak memakai helm
ketika mengendarai sepeda motor. Pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva bulbi hiperemis, visus dalam batas normal.
Pemeriksaan Schimmer tanpa anastesi diperoleh hasil 7 mm. Apakah tatalaksana yang paling tepat?
a. Tetes mata antifungal
b. Tetes mata antivirus
c. Tetes mata antibiotik
d. Air mata buatan
e. Tetes mata steroid

40. Tn Vian, berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit melihat saat pencahayaan redup sejak 4 bulan yang
lalu. Pasien mengaku sulit mengendarai kendaraan ketika malam hari dan memiliki riwayat pernah menabrak rambu2 lalu lintas
saat berkendara malam. Pasien tidak memiliki keluhan penglihatan saat suasana terang dan pada siang hari. Pasien
sebelumnya telah menjalani operasi reseksi usus 2 tahun yang lalu. Tanda vital sign dijumpai tekanan darah 120/80mmHg,
denyut nadi 90 x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37C Dari hasil pemeriksaan didapatkan visus ODS 6/7,5. Pergerakkan bola mata ke
segala arah dan refleks pupil langsung dan tak langsung positif. Tekanan intraokular normal/palpasi. Pada konjungtiva
ditemukan adanya bintik keputihan, soliter dengan jarak 5 mm dari limbus. Pemeriksaan segmen anterior dan foto fundus
normal.
Diagnosis yang paling tepat adalah …
a. Miopia tinggi
b. Retinitis pigmentosa
c. Xerofthalmia
d. Pterigyum
e. Xanthelasma

41. An. Andi usia 10 tahun datang ke Puskesmas dibawa oleh ibunya dengan keluhan gangguan penglihatan terutama saat sore
atau malam hari sejak kurang lebih sebulan terakhir. Pasien mengaku sering tersandung saat menjelang maghrib. Pada siang
hari pandangan normal seperti biasa. Diketahui pasien memang lebih kurus dan lebih pendek dari teman-teman seusianya.
Riwayat trauma dan penyakit sebelumnya disangkal. Riwayat keluhan serupa dalam keluarga juga disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan HR : 90 x/menit, RR
: 19 x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus ODS 6/6, konjungtiva dan kornea tampak kering
dan terdapat foam cell pada sisi temporal. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah…
a. XIA
b. XIB
c. X2
d. X3A
e. XN

42. An. Zizi, berusia 5 tahun datang diantar oleh orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan penurunan penglihatan sejak
seminggu terakhir terutama saat sore hari. Keluhan membaik pada saat siang hari. Diketahui pasien lebih pendek dari teman
seusianya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR : 80 x/menit, RR : 19 x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan oftalmologi
didapatkan visus ODS 6/6, Dari pemeriksaan didapatkan kornea keruh dan terdapat bercak bitot. Tatalaksana yang tepat?
a. Vitamin A 100.000 IU hari pertama
b. Vitamin A 200.000 IU hari pertama
c. Vitamin A 50.000 IU hari pertama,kedua dan ke-15
d. Vitamin A 100.000 IU hari pertama,kedua dan ke-15
e. Vitamin A 200.000 IU hari pertama,kedua dan ke-15

43. Tn. Bruce usia 67 tahun datang ke Poliklinik mata dengan keluhan pandangan kabur. Pasien mengatakan adanya bintik hitam
pada mata di bagian tengah dari penglihatan sehingga pasien menjadi sulit melihat bagian wajah seseorang saat berbicara.
Tidak ada nyeri maupun kemerahan pada mata. Pasien tidak memiliki riwayat DM maupun Hipertensi. Pada pemeriksaan fisik
didapati TD : 130/80 mmHg, HR : 69 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu afebris. Dilakukan pemeriksaan funduskopi didapatkan
badan drusen (+). Diagnosis pasien ini adalah ...
a. Age related macular degeneration
b. Neuritis Retrobulbar
c. CRVO
d. CRAO
e. Retinitis Pigmentosa

44. Ny. Dilla, usia 62 tahun, datang ke RS dengan keluhan melihat bercak kehitaman di tengah-tengah lapang pandang sejak 1
tahun yang lalu. Keluhan tersebut memberat selama 1 bulan terakhir. Saat melihat garis, garis tersebut tampak bengkok dan
kabur. Pasien juga merasa kesulitan saat membaca jarak dekat terutama dalam kondisi cahaya remang. Pada pemeriksaan
fisik didapati TD : 130/80 mmHg, HR : 69 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan amsler grid, pasien
mengaku melihat garis-garis yang bengkok. Diagnosis pada kasus ini adalah…
a. Neuritis Retrobulbar
b. CRVO
c. CRAO
d. ARMD
e. Retinitis Pigmentosa

45. Ny. Rodrigo usia 48 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan berair sejak 3 hari yang lalu. Didapatkan cairan
yang keluar dari sudut mata bagian dalam dekat hidung yang bersekret dan berbau. Pada pemeriksaan fisik didapati TD:
110/70 mmHg, HR: 82 x/menit, RR: 16 x/menit, suhu 36.9C. Pada pemeriksaan status oftalmologis, didapatkan benjolan
hiperemis di regio kantus nasal. Diagnosis yang paling mungkin adalah...
a. Kalazion
b. Dakrioadenitis
c. Hordeolum
d. Blefaritis
e. Dakriosistitis

46. Nn. Anne usia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai mata merah dan nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 110/70 mmHg, HR : 85 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu
afebris. Dari pemeriksaan oftamologi didapatkan benjolan hiperemis dan nyeri tekan pada palpebra superior orbita dextra,
kongesti konjungtiva(+). Pembesaran KGB (+), tes anel (+), regurgitasi (-). Diagnosis pada pasien adalah?
a. Konjungtivitis akut
b. Blefaritis anterior
c. Dakriosistitis akut
d. Dakrioadenitis akut
e. Dry eye syndrome

47. An. Dannis usia 10 tahun diantar ibunya ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan ganda. Pada pemeriksaan fisik didapati
HR : 89 x/menit, RR : 18 x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan Hirschberg, terdapat refleks cahaya jatuh pada sisi medial
limbus OD, sementara pada OS tepat jatuh di tengah. Kondisi apa yang dialami pasien?
a. Strabismus laten
b. Esotropia
c. Hipotropia
d. Eksotropia
e. Hipertropia

48. An. Dalton, bersama orangtuanya datang ke IGD dengan keluhan posisi bola mata kirinya yang tidak sesuai dengan mata
kanan. Keluhan mata merah, nyeri, gatal disangkal. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan. Pada
pemeriksaan optalmology didapatkan hasil seperti di gambar. Dokter ingin melakukan serangkaian pemeriksaan.
Kemungkinan diagnosis …

a. Epikantus inversus
b. Telekantus
c. Enoftalmus
d. Strabismus manifest
e. Strabismus laten

49. An. Dio, usia 8 tahun datang dibawa ibunya ke dokter spesialis mata dengan keluhan sering diejek oleh temannya karena
mata terlihat tidak sejajar. Pasien juga sering mengeluhkan penglihatannya ganda. Riwayat penyakit tersebut baru mulai
terlihat sejak usia 3 tahun dan tidak ada perbaikan. Riwayat trauma disangkal, riwayat penyakit sejak kecil disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapati HR : 94 x/menit, RR : 16 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan
dokter kemudian adalah …
a. Tonometri
b. Gonioskopi
c. Tes Hirschberg
d. Slit Lamp
e. Funduskopi

50. Tn. Mike usia 40 tahun dibawa ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan buram. Pada pemeriksaan refleks pupil didapatkan
hasil refleks langsung mata kanan (-) dan langsung mata kiri (+). Refleks tak langsung mata kanan (+) dan tak langsung mata
kiri (-). Nervus manakah yang mengalami kelainan?
a. N II kiri
b. N III kiri
c. N II kanan
d. N II dan III kanan
e. N II dan III kiri

Anda mungkin juga menyukai