PENYELENGGARAAN
PELAYANAN GERIATRI
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… i
BABIVDOKUMENTASI …………………………………………………………………….14
`
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
RSUD dr. R. SOETIJONO BLORA
JL. Dr. Sutomo No. 42 Telp (0296) 531118,531839 Fax (0296) 531504
E –Mail : rsublora@yahoo.co.id
BLORA - 58211
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. SOETIJONO BLORA
NOMOR : 414.11/02/0291.22/2022
TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN
PELAYANANGERIATRI
DI RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. R. SOETIJONO BLORA
Ditetapkan di Blora
pada tanggal 10 Januari
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA
NOMOR 414.11/02/0291.22/2022
TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RSUD Dr R
SOETIJONO BLORA.
BAB I
DEFINISI
1. Geriatric merupakan suatu istilah yang terdiri dari kata geros (usia lanjut)dan
iatreia (merawat/merumat), geriatri sendiri mengacu pada cabang ilmu kedokteran
yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan bagi manula. (Ignas Leo
Vascher, 1909).Seseorang dikatakan lanjut usia, jika telah mencapai usia diatas
60 tahun (Depsos, 2007).
2. Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas atau menangani tentang
proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yg berusia lanjut.
3. Psikogeriatri adalah cabang dari ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari
masalah kesehatan jiwa yang menyangkut aspek promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif serta masalah psikososial yang menyertai Lanjut Usia.
4. Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan
pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014).
5. Rehabilitasi Medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan
fungsi yang diakibatkan oleh keadaan / kondisi sakit, penyakit ataupun cedera
melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik, rehabilitatif, bio-psiko sosial
dan edukasional untuk mencapai kemampuan fungsional yang optimal.
6. Multidisiplin adalah berbagai disiplin atau bidang ilmu yang secara bersama-
sama menangani penderita dengan berorientasi pada ilmunya masing-masing.
7. Inter disiplin adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai disiplin /
bidang ilmu yang saling terkait dan bekerjasama dengan penanganan pasien
yang berorientasi pada kepentingan bersama.
8. Tim Terpadu Geriatri adalah suatu tim Multidisiplin yang bekerja secara
Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia dengan prinsip tata
kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekatkan pelayanan kepada
pasien lanjut usia
9. Geriatric nursing adalah praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit
pada proses menua, dimana gerontik merupakan penggabungan gerontologi dan
geriatrik (Kozier, 1987).
10. Definisi keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan profesional yang
berdasarkan ilmu dan kiat atau tehnik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosial-spritual dan kultural yang holistik yang di tujukan pada klien lanjut usia baik
sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
(Kozier, 1987)
Hambatan
(impairment)
(exteriorized)
Disabilitas
(Objectified)
Handicap
(socialized)
Impairment : Kehilangan (kelainan) baik psikologik, fisiologik, struktur atau fungsi
anatomik.
Disabilitas :Semua retriksi (kekuranganmampuan) untuk melakukan kegiatan
yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal.
Handicap : Suatu ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment atau
disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksakan peranan hidup
secara normal.
BAB II
RUANG LINGKUP
Semua pasien lanjut usia yang datang ke poliklinik akan dilakukan triase apakah
tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke
dokter spesialis yang sesuai dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri
(misalnya memiliki: penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan
kognitif- demensia, jatuh–osteoporosis dan inkontinensia)akan dilakukan asesmen
geriatri komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.
Perencanaan tatalaksana pasien geriatri disesuaikan dengan jenis pelayanan
yang ada di rumah sakit menurut tingkatan pelayanan geriatri di rumah sakit
Pasien lanjutusia
Rawat Jalan (Poliklinik)
Masalah Geriatri:
Home Care
− Kondisi medis umum
Rencana Tatalaksana
− Statusfungsional
Komprehensif olehtim
− Psikiatri: Status mental,
terpadugeriatri
fungsi kognitif
− Sosial danlingkungan
Tata kelola pasien lanjut usia di rawat jalan meliputi :
A. PENILAIAN/ PENGKAJIAN
1. Kondisi medis umum
Sesuai asesmen awal rawat jalan yg meliput ipemeriksaan tanda vital,
pemeriksaan fisik, dan risiko jatuh pada geriatri.
Rumus IMT :
Skor IMT :
Total skor :
0 – 6 Normal
7 – 12 Ringan
13 – 18 Berat
19 – 25 Sangat berat
B. PENGELOLAAN
1. Pencegahan jatuh
2. Pendekatan psikis
a. Peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut
usia, dimana perawat dapat berperan sebagai supporter.
b. Berperan sebagai interpreter terhadap segala sesuatu yang asing
c. Berperan sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat
yang akrab.
d. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan
kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar para lanjut usia merasa puas.
e. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple S”, yaitu sabar, simpatik,
dan service .
f. Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan..
Untuk Itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak
gaduh. Membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan
dan hobi yang dimilikinya.
g. Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam
memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, merasa memliki
keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang
dideritanya.
3. Pendekatan sosial
a. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu
upaya perawat dalam pendekatan sosial.
b. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama usia berarti
menciptakan sosialisasi mereka.
c. Jadi pendekatan sosial ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa
orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang
lain
4. Pendekatan spiritual
a. Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan
sakit atau mendeteksi kematian.
b. Umumnya pada waktu kematian akan datang , agama atau kepercayaan
seseorang merupakan faktor yang penting sekali. Pada waktu inilah
kehadiran seorang ulama/tokoh agama sangat perlu untuk melapangkan
dada
5. Pengelolaan pasien lansia di rawat jalan
a. Identifikasi pasien lansia yang masuk berdasarkan hasil asesmen di triase
(pemasangan gelang kuning, pemakaian masker)
b. Bila pasien tidak ada pendamping, petugas mengantar sampai ke tempat
pemeriksaan yang di tuju dengan menggunakan alat bantu bila diperlukan
c. Perawat mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan sampai selesai
6. Pengelolaan pasien lansia di rumah (home care)
a. Pasien home care sudah diindentifikasi sebagai kelompok pasien lansia.
b. Penempatan pasien dikamar sedekat mungkin dengan ruang keluarga dan
kamar mandi.
c. Ruangan yang ditempati oleh pasien lansia hendaknya mudah diakses oleh
pasien/ keluarga, penerangan cukup, lantai tidak licin, jarak tempat tidur ke
lantai tidak tinggi.
d. Meminta keluarga untuk menjaga pasien baik oleh keluarga atau pihak yang
ditunjuk dan dipercaya
e. Petugas di unit pelayanan bekerjasama dengan keluarga melakukan
pemantauan secara berkala kepada pasien lansia terhadap kemungkinan
terjadi kekerasan fisik dan psikis yang dapat dilakukan oleh keluargayang
berada di dekatnya.
7. Pengamanan lingkungan rumah sakit
1. Pemasangan pegangan tangan di selasar dan kamar mandi
2. Lantai tidak licin
3. Penerangan yang baik terutama di kamar mandi dan ruang perawatan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen yang terkait dengan penanganan pasien lanjut usia di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr.R SOETIJONO Blora adalah :
DIREKTUR
RSUD Dr.R. SOETIJONO BLORA
PUJI BASUKI