osteoporosis
A. PENGKAJIAN
Pengkajiaan adalah tindakan mengumpulkan informasi mengenai klien,
mengorganisasikan informasi, dan menentukan signifikasinya. Ini merupakan fase
pertama dalam proses keperawatan, pengkajian terus berlangsung disemua fase
dalam proses keperawatan (TeresiaTiarma S, 2017).
B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan fragmen tulang dan spasme otot.
2. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi skunder skeletal.
3. Risiko Cedera berhubungan dengan Kegagalan Mekanisme Pertahanan Tubuh.
5. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Ketidaktahuan Menemukan Sumber
Informasi.
C. INTERVENSI
1.Dx : Nyeri akut b.d perubahan patologis oleh atritis rematik.
NOC
Krateria hasil :
- mampu mengontrol nyeri ( mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencari bantuan
- melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajeman nyeri
- mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
NIC
Pain mangement
- lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
2.Dx : Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang, kekakuan sendi.
NOC
- join movement active :
- mobility level
- transfer perfomance
Kriteria Hasil : - pasien meningkat dalam aktivitas fisik
- mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
- memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
NIC
Execise therapy : Ambulation
- monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
- konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
- bantu pasien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera
- ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lainnya tentang teknik ambulasi
- kaji kemampuan pasein dalam mobilisasi
D. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997,
dalam Haryanto, 2007).
E. EVALUASI
Proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai
atau tidak dan perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
ditetapkan, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap perencanaan. Untuk mempermudah
mengevaluasi atau memantau perkembangan pasien digunakan komponen SOAP adalah sebagai berikut :
S : Data subjektif
Perawat menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan.
O : Data objektif
Data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara langsung kepada pasien dan yang dirasakan
pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
A : Analisa
Merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi, atau juga dapat dituliskan suatu
masalah/ diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan pasien yang telah teridentifikasi datanya
dalam data subjektif dan objektif.
P : Planning
Perencanaan keperawatan yang dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi atau ditambahkan dari rencana tindakan
keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya, tindakan yang telah menunjukkan hasil yang memuaskan data
tidak memerlukan tindakan ulang pada umumnya dihentikan.
TERIMAKASI