Anda di halaman 1dari 5

Epidemiologi, Etiologi, dan Faktor Resiko Osteoporosis

Aqsha Azhary Nur 1106022704



Epidemiologi
Sekitar 200 juta penduduk dunia saat ini menderita DMT yang tidak normal, satu dari lima laki-laki dan
satu dari tiga perempuan beresiko mengalami DMT tidak normal.
1,7
Satu dari dua perempuan ras
kaukasia akan mengalami fraktur karena osteoporosis dalam hidupnya.
8
Di dunia, resiko dalam hidup
untuk menderita fraktur osteoporosis pada wanita sebesar 30-50%, dan di laki-laki sebesar 15-30%.
2

Sebanyak satu dari tiga perempuan usia >50 tahun beresiko menderita fraktur karena osteoporosis,
kejadian ini meningkat menjadi satu dari dua pada usia >60 tahun. Satu dari lima laki-laki berusia >50
tahun bersiko menderita fraktur karena osteoporosis, dan meningkat menjadi satu dari tiga pada usia
>60 tahun.
3
Sekitar 1,6 juta orang menderita fraktur pinggul, insidensi ini diperkirakan meningkat 6,3 kali
di tahun 2050.
4
Kejadian tertinggi fraktur pinggul ini dapat dilihat di negara Norway, Swedia, Iceland,
Denmark, dan USA.
5

Zaviera
1
mengungkapkan bahwa di daerah Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat terdapat sebanyak 75
juga penduduk yang mengalami osteoporosis, di Cina juga terdapat 84 juta penduduk menderita
penyakit tersebut. Studi oleh Gonta di tahun 1996 menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, dari 2-3
wanita yang pascamenopause, satu diantaranya dijumpai kasus osteoporosis (total mencapai 25 juta).
1

Di tahun 2008, penderita osteoporosis di Amerika sejumlah 10 juta, dengan 8% diantaranya adalah
perempuan, 20% laki-laki, serta lebih dari 34 juta menderita osteopenia.
1
Pada tahun yang sama, oleh
Trellian
1
, terungkap bahwa sekitar 17% laki-laki dan 25% perempuan menderita fraktur osteoporosis. Di
studi yang sama juga ditunjukkan adanya peningkatan prevalensi osteoporosis pada populasi usia >50
tahun menjadi sebesar 2,2 juta (2006) dan diperkirakan mencapai 3 juta penduduk di tahun 2021.
Asia merupakan region yang sangat mencengangkan dengan peningkatan kejadian osteoporosisnya.
Diperkirakan pada tahun 2050, satu dari dua kejadian fraktur pinggul akan terjadi di Asia.
6

Di Indonesia sendiri pada tahun 2005 prevalensi osteopenia mencapai 41,8% dan 10,3% osteoporosis.
Penelitian ini dilakukan oleh Messwati
1
di tahun 2008 dengan jumlah sampel hingga 65.727 orang. Data
menurut Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI)
1
di tahun 2007, prevalensi osteoporosis mencapai
28,8% untuk laki-laki dan 32,3% untuk wanita. Data terbaru mengenai epidemiologi osteopororsis di
Indonesia masih sangat terbatas mengingat bahwa penyakit ini juga termasuk penyakit degeneratif.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Nurrika
1
menunjukkan bahwa pada perempuan usia 45-55 tahun,
42,9% responden memiliki DMT normal, 47,3% osteopenia, dan 9,9% osteoporosis. Pada penelitian DMT
di Depok tahun 2008 oleh Tsania
1
, tercatat prevalensi osteopenia dan osteoporosis pada usia >40 tahun
sebesar 35% dan 30%, dengan jumlah penderita osteoporosis perempuan sebanyak 28,4% dan laki-laki
36%.

Age-specific and sex-specific incidence of radiographic vertebral, hip and distal forearm fractures.
(Sambrook et al. Lancet 2006;367:2010-8) http://www.iofbonehealth.org/epidemiology

http://www.iofbonehealth.org/epidemiology
Tanda dan Gejala
Osteoporosis yang dialami oleh penderita bisa muncul tanpa gejala, kecuali ketika fraktur. Bahkan,
fraktur osteoporosis yang sifatnya minimal bisa tidak terdeteksi sampai berdekade. Pada fraktur
vertebra, timbul akibat berupa nyeri radikular dari punggung hingga bagian samping dari tubuh. Jika
kejadian ini berlangsung selama bertahun-tahun, maka akan menyebabkan NBP yang kronik, disertai
dengan menurunnya tinggi dan perubahan kelengkungan tubuh.
8
Gejala yang muncul dapat juga berupa
nyeri punggung yang parah, secara tiba-tiba, terutama wanita tua.
10

http://www.mayoclinic.com/health/osteoporosis/DS00128/DSECTION=symptoms
Etiologi dan Faktor Resiko Osteoporosis
8
http://www.mayoclinic.com/health/osteoporosis/DS00128/DSECTION=causes
http://www.mayoclinic.com/health/osteoporosis/DS00128/DSECTION=risk-factors
1. Gender perempuan
2. Ras Kaukasian atau Asia
3. Tubuh kurus dan kecil
4. Riwayat keluarga osteoporosis (riwayat dengan ibu yang menderita frakturl panggul akan
meningkatkan dua kali resiko terkena fraktur serupa)
5. Riwayat pribadi menderita fraktur saat muda
6. Merokok
7. Konsumsi alcohol berlebihan
8. Kurang berolahraga
9. Rendah konsumsi kalsium
10. Gizi buruk dan kesehatan buruk
11. Malabsorpsi nutrisi
12. Kadar estrogen wanita rendah
13. Hipogonadism (kadar testosterone rendah)
14. Kemoterapi yang dapat menyebabkan menopaus dini
15. Amenorrhea (hilangnya masa menstruasi), dapat terjadi pada wanita yang melakukan aktivitas
berat terlalu berlebihan dan pada wanita dengan lemak tubuh yang rendah
16. Inflamasi kronik (RA atau penyakit hati)
17. Kelumpuhan
18. Hipertiroidism
19. Hiperparatiroidsm
20. Defisiensi vitamin D
21. Penggunaan jangka panjang heparin, phenytoin, dan kortikosteroid oral (prednisone)
http://www.webmd.com/osteoporosis/guide/types-of-osteoporosis?page=2
1 Faktor faktor yang pendahuluan pdf]
2 Direct clinical and welfare costs of osteoporotic fractures in elderly men and women
3 Osteoporosis Australia http://www.osteoporosis.org.au 2004
4 4 Osteoporosis Australia http://www.osteoporosis.org.au 2004
5 International variations in hip fracture probabilities: implications for risk assessment
6 American Heart Association, Heart & Stroke Facts 1996
7 doi:10.1016/j.bone.2005.11.024
8 http://www.medicinenet.com/osteoporosis
9 http://www.webmd.com/osteoporosis/guide/osteoporosis_symptoms_types
10

Anda mungkin juga menyukai