Abstrak
Latar belakang : Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa
tulang dimana tulang menjadi keropos dan mudah patah. Data WHO tahun 2012 yang menunjukkan
bahwa di seluruh dunia ada sekitar 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Prevalensi kejadian
osteoporosis di Indonesia mencapai 19,7%. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya
osteoporosis yaitu tingkat pengetahuan dan asupan kalsium.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan
kalsium pada wanita premenopause di Puskesmas Cinangka Banten.
Metode : Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
128 responden yang diambil dari kuisioner di Puskesmas Cinangka Banten. Pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Hasil : Distribusi dari 128 responden didapatkan yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik adalah
75 responden (58,6%) dan tingkat pengetahuan yang kurang 53 responden (41,4%). Untuk asupan
kalsium yang baik terdapat 82 responden (64,1%) dan yang kurang 46 responden (35,9%) Hasil uji
analisis Chi square menunjukkan nilai signifikan (p=0,00<0,05) dengan OR= 13,765.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan
kalsium pada wanita premenopause di Puskesmas Cinangka Banten tahun 2017.
ABSTRACT
Background : Osteoporosis is a certain disease by reduced bone mass where bones become porous and break
easily. WHO announce in 2012 there are about 200 million people suffering from osteoporosis around the world.
The prevalence of osteoporosis in Indonesia reached 19.7%. There are several risk factors that cause osteoporosis
that is the level of knowledge and calcium intake.
Objective : This study aims to find out the correlation between knowledge level of osteoporosis with calcium
intake in premenopause women at Puskesmas Cinangka Banten 2017.
Method : Types of research is analytic observation study with cross sectional approach. Sample in this research
study is 128 respondents. This study use primary data, obtained by questionnaire at Puskesmas Cinangka
Banten. Sample was taken with simple random sampling.
Result : Distribution of 128 respondents obtained with good level of knowledge is 75 respondents (58,6%) and
low knowledge level is 53 respondents (41,4%). For good calcium intake, there were 82 respondents (64,1%) and
46 respondents (35,9%). The result of Chi square test showed significant value (p= 0,00 <0,05) with OR =
13,765.
Inference : The conclusion of this research is that there was a correlation between the level of knowledge about
osteoporosis with calcium intake in premenopausal women at Puskesmas Cinangka Banten in 2017.
1
Keyword : Osteoporosis, Calcium Intake, Premenopause.
2
mencegaho steoporosis secara dini dapat 2. Metode
dilakukan dengan memperhatikan pola makan Jenis penelitian ini termasuk penelitian
sehat dengan menjaga komposisi protein, kalsium observasi analitik dengan pendekatan cross
dan vitamin D, melakukan aktifitas, terpapar sinar sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
matahari,tidak merokok dan tidak mengkonsumsi dinamika hubungan antara faktor-faktor resiko
alkohol (Depkes, 2012). dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi
Selain beberapa faktor diatas, pengetahuan atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
seorang wanita premenopause juga sangat (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian
berpengaruh. Pengetahuan khusus sangat ini adalah wanita premenopause yang berusia 40-
diperlukan, terutama pengetahuan mengenai 50 tahun yang datang ke Puskesmas Cinangka
osteoporosis dan asupan kalsium untuk Banten. Pengambilan sampel menggunakan simple
mencegahnya di masa menopause. Wanita random sampling dengan teknik penentuan sampel
premenopause akan lebih mudah mengurangi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, didapatkan
kecemasan dan mampu melalui masa menopause sampel sebanyak 128 responden dengan
tanpa banyak keluhan apabila mereka menggunakan data primer, yaitu dari hasil
mendapatkan pengetahuan yang faktual dan pengisian kuesioner pada wanita premenopause.
akurat mengenai osteoporosis (Thanaseelan, Data dianalisis dengan menggunakan uji chi
2010). square.
Berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian 3. Hasil dan Pembahasan
tentang “hubungan tingkat pengetahuan tentang Dalam penelitian ini, responden yang terpilih
osteoporosis dengan asupan kalsium pada wanita adalah sebanyak 128 responden. Dari keseluruhan
premenopause di Puskesmas Cinangka, Banten responden, gambaran karakteristik responden
tahun 2017”. yang diamati meliputi: usia, riwayat pendidikan
terakhir, dan pekerjaan.
3
Berdasarkan data pada tabel 1 ditinjau dari kelompok terbesar adalah IRT (Ibu Rumah
segi usia, pada usia 40 tahun yaitu sebanyak 12 Tangga) yaitu sebanyak 40 orang (31,2%), buruh
orang (9,4%), usia 41 tahun sebanyak 16 orang sebanyak 22 orang (17,3%), PRT (Pekerja Rumah
(12,5%), usia 42 tahun sebanyak 19 orang (14,8%), Tangga) dan karyawan swasta yaitu sebanyak 17
usia 43 tahun sebanyak 13 orang (10,2%), usia 44 orang (13,3%), pedagang sebanyak 16 oang
tahun sebanyak 15 orang (11,7%), usia 45 tahun (12,5%), PNS (Pegawai Negeri Sipil) yaitu
sebanyak 14 orang (10,9%), usia 46 tahun sebanyak 9 orang (7%), guru sebanyak 4 orang
sebanyak 13 orang (10,2%), usia 47 tahun (3,1%), dan tukang pijit adalah kelompok
sebanyak 9 orang (9%), usia 48 tahun sebanyak 6 terendah yaitu 3 orang (2,3%).
orang (4,7%), usia 49 tahun sebanyak 8 orang
(6,2%), dan usia 50 tahun yaitu sebanyak 3 orang ANALISIS UNIVARIAT
(2,3%). Sedangkan ditinjau dari segi tingkat Sampel dalam penelitian ini berjumlah 128
pendidikan terakhir, kelompok terbesar terdapat responden. Analisis dilakukan pada tiap variabel
pada wanita tamatan SD yaitu sebanyak 45 orang dari hasil penelitian, baik variabel dependen
(35,2%), SMP sebanyak 38 orang (29,7%), SMA maupun independen. Hasil dari tiap variabel ini
sebanyak 32 orang (25%), dan terendah terdapat ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
pada wanita tamatan Perguruan Tinggi yaitu frekuensi berikut ini:
sebanyak 13 orang (10,2%). Dan dari pekerjaan,
Tabel 2 diatas menunjukan distribusi tingkat yang baik adalah sebanyak 75 responden (58,6%)
pengetahuan tentang osteoporosis di Puskesmas dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang
Cinangka Banten. Dari 128 responden diperoleh kurang yaitu sebanyak 53 respoden (41,4%).
persentase yang memiliki tingkat pengetahuan
Tabel 3 diatas menunjukan distribusi frekuensi responden (67,9%) dan tingkat pengetahuan
asupan kalsium pada wanita premenopause di yang baik dengan asupan kalsium
Puskesmas Cinangka Banten. Dari 128 responden >1000mg/hari adalah 17 responden (32,1%).
diperoleh persentase wanita yang asupan Sedangkan responden dengan tingkat
kalsiumnya baik adalah sebanyak 82 reponden pengetahuan osteoporosis yang baik dengan
(64,1%) dan wanita yang memiliki asupan asupan kalsium <1000mg/hari adalah 10
kalsiumnya rendah atau kurang yaitu sebanyak 46 responden (13,3%) dan tingkat pengetahuan
respoden (35,9%). yang baik dengan asupan kalsium
>1000mg/hari adalah 65 responden (86,7%).
ANALISIS BIVARIAT Hasil uji statistic Chi-square diperoleh nilai p
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa
Osteoporosis degan Asupan Kalsium terdapat hubungan yang bermakna atau
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa signifikan antara tingkat pengetahuan
responden dengan tingkat pengetahuan osteoporosis dengan asupan kalsium pada
osteoporosis yang kurang dengan asupan wanita premenopause. Nilai OR adalah ukuran
kalsium <1000mg/hari adalah sebanyak 36 asosiasi paparan (faktor resiko) dengan
4
kejadian penyakit pada kelompok beresiko. premenopause yang tingkat pengetahuan
Pada penelitian ini didapatkan nilai OR osteoporosis dan asupan kalsiumnya kurang
sebesar 13,765 yang artinya pada wanita memiliki resiko 13 kali terkena osteoporosis.