Pembimbing :
dr. Anggono Ratma Arfianto, Sp.A
Penyusun :
Indarwati Mulio Rahardjo
Definisi (IDAI,2009)
Replikasi HAV dalam hati dan diekskresikan melalui empedu. (1-2 minggu)
Minggu ke 2: virus dalam feses meningkat 10^9 virion , mulai proses viremia
(SGOT,SGPT meningkat)
Minggu ke 3-4 : Respon imun humoral terhadap protein struktural HAV ->
IgM anti-HAV terdeteksi -> muncul klinis -> IgG anti-HAV meningkat
Minggu ke 4 : Muncul gejala ikterik, IgM dan IgG, kadar virus dalam feses
memuncak, peningkatan transaminase.
Minggu ke 5: virus dalam feses menurun, IgM anti HAV menurun dalam 3-6
bulan, IgG bertahan memberi kekebalan seumur hidup
Patofisiologi
HEPATITIS A (Eppy,2018)
Infeksi HBV paling sering terjadi pada bayi dengan ibu HBeAg (+)
atau menderita hepatitis B akut pada trimester 3 kehamilan
Patofisiologi
HEPATITIS B (Gozali,2020)
Gambaran Klinis
Hepatitis A (Eppy,2018) Hepatitis B (Alwi,2014)
Fase ikterik : bilirubinuria, feses berwarna pucat, ikterik 70% hepatitis subklinis/anikterik, 30% hepatitis ikterus
(70-85% pada dewasa), pruritus, nyeri abdomen (40%
penderita), artralgia, ruam pada tungkai bawah (vaskulitis) Fase ikterus -> gejala klinis hilang
80% bayi, 10% dewasa, 25% anak -> simtomatis -> sembuh ->
kronis
• Hepatitis B
• Anti HBs (>6bulan : kronis, (+) sementara : 18 hari setelah
vaksinasi, dan 52 hari pada pasien hemodialisis)
• Anti HBc -> 1-2 minggu setelah HBsAg(+), IgM : hilang setelah 6
bulan, IgG : menetap seumur hidup
• HBeAg (+) : virus aktif bereplikasi
• Serum bilirubin : 40-4000U/L saat ikterus, ALT meningkat, PT
memanjang, albumin menurum, hipoglikemi
• Hepatitis B kronis -> biopsi
Tatalaksana Tirah baring
Simptomatik
Paracetamol diberikan dengan hati-hati. Mual dan
muntah dapat diobati dengan anti emetik. Terapi
lain sesuai dengan komplikasi spesifik yang timbul.
Tatalaksana Indikasi terapi
Sirosis
DNA HBV > 2x10^3 -> ALT >=5x batas atas normal, jk ya
terapi nukleostida, jika tidak dengan analog nukleostida atau
interferon
Sirosis dekompensata -> terapi suportif analog nukleostida,
pertimbangkan transplantasi
Tatalaksana hepatitis B
(Konsensus,2014)
• Interferon α
• Indikasi :
• Pasien mudah yang telah memuhi indikasi terapi, tanpa penyakit penyerta, memiliki biaya yang cukup.
• Pasien dengan HBV genotipe A atau B
• Kontraindikasi : sirosis dekompensata, gangguan psikiatri, hamil, autoimun aktif
• Dosis : IFN konvensional 3MU per hari -> 16-24 minggu SC
• Monitor : ALT,AST,albumin, bilirubin, darah tepi (tiap 4 minggu)
Hepatitis A Hepatitis B
• Hepatitis A (Eppy,2018)
Prognosis sangat baik. Fatalitas akibat hepatitis fulminan jarang terjadi (0,1% pada
anak <15 tahun dan 2,1% pada dewasa ≥40 tahun). Kematian jarang terjad, lebih sering
pada usia lanjut dan penderita penyakit hati kronik. Angka kematian sebesar 0,8%
mencapai 2,6% pada kelompok usia ≥60 tahun (Eppy, 2018).
• Hepatitis B (Bagus,2020)
Pasien dengan hepatitis B akut, 90% diantaranya akan pulih sepenuhnya dan
memiliki prognosis yang baik. Angka mortalitas pada hepatitis B cukup rendah, yaitu
1% dari seluruh kasus. Pada pasien dengan infeksi persisten, 10-30% dapat berkembang
menjadi hepatitis kronis (Bagus, 2020).0
THANKYOU