Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim
jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.
Tata cara shalat jenazah akan Disajikan lengkap di bawah ini silakan Baca selengkapnya
tentang bacaan niat sholat jenazah berikut ini:
2. Takbir Pertama
Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan
tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana
Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan
limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan
pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala
mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
ِِّ ن
َِللا ِب ْس ِم ِِ الر ْح َمّ يم ِِ الر ِح ّ
غ ِف ِْر اللّ ُه ِّم
ِْ ار َح ْم ِهُ لَ ِهُ ا ْ عافِ ِِه َو َ ْف َو ُِ ع ْن ِهُ َواع َ
س ِْع نُ ُزلَ ِهُ َوأَ ْك ِر ِْم ِّ ِ اء َوا ْغ ِس ْل ِهُ ُم ْد َخلَ ِهُ َو َو ِِ ج بِ ْال َم ِِ َونَ ِقِّ ِِه َو ْالبَ َر ِِد َوالث ّ ْل
ِْ طايَا ِم
ن َ ْت َك َما ْال َخ َِ ب نَقّي َِ ض الث ّ ْو َِ َن ْاْل َ ْبي ِْ َس ِمِ ِ ال ّدن
ُارا َوأَ ْبد ِْل ِه ً ن َخي ًْرا َد ِْ ل َد ِارِِه ِم ِ ً ن َخي ًْرا َوأَ ْه ِْ أ َ ْه ِل ِِه ِم
ن َخي ًْرا َوزَ ْو ًجا ِْ ْال َجنّ ِةَ َوأ َ ْد ِخ ْل ِهُ زَ ْو ِج ِِه ِم
ُن َوأَ ِع ْذِه ِْ ب ِم ِِ ع َذا َ ْر ِِ ن أَ ِْو ْالقَب ِْ ب ِم ِِ النّار َع َذا
Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa
akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji
wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu
minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min
ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min
‘adabil qabri wa ‘adabin nar
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan
kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya,
bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa
sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah
yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang
lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur
dan azab api neraka.” (HR. Muslim)
Keterangan:
Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.
Jika mayit anak-anak doanya adalah:
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai
titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi
orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah
kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah
bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang
tuanya.”
ََّولَ َّهُ لَنَّا َ َوا ْغ اف َّْر َب ْع َد َُّه تَ ْف اتنَا َو َِّلَ أَ ْج َر َُّه تَ ْح ار ْمنَّا َ َِّلَ اَللَّ ُه َّم
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.
Artinya:
“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau
meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
Demikian informasi yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat jenazah dan tata
cara shalat jenazah diatas bermanfaat dunia akhirat.
1. Mad Thobi'i
Mad thabi'i adalah salah satu hukum mad yang mungkin sudah anda ketahui karena hukum
mad thabi'i ini sudah banyak dijelaskan di sekolah-sekolah dasar. Mad Tabi'i( ) المد الطبيعيatau
Mad Asli( ) المد األصلىyaitu
Mad yang terdapat huruf hijaiah selain dari huruf Hamzah dan Sukun atau mati setelahnya
dan ia dinamakan Tabi'i ialah kerana pembaca yang memiliki sifat kejadian yang sempurna
tidak mengurangkan kadar Madnya iaitu dua harakat dan tidak pula melebihi dari itu. huruf
mad thabi'i ada tiga huruf yaitu alif ( )ا, ya' mati ( )ي, dan wawu mati ()و
ciri-ciri dari hukum mad thabi'i ini yaitu huruf alif setelah syakal fatah/jabar, huruf ya' mati
setelah setelah syakal kasrah/je'er dan huruf wawu mati setelah syakal dhomah/pe'es.
contohnya seperti
َﺐْﻳَﺭ َﻻhuruf َﻻadalah contoh mad thabi'i
fathah bertemu alif
َﻦْﻳِﺬَّلاَﻭhuruf ْﻱِﺫadalah contoh mad
thabi'i kasrah bertemu ya' sukun
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳhuruf ْﻮُﻧadalah contoh mad
thabi'i dammah bertemu wau sukun
contoh yang lain : fathah bertemu alif : َﺖْﻳَ َﺃﺭَﻭ
َﺱﺎَّﻨال, َﺫِﺇ, َّمِﻣا, ْﻢُﻬ ْﻨﻗَﺯَﺭﺎ, ْﻢُﻫﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ
kasrah bertemu ya' sukun :
ْﻢِﻬِﻔلْﻳِﺇ, ِﻦْﻳِﺩ ْيِﻓ, َﺖْﻳَﺃَﺭَﻭ
dhomah bertemu wau
sukun : َﻥْ ُﻭدِﺑﺎَﻋ, َﻥْﻮُمَ ْلعَﺗ
ِْ ( بَ َدMAD BADAL) yaitu mad yang terjadi karena ada huruf mad sebagai ganti dari hamzah yang
4. ل َم ِْد
dibuang. Hal ini sejalan dengan kata “badal” yang berarti “ganti” Ukuran panjangnya adalah 2
harakat / ketukan atau sama dengan 1Alif. Contoh :
5. ( ع َِوضِْ َم ِْدMAD ‘IADH) yaitu mad yang terjadi karena waqaf pada alif pengganti dari fathatain [ ً ] ِـ.
Fathatain [ ً ] ا ِـdibaca fathah [ َ ] ا ِـselain ta’ marbuthah [ ] ـة. Hal ini sejalan dengan kata “’iwadh” yang
berarti “ganti”. Ukuran panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Contoh:
ِْ ِِّ( لَيMAD LAYYIN) yaitu mad yang terjadi ketika ada huruf Waw atau Ya’ mati sebelumnya
6. ن َم ِْد
berharakat fathah [ َ ِْو ِـ/ َ ي ِـ
ِْ ] karena waqaf , sehingga terdengar suara lembut. Sejalan dengan kata
“Layyin” yang berarti “lunak atau lembut”. Ukuran panjangnya adalah 2 sampai 6 harakat / ketukan
atau sama dengan 1 sampai 3 Alif. Contoh :
ِف
ْ س ْو
َ dibaca ☼ ف
َِ س ْو
َ ☼فـ
ِْ خ َْوdibaca ☼ ِ بَيْتِْ ☼ خ َْوفdibaca ☼ ِي ِْء ـ ☼بَيْت
ْ ش
َ dibaca ☼ ِش ْيء
َ ☼
ِْ ( ت َ ْم ِكيMAD TAMKIN) yaitu mad yang terjadi karena ada dua huruf Ya’ yang berkumpul dalam
7. ْن َم ِْد
satu kata[ ] ـيِّـيْـYa’ yang pertama bertasydid dan berharakat kasrah, sedangkan Ya’ yang keua
berfungsi sebagai huruf mad. Disebut “Tamkin” yang berarti “menetapkan” karena harus
menetapkan fungsi tasydid dalam bacaan. Ukuran panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama
dengan 1 Alif. Contoh:
Dan juga disebut mad tamkin menurut sebagian ahli qiraat adalah mad yang terjadi karena ada Ya’
mati yang sebelumnya berharakat kasrah disambut oleh Ya' lain pada kata berikutnya. Atau ada
Waw mati yang sebelumnya berharakat dhammah disambut oleh Waw lain pada kata berikutnya.
Ukuran panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Contoh:
ْ ِصابِ ُر ْوا ا
صبِ ُر ْوا ُ ِﷲ َواتّقُ ْوا َو َراب
َ ط ْوا َو ِْ س اَلّ ِذ
َِ ☼ ي ِْ ض اَلّ ِذ
ُِ ي ☼ ي َُو ْس ِو ُِ يَ ْومِ فِ ْيِ☼ يُ ْق ِر
8. صلَة َم ِْد ِ َ( قMAD SHILAH QASHIRAH) yaitu mad yang terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal
ِ صي َْرة
laki-laki, dengan lambang HI/HU [ ِِه/ ُ ] ِهyang sebelumnya ada huruf hidup dan sesudahnya tidak
terdapata hamzah. Ukuran panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Ukuran
panjang 2 harakat termasuk "Qashirah" yang berarti "pendek". Contoh:
9. صلَة َم ِْد َ (MAD SHILAH THAWILAH) yaitu mad yang terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal
ِ ط ِو ْيلَة
laki-laki, dengan lambang HI/HU [ ِِه/ ُ ] ِهyang sebelumnya ada huruf hidup dan sesudahnya terdapata
hamzah. Ukuran panjangnya adalah 2 sampai 5 harakat / ketukan atau sama dengan 1 sampai 2,5
Alif. Ukuran panjang lebih dari 2 harakat termasuk "Thawilah" yang berarti " panjang". Contoh :
CATATAN :
- Apabila sebelum HU / HI terdiri dari huruf mati (bersukun), seperti [ ] ـْـه, maka tidak berlaku mad
shilah. Contoh : علَ ْي ِِه َ ☼ لَ ُد ْن ِهُ ☼ فِ ْي ِِه
َ ☼ ُع ْن ِه
- HI pada kata [ ] فِ ْي ِِهdalam surat Al-Furqan ayat 69, walaupun sebelumnya terdiri dari huruf yang
bersukun, tetap dibaca panjang 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif, seperti : ُم َهانًا ِفيْـ ِِه َو َي ْخلُ ِْد
- HI / HU [ ُ ِه/ ] ِِهyang bukan kata ganti, walaupun sebelumnya terdapat huruf hidup, tidak boleh
dibaca panjang atau dengan kata lain tidak berlaku mad. Contoh : ِن ِْ – َي ْنت َ ِِه لَ ِْم لَئSurat Al-Alaq [96] : 15 –
Surat Asy-Syu’ara [26] : 116 dan 167 – Surat Maryam [19] : 46 – Surat Al-Ahzab [33] : 60
dan نَ ْفقَ ِهُ َماSurat Huud [11] : 91 - dan ُ فَ ِوا ِك ِهSurat Al-Mu’minun [23] : 19 – Surat Ash-Shaffaat [37] : 42 –
Surat Al-Mursalaat [77] : 42. Dan juga ُ ض ِه َ لَ ُك ِْم يَ ْرSurat Az-Zumar [39] : 7 -
- Sesudah HU / HI terdapat huruf yang bersukun, maka mad tidak berlaku lagi. Contoh : ُلَ ِهُ ☼ ا ْم ُرؤِ اِنَ ِه
ُِاْل َ ْعلَى َربِـ ِّ ِِه ☼ ْال ُم ْلك
10. ي َم ِْد ْ َ( فMAD FARQI) yaitu mad yng terjadi karena ada hamzah istifham, yaitu hamzah yang
ِْ ـر ِق
berfungsi sebagai kata tanya [ ] اِ ْستِ ْف َها ِْم َه ْمـزَ ةdan sesudahnya ada hamzah yang dibuang yang disambut
huruf bertasydid. Disebut ”Farqi” yang berarti “membedakan” adalah untuk membedakan antara
kelimat berita dan kalimat tanya. Dan dibaca panjang sebagai isyarat, bahwa ada huruf yang
dibuang. . Ukuran panjangnya adalah 6 harakat / ketukan atau sama dengan 3 Alif. Dalam Al-Qur’an
hanya terdapat 4 tempat, yaitu :
11. ي ﻻَ ِز ِْم َم ِْد ِْ ّ( ُم َخفMAD LAZIM HARFI MUKHAFFAF) yaitu mad yang terjadi pada huruf-huruf
ِْ ِف َح ْرف
tunggal pada permulaan surah-surah dalam Al-Qur’an yang bila dibaca menjadi dua huruf, dengan
huruf mad Alif sebagai huruf kedua. Disebut mad lazim karena mesti dibaca panjang. Dinamakan
harfi karena mad itu terjadi pada huruf, bukan pada kata atau kalimat. Dan dinamakan mukhaffaf,
karena ringan mengucapkannya. Hurufnya ada lima, yaitu : [ِط َه َِر َحي َ ] = ر هـ ط ي حUkuran panjangnya
adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Contoh :
َ هَـا ـ
Tulisan طه ـ الـرdibaca طـا ـ َرا
12. ي ﻻَ ِز ِْم َم ِْد ِْ ّ( ُمثَقMAD LAZIM HARFI MUTSAQQAL) yaitu mad yang terjadi pada huruf-huruf
ِْ ِل َح ْرف
tunggal pada permulaan surah-surah dalam Al-Qur’an yang bila dibaca menjadi tiga huruf dengan
huruf mad sebagai huruf kedua, sedang huruf ketiga mati. Disebut mad lazim karena mesti dibaca
panjang. Dinamakan harfi karena mad itu terjadi pada huruf, bukan pada kata atau kalimat. Dan
dinamakan mutsaqqal, karena berat mengucapkannya. Hurufnya ada delapan, yaitu :
Ukuran panjangnya adalah 6 harakat / ketukan atau sama dengan 3 Alif. Contoh :
ِْ ْن ـ نُ ْو
Tulisan عسق ـ نdibaca ن ِْ عي ِْ َق
ِْ اف ـ سِـي
َ ْـن ـ
ِْ ِف ك ِْلم
13. ي ﻻَ ِز ِْم َم ِْد ِْ ّ( ُم َخفMAD LAZIM KILMI MUKHAFFAF) yaitu mad yang terjadi karena ada hamzah
istifham, yaitu hamzah yang berfungsi sebagai kata tanya [ ] اِ ْستِ ْف َها ِْم َه ْمـزَ ةdan sesudahnya ada hamzah
yang dibuang yang disambut huruf mati (sukun). Disebut mad lazim karena mesti dibaca panjang.
Dinamakan kilmi karena mad itu terjadi pada kata atau kalimat. Dan dinamakan mukhaffaf, karena
ringan mengucapkannya. Ukuran panjangnya adalah 6 harakat / ketukan atau sama dengan 3 Alif.
Contoh :
Asalnya َ اَْلنَِ ِاditulis dan dibaca Z َِ( آ ْلنQS.Yunus [10] : 51 dan 91)
ِْ ِل ك ِْلم
14. ي ﻻَ ِز ِْم َم ِْد ِْ ( ُمث َ ّقMAD LAZIM KILMI MUTSAQQAL) yaitu mad yang terjadi apabila huruf mad
disambut oleh huruf bertasydid dalam satu kata. Disebut mad lazim karena mesti dibaca panjang.
Dinamakan kilmi karena mad itu terjadi pada kata atau kalimat. Dan dinamakan mutsaqqal karena
berat mengucapkannya. Ukuran panjangnya adalah 6 harakat / ketukan atau sama dengan 3 Alif.
Contoh :
CATATAN PENTING :
1. Terdapat huruf mad, namun dibaca pendek, yaitu :
ِْ َ نَ ْدع َُوا لdibaca ن
QS. Al-Kahfi [18} : 14 - Tulisan ن ِْ َنَ ْدع َُِو ل
QS. Al-Maidah [5] : 29 - Tulisan ن ِْ َ ُـو ا
ِْ ا َِء تَبdibaca ن ِْ َ ُـو ا
ِْ َِء تَب
QS. Ar-Ruum [30] : 39 - Tulisan لِـيَ ْرب َُواdibaca لِـيَ ِْرب َُِو
QS. Ar-Ra’du [13] : 30 - Tulisan ِلت َـتْـلُ َواdibaca ِلت َـتْـلُ َِو
QS.Muhammad [47] : 4 - Tulisan ِليَـبْـلُ َواdibaca ِليَـبْـلُ َِو
QS. Muhammad [47] : 31 - Tulisan َونَـبْـلُ َواdibaca َونَـبْـلُ َِو
QS. Al-Kahfi [18}: 23 - Tulisan ِيء ْ ِلشَـاdibaca ِش ْيء َ ِل
QS. Yusuf [12] : 78 – Tulisan َﻻ ِ س ْوا ُ ت َايْـئ َـdibaca َﻻ ِ س ْوا
ُ ت َـيْـئ َـ
QS.Dahr [76] : 4 - Tulisan َلِ سـلَ ِس
َ dibaca ِ
لَ س
ِ َ ل س
َ
QS.Hud [11] : 68 dll. Tulisan ث َ ُم ْو َداdibaca ث َ ُم ْو َِد
QS.Al-Baqarah [2] : 5 dll.- Tulisan اُولئِكdibaca َِاُلئِك
QS.Al-A’raf [7] : 103 dll. - Tulisan َل ِ ئِ ِِه َو َمdibaca َو َملَـئِـ ِِه
QS.Al-Isra’ [17] : 5 dll.- Tulisan ي ِْ اُو ِلdibaca ي ِْ ا ُ ِل
QS.Al-An’am {6} : 34.- Tulisan ِِ نَـبَـاءdibaca نَـبَـِِا
QS. Al-An’am {6} : 39- Tulisan ِِ َيشَـاءdibaca َيشَـِِا
2. Terdapat huruf Alif yang di atasnya ada bulatan panjang [ صف َِْر ِْ ] ُم ْستَطِ يbila terus (washal) dibaca
َ ْل
pendek, bila (waqaf) dibaca panjang 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif.
QS.Al-Ahzab [33]:10 لظنُ ْونَا ُّ َ = اWaqaf الظنُ ْونَا
ُّ - Washal َِلظِنُ ْون ُّ َ ا
QS.Al-Ahzab [33]:66 َﻻ ِ س ْو ُ لر ّ َ = اWaqaf َﻻ
ِ س ْو ُ لرّ َ ا- Washal ل َِ س ْو ّ َا
ُ لر
QS.Al-Ahzab[33] :67 ل َ ِ سبِ ْي َ
ِّ = الWaqaf ل َ ِ سبِ ْي َ
ّ ال- Washal ل َِ سبِ ْيّ ال َ
QS. Al-Kahfi [18}: 38 = ل ِكنّـاWaqafZ ل ِكنّـا- Washal ِن ِّ لك
QS. Ali-Imran [3] : 81 dll. = اَنَاWaqaf اَنَـا- Washal َِاَن
3. Dalam surat Ad-Dahr [76] akhir ayat 15 dan awal ayat 16 terdiri dari dua kata yang sama, yaitu
قَ َـو ِاري َْرا… ☼ …قَ َـو ِاري َْرا
- Bila waqaf pada kata ☼… قَ َـو ِاري َْراpertama, maka Ra’ akhir suku kata dibaca panjang 2 harakat /
ketukan. Dan Ra’ pada akhir suku kata kedua dibaca washal dan pendek. Contoh :
Tulisan قَ َـو ِاري َْرا… ☼ …قَ َـو ِاري َْراdibaca مِن
ِْ قَ َـو ِاري َْرا… ☼ …قَ َـو ِاري َْر
- Bila waqaf pada kata …قَ َـو ِاري َْراkedua, maka Ra’ akhir suku kata itu dimatikan, dan Ra’ pada akhir
suku kata pertama dibaca pendek. Contoh :
Tulisan قَ َـو ِاري َْرا… ☼ …قَ َـو ِاري َْراdibaca مِن
ِْ …قَ َـو ِاري َْر- …ِقَ َـو ِاري َْر