Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM IBADAH

‘’Tata cara sholat dan menguburkan jenazah’’


Dosen pembimbing;
Hilmy firdausy
Disusun oleh;
Andre maulana
Abu hanifa as sujjai

PENGERTIAN SOLAT JENAZAH

Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia. Setelah proses pengurusan
jenazah, termasuk di dalamnya memandikan, mengkafani, dan menyolatkannya, atau proses lainnya
berdasar ajaran agama masing-masing, biasanya mayat dikuburkan atau dikremasi (dibakar). Proses
pengurusan jenazah ini biasanya dilakukan oleh keluarga Jenazah dengan dukungan pemuka agama.

Shalat Jenazah adalah jenis salat yang dilakukan untuk jenazah muslim. Setiap muslim yang meninggal
baik laki-laki maupun perempuan wajib dishalati oleh muslim yang masih hidup. Dan hukum shoat
jenazah fardu kifayah.

SYARAT SYARAT SHOLAT JENAZAH

Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:

a. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadats besar
dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya

serta menghadap kiblat.

b. Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai

dimandikan dan dikafani.


c. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat

dilakukan di atas kubur atau shalat ghaib.3

RUKUN RUKUN SHOLAT JENAZAH

a. Niat, menyengaja melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap kiblat karena Allah.

b. Berdiri bagi yang mampu.

c. Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan.

d. Membaca Al-Fatihah secara sir sesudah takbir pertama.

e. Membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah takbir kedua.

f. Berdoa sesudah takbir ketiga.

g. Berdoa sesudah takbir keempat.

h. Salam.

Sunah shalat jenazah

Ada beberapa sunah di dalam mengerjakan shalat jenazah, di antaranya adalah sebagai berikut;

a) Mengangkat tangan pada tiap-tiap takbir

b) Merendahkan bacaan shalat

c) Membaca ta’awudz sebelum mengerjakan shalat. d) Memperbanyak shaf, tapi ganjil.

e) Disunahkan banyak pengikutnya.

Jenazah yang Boleh Dishalatkan

Segenap fuqayah menetapkan, bahwa shalat jenazah ditentukan untuk seluruh muslim, laki-laki dan
perempuan. Bahwa orang yang mati syahid dalam perang pada jalan Allah SWT, tidak dilakukan shalat
jenazah atasnya

tetapi harus dikuburkan dengan darah-darah dan lumuran-lumuran yang ada pada tubuhnya. Orang
yang tidak dishalatkan jenazahnya dari orang-orang islam ialah para syahid. Banyak hadis yang
menegaskan demikian. Ada hadis yang shahih yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW
menyolati untuk para syahid. Menurut ‘Uqbah Ibn Amir, Nabi SAW, bershalat jenazah atas orang-orang
yang syahid yang dikuburkan di uhud sesudah berlalu delapan tahun.

Mengenai orang yang luka dalam peperangan, kemudian meninggal (umpamanya di dalam rumah sakit),
maka jenazahnya dimandikan dan dishalatkan, walaupun kita pandang syahid, karena Nabi Muhammad
SAW, memandikan dan menshalatkan jenazah Sa’ad Ibn Muadz yang meninggal sesudah beberapa hari
beliau terluka. Tetapi kalau hidup dalam keadaan kurang jelas, walaupun masih dapat berbicara, maka
hukumnya disamakan dengan orang yang mati dalam pertempuran.

TATA CARA SHOLAT JENAZAH

Niat Sholat Jenazah

1. Niat Sholat Jenazah untuk Mayit Laki-laki

Niat sholat jenazah untuk jenazah laki-laki sebagai berikut:

ِ ِ ‫ض ِك َفا َي ِة ِا َمامًا| َمْأم ُْومًا‬


‫هلل َت َعالَى‬ ٍ ‫ت اَرْ َب َع َت ْك ِب َرا‬
َ ْ‫ت َفر‬ ْ ‫صلِّى َعلَى َه َذ‬
ِ ‫اال َم ِّي‬ َ ُ‫ا‬
"Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardhu kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."

Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena
Allah Ta’ala.”

2. Niat Sholat Jenazah untuk Mayit Perempuan

Sementara niat sholat jenazah perempuan sebagai berikut:

ِ ِ ‫ض ِك َفا َي ِة ِا َمامًا| َمْأم ُْومًا‬


‫هلل َت َعالَى‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى َه ِذ ِه ْال َم ِّي َت ِة اَرْ َب َع َت ْك ِب َرا‬
َ ْ‫ت َفر‬ َ ُ‫ا‬
"Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardhu kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."

Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena
Allah Ta’ala.”

(Bacaan sholat jenazah lengkap PDF bisa didownload di sini dan baca mulai halaman 70 )

Urutan Sholat Jenazah

Berikut ini tata cara atau urutan sholat jenazah lengkap:

1. Takbir Pertama

Setelah takbiratui ihram, yakni setelah mengucapkan "ALLAHU AKBAR" bersamaan dengan niat, sambil
meletakkan tangan, kanan diatas tangan kiri diatas perut (sedakep).

Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah (tidak membaca surat yang lain).

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis untuk Meminta Sesuatu

2. Takbir kedua

Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas Nabi

َ ‫اَل ٰلَ ُه ُّم‬


‫ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد‬

ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN.

Artinya ;
"Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad".

Lebih sempurna bacalah shalawat sbb. :

‫وباركْ علي محمد وعلي أل محمد كما باركت علي‬ ِ ‫صلَيْتَ علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم‬
َ ‫أل محمد كما‬
ِ ‫ص ِّل علي محمد وعلي‬
َ ‫أللهم‬
‫إبراهيم وعلي أل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد‬

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN W A ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA 'ALAA
IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI IBRAAHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI
MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA ALAA IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI IBRAAHIIMA FIL 'AALAMIINA
INNAKA HAMHDUM MAJHDUN.

Artinya :

"Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat
kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan timpanilah berkah atas Nabi Muhammad dan para
keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para
keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia".

Baca juga: Sebagai Amalan Penghapus Dosa, Ini Niat,Tata Cara, dan Doa Mengamalkan Salat Dhuha

3. Takbir Ketiga

Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca do'a sekurang - kurangnya sbb. :
ْ ‫ل ٰلّ ُه َّم‬
َ ‫اغفِرْ َل ُه (لَ َها) َوارْ َح ْم ُه ( َها) َو َعافِ ِه ( َها) َواعْ فُ َع ْن ُه‬
‫(ها‬

ALLAAHUMMAGHFIR LAHUU WARHAMHU WA'AAFIHI WA'FU 'ANHU.

Artinya :

"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia".

Lebih sempurna membaca doa sebagai berikut:

َ ‫ب اَأْل ْب َي‬
‫ض‬ َّ َ‫الث ْلج َو ْال َب َر ِد َو َن ِّق ِه مِنْ ْال َخ َطا َيا َك َما َن َّقيْت‬
َ ‫الث ْو‬ َّ ْ ْ ْ ‫اغفِرْ لَ ُه َوارْ َح ْم ُه َو َعافِ ِه َواعْ فُ َع ْن ُه َوَأ ْك ِر ْم ُن ُزلَ ُه َو َوسِّعْ م ُْد َخلَ ُه َو‬
ِ ‫اغسِ ل ُه ِبال َما ِء َو‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫ب ال َّنار‬ َ ‫َأ‬
ِ ‫ب ال َقب ِْر ْو مِنْ َعذا‬ ْ َ ْ ‫َأ‬ ْ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬
ِ ‫ار ِه َو هْ َخيْرً ا مِنْ هْ لِ ِه َو َز ْوجً ا َخيْرً ا مِنْ َز ْو ِج ِه َو ْدخِل ُه ال َج َّن َة َو عِ ذهُ مِنْ َعذا‬‫اًل‬ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
ِ َ‫س َو ْبدِل ُه دَارً ا َخيْرً ا مِنْ د‬ ِ ‫مِنْ ال َّد َن‬
ALLAAHUMMAGHFIR LAHU (LAHAA) WARHAMHU (HA) WA'AAFIHI (HA) WA'FU 'ANHU (HA) WAKRIM
NUZUULAHU (HA) WAWASSI' MADKHALAHU (HA) WAGHSILHU (HA) BIL MAA I WATS TSALJI WALBARADI
WANAQQIHI (HA) MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAOOATS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANASI
WABDILHU (HA) DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHH (HA) WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI (HA) WAZA
UJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI (HA) WAQIHI (HA) FIT NATAL OABRI WA'ADZAABAN NAARI

Artinya :

"Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya,
hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan
embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan
gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli
keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari
siksa kubur, dan adzab api neraka".
Keterangan: jika jenazah perempuan lafazh lahu menjadi laha dan seterusnya.

Jika mayit anak anak do'anya sbb :


ُ ًَ
‫لى قُلُ ْو ِب ِه َما َوالَ َت ْف ِت ْن ُه َما َبعْ َدهُ َوالَ َتحْ ِر‬ ِ ‫اَللَّ ُه َّم اجْ َع ْل ُه َف َرطا اِل َ َب َو ْي ِه َو َسلَ ًفا َوذ ْخرً ا َوعِ َظ ًة َواعْ ِت َبارً ا َو َشفِيْعً ا َو َث ِّق ْل ِب ِه َم َو‬
َّ ‫از ْي َن ُه َما َواَ ْف ِر ِغ ال‬
ٰ ‫صب َْر َع‬
ُ‫ اَجْ َره‬J‫مْ ُه َما‬

ALLAAHUMMAJ'ALHU FARATHAN LI ABAWAIHI WA SALAFAN WADZUKHRAN WATZHATAN WATIBAARAN


WASYAFIIAN WATSAQQIL BIHI MAWAAZIINAHUMAA WAFRIGHISHSHABRA ALA A QULUUBIHIMAA
WALAA TAFTINHUMAA BA'DAHU WALAA TAHRIMNAA AJ RAHU.

Artinya :

"Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan,
kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa 'at bagi orang tuanya. Dan
beratkanlah timbangan ibu bapanya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu-bapaaya.
Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepenmggalkannya, dan janganlah Tuhan
menghalangi pahala kepada dua orang tuanya".

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis untuk Meminta Jodoh

4. Takbir keempat

Selesai takbir keempat, membaca do'a sebagai berikut:


ْ ‫اَللَّ ُه َّم الَ َتحْ ِر ْمنا َ َأجْ َرهُ َوالَ َت ْف ِت َنا َبعْ َدهُ َو‬
‫اغفِرْ لَنا َ َولَ ُه‬

"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu."

Artinya :

"Ya Allah, janganlah kiranya, pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami
akan pahalanya), dan janganlah Engkau meluputkan kami - fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami
dan dia''.

Lebih sempurna dan lengkap membaca do'a sebagai berikut:

َ ‫ان َواَل َتجْ َع ْل فِيْ قُلُ ْو ِب َنا غِ اًّل لِّلَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َر َّب َنا ِا َّن‬
ٌ‫ك َرُؤ ف‬ ْ ‫اَل ٰلّ ُه َّم اَل َتحْ ِر ْم َنا اَجْ َرهُ َواَل َت ْف ِت َّنا َبعْ دَ هُ َو‬
ِ ‫اغفِرْ َل َنا َولَ ُه َواَل ِ ْخ َوا ِن َنا الَّ ِذي َْن َس َبقُ ْو َنا ِبااْل ِ ْي َم‬
‫رَّ ِح ْي ٌم‬

"Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'da - hu waghfir lanaa walahu wali ikhwaaninal
ladziina saba- quuna bil iimaani walaa taj'al fii quluubinaa ghillan lil- ladziina aamanuu rabbanaa innaka
ra'uu fur rahiimun."

Artinya :

"Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah - Engkau memberi kami
fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi - saudar –saudara kita yang mendahului
kita dengan iman, dan janganlah Engkau men - jadikan unek – unek/gelisah dalam hati kami dan bagi
orang–orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang".

5. Salam
Kemudian (selesai) memberi salam sambil memalingkan muka - ke kanan ke kiri dengan ucapan sebagai
berikut

‫ت هّٰللا ِ َو َب َر َكا ُت ُه‬


ُ ْ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرح‬

"Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh."

DOA SETELAH SHOLAT JENAZAH

Doa Setelah Sholat Jenazah Arab:

‫ِبسْ ِم هّٰللا ِ الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


‫× اَل ٰلّ ُه َّم اَ ْن ِز ِل‬٣‫ار‬ ِ ‫(ه ِذ ِه ْال َم ِّي َتتِ) م َِن ال َّن‬
ٰ ‫ت‬ ْ ‫اب ٰه َذ‬
ِ ‫اال َم ِّي‬ َ ‫اِعْ ت ِْق ِر َقا َب َن َاو ِر َق‬.ِ‫ اَل ٰلّ ُه َّم ِب َح ِّق ْال َفت َِحة‬.ٍ‫صلِّى َع ٰلى َس ِّي ِد َنام َُح َّمد ٍَو َع ٰلى ٰا ِل َس ِّي ِد َنام َُح َّمد‬ َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬
ٖ‫صلَّى هّٰللا ُ َع ٰلى َخي ِْر َخ ْلقِه‬ َ ‫و‬.َ ‫ان‬ِ ‫والَ َتجْ َع ْل ُه لَ ٗه (لَ َها) ُح ْف َر ًةم َِن ال ِّني َْر‬.ِ َ ‫ض ًةم َِن ْال َج َّنة‬
َ ‫ا)ر ْو‬ َ ‫(ه ِذ ِه ْال َم ِّي َتتِ) َواجْ َع ْل َقب َْرهٗ ( َه‬ ٰ ‫ت‬ ِ ‫الرَّ حْ َم َة َو ْال َم ْغف َِرة ََع ٰلى ٰه َذ ْال َم ِّي‬
‫هّٰلِل‬
‫صحْ ِبهٖ اَجْ َم ِعي َْن َو ْال َحمْ ُد ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬ َ ‫َس ِّي ِد َنام َُح َّمد ٍَو ٰالِهٖ َو‬

TATA CARA MENGUBURKAN MAYYIT

Telah disepakati kaum muslimin bahwa menguburkan jenazah merupakan fardhu kifayah. Adapun
yang wajib dilakukan, paling sedikit dengan membaringkannnya dalam sebuah lubang lalu menutup
kembali lubng tersebut dengan tanah,sehingga tidak terlihat lagi jasadnya,tidak tercium baunya,dan
terhindar dari binatang buas dan sebagainya.Akan tetapi yang lebih sempurna ialah dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memperdalam lubang kuburan kira-kira 2 meter atau lebih dari permukaan tanah yang diperkirakan
tidak akan tercium bau busuk dan aman bagi jenazah dari binatang buas.12

b. Lubang untuk menguburkan mayit sebaiknya berbentuk lahd (lahad) , yaitu liang yang bagian
bawahnya dikeruk sebelah ke kiblat,dan setelah jenazah dibaringkan disana,liang tersebut ditutupi
dengan bilah-bilah papan yang di tegakkan,kemudian di timbun dengan tanah.Akan tetapi jika tanah
kuburan itu kurang keras,dan dikhawatirkan dapat longsor boleh juga menguburkan jenazah dengan
membaringkannya ditengah-tengah lubang kemudian menutupinya dengan papan,ranting dan
dedaunan seperti di atas.

c. Ketika memasukkan mayit kedalam kubur,sebaiknya membaca Bismillah

wa ‘ala millati Rasulillah atau Bismillah wa ‘alasunnati Rasulillah.Kemudian meletakannya dengan


tubuhnya di miringkan ke sebelah kanan dan wajahnya menghadap kiblat.Disamping itu,para ulama
menganjurkan agar kepala si mayitdi letakkan diatas bantal dari tanah liat atau batu,kemudian ikatan-
ikatan kafannya dilepaskan,dan bagian dari kafannya di pipinya dibuka sedikit agar pipinya itu
menempel danga tanah. Dianjurkan pula bagi yang menghadiri penguburan,menebarkan sedikit tanah
kearah kepala si mayitsetelah dibaringkan kedalam kuburannya sebanyak 3 kali,sambil mengucapkan
bagian dari ayat al- qur’an,pada kali pertama : Minha Khalaqnakum (yang artinya: Dari tanah Kami
menciptakanmu); pada yang kedua : wa fihanu’idukum (artinya : dan kepada tanah Kami
mengembalikanmu); dan pada yang ketiga: wa minha nukhrijukum taratan ukhra(artinya :dan dari tanah
pula Kami mengeluarkanmu lagi).
d. Selesai penguburannya,yaitu ketika lubang telah ditimbuni kembali dengan tanah,hendaknya mereka
yang hadir mendo’akan bagi mayit tersebut dan memohon ampunan baginya dari Allah SWT.Sebagian
ulama terutama dari kalangan madzhab Syafi’i,menganjurkan agar dibacakan

talqin(do’a yang biasa di baca di atas kuburan guna menuntun si mayit

untuk menjawab pertanyaan malaikat).

Ada empat kewajiban muslim terhadap muslim lainnya yang meninggal dunia, yaitu memandikan,
mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya. Rasulullah SAW bersabda:

‫ "َأصْ َغ ُر ُه َما م ِْث ُل ُأ ُح ٍد‬:‫ان؟ َقا َل‬ َ ‫ َو َما ْالق‬:‫ قِي َل‬."‫ان‬
ِ ‫ِيرا َط‬ َ ‫ِير‬
ِ ‫اط‬ ٌ ‫ِير‬
َ ‫ َو َمنْ َش ِهدَ َها َح َّتى ُت ْد َف َن َفلَ ُه ق‬،‫اط‬ َ ‫صلِّ َي َعلَ ْي َها َفلَ ُه ق‬ َ ‫َمنْ َش ِهدَ ْال ِج َن‬
َ ‫از َة َح َّتى ُي‬

Artinya: "Siapa yang menyaksikan jenazah hingga menyolatkannya, maka baginya pahala satu qirat; dan
barang siapa yang menyaksikannya hingga mengebumikannya, maka baginya pahala dua qirat. Ketika
ditanyakan, "Apakah dua qirat itu?" Maka Nabi bersabda: "Yang paling kecil di antara keduanya
besarnya sama dengan Bukit Uhud."

Anda mungkin juga menyukai