Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN

FISIK
N U R I N D A H P I TA L O K A
20200420140
DM 45-A2
VITAL SIGN
Tekanan darah (blood pressure): level normal tekanan darah adalah kurang dari 120/80

Detak jantung (heart rate): level detak jantung yang normal adalah 60-100.

Rasio pernapasan (respiratory rate): orang dewasa normal bernapas sekitar 12-16 kali
per menit. Jika Anda bernapas lebih dari 20 kali per menit, dokter dapat menduga ada
masalah pada jantung atau paru-paru

Suhu tubuh (temperatue): suhu normal tubuh adalah sekitar 36,1-37,2 derajat celcius.
TINGGI DAN BERAT BADAN
• Tinggi badan
• Berat badan
• BMI/IMT (Indeks Massa Tubuh): untuk 18 tahun keatas, menentukan batasan berat badan
normal orang dewasa.
KESADARAN
Kesadaran baru dapat dinilai bila penderita tidak tidur. Penilaian kesadaran dapat dilakukan secara
kulaitatif dan kuantitatif.
Kesadaran secara kualitatif dapat dinyatakan sebagai berikut:
• Komposmentis yaitu bila pasien sadar sepenuhnya dan memberi respons yang adekuat terhadap
semua stimulus yang diberikan.
• Apatis yaitu bila pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak acuh terhadap keadaan di sekitarnya.
Pasien dapat memberi respons yang adekuat bila diberikan stimulus.
• Somnolen yaitu tingkat kesadaran yang lebih rendah daripada apatis. Pasien tampak mengantuk,
selalu ingin tidur, tidak responsif terhadap stimulus ringan, tetapi masih memberikan respons terhadap
stimulus yang agak keras kemudian tertidur lagi.
• Sopor yaitu bila pasien memberi sedikit respons terhadap stimulus yang kuat dan refleks pupil
terhadap cahaya masih positif.
•Delirium yaitu keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya disertai dengan disorientasi,
iritatif, dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik hingga sering mengalami halusinasi.
• Koma yaitu bila pasien tidak bereaksi terhadap stimulus apapun dan refleks pupil terhadap cahaya
tidak ada. Ini adalah tingkat kesadaran yang paling rendah.
KESADARAN
Untuk pemeriksaan detail, penilaian kesadaran secara kuantitatif dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
TEKNIK DASAR PEMERIKSAAN
FISIK
•Inspeksi: melihat adakah kelainan pada organ tubuh yang hendak diperiksa.
•Palpasi: menyentuh dengan teknik tertentu untuk memeriksa adakah benjolan, tulang
yang patah, atau kelainan lainnya.
•Perkusi: tubuh akan mengeluarkan suara tertentu walaupun dalam kondisi normal,
misalnya pada paru akan terdengar sonor karena berisi udara, dan pada lambung akan
terdengar timpani karena berisi gas. Tujuan pemeriksaan ini adalah mendeteksi adakah
cairan atau massa pada tubuh seseorang, contohnya jika paru-paru ketika diketuk malah
terdengar redup, maka kemungkinan adanya massa pada organ tersebut.
•Auskultasi: pada pemeriksaan ini dibutuhkan stetoskop untuk mendengarkan adakah
kelainan pada organ, seperti pada pemeriksaan jantung, paru-paru, dan lambung.
PEMERIKSAAN KEPALA
LEHER
•INSPEKSI
1.Mata: Posisi dan kesejajaran mata, sklera icterus (+/-), anemia (+/-), konjungtiva kemerahan (+/-), mata
berair (+/-)
2.Hidung (eksternal) : Perhatikan permukaan hidung, ada atau tidak asimetri,deformitas atau inflamasi.
3.Bibir: Warna bibir (pucat, sianosis, pigmentasi), ada/tidaknya oedema, ulserasi, pecah-pecah dan lain-lain
4.Leher: benjolan (+/-), deviasi trakea
5.Telinga luar (auricular): bentuk, ukuran, simetris / asimetris, tanda radang.

•PALPASI
1.Hidung: Pemeriksaan palpasi hidung untuk menilai adanya fraktur os nasalis dan nyeri tekan.
2.Telinga: adakah nyeri, tragus pain, mastoid pain, dan tumor.
3.Kelenjar limfonodi: pembesaran (+/-)  pada umumnya baru teraba apabila ada pembesaran lebih dari 1
cm.
4.Trakea dan kelenjar tiroid: trakea deviasi/tidak, kelenjar tiroid ada pembesaran/tidak
1. DINDING THORAX DAN PARU

• Inspeksi: bentuk dada anterior dan posterior, gerakan pernapasan

simetris/tidak, ekspansi sela iga saat inspirasi dan ekspirasi,

ada/tidaknya deviasi, ada/tidaknya bendungan vena pada dinding

dada, ada/tidaknya benjolan/lesi, abnormalitas pada kulit


• Palpasi: membandingkan gerakan dada kanan-kiri, VF kanan-kiri
THORAX •Perkusi: normal sonor/sonor
•Auskultasi: vesicular, ronkhi, wheezing

2. JANTUNG
• Inspeksi: IC terlihat/tidak
• Palpasi: IC teraba/tidak
• Perkusi: batas kanan dan kiri jantung
• Auskultasi: S1 S2, regular/tidak, murmur (+/-)
• Inspeksi: distensi (+/-), darm contour (+/-), darm steifung (+/-)
• Palpasi: seluruh abdomen ada nyeri tekan/tidak
 Liver: teraba/tidak
 Spleen: teraba/tidak
• Perkusi: seluruh kuadran untuk menilai distribusi timpani dan
dullness
 Liver: menentukan batas atas dan bawah hepar normal liver span
ABDOMEN 8-12cm
 Spleen: Traube’s space (daerah antara titik pertemuan costa VI –
MCL kiri s/d titik pertemuan costa IX – mid axillary line kiri)  suara
timpani tanda limpa normal dan suara redup kemungkinan limpa
membesar ke anterior
• Auskultasi: normal bising usus (+)
EKSTREMITAS
• Hangat/dingin
• Kering/basah
• Merah/tidak
• Ada atau tidaknya edema/lesi

Anda mungkin juga menyukai