Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Resiko Osteoporosis Pada


Wanita Pascamenopause Di Panti Jompo Yayasn Ummul
Kahirat Kota Batam Tahun 2020

Ronny Sutanto*, Sukma Sahreni**, Shella Primaditya Haedi***


ronnysutanto@univbatam.ac.id, sukmasahreni@univbatam.ac.id
shellahaedi03@gmail.com
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Batam, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Batam.

ABSTRAK

SHELLA PRIMADITYA HAEDI, 6117059, 2020. Hubungan indeks massa tubuh dengan resiko
osteoporosis pada wanita pascamenopause di Panti Jompo Yayasan Annisa Ummul khairat Kota
Batam Tahun 2020
Latar Belakang: Osteoporosis adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan densitas massa
tulang serta gangguan arsitektur tulang normal yang mempengaruhi kekuatan tulang sehingga
mengakibatkan peningkatan risiko fraktur. Terjadinya osteoporosis dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satunya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Hubungan Indeks massa tubuh Dengan Resiko osteoporosis pada wanita pascamenopause di Panti
Jompo Yayasan Annisa Ummul khairat Kota Batam Tahun 2020.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel sebanyak 45 wanita pascamenopause yang diambil menggunakan Total
sampling. Penelitian ini dilakukan dengan IMT diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi
badan responden. Risiko osteoporosis diperoleh dari perhitungan dengan OSTA score dengan
menggunakan kuisioner, analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil: Data dianalisa dengan uji chi-square. Hasil analisis didapatkan memiliki IMT kurus-normal
(51%)) dan IMT gemuk (49%). Risiko osteoporosis lebih dominan pada risiko rendah (44,4%).
Responden dengan IMT kurus-normal memiliki risiko osteoporosis resiko rendah 8,7%; resiko
sedang 47,8% dan resiko tinggi 43,5%. Responden dengan IMT gemuk memiliki resiko ringan
81,8%; resiko sedang 13,6%; dan resiko tinggi 4,5% .Hasil uji chi-square didapatkan p value0,000
(p value < 0,05)
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan resiko osteoporosis
pada wanita pascamenopause di Panti Jompo Yayasan Annisa Ummul khairat Kota Batam Tahun
2020

Kata Kunci: Indeks massa tubuh, Resiko osteoporosis, Wanita pascamenopause.

Universitas Batam Page 1


NASKAH PUBLIKASI
Relationship between Body Mass Index and Osteoporosis Risk in Postmenopausal Women at
Yayasn Ummul Kahirat of Batam City in 2020

Ronny Sutanto* , Sukma Sahreni** , Shella Primaditya Haedi***


ronnysutanto@univbatam.ac.id, sukmasahreni@univbatam.ac.id
shellahaedi03@gmail.com
Batam University Medical Faculty lecturer, Batam University Medical Faculty student.

ABSTRACT

SHELLA PRIMADITYA HAEDI, 6117059, 2020. Relationship between body mass index and
risk of osteoporosis in postmenopausal women at the Yayasan Annisa Ummul khairat, Batam City
2020
Background: Osteoporosis is a disorder characterized by a decrease in bone mass density and a
disturbance in normal bone architecture that affects bone strength, resulting in an increased risk of
fracture. The occurrence of osteoporosis is influenced by many factors, one of which is the Body
Mass Index (BMI). This study aims to determine the relationship between body mass index and the
risk of osteoporosis in postmenopausal women at the Annisa Ummul khairat Nursing Home, Batam
City 2020
Method: This research is an observational analytic study with cross sectional approach. The
number of samples of 65 mothers were taken using the Issac and Michael sampling technique. This
research was conducted by taking a questionnaire, data analysis using the chi-square test
Result: Data were analyzed by using chi-square test. The results of the analysis were found to have
a normal thin BMI (51%) and obese BMI (49%). The risk of osteoporosis was more dominant at
low risk (44.4%). Respondents with a normal-lean BMI had a low risk of osteoporosis, 8.7%;
medium risk 47.8% and high risk 43.5%. Respondents with obese BMI have a mild risk of 81.8%;
moderate risk 13.6%; and a high risk of 4.5%. The results of the chi-square test obtained p value
0,000 (p value <0.05)
Conclusion: There is a significant relationship between body mass index and the risk of
osteoporosis in postmenopausal women at the Annisa Ummul Khairat Nursing Home, Batam City
2020

Keywords: Body mass index, risk of osteoporosis, postmenopausal women.

Universitas Batam Page 2


NASKAH PUBLIKASI
PENDAHULUAN atau keretakan pada usia senja. Hilangnya
hormon estrogen setelah menopause
Kemajuan suatu bangsa sering kali dilihat meningkatkan risiko terkena osteoporosis
dari usia harapan hidup penduduknya. (KemenKes RI,2015). Osteoporosis
Meningkatnya usia harapan hidup, pascamenopause merupakan osteoporosis
menyebabkan berbagai penyakit degeneratif primer tipe I, yang terjadi pada wanita setelah
dan metabolic, salah satunya penyakit menopause akibat penuruana kadar estrogen
osteoporosis. Osteoporosis menjadi salah satu (Tanevil, 2015). Osteoporosis kini menjadi
penyakit muskuloskeletal yang memerlukan salah satu penyakit yang membutuhkan
perhatian khusus, terutama di negara perhatian serius, karena osteoporosis dapat
berkembang seperti Indonesia, karena akibat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh,
dari osteoporosis seperti fraktur diperkirakan bahkan dapat menimbulkan komplikasi
juga akan meningkat (Yulisa hingga kematian (Tandra, 2009). Fraktur
Handayani,2013). akibat osteoporosis tersering pada wanita,
Osteoporosis adalah kelainan yang mencakup pergelangan tangan, tulang
ditandai dengan penurunan densitas massa belakang, iga, lengan atas, dan panggul. Patah
tulang serta gangguan arsitektur tulang tulang mengkibatkan kecacatan tubuh, biaya
normal yang mempengaruhi kekuatan tulang perawatan yang besar, kualitas hidup
sehingga mengakibatkan peningkatan risiko menurun, dan ketergantungan dengan orang
fraktur (Humaryanto dan Syauqy, 2019). lain (Sumargono dan Deslivia, 2018).Dari
Osteoporosis tidak memiliki tanda-tanda atau dampak di atas terlihat bahwa osteoporosis
gejala sampai patah tulang terjadi. Inilah memiliki akibat yang cukup parah. Selain itu,
mengapa osteoporosis sering disebut sebagai kemungkinan pasien osteoporosis untuk
silent disease (IOF, 2010). menjadi normal kembali sangat minim.
Hasil data lnternational Osteoporosis Terjadinya osteoporosis dipengaruhi oleh
Foundation (IOF) (2018), prevalensi banyak faktor, salah satunya adalah Indeks
osteoporosis di Amerika Serikat dan Eropa Massa Tubuh (IMT) (Hadaita et all,2019).
dari semua wanita pascamenopause menderita Indeks massa tubuh adalah berat badan dibagi
osteoporosis sebesar 30%, pada tahun 2020 di dengan kuadrat tinggi badan. Batas ambang
Amerika serikat wanita pada usia≥ 50 tahun IMT untuk Indonesia di katagorikan yakni
mengalami peningkatan resiko osteoporosis kurus (<17,0-18,4 kg/m2), berat normal
sebesar 50% (stevens, N et al, 2020). Dari (18,5–25 kg/m2), gemuk (>25,1 kg/m2)
hasil analisis data yang dilakukan oleh (Kemenkes RI,2015). Indeks massa tubuh
Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan tahun merupakan alat sederhana untuk mengukur
2004 prevalensi osteoporosis di Indonesia status gizi orang dewasa khususnya yang
telah mencapai pada tingkat yang perlu berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan
diwaspadai yaitu 19,7%. Menurut data berat badan (Mandasari, 2017). Hasil dari
Perkumpulan Osteoporosis Indonesia (Perosi) beberapa studi menunjukkan penurunan
tahun 2006, pada wanita Indonesia usia 50 densitas tulang lebih sering ditemukan pada
hingga 80 tahun mengalami osteoporosis individu lanjut usia dengan IMT yang rendah.
sebesar 23%, terjadi peningkatan sebesar 53% Oleh karenanya, WHO menjadikan IMT
pada usia 70 hingga 80 tahun (Kemenkes RI, sebagai faktor risiko klinis terjadinya
2012). Data Dinas Kependudukan dan osteoporosis (Nashirin,2015).
Catatan Sipil Kota Batam tahun 2019, jumlah Hal ini didukung oleh penelitian yang
penduduk Batam sebanyak 1.107.551 jiwa, dilakukan pada penderita osteoporosis di
yang mengalami kejadian osteoporosis poliklinik osteoporosis Rumah Sakit Umum
sebanyak 605 kasus, yang dimana 127 Daerah dr Saiful Anwar Malang tahun 2020.
kasusnya adalah wanita usia lanjut (Dinkes Hasil penelitian ini diperoleh bahwa indeks
Batam, 2018). massa tubuh berhubungan signifikan terhadap
Osteoporosis tidak menampakkan tanda- kejadian osteoporosis pada femoral neck
tanda fisik yang nyata hingga terjadi keropos

Universitas Batam Page 3


NASKAH PUBLIKASI
(p= 0,000). Hal ini sejalan dengan penelitian ini dilakukan pada responden wanita
yang pernah dilakukan oleh T anelvi tahun pascamenopause di Panti Jompo Yayasan
2015 dari Universitas Sriwijaya yang Annisa Ummul khairat, Kota Batam.
menunjukkan hubungan yang bermakna
antara osteoporosis dan IMT dengan nilai (p= SUBJEK DAN METODE
0,004) (Tanelvi, 2015)(Andraini et all, 2020).
Peralatan medis yang digunakan untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mengukur kepadatan tulang yaitu dual energy analitik observasional dengan desain cross
X-ray absorptiometry (DXA). Dari alat sectional di peroleh dengan Total Sampling.
tersebut dapat diketahui tingkat kepadatan Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari
tulang pasien. Namun pemeriksaan ini tahun 2021. Dalam penelitian yang menjadi
mempunyai banyak kendala, yaitu karena responden adalah 45 wanita pascamenopause
biayanya mahal, tidak semua rumah sakit di Panti Jompo Yayasan Annisa Ummul
mempunyai alat ini, dan penggunaan DXA khairat, Kota Batam tahun 2021. Dalam
memerlukan tenaga ahli yang mempunyai penelitian ini menggukan kuisioner. Variabel
lisensi atau sertifikat dari American Registry independen dari penelitian ini adalah indeks
of Radiologic Technologists (ARRT) atau massa tubuh. Variabel dependen penelitian ini
Nuclear Medicine Technology Certification yaitu resiko osteoporosis.
Board (NMTCB). Hal itulah yang menjadi
penyebab tidak semua kalangan dapat HASIL PENELITIAN
melakukan pemeriksaan kepadatan tulangnya
(Amrodin ,2016). Selain itu sarana A. Analisis Univariat
pemeriksaan DXA ini tidak tersedia luas di Analisis univariat bertujuan untuk
negara berkembang seperti Indonesia. menjelaskan atau mendeskripsikan
Maka dari itu, banyak penelitian yang karakteristik variabel independen dan variabel
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dependen dalam distribusi frekuensi dan
direkomendasikan pendekatan yang di persentase.
targetkan untuk menentukan risiko
osteoporosis, yaitu Osteoporosis Self
Assessment Tool for Asians (OST, OSTA). 1. Distribusi Frekuensi Indeks Massa
OSTA dikembangkan oleh WHO yang telah Tubuh
terbukti menjadi alat paling sederhana dan Tabel 1 Distribusi frekuensi indeks
efektif untuk mengidentifikasi risiko massa tubuh
osteoporosis, yang dikhususkan untuk wanita
pascamenopause di Asia. Cara ini dapat Kategori Jumlah Persentase
dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang Responden (%)
awam yang bukan petugas kesehatan. OSTA (f)
dibentuk berdasarkan data wanita Kurus- 21 50
pascamenopause dari delapan negara Asia dan normal
telah terbukti berkinerja baik dalam Gemuk 22 49
memprediksi osteoporosis di antara wanita.
Kinerja OSTA telah divalidasi terhadap DXA Total 45 100
di banyak negara, seperti Korea, Thailand,
China, Taiwan, dan India (Subramaniam et Berdasarkan hasil Tabel 1 dapat
all, 2019)(Sefrina, 2016)(Wu Shaojun, 2020). dijelaskan bahwa dari 45 responden
didapatkan 23 responden (51%) yang berada
Kesenjangan ini peneliti tertarik untuk dalam kategori normal-kurus dan sebanyak 22
melakukan penelitian yang mengamati responden (49%) yang berada dalam kategori
hubungan yang signifikan antara indeks gemuk. Hasil penelitian menunjukkan indeks
massa tubuh terhadap resiko osteoporosis massa tubuh wanita pascamenopause dalam
menggunakan instrument OSTA. Penelitian kategori normal dan kurus di Rumah Lansia
Annisa Ummul
Universitas Batam Page 4
NASKAH PUBLIKASI
khairat Kota Batam Tahun 2020 dengan
persentase 51% memiliki indeks massa tubuh
normal dan kurus.
Tabel 3 Hubungan indeks
2. Distribusi Frekuensi Resiko massa tubuh dengan resiko
Osteoporosis osteoporosi
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
berdasarkan resiko osteoporosis Berdasarkan dari memiliki resiko
Resiko Osteoporosis
Indeks Total P- Value
massa
tubuh
Rendah Sedang Tinggi
F % f % F % f %
Kategori Jumlah Persentase
Kurus- Responden
2 8,7(%) 11 47,8 10 43,5 23 100 0,000
normal (f)
Resiko Gemuk 20 18 81,844,4 3 13,6 1 4,5 22 100
Rendah
Resiko Total 14 20 31,2 14 11
Sedang
Resiko 11 24,4 Tabel 3 diatas tinggi
Tinggi dengan jumlah osteoporosis.
responden 45 yang Dari hasil
Total 45 100 berada pada perhitungan uji
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa kategori normal- statistik dengan uji
dari 45 responden didapatkan 20 responden kurus, terdapat 2 chi-square antara
(44,4%) yang berada dalam kategori resiko responden (8,7%) variabel indeks
rendah, sebanyak 14 responden (31,1%) yang memiliki resiko massa tubuh
berada dalam kategori resiko sedang, dan rendah dengan resiko
sebanyak 11 responden (24,4%) resiko tinggi. osteoporosis, 11 osteoporosis
Hasil penelitian menunjukkan wanita responden (47,8%) didapatkan p-value
pascamenopause beresiko rendah di Rumah memiliki resiko 0,000 (p<0,05),
Lansia Annisa Ummul khairat Kota Batam sedang maka dapat
Tahun 2020. osteoporosis, dan dibuktikan bahwa
10 responden H0 ditolak, dimana
B. Analisis Bivariat (43,5%) resiko terdapat Hubungan
Analisis bivariat merupakan analisis yang tinggi signifikan Indeks
digunakan untuk melihat hubungan antara osteoporosis. Dari massa tubuh
variabel independen dengan variabel 22 responden yang Dengan Resiko
dependen. Variabel independen dalam berada pada osteoporosis pada
penelitian ini adalah indeks massa tubuh dan katogori gemuk, wanita
variabel dependennya adalah resiko terdapat 18 pascamenopause di
osteoporosis. responden (81,8%) Panti Jompo
memiliki resiko Yayasan Annisa
1. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan rendah Ummul khairat
Resiko Osteoporosis Pada Wanita osteoporosis, 3 Kota Batam Tahun
Pascamenopause Di Panti Jompo responden (13,6%) 2020.
Yayasan Annisa Ummul Khairat Kota memiliki resiko
Batam Tahun 2020 sedang
2. osteoporosis, dan 1
responden (4,5%) PEMBAHASAN
Universitas Batam Page 4
NASKAH PUBLIKASI
yang rendah biasa dengan simpanan pembentukan
Berdasarkan di jumpai pada protein dan tulang. Hal ini
dari Tabel 3 hasil IMT kurus-normal kalsium yang sejalan dengan
penelitian dan pada wanita berperan dalam penelitian Dieny
responden yang pascamenopause. pembentukan dan (2016)
berada pada Berkurangnya pemeliharaan memperlihatkan
kategori resiko hormon estrogen tulang. bahwa sebanyak
osteoporosis mengakibatkan Berdasarkan 184 responden
sedang dalam resiko lebih tinggi dari Tabel 3 hasil memiliki
kategori IMT terkena penelitian prevalensi
normal-kurus osteoporosis responden yang kepadatan tulang
dengan jumlah 11 terutama pada berada pada resiko rendah pada
responden (47,8%) masa menopause osteoporosis kelompok usia 40-
wanita karena hormon rendah dalam 50 tahun adalah
pascamenopause. estrogen menurun kategori IMT sebesar 43,8%;
Hormon estrogen normal-kurus 67,7% pada usia
mengakibatkan dan proses dengan jumlah 2 51-60 tahun;
kecepatan mineralisasi responden (8,7%) 84,9% pada usia
penurunan masa tulang. Tulang wanita 61-70 tahun; dan
tulang meningkat keropos ini pascamenopause. 86,7% pada
hal ini terjadi terutama banyak Ada beberapa kelompok usia 71-
karena estrogen dialami wanita usia faktor hal ini 80 tahun.
membantu menopause. terjadi salah Berdasarkan
penyerapan Berdasarkan satunya adalah dari Tabel 3 hasil
kalsium ke dalam dari Tabel 3 hasil umur atau usia. penelitian
tulang sehingga penelitian Dalam pengukuran responden yang
ketika kadar responden yang resiko osteoporosis berada pada resiko
estrogen menurun, berada pada resiko dengan osteoporosis
maka wanita akan osteoporosis tinggi menggunakan rendah dalam
mengalami dalam kategori instrumental kategori IMT
kehilangan IMT normal-kurus OSTA ,dengan gemuk dengan
kalsium dari tulang dengan jumlah 10 cara memasukan jumlah 18
dengan cepat. Hal responden (43,5%) umur dan berat responden (81,8%)
ini sejalan dengan wanita badan sehingga wanita
penelitian Mulyana pascamenopause. umur atau usia pascamenopause.
(2017) didapatkan Menurut Prihatini merupakan faktor Penelitian ini
bahwa kurang dari S, Mahirawati, yang berpengaruh sejalan dengan
separoh (33,3%) Jahari, dan dalam resiko penelitain Dieny et
wanita menopause Sudirmanstatus osteoporosis. Usia all (2016) yaitu
mengalami (2010) gizi kurus merupakan faktor dengan Subjek
osteoporosis yaitu (IMT <18,5) yang berhubungan yang tergolong
17 orang. merupakan erat dengan dalam IMT
Penelitian ini juga variabel yang kepadatan tulang. obesitas atau
didukung Javier mempunyai Setelah melewati gemuk dengan
(2010) bahwa hubungan peak bone mass kepadatan tulang
osteoporosis bermakna dengan pada usia 30 tahun, rendah berjumlah
terjadi akibat resiko osteoporosis proses perombakan 61,4% sedangkan
ketidakseimbangan diperoleh hasil tulang akan subjek yang
antara proses p=0,000 dimana berlangsung lebih berstatus IMT
demineralisasi (p<0,05). Status cepat daripada kurus-normal
yang lebih tinggi gizi berkaitan proses dengan kepadatan

Universitas Batam Page 4


NASKAH PUBLIKASI
tulang rendah jaringan adipose seperti diabetes, gerak dan olahraga
berjumlah 74,2%. seiring dengan penyakit jantung, maka otot akan
Hasil penelitian ini meningkatnya dan beberapa memacu tulang
menunjukkan BMI pada wanita kanker (Limbong, untuk membentuk
adanya faktor pascamenopause 2015). massa.
protektif dari IMT mengakibatkan Berdasarkan dari Hal ini sejalan
lebih terhadap peningkatan Tabel 3 hasil dengan penelitian
kepadatan tulang. produksi estrogen penelitian Fradisa (2018) dari
Efek protektif yang menekan responden yang Hasil uji statistik
obesitas terhadap penyerapan tulang berada pada resiko diperoleh nilai p
osteoporosis oleh osteoklas osteoporosis value = 0,000.jika
kemungkinan yang selanjutnya sedang dalam P≤0,05 maka
disebabkan oleh akan kategori IMT secara statistik
beberapa meningkatkan gemuk dengan disebut
mekanisme, yaitu: massa tulang jumlah 3 “bermakna”
Berat badan yang (Zhao et al, 2011). responden (13,6%) sehingga
lebih besar Reid (2013), wanita diperoleh
memberikan beban menyatakan bahwa pascamenopause. kesimpulan bahwa
mekanis yang lebih adipokin, leptin Menurunnya ada hubungan
besar, di mana dan adiponektin aktivitas fisik pada kebiasaan
beban mekanis memiliki peran usia lanjut, aktivitas fisik
tersebut terhadap meningkatnya dengan resiko
merangsang pengaturan produksi lemak terjadinya
pembentukan metabolisme dalam sumsum osteoporosis pada
tulang dengan tulang. Leptin tulang, dan wanita menopause.
menurunkan memiliki kerja menopause yang Berdasarkan
apoptosis serta langsung pada sel dialami oleh dari Tabel 3 hasil
meningkatkan tulang yang wanita usia lanjut penelitian
proliferasi dan berperan pada membuat usia dan responden yang
diferensiasi pertumbuhan sel akitivitas fisik berada pada resiko
osteoblas dan osteoblastik dan menjadi faktor osteoporosis tinggi
osteosit. Sehingga mineralisasi risiko yang paling dalam kategori
orang dengan berat tulang. Leptin berpengaruh IMT gemuk
badan yang lebih menghambat terhadap kepadatan dengan jumlah 1
besar akan regenerasi tulang wanita usia responden (4,5%)
cenderung osteoklas, selain 40 tahun ke atas wanita
memiliki itu leptin juga (dieny et all, pascamenopause.
kepadatan tulang berperan pada 2016). Malas Ada beberapa
yang lebih tinggi formasi dan bergerak atau faktor yang
(Cao, 2012). resorpsi tulang. olahraga akan menyebabkan
Adiposit yang IMT di atas normal menghambat terjadinya
merupakan sumber memiliki efek proses osteoporosis yaitu
penting dalam positif terhadap osteoblasnya kurangnya
produksi estrogen tulang namun IMT (proses akitivitas fisik,
pada wanita di atas normal pembentukan kurangnya asupan
pascamenopause, hingga mencapai massa tulang). vitamin D,
diketahui dapat obesitas tetap Selain itu kebiasaan
menghambat harus dihindari kepadatan massa merokok, hormone
penyerapan tulang karena terkait tulang akan estrogen rendah,
oleh osteoklas. dengan berbagai berkurang. riwayat keluarga,
Meningkatnya penyakit kronik Semakin banyak jenis kelamin, usia,

Universitas Batam Page 4


NASKAH PUBLIKASI
ras, menopause, Ummul khairat (p<0.005).
dan indeks massa Kota Batam Tahun dari hasil
tubuh (Kemenkes, 2020 dapat didapatkan H0
2015). disimpulkan ditolak dan Ha
Osteoporosis sebagai berikut : diterim
pascamenopause
merupakan 1. Sebanyak 23 SARAN
osteoporosis responden
primer tipe I, wanita 1. Bagi Ilmu
sering disebut pascamenopau Pengetahua
dengan istilah se memiliki n
osteoporosis indeks massa Dengan
senil/penuaan tubuh dalam mengetahui
Osteoporosis kategori hasil penelitian
primer sering kurus-normal ini diharapkan
dikaitkan dengan dengan dapat
defisiensi hormon persentase memberikan
usia dan seks. 51,0 %. kontribusi
Osteoporosis yang 2. Lebih dari terhadap ilmu
berkaitan dengan setengah pengetahuan
usia yang responden mengenai
disebabkan oleh memiliki pengaruh indeks
kerusakan kategori resiko massa tubuh
trabekular yang rendah terhadap resiko
terus-menerus terjadinya osteoporosis
dalam tulang. osteoporosis pada wanita
Selain itu, yaitu sebanyak pascamenopaus
pengurangan 18 responden e.
produksi estrogen dengan
pada wanita persentase
pascamenopause 81.8% .
menyebabkan 3. Terdapat
peningkatan yang Hubungan
signifikan dalam signifikan
kehilangan tulang Indeks massa
(Tanevil, 2015). tubuh Dengan
Resiko
KESIMPULAN osteoporosis
pada wanita
Berdasarkan pascamenopau
hasil penelitian se di Panti
yang telah Jompo
dilakukan tentang Yayasan
Hubungan Indeks Annisa
massa tubuh Ummul
Dengan Resiko khairat Kota
osteoporosis pada Batam Tahun
wanita 2020
pascamenopause di didapatkan
Panti Jompo nilai P =
Yayasan Annisa 0.000 berarti

Universitas Batam Page 4


NASKAH PUBLIKASI
2. Bagi masyarakat Pada Wanita Menopause Di
Dengan mengetahui hasil peneitian ini Puskesmas Gulai Bancah.
diharapkan bagi wanita pascamenopause In Prosiding Seminar Kesehatan
yang memiliki resiko tinggi berdasarkan Perintis (Vol. 1, No. 1).
perhitungan OSTA di sarankan melakukan Fitria, R. (2016). Hubungan Indeks
pemeriksaan densitas massa tulang dengan Massa Tubuh, Paritas dan Lama
menggunakan DEXA. Meskipun hasil Menopause dengan Densitas
penelitian ini menunjukkan bahwa obesitas Mineral Tulang pada Wanita Pasca
memberikan efek protektif terhadap Menopause. Jurnal Martenity and
osteoporosis, namun obesitas diketahui Neonatal, 2(2), 68-73.
juga merupakan faktor risiko dari berbagai Hadaita, N. T., Johan, A., & Batubara, L.
penyakit degeneratif seperti diabetes 2019. Hubungan Antara Imt, Kadar
mellitus, hipertensi, penyakit Sgot Dan Sgpt Plasma Dengan
kardiovaskular, dan lain-lain. Oleh karena Bone Mineral Density Pada
itu, pengontrolan berat badan harus tetap Lansia. Diponegoro Medical
dilakukan. Journal (Jurnal Kedokteran
3. Bagi penelitian selanjutnya Diponegoro), 8(1), 343-356.
Dengan mengetahui hasil penelitian ini Humaryanto, H., & Syauqy, A. (2019).
diharapkan peneliti selanjutnya dapat Gambaran Indeks Massa Tubuh
meneliti faktor-faktor lain yang Dan Densitas Massa Tulang
berhubungan dengan kejadian osteoporosis Sebagai Faktor Risiko Osteoporosis
pada wanita pascamenopause yang belum
Pada Wanita. Jurnal Kedokteran
diteliti
4. Bagi peneliti Brawijaya, 30(3), 218-222.
Dengan mengetahui hasil penelitian ini International Osteoporosis Foundation.
diharapkan dapat menambah dan eoporosis Facts And Statistics.
mengembangkan ilmu pengetahuan, Online).
wawasan, dan keterampilan khususnya Https://Www.Iofbonehealth.Org
mengenai osteoporosis dan berbagai faktor /Facts-And- Statistics/Calcium-
resikonya.
Studies-Map. [Diakses Tanggal 4
DAFTAR PUSTAKA September 2018].
Andarini, S., Suryana, B. P. P., & Praja, Javier, MR. (2010). Kupas Tuntas
D. W. (2020). Hubungan Antara Osteoporosis. Yogyakarta:
Usia, Body Mass Index Dan Jenis MultiPress
Kelamin Dengan Kementerian Kesehatan Republik
Osteoporosis. Majalah Indonesia. Data & Kondisi
Cao, J. 2011. Effects of Obesity on Bone
Penyakit Osteoporosis Di
Metabolism. Journal of
Orthopaedic Surgery and Research, Indonesia. Jakarta: Kemenkes Ri;
6: 30. 2015.
Dieny, F. F., & Fitranti, D. Y. (2017). Kementrian Kesehatan Republik Idonesia.
Faktor risiko osteoporosis pada Kemenkes ri ajak masyarakat
wanita usia 40-80 tahun: status lakukan pencegahan osteoporosis.
menopause dan obesitas. Jurnal https://www.kemkes.go.id/article/pr
Gizi Klinik Indonesia, 14(2), 45-55.
int/2083/kemenkes-ri-ajak-
Dinas Kesehatan Kota Batam. 2018. Data
Penyakit Tidak Menular. Batam masyarakat-lakukan-pencegahan-
Faradisa, L. (2018, August). Hubungan osteoporosis.html.(diakses
Kebiasaan Aktivitas Fisik Dengan tanggal20 Desember 2020).
Resiko Terjadinya Osteoporosis Jakarta : Kemnkes RI ; 2012

Universitas Batam Page 8


NASKAH PUBLIKASI
Limbong, E. A. (2015). Perbandingan Compression Fractures in
Risiko Osteoporosis Menurut Osteoporotic and Pathologic Bone
Indeks Massa Tubuh, Konsumsi (pp. 9-20). Springer, Cham.
Kafein, Paritas, Dan Kerutinan
Subramaniam, S., Chan, C. Y., Soelaiman,
Olahraga (Studi Di Rsud D r.
I. N., Mohamed, N., Muhammad,
Soewandhie Surabaya) (Doctoral
N., Ahmad, F., ... & Chin, K. Y.
Dissertation, Universitas
(2019). The performance of
Airlangga).
osteoporosis self-assessment tool
Mandasari, J. (2017). Pengaruh Program
for Asians (OSTA) in identifying
Pengelolaan Penyakit Kronis the risk of osteoporosis among
(Prolanis) Terhadap Indeks Massa Malaysian population aged 40 years
Tubuh (Imt) Pada Pasien Diabetes and above. Archives of
Mellitus (Dm) Tipe Ii Di osteoporosis, 14(1), 117.
Puskesmas Banjardawa (Doctoral Sumargono, dr.J.B.Endrotomo,Sp.OT &
Deslivia, dr. Maria Florencia,PhD.
Dissertation, Muhammadiyah
2018. Mencermati Penanganan
University Of Semarang). Patah Tulang akibat Keropos.
Mulyana, D. S. (2017). Faktor Resiko http://www.rscarolus.or.id/article/m
Terjadinyaosteoporosis Pada encermati-penanganan-patahtulang-
Wanita Menopause Di Puskesmas akibat-keropos (diakses tanggal 17
Mangunjaya Bekasi Tahun januari 2021).
2016. RESIK, 9(2). Tandra, H. 2009. Segala Sesuatu
Nashirin, A. K. (2015). Hubungan Nilai yang Harus Anda Ketahui Tentang
Indeks Massa Tubuh Dengan Nilai Osteoporosis Mengenal, Mengatasi
Risiko Fraktur Osteoporosis dan Mencegah Tulang Keropos.
Berdasarkan Perhitungan Frax® Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Tool Pada Wanita Usia≥ 50 Tahun Utama
Di Klub Bina Lansia Pisangan Tanelvi, G. (2019). Hubungan Antara
Ciputat Tahun 2015 (Bachelor's Indeks Massa Tubuh (Imt) Dan
Thesis, Uin Syarif Hidayatullah Osteoporosis Pada Wanita
Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Pascamenopause.
Ilmu Kesehatan, 2015). Wu, S., Wang, P., Guo, X., Sun, G.,
Prihatini, S., Mahirawati, V. K., Jahari, A. Zhou, Y., Li, Z., ... & Sun, Y.
B., & Sudirman, H. (2010). Faktor (2020). The associations between
determinan risiko osteoporosis di different sleep patterns a
tiga provinsi di Indonesia. Media osteoporosis based on the
Penelitian dan Pengembangan Osteoporosis Self-Assessment Tool
Kesehatan, 20(2 Jun). for Asians. Archives of
Reid IR. Relationship between body fat Osteoporosis, 15(1), 1-8.
and bone mass. Springer. 20 Zhao, L.J, Yong, J. L., Peng-Yuan, L.,
Sefrina, Andin. 2016. OSTEOPOROSIS James H., Robert R. R. & Hong W.
The Silent Disease mencegah, D. 2007. Relationship of Obesity
menganli dan mengatasi hingga with Osteoporosis. J Clin
tuntas.Yogyakarta: Rapha Endocrionol Metab. PMC, 92(5):
Publishing. 1640–1646.
Stevens, N. M., & Konda, S. R. (2020).
Pathophysiology and Epidemiology
of Osteoporosis. In Vertebral

Universitas Batam Page 9


NASKAH PUBLIKASI

PERSETUJUAN VALIDASI
NASKAH PUBLIKASI

dr Sukma Sahreni, M.Gizi


NIDN : 1020068604

Universitas Batam Page 10

Anda mungkin juga menyukai