Anda di halaman 1dari 11

Diskusi kasus Manageman Cairan

FK Universiitas Hang Tuah 21/4/2021

1. Wanita 23 tahun rujukan dari bidan dengan perdarahan post partum. Sampai di IGD
kondisinya lemas dan agak pucat. Nafas 20 x/menit, perfusi hangat kering merah.
Tensi 90/ 40 mmHg. Nadi 110 x/menit. Nafas 20 x/menit. Kesadaran composmentis.
Berat badan 60 kg. Hasil pemeriksaan Hb pada saat datang = 11,5 .
Pertanyaan :
a. Apa diagnosa dan bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.-> kelas 2
b. Apakah memerlukan tranfusi darah
JAWAB :

Perdarahan kelas 2 (15-30%)  30%

EBV= 65% x 60kg = 3900ml

EBL= 3900 x 30%= 1170ml

Pemberian cairan

Cairan kristalloid = 3 x EBL

= 3 x 1170 = 3510 ml/ 24 jam

Resusitasi cepat = 20 ml/kgBB/30 menit

= 20 x 60 = 1200 ml/ 30 menit

Lalu di evaluasi:

CVP (normal: 8-12 mmHg)

MAP (normal: ≥ 65 mmHg

Urine output: ≥0,5 ml/kg/jam


Saturasi O2 vena sentral dan campuran: ≥ 70%

Perfusi dan pemeriksaan akral: hangat, kering, merah

Status mental normal (tdk gelisah, kooperatif, sadar baik)

Sisa cairan 2310 ml diberikan secara lambat dibagi 2 yaitu 8 jam pertama dan 16 jam kedua

1155 ml/8 jam

1155 ml/16 jam

2. Laki laki 50 tahun dengan Open Fracture Femur Sinistra oleh karena kecelakaan
dilakukan operasi cito pemasangan plat ( platting femur ). Berat badan = 80 kg, Tensi
90/60, nadi 100 x/menit. Laboratorium DL menunjukkan 12,3 gram/dl. Di kamar
operasi perdarahan selama operasi = 2500 ml. Masuk cairan ringer laktat = 4000 ml,
kolloid = 500 ml. Disiapkan darah WB = 2 kantong.
Pertanyaan :
a. Bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.
b. Bagaimana cara pemberian tranfusi darah
JAWAB :

a. Perdarahan Grade IV
EBV = 80 kg x 75 = 6.000 ml
Estimasi blood loss  40% x 6.000 ml = + 2.400 ml
Blood loss  2.500 ml (kamar OP)
Pemberian cairan kristaloid : 2.500 x 3 = 7.500ml
*Dosis awal sebanyak 1 liter kristaloid secara cepat, diberikan sebanyak 2-3x dari
jumlah blood loss.
*Pemberian koloid untuk membantu mempertahankan cairan intravaskuler lebih
lama, meminimalisir edema akibat overhidrasi (kristaloid)
*Pemberian koloid untuk pengganti sementara selagi masih menunggu darah
Koloid : Darah = 1:1
Kristaloid : Darah = 3:1
Batasan pemberian koloid = 20 cc/kgbb/hari x 80 kg = 1.600 ml  1.500 ml koloid
(3)
Sisa cairan 2.500 – 500 (koloid dikasih td) = 2.000 ml x 3 = 6.000 ml  kristaloid,
udah dikasih RL 4000ml jadi sisa 2000ml
Evaluasi  cairan kurang 2.000 ml kristaloid

b. Pemberian transfusi darah dilakukan setelah resusitasi kristaloid & koloid


Whole Blood
(Hb target – Hb saat ini) x BB (Kg) x 6
(10–7) x 80 x 6 = 1.440 ml  sediaan per kantong darah 350 ml
(butuh 4 kantong)
*ambil jumlah minimal dulu lalu evaluasi, jika Hb masih kurang boleh nambah
kantong
*Hb target = Hb optimal 10 gr/dl  usia >40 thn
8 gr/dl  usia <40 thn
3. Laki-laki 45 tahun dengan berat badan 70 kg mengalami keluhan diare saat buang air
besar, mual dan muntah serta perut terasa penuh (kembung). Badan terasa deman
sejak 2 hari. Nafas 25 x/menit, nadi = 120 x/menit, tekanan darah 100/50 mmHg.
Kencing agak pekat kurang lebih 25 ml/jam. Hasil laboratorium Hb = 13,5 leucocyt =
17,4 ; K = 2,5.
Pertanyaan :
a. Apakah diagnosa dan bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.
b. Bagaimana memperbaiki keadaan pasien pada awal pertama kali masuk di IGD.
Px DEHIDRASI SEDANG (10%):

Nadi meningkat > 100 bpm

BP meningkat dengan gejala


peningkatan laju nafas

Kencing pekat

JAWAB :
a. Diare = dehidrasi. Dx Pasien = gastroenteritis

Penata laksanaan cairan = jumlah cairan yang hilang


Jumlah cairan yang hilang = derajat dehidrasi x BB
= 10/100 x 70 = 7 L/24 jam  7000ml/24 jam

Pemberian cairan kristaloid pada dehidrasi ringan – sedang dalam 24 jam


dibagi 2 .

7000/2 = 3500 ml
3500 ml dalam 8 jam pertama
3500 dalam 16 jam kedua
c. Karena T.Diastole pasien < 100 mmhg, nadi > 90x/menit, nafas > 20x/menit maka
memenuhi indikasi untuk diberikan resusitasi parenteral.
i. Pasien diberikan O2
ii. Dilakukan pemberian cairan  eveluasi keberhasilan cairan , dengan 6 poin

1) Central venous pressure (CVP) : 8-12 mmHg

2) Mean arterial pressure (MAP) : ≥ 65 mmHg ( Tekanan sistolik >100mmHg)

3) Urine output : ≥ 0,5 ml/kg/jam (secara kuantitas. Secara kualitas : pekat,


seperti teh)

4) Central venous (superior vena cava) or mixed venous oxygen saturation: ≥70%

5) Perfusi dan pemeriksaan akral : hangat, kering, merah

6) Status mental normal (tidak gelisah, kooperatif, sadar baik )

4. Wanita 35 tahun datang dengan kesadaran menurun, muntah dan tidak bisa berak
sejak 3 hari, perut kembung. Perfusi dingin basah pucat. Hemodinamik : tensi :
70/40 mmHg. Nadi = 140 x/nenit. Hasil laboratorium Hb = 7,8. Leuco = 21.000.
Trombocyt 70.000. Berat badan = 50 kg.
Pertanyaan :
a. Bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.
b. Apakah yang dilakukan apabila pemberian cairan sudah cukup tapi pasien belum
membaik parameter yang diinginkan.
JAWAB :

Bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.

15%x50kg=7,5L/24 jam 7500ml/24 jam


Resus cepat : 20mlx50kg= 1000ml/30mnt
Sisa cairan 3250ml/8jam dan 3250ml/16jam
Dievaluasi sesuai
Parameter:
1) Central venous pressure (CVP) : 8-12 mmHg
2) Mean arterial pressure (MAP) : ≥ 65 mmHg ( Tekanan sistolik >100mmHg)
MAP = Sistolik + (2 Diastolik )
3
3) Urine output : ≥ 0,5 ml/kg/jam
4) Central venous (superior vena cava) or mixed venous oxygen saturation: ≥70%
5) Perfusi dan pemeriksaan akral : hangat, kering, merah
6) Status mental normal (tidak gelisah, kooperatif, sadar baik )

Apakah yang dilakukan apabila pemberian cairan sudah cukup tapi pasien belum
membaik parameter yang diinginkan.

-ada masalah dengan pompa jantung, sehingga bisa diberikan injeksi adrenalin

5. Anak 10 tahun wanita dengan berat badan 25 kg tersiram air panas sehingga
mengalami luka bakar kulit melepuh di dada depan, tangan bagian lengan atas
sebelah kanan dan kedua bagian punggung kaki. Kejadian jam 14.00 kemudian
dibawa ke rumah sakit dan sampai di rumah sakit jam 16.00. Pasien akan dilakukan
operasi debridemant luka bakarnya. Makan dan minum terakhir jam 15.00. hasil
laboratorium Hb = 11,8
Pertanyaan :
a. Apakah diagnosa dan bagaimana penatalaksanaan pemberian cairan.
b. Apakah memerlukan tranfusi darah
JAWAB :
Luka Bakar
Umur=10 thn

Derajar Bakar nya = 54 %

BB = 25 kg

Waktu kejadian : 14:00

Masuk RS = 16:00

Makan minum = 15:00

Hb=11,8 gr/dl

Kebutuhan cairan = 54 x 25 x 4 = 5400 ml/ 24 jam

Dibagi 2 tahap :

8 jam pertama = 2700 ml = 337,5 ml/ jam

16 jam ke dua = 2700 ml = 168,75 ml/jam

Treatment =

Tahap 1

14:00 = x

15:00= x (makan minum) ??

16:00 = 337,5 + (337,5 x 2 ) = 1012,5 ml

16:00- 21:00 = 337,5 ml/ jam

Tahap 2
21:00-13:00 = 168,75/jam

Tidak perlu transfusi (Hb indikasi transfusi <8 gr/dl)

6. Wanita 35 tahun berat badan 60 kg post operasi eksplorasi laparatomi oleh karena
internal bleeding. Pasien baru selesai operasi 1 jam yang lalu dan sekarang dirawat di
ICU. Kondisi pasien perfusi hangat kering agak pucat. Tekanan darah 110/60 mmHg,
nadi 130 x/menit. Operasi berlangsung 2 jam.
Cairan masuk : Cairan keluar
- Ringer Laktat 3000 ml - Perdarahan 2500 ml
- Kolloid 500 ml - Produksi urine 100 ml dalam 3 jam
- Darah Whole blood 350 ml
Dokter yang jaga di ICU menilai tentang pemberian cairan.
Pertanyaan :
a. Bagaimana penilaian anda tentang pemberian cairan selama intraoperatif.
b. Apakah yang seharusnya dilakukan.
JAWAB :

2500-500-350= 1650.
1650x3-> 4950 -3000= 1950ml kurang
Periksa darah untuk tahu Hb
Pembedahan laparatomi-> 8ml x 60= 480ml/jam-> 1440
Total kurang= 3390 +100 = 3490 total krg
 
- Pre operatif
o EBV = 60 x 65 = 3900 cc
o Kebutuhan cairan kristaloid per hari = 2500 x 3 =7500 cc
o Kebutuhan cairan koloid per hari = 2500 x 1 = 2500 cc
- Intra
o Penguapan severe = 8 x 60 = 480 cc/ jam
- Hitungan
o Prinsip: Cairan masuk = Cairan keluar
o Keluar = perdarahan + urin + penguapan severe
o Keluar = 2500 + 100 + 960 = 3560
o Masuk = Kristaloid + koloid + whole blood
o Masuk = Kristaloid + 500 + 350
o Kristaloid + 850 = 3560
o Kristaloid = 2710 cc
o Kebutuhan kristaloid = 2710 x 3 = 8130 cc / hari
o Resusitasi cepat = 20cc x BB / 30 mnt = 1200 cc / 30 mnt
o 1 jam = 2400 cc

o Evaluasi: MAP = 77 mmHg, Sistolik = 110 mmHg, Perfusi = Hangat kering agak
pucat, Nadi = 130/min, Urin = 100 cc/3 jam

o Sisa = 8130 cc – 2400 cc = 5730 cc (dibagi 2) = 2865 cc pada 8 jam pertama


dan 16 jam kedua
o Koloid = 1 x jumlah perdarahan

Resusitasi berhasil : 
1) Central venous pressure (CVP) : 8-12 mmHg
2) Mean arterial pressure (MAP) : ≥ 65 mmHg ( Tekanan sistolik >100mmHg)
    MAP = Sistolik + 2 Diastolik 
                                  3
3) Urine output : ≥ 0,5 ml/kg/jam
4) Central venous (superior vena cava) or mixed venous oxygen saturation: ≥70%
5) Perfusi dan pemeriksaan akral : hangat, kering, merah
6) Status mental normal (tidak gelisah, kooperatif, sadar baik)

- Hitungan
o Prinsip: Cairan masuk = Cairan keluar
o Keluar = perdarahan + urin + penguapan severe
o Keluar = 2500 + 100 + 960 = 3560
o Masuk = Kristaloid + koloid + whole blood
o Masuk = Kristaloid + 1200 + 350
o Kristaloid + 1550 = 3560
o Kristaloid = 2010 cc
o Kebutuhan kristaloid = 2010 x 3 = 6030 cc / hari
o Resusitasi cepat = 20cc x BB / 30 mnt = 1200 cc / 30 mnt
o Evaluasi: MAP = 77 mmHg, Sistolik = 110 mmHg, Perfusi = Hangat kering agak
pucat, Nadi = 130/min, Urin = 100 cc/3 jam
o 1 jam = 2400 cc
o Sisa = 6030 cc – 2400 cc = 3630 cc (dibagi 2) = 1815 cc pada 8 jam pertama
dan 16 jam kedua
o Koloid = 1 x jumlah perdarahan = 2500 (max koloid per hari= 1200 cc)
o Intraoperatif 2 jam: 2400 + 226 = 2626 cc
o Total 3 jam: 2400 + 452 = 2852 cc

EBV = BB x 65 = 3900 cc
EBL = EBV x 40% = 1560 cc
RL = 1000 cc
Koloid = 500 cc
Whole blood = 350 cc

7. Laki-laki 60 tahun berat badan 50 kg datang dengan keluhan diare dan muntah lebih
dari 10 kali. Penderita kesadarannya menurun, Frekuensi nafas 30 x/menit dan
Saturasi O2 = 90%. Perfusi dingin basah pucat. Tensi = 70/40 mmmHg. Nadi = 130
x/menit. Sudah diberikan cairan 3000 ml. Hemodinamik tidak membaik.
a. Bagaimana tatalaksana pemberian cairan tersebut.
b. Upaya apakah yang dilakukan agar hemodinamik jadi membaik.

Jawab :
a.
Derajat Berat (15% BB = 7500 ml/24 jam)
Sudah diberikan cairan 3000cc namun tidak membaik, berarti melanjutkan
cairan yaitu 7500cc – 3000cc = 4500 cc
Diberikan 50% pada 8 jam pertama dan 16 jam kedua
8 jam pertama 2250cc
16 jam kedua 2250cc
b. Periksa ABC dulu (Chin lift, jaw thrust, oropharyngeal tube airway, pemberian
masker oksigen 6-10 liter/menit, pemasangan infus)
Apabila setelah diberi cairan, status hemodinamik membaik, maka dapat
dipertimbangkan dalam pemberian cairan lebih lanjut.
Dilakukan evaluasi, jika resusitasi berhasil :
1. CVP 8-12 mmHg
2. MAP ≥ 65 mmHg (Sistolik>100mmHg)
3. Urine output ≥0,5 ml/kg/jam
4. Central venous / mixed venous oxygen saturation ≥ 70%
5. Perfusi dan pemeriksaan akral : hangat, kering merah
6. Status mental normal (tidak gelisah, kooperatif, sadar baik)

Anda mungkin juga menyukai