com
Penyakit Osteoporosis
Pernahkah Anda melihat wanita tua bertubuh bongkok?
Wanita tua itu pasti menderita penyakit osteoporosis yang
menyebabkan tulang punggungnya melengkung.
Osteoporosis tidak menampakkan tanda-tanda fisik yang
nyata hingga terjadi keropos atau keretakan pada usia senja.
Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita
muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon
estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang
wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini
dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50
tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.
Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki
risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis
pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause,
sehingga osteoporosis datang lebih lambat.
Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu
1990-2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta
akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bayangkan betapa besar jumlah penduduk
yang dapat terancam penyakit osteoporosis.
Berikut ini fakta seputar penyakit osteoporosis yang dapat membukakan mata dan
meningkatkan kesadaran akan ancaman penyakit osteoporosis.
Studi di dunia:
• Satu diantara tiga wanita di atas usia 50 tahun dan satu diantara lima pria di atas
50 tahun menderita osteoporosis.
• Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang, Amerika sebanyak 75 juta penduduk,
sedangkan China 84 juta penduduk.
• Ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia.
Risiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara. (Studi
Cummings et al, 1989)
Studi di Indonesia:
• Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak
18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk wanita
53,6%, pria 38%.
• Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan
terjadi di Asia pada 2050. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
• Mereka yang terserang rata-rata berusia di atas 50 tahun. (Yayasan Osteoporosis
Internasional)
• Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di Indonesia terserang
osteoporosis atau keretakan tulang. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
• Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis.
(DEPKES, 2006)
• Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir
Depkes, yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan
perokok di negeri ini urutan ke-2 dunia setelah China.
Jangan lewatkan wawancara eksklusif kami dengan dokter ahli penyakit osteoporosis
yaitu Prof. DR. dr. Ichramsjah A Rachman, Sp.OG (K) dan dr. Bambang Setiyohadi,
Sp.PD, KR.
Gejala Osteoporosis dan Diagnosa Osteoporosis
Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses kepadatan
tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan
berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai
adanya gejala.
• patah tulang
• punggung yang semakin membungkuk
• hilangnya tinggi badan
• nyeri punggung
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi hancur, maka akan
timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri
punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan
atau karena cedera ringan.
Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung,
yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah
tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap
setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal
dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau
karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.
Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah
persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu,
pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
Diagnosa Osteoporosis
Di luar negeri, dokter dapat pula menggunakan metode lain untuk mendiagnosa penyakit
osteoporosis, antara lain:
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi
bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis
postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita
penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini
biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang
wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Penyakit osteoporosis bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya
kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).
Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan
fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki
penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
1. Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi
pada wanita. Hal ini disebabkan
pengaruh hormon estrogen yang
mulai menurun kadarnya dalam
Terapi dan Pengobatan Osteoporosis
Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang
untuk mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit. Untuk terapi dan
pengobatan osteoporosis sebenarnya memerlukan suatu tim yang terdiri dari
multidisipliner minimal antara lain departemen bedah, departemen penyakit dalam,
departemen psikologi, departemen biologi, departemen obstetri dan ginekologi,
departemen farmakologi.
Oleh sebab itu Departemen gizi klinik juga memiliki peranan dalam terapi dan
pengobatan osteoporosis. Spesialis gizi klinik dapat membantu menjaga agar asupan gizi
penderita osteoporosis terutama kalsium dan vitamin D tercapai agar penyerapan kalsium
dari makanan dan pemasukan ke dalam tulang berlangsung optimal.
Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan
vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita
osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron)
atau alendronat (golongan bifosfonat) yang bisa memperlambat atau menghentikan
penyakitnya.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin
D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap
kalsium dalam jumlah yang mencukupi.Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan
testosteron.
Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda
nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik. Penjepit punggung
mungkin penting untuk mendukung vertebra yang lemah dan operasi dapat memperbaiki
bweberapa keretakan. Pengobatan hormonal dan flouride dapat membantu. Penyakit
osteoporosis yang disebabkan oleh gangguan lain dapat dicegah melalui pengobatan yang
efektif pada gangguan dasarnya, seperti terapi kortikosteroid.
Patah tulang osteoporosisyang paling sering terjadi adalah pada patah tulang vertebra
(tulang punggung), tulang leher femur dan tulang gelang tangan (patah tulang Colles).
Adapun frekuensi patah tulang leher femur adalah 20% dari total jumlah patah tulang
osteoporosis.
Dari semua patah tulang osteoporosis, yang paling memberikan masalah dibidang
morbiditas, mortalitas, beban sosisoekonomik dan kualitas hidup adalah patah tulang
leher femur sehingga bila tidak diambil tindakan untuk mengatasi penyakit osteoporosis
diperkirakan pada tahun 2050 jumlah patah tulang leher femur di seluruh dunia akan
mencapai 6,26 juta dan lebih dari separuhnya di Asia.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Operasi ini dilakukan oleh spesialis bedah tulang (orthopaedi).
Setelah operasi, penderita harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan kemampuan
tulang yang pernah patah.
Biaya tatalaksana patah tulang osteoporosis di Inggris tercatat 942 juta poundsterling per
tahun dan cenderung meningkat. Di Amerika, tatalaksana patah tulang osteoporosis
diperkirakan mencapai 10-15 milyar dolar pertahun. Sayangnya, belum ada yang meneliti
berapa jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan di Indonesia.
Penatalaksanaan patah tulang osteoporosis memerlukan biaya yang sangat besar sehingga
sebaiknya mencoba untuk mencegah agar jangan sampai terjadi patah tulang pada
penderita osteoporosis.
Ada dua macam pencegahan patah tulang osteoporosis yaitu dengan cara non-
farmakologis dan cara faramakologis. Cara non farmakologis atau tanpa obat-obatan
dengan memperbaiki dan meningkatkan mutu nutrisi dimana diperhatikan asupan
kalsium, vitamin D seumur hidup. Olahraga Tai-Chi ternyata berguna untuk memperbaiki
keseimbangan tubuh penderita osteoporosis.
Cara farmakologik menggunakan obat-obatan dimana yang paling sering dipakai adalah
obat golongan bifosfonat yang dikombinasikan dengan asupan kalsium dan vitamin D.
Obat-obatan lain seperti terapi sulih hormon, hormon paratiroid dan kalsitonin dan
SERM.
Pada osteoporosis, latihan jasmani dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit
osteoporosis. Latihan jasmani menggunakan beban berguna untuk melenturkan dan
menguatkan tulang. Latihan jasmani sebaiknya dilakukan sejak muda dan terus
dilanjutkan sampai tua.
Dr. Ade Tobing, Sp.KO mengenalkan latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur
(BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan &
peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60 menit,dan peregangan &
pendinginan selama 5-10 menit.
Latihan yang benar artinya memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan,
tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masing-masing individu yang dapat
diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan. Hal ini bertujuan agar masing-masing
individu terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan yang lain.
Latihan yang terukur artinya mengukur jumlah detak jantung per menit untuk mengetahui
intensitas latihan. Detak jantung per menit maksimum adalah 220 dikurangi usia. Satu hal
yang tidak kalah penting adalah latihan yang teratur dan berkesimabungan dari anak-anak
sampai tua.
Latihan fisik (BBTT) bermanfaat tidak hanya dalam meningkatkan kekuatan dan
kelenturan tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran jantung-paru,
dan dapat memelihara dan meningkatkan massa tulang.
1. Golongan Bifosfonat
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air
pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau
minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian
atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30
menit sesudahnya.
Asam Ibandronate adalah bifosfonat yang sangat poten dan bekerja secara selektif
pada jaringan tulang dan secara spesifik menghambat akjtivitas osteoklastanpa
mempengaruhi formasi tulang secara langsung. Dengan kata lain menghambat
resorpsi tulang. Dosis 150 mg sekali sebulan.
Zoledronic acid bukan obat kanker dan tidak akan memperlambat atu
menghentikan penyebaran kanker. Tetapi dapat digunakan untuk mengobati
penyakit tulang yang disebabkan kanker. Zoledronic acid bekerja dengan cara
memperlambat kerusakan tulang dan menurunkan pelepasan kalsium dari tulang
ke dalam darah.
3. Metabolit vitamin D
Sekarang ini sudah diproduksi metabolit dari vitamin D yaitu kalsitriol dan alpha
kalsidol. Metabolit ini mampu mengurangi resiko patah tulang akibat
osteoporosis.
4. Kalsitonin
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang
belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau
semprot hidung. Salmon Kalsitonin diberikan lisensinya untuk pengobatan
osteoporosis. Sekarang ini juga ada yang sintetiknya. Sediaan yang ada dalam
bentuk injeksi. Dosis rekomendasinya adalah 100 IU sehari, dicampur dengan
600mg kalsium dan 400 IU vitamin D. Kalsitonin menekan aksi osteoklas dan
menghambat pengeluarannya.
5. Strontium ranelate
Pencegahan Osteoporosis
Menurut dr. Bambang Setiyohadi, Sp.PD, KR pencegahan osteoporosis sebaiknya
dilakukan sejak masih dalam kandungan. Sang ibu harus mengkonsumsi kalsium dengan
cukup sehingga tulang bayi dalam kandungan tumbuh optimal dan tidak mengambil
cadangan kalsium dari tulang ibu.
Prof. DR. Dr. Ichramsjah A Rachman, Sp.OG (K) juga lebih menekankan pentingnya
pencegahan dibandingkan pengobatan. Hal yang paling penting adalah menyadari akan
kejadian osteoporosis yang mengancam terutama wanita.
Semua manusia di dunia pasti akan menjadi tua baik pria maupun wanita.Proses penuaan
telah terjadi sejak manusia dilahirkan ke dunia dan terus menerus terjadi sepanjang
kehidupannya. Khususnya pada wanita, proses ini mempunyai dampak tersendiri
berkaitan dengan proses siklik haid setiap bulannya yang mulaiu terganggu dan akhirnya
menghilang sama sekali.
Terganggunya atau sampai hilangnya proses haid (menopause dan pasca menopause)
disebabkan penurunana dan hilangnya hormon estrogen. Ini adalah hal yang normal dan
alamiah. Namun, penerimaannnya berbeda-beda diantara wanita.
Dengan turunnya kadar hormon estrogen maka proses osteoblas (pembentukan tulang)
terhambat dan dua hormon yang berperan dalam proses ini yaitu D, PTH pun turun
sehingga dimulai hilangnya kadar mineral tulang.
Apabila hal ini terus berlanjut dan akibat kelanjutan harapan hidup masih akan mencapai
keadaan osteoporosis yaitu kondisi dimana massa tulang demikian rendah sehingga
tulang mudah patah. Diketahui 85% wanita menderita osteoporosis yang terjadi sekitar 10
tahun setelah menopause, atau 8 tahun setelah pengangkatan kedua ovarium.
Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan
pria. Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, wanita muda harus sadar dan
segera melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, antara lain:
Dr. Ade Tobing, Sp.KO kini mengenalkan yang disebut latihan jasmani yang baik,
benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan BBTT ternyata terbukti bermanfaat
dalam memelihara dan meningkatkan massa tulang. Oleh sebab itu, latihan fisik
(BBTT) dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis.
Sekitar 80% persen penderita osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang
mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Wanita ini bisa mengalami
kerapuhan tulang karena mereka memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah, suatu
hormon yang membantu menyimpan kalsium. Dan masalah diperparah dengan diet yang
tidak cukup nutrisi terutama kalsium
Siapa sajakan wanita muda yang cenderung menjadi sasaran osteoporosis, dapat kita
lihat sebagai berikut:
1. Keturunan Penderita
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah.
Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan
perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur
genetik tulang yang sama. Jadi jagalah tulang anda mulai dari sekarang agar tidak
diwarisi penyakit itu.
3. Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya. Selain itu
kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot
akan memacu tulang untuk membentuk massa.
6. Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan
mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
Cara Mencegah Osteoporosis
Umumnya, orang mulai mengalami kerapuhan dan kelemahan tulang pada umur 30
sampai 35. Idealnya, pencegahan osteoporosis sebaiknya dimulai sejak anak-anak. Tetapi
tidak masalah berapapun usia Anda kini, Anda masih dapat membuat pilihan makanan
dan gaya hidup berbeda untuk menjaga tulang tetap kuat.
• Orang dewasa perlu makan makanan yang kaya kalsium (1000-1200 mg per hari)
untuk mencegah osteoporosis. The National Institutes of Health menganjurkan
bahkan lebih banyak kalsium sampai 1.500 mg per hari untuk Anda yang berumur
diatas 65 tahun. Makanan yang kaya kalsium adalah susu, yogurt, keju, ikan
salmon, dan brokoli. Satu gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium.
• Kalau anda beresiko terkena osteoporosis, dokter akan memberikan tablet
kalsium. Namun kalsium bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Karena itu,
tanyakan kepada dokter sebelum minum suplemen kalsium dosis tinggi.
Suplemen kalsium dianjurkan bagi mereka yang tidak kuat dengan laktosa dan
bagi mereka yang tidak rutin mengkonsumsi tiga atau lebih makanan yang
mengandung kalsium sehari-hari
• Yang dibutuhkan untuk membantu menyimpan kalsium dalam tulang. kebutuhan
ini dapat tercukupi dari minum susu. Vitamin D yang murah dan gratis adalah
sinar matahari, karena tubuh membuat vitamin D ketika sinar ultra violet
menyentuh kulit.
• Rajin berjalan kaki, berdansa, senam atau joging.
Tapi kita (yang termasuk di dalamnya dokter, publik dan media) sepertinya tidak terlalu
memperhatikan bahwa sebenarnya osteoporosis merupakan ancaman juga bagi kehidupan
kaum pria. Padahal survei membuktikan bahwa satu dari tiga kasus osteoporosis terjadi
pada pria, dan untuk kasus patah tulang akibat osteoporosis angka kematian pada pria
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
Berangkat dari kenyataan bahwa angka kesakitan karena patah tulang yang lebih tinggi
tersebut, penanganan yang harus dilakukan sebenarnya adalah mencegah terjadinya hal
tersebut dengan menangani osteoporosis lebih dini, baik pada wanita maupun pria.
Penelitian tersebut menuliskan, " Waktu yang tepat untuk menangani penderita adalah
sebelum mereka mendapatkan cedera patah tulang akibat osteoporosis".
Perlu diingatkan kembali bahwa osteoporosis merupakan penyebab kerusakan tulang, dan
kita semua (pria, wanita, tua maupun muda) perlu melakukan pencegahan dan
penanganan osteoporosis sedini mungkin.
Untuk melakukan pencegahan, kita harus tahu faktor-faktor apa saja yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis. Ada beberapa faktor yang berperan
terhadap terjadinya osteoporosis.
Pertama faktor keturunan atau ras, yang berarti kita tidak bisa terlalu banyak melakukan
intervensi dengan mengganti gen penyebabnya, misalnya. Biasanya resiko meningkat
pada ras kulit putih seperti Eropa atau Asia.
Yang kedua adalah faktor usia. Semakin tua seseorang akan semakin besar kemungkinan
terkena osteoporosis.
Dari beberapa faktor yang telah disebutkan, terlihat agak sulit untuk menghindarinya.
Berita baiknya, ada beberapa faktor resiko yang mudah sekali dihindari untuk
mengurangi resiko terjadinya osteoporosis, yaitu:
Lalu bagaimana bila Anda sudah berusia di atas 50 tahun. Osteroporosis Society of
Canada merekomendasikan bagi pria maupun wanita usia ini
untuk melakukan pemeriksaan tulang seperti bone scan, untuk
pencegahan atau kemudian mendapatkan terapi sebelum
terlambat (baca: terjadi patah tulang)
Tidak banyak yang menyadari bahwa kini banyak orang lanjut usia di lingkungan sekitar
kita. Usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia ternyata semakin meningkat dimana
UHH untuk tahun 2000-2005 sebesar 67,68 tahun dan proporsi jumlah penduduk usia
lanjut pun bertambah menjadi 8,1 %.
Data tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk usia lanjut di Indonesia.
Usia lanjut dimana ≥ 65 tahun merupakan salah satu faktor risiko penyakit osteoporosis
atau penyakit keropos tulang.
Osteoporosis alami terjadi pada wanita menopause dimana produksi hormon estrogen
menurun sehingga tidak ada kontrol terhadap osteoklas yang berfungsi meresorpsi tulang.
Tidak hanya wanita, osteoporosis pun menyerang pria.
Namun sebenarnya pria juga bisa terkena osteoporosis. Pada pria, testosteron akan diubah
menjadi estrogen oleh enzim di dalam darah. Bedanya dengan wanita, pria tidak
mengalami menopause sehingga osteoporosis datang lebih lambat.
Penderita osteoporosis memiliki tulang yang rapuh sehingga rentan terjadinya fraktur
atau patah tulang. Tulang yang berisiko patah adalah tulang pada dengkul, jari tangan,
dan pinggul. Patah tulang pinggul pada wanita ternyata memiliki risiko kematian yang
serupa dengan penyakit lain seperti kanker payudara yaitu 2,8%.
Dr. Bambang Setyohadi, SpPD KR, ketua Divisi Reumatologi Departemen Penyakit
Dalam FKUI menjelaskan bahwa kematian yang terjadi bukan akibat patah tulang
melainkan karena infeksi paru-paru akibat terus berbaring. Biaya perawatan pun menjadi
mahal karena perawatan yang lama di RS.
Rumah yang ditempati sehari-hari pun bisa jadi menjadi Dr. Bambang Setyohadi, SpPD-
ancaman. Sebaiknya penderita osteoporosis KR
menghindari karpet yang melekuk, kabel yang
melintang, permukaan licin seperti di kamar mandi, ataupun alas kaki yang terlalu
longgar.
Selain itu, cara lain yang bisa dicoba adalah dengan memasang pegangan tangan (hand
rails) di kamar mandi, memperbaiki penglihatan misal dengan menggunakan kaca mata,
atau memperbaiki kekuatan otot dan keseimbangan dengan latihan.
Bifosfonat merupakan zat sintetik stabil yang bekerja menghambat kerja osteoklas dalam
meresorpsi dan pergantian (turnover) tulang. Bifosfonat menurunkan risiko patah tulang
sampai 30-50%.
Dalam sebuah studi yang bernama Studi Cohort Retrospektif , dievaluasi onset penurunan
patah tulang dengan terapi menggunakan risedronate dan alendronate di bawah kondisi
Real World. Real World adalah data observasi yang diambil dari praktek klinik sehari-hari
yang memberikan informasi hasil perngobatan pasien dalam kehidupan nyata.
Data Real World melengkapi data dari uji klinik acak terkontrol dengan menilai
kemampuan obat untuk mencapai efek yang diinginkan dalam kehidupan nyata pada
sejumlah besar pasien luas dalam praktek-praktek kesehatan (efektivitas).
Pasien yang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu wanita berusia lebih dari 65 tahun dan
pengguna baru terapi sekali seminggu dengan baik alendronate atau risedronate.
Kemudian dinilai insidens fraktur nonvebtebral setelah 6 bulan dan 12 bulan.
Setelah tahun pertama terapi menggunakan risedronate, terjadi penurunan patah tulang
pinggul sebesar 43% dan patah tulang non-vertebral sebesar 18% dibandingkan
alendronate.
Jangan tunggu sampai kena osteoporosis. Sedari muda lakukan usaha untuk mencegah
penyakit keropos tulang. Berikut ini saran dari Dr. Bambang Setyohadi, SpPD-KR yang
telah mengambil subspesialis reumatologi FKUI agar masa tua terhindar osteoporosis:
1. Asupan kalsium yang cukup. Susu adalah sumber kalsium, tapi kalsium dapat
diperoleh dari mana saja seperi sayuran dan makanan lain. Kombinasi vitamin D
dan kalsium menurunkan risiko fraktur.
2. Latihan yang teratur. Latihan dapat meningkatkan kelenturan tulang.
3. Kenali defisiensi testosteron.
4. Hindari merokok dan alkohol.
5. Kenali penyakit kronik tertentu.
6. Hindari obat-obatan tertentu misal steroid.
7. Hindari risiko terjatuh.
Osteoporosis
Jumat, 19 Oktober 2007 - Dikirim oleh: rufina
Rubrik : Ensik Balita
Adalah suatu keadaan dimana kepadatan tulang mulai berkurang dan disertai kerusakan
mikroarsitektur tulang, sehingga tulang akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun resiko terjadinya osteoporosis
pada wanita lebih tinggi karena mengalami menopause (> 45 tahun). Yaitu masa dimana terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh (= masa berhenti haid). Sedangkan pada pria
osteoporosis terjadi di usia lanjut ( > 70 th).
Osteoporosis disebabkan gangguan metabolisme tulang, yaitu kerja sel penghancur tulang
melebihi kerja sel pembentuk tulang. Akibatnya lama kelamaan tulang menjadi keropos.
Gangguan ini dapat terjadi secara fisiologis akibat proses penuaan yang disertai dengan
menurunnya hormon, kurang asupan kalsium dan vitamin D, disertai dengan faktor-faktor
pendukung lainnya.
Gejala yang timbul bervariasi, namun umumnya terjadi tanpa gejala, sehingga seringkali
seseorang tidak menyadari dirinya menderita osteoporosis sampai terjadinya patah tulang.
Untuk mengetahui secara dini terjadinya osteoporosis, dapat digunakan beberapa pemeriksaan
seperti :
Pengukuran kepadatan massa tulang (Bone Mineral Density/BMD) dengan Densitometer.
Pemeriksaan Laboratorium dengan mengukur petanda biokimiawi untuk mengetahui
keseimbangan pembentukan dan penghancuran tulang.
Akibat yang ditimbulkan dari osteoporosis yaitu mudah terjadi patah tulang, meskipun hanya
karena trauma ringan ataupun saat mengangkat beban berlebih. Tubuh makin lama makin
membungkuk.
Untuk itu perlu diketahui cara mencegah terjadinya osteoporosis. Antara lain :
Kalsium yang cukup; kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang, karena itu kebutuhan akan
kalsium harus dipenuhi. Sumber kalsium yang terbaik adalah makanan, tetapi bila tidak
mencukupi maka diperlukan tambahan kalsium dari suplemen kalsium.
Makanan yang banyak mengandung kalsium : susu, keju, yogurt. Kebutuhan kalsium usia > 50 th
: 800-1200 mg.
Vitamin D; diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium pada usus, sehingga asupan kalsium
dapat digunakan tubuh dengan maksimal. Kebutuhan vitamin D usia > 50 th : 5 mcg.
Bifosfonat; obat golongan bifosfonat bekerja dengan cara menghambat kerja sel penghancur
tulang secara berlebihan. Berberapa jenis obat golongan bifosfonat seperti alendronate, dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
Olahraga yang teratur; dianjurkan untuk melakukan weight bearing / olahraga yang memberikan
tekanan pada tulang.
Memperbaiki kebiasaan hidup; menghindari rokok, alkohol, dan kopi yang berlebihan karena
dapat mengganggu pembentukan tulang.
Pemeriksaan tulang; melakukan pemeriksaan tulang untuk mengetahui osteoporosis secara dini.
Pengobatan osteoporosis :
Terapi hormon pengganti; terapi hormon pengganti pada wanita post menopause. Terapi ini
selain dapat mengobati osteoporosis, juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup wanita.
Kalsium dan vitamin D; asupan kalsium dan vitamin D harus memenuhi kebutuhan tubuh.
Bifosfonat; obat golongan bifosfonat selain dapat digunakan untuk pencegahan osteoporosis juga
dapat digunakan untuk mengobati osteoporosis karena kerjanya yang spesifik menghambat
terjadinya pengeroposan tulang dengan cara menghambat kerja sel penghancur tulang.