Sementara
data
yang
dikumpulkan di UPT makmal terpadu
Imunoendokrinologi,
FKUI
menyebutkan
dari
1690
kasus
osteoporosis, ternyata yang pernah
mengalami patah tulang femur dan
radius sebanyak 249 kasus (14,7%).
Demikian pula angka kejadian fraktur
yang terjadi pada bagian pinggul,
tulang belakang dan pergelangan
tangan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
pada tahun 20012005, meliputi 49
dari total 83 kasus fraktur tulang
pinggul pada wanita berusia > 60
tahun. Terdapat 8 dari 36 kasus fraktur
tulang belakang dan terdapat 53 dari
173 kasus fraktur pada pergelangan
tulang. Dimana dari banyak kasus,
terjadi pada wanita berusia > 60 tahun.
Osteoporosis sering terjadi pada wanita
postmenopause (setelah menopause)
yang berusia di antara 51-75 tahun.
Penyebab osteoporosis postmenopause
adalah karena kekurangan estrogen,
yang
membantu
mengatur
pengangkatan kalsium ke dalam tulang
pada wanita (Misnadiarly, 2013).
Penyebab osteoporosis ada 2
golongan yaitu osteoporosis primer dan
sekunder. Osteoporosis primer adalah
osteoporosis yang bukan disebabkan
oleh suatu penyakit atau tidak diketahui
penyebabnya. Sedangkan osteoporosis
sekunder adalah osteoporosis yang
diketahui penyebabnya, yaitu terjadi
karena adanya penyakit lain yang
mendasari, defisiensi atau konsumsi
obat
yang
dapat
menyebabkan
osteoporosis. Salah satu penyebabnya
adalah Diabetes Melitus (Kelman,
2005).
Prevalensi
nasional
DM
(berdasarkan hasil pengukuran gula
darah pada penduduk umur > 15
tahun
bertempat
tinggal
di
perkotaan) adalah 5,7%. Sebanyak 13
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
penelitian
asosaiatif.
Penelitian
asosiatif merupakan penelitian dengan
tingkatan tertinggi dibanding dengan
penelitian deskriptif dan komparatif,
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui hubungan
antara dua
variabel atau lebih. Dengan penelitian
asosiatif dapat dibangun suatu teori
yang berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu
gejala (Sugiyono,2009).
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini
adalah wanita yang sudah mengalami
masa postmenopause di Posyandu
Lansia Kecamatan Sukodono dan
Taman, Kabupaten Sidoarjo dengan
besar sampel yang diambil sebanyak 70
wanita postmenopasue.
Analisis Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan
adalah data primer, yang diperoleh
melalui kuisoner riwayat kesehatan
Tabel 3. Osteoporosis
Osteoporosis
Frek
Tidak
Osteopo-rosis
21
(Normal dan
osteopenia)
Osteoporosis
49
Total
70
Sumber: Output SPSS
Persentase
%
30.0
70.0
100.0
Analisis Bivariat
Tabel 4. Hubungan Diabetes Mellitus Tipe II dengan Osteoporosis pada
Wanita Postmenopause di Kecamatan Sukodono dan Taman Kabupaten
Sidoarjo 2016
Osteoporosis
Spearman
Diabetes Mellitus
Total
Tidak
Correlation
Osteoporosis
Osteoporosis
Tidak ada riwayat
21 (35.6%)
38 (64.4%)
59 (100%)
Ada riwayat
0 (0%)
11 (100%)
11 (100%) Sig. = 0,018
Total
21 (30.0%)
49 (70%)
70 (100%)
Sumber : Hasil Kuesioner Diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa
dari 100% responden yang memiliki
riwayat DM diketahui 11 orang (100%)
mengalami osteopororsis dan tidak
ditemukan
yang
tidak
terkena
osteoporosis. Sedangkan dari 100%
responden yang tidak memiliki riwayat
DM diketahui 21 orang (35.6%) tidak
mengalami osteoporosis dan 38 orang
(64.4%) mengalami osteoporosis.
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis dan
pembahasan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Ada hubungan antara diabetes
mellitus
tipe
II
dengan
osteoporosis
pada
wanita
postmenopause Di Kecamatan
Sukodono dan Taman Kabupaten
Sidoarjo 2016, terbukti dengan
nilai p-value = 0,018 < 0,05.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas
maka dapat di ambil beberapa saran
sebagai berikut:
Depkes.,
2006.
Prevalensi
Osteoporosis Data Badan Litbang
Gizi di Indonesia, Jakarta.
Gomez, J., 2006. Awas Pengeroposan
Tulang! Bagaimana Menghindari
dan
Menghadapinya.
Arcan,
Jakarta.
Guyton
AC,
Hall
JE.
2006.
TEXTBOOK
OF
MEDICAL
PHYSIOLOGY,
11th
Edition.
Singapore. Elsevier.
Hofbauer LC,et.al. Osteoporosis in
Patients with Diabetes Mellitus. J
Misnadiarly.,
2013.
Osteoporosis
Pengenalan,
Faktor
Risiko,
Pencegahan dan Pengobatan,
Akademia, Jakarta, hal. 1-14.
Permana,
Hikmat.
2009.
Penatalaksanaan
Osteoporosis
pada penderita Diabetes Mellitus.
Jurnal. FK-Unpad
Prihatini.,
2013.
Diabetes
Melitus.Patolgi Klinik FK UWKS,
Surbaya.
Riskesdas., 2007. Prevalensi nasional
Diabetes
Melitus.
Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan,
Jakarta, hal 15.
Wardhana, Wisnu. 2012. Faktor-Faktor
Risiko Osteoporosis pada Pasien
dengan Usia diatas 50 Tahun.
Jurnal Media Medika Muda. FKUndip
Wongdee K, Charoenphandhu N.
Osteoporosis in diabetes mellitus :
Possible cellular and molecular
mechanisms. World J Diabetes
2011; 2(3)
Yamamoto
M.,
Yamaguchi
T.,
Yamauchi M., Kaji H., Sugimoto
T., 2009. Diabetic patients have an
increased risk of vertebral
fractures independent of BMD or
diabetic complications,J Bone
Miner Res, hal 702709.