TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung
yaitu fase sitolik 140 menunjukan darah yang sadang dipompa oleh jatung
adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg
tahun). Batas tekanan darah yang masih danggap normal adalah kurang dari
130/85 mmHg. Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan
sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekana darah diastolik kurang
dari 90 mmHg dan tekanan darah diastolic masih dalam kisaran normal.
2. Etiologi
a. Hipertensi primer
2) Jenis kelamin dan usia : laki - laki berusia 35 -50 tahun dan wanita
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
akibat dari adanya penyakit lain. Tipe ini lebih jarang terjadi, hanya
2014)
area konstriksi.
bulan.
adrenokortikal.
berolahraga)
8) Luka bakar
(Pudiastuti, 2013).
3. Klasifikasi hipertensi
dan diastol. Klasifikasi hipertensi menurut The Sevent Report of The Joint
National.
4. Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
simpatis.
bisa terjadi.
pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
tahanan perifer.
5. Pathway Hipertensi
6. Manifestasi Klinis
Sebagian manisfestasi klinis timbul setelah penderita mengalami
a. Nyeri kepala sat terjaga, terkadang disertai mual dan muntah akibat
dari hipetensi
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena terjadi kerusakan susuna saraf
pusat
a. Usia
Akibatnya darah menjadi lebih padat dan tekanan darah pun meningkat.
b. Jenis Kelamin
dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang sehat dibandingkan
kenaikan berat badan dan tekanan darah menjadi lebih reaktif terhadap
c. Riwayat keluarga
lebih sering menderita penyakit yang sama. Jika ada riwayat keluarga
tersebut. Jika kedua orang tua memiliki penyakit tidak menular maka
2016).
d. Obesitas
hipertensi yang terjadi pada pria dan wanita secara langsung berkaitan
dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Namun tidak semua jenis
e. Merokok
seperti nikotin dan karbon monoksida. Zat tersebut akan terisap melalui
aterosklerosis.
(Manurung, 2016).
f. Aktifitas Fisik
otot jantung bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras usaha
otot jantung dalam memompa darah, makin besar pula tekanan yang
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
(Manurung, 2016).
h. Stress
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu
MK: G3 perfusi jaringan
tekanan darah tinggi. Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah
8. Pencegahan Hipertensi
b. Kurangi makan daging, ikan, kerang, kepiting, dan susu, camilan atau
c. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vitsin (monosodium
kuning telur, dan sarden. Selain itu, juga diimbangi dengan berolahraga
2015)
9. Komplikasi
Terkadang hal ini tidak dirasakan oleh pasien sehingga pencegahan dini
sulit untuk dilakukan, Oleh sebab itu, banyak pasien yang berakhir pada
kematian. Untuk mewaspadai hal tersebut hal yang paling mudah untuk
karena adanya kerusakan salah satu bahkan lebih pada organ tubuh. Hal ini
sehingga organ tidak mampu bertahan dalam keadaan itu. Organ-organ ini
disebut dengan target organ hipertensi. Organ-organ itu meliputi otak, mata,
a. Stroke
b. Gagal Jantung
maka diperlukan kerja elstra dari otot jantung. Kondisi ini menyebabkan
otot jantung menjadi lebih tebal, seperti halnya binaragawan yang sering
berlatih maka ototnya menjadi besar. Tetapi jika jantung bekerja terlalu
kelelahan dan tidak mampu bekerja memompa darah secara opimal. Hal
ini disebut gagal jantung. Jantung yang seharusnya memompa darah
untuk beredar berkeliling seluruh tubuh, akhirnya tidak mampu lagi dan
c. Gangguan Ginjal
a. Farmakologi
obat berikut:
asma)
kali sehari.
b. Nonfarmakologi
5) Berhenti merokok
daranhnya terkendali).
B. Konsep Stroke
1. Pengertian stroke
Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama
kebagian otak.
cepat, berupa defitic neurogis fokal, atau / dan global, yang berlangsung 24
darah otak. Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal
2. Etiologi
Stroke dapat disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau bocor (stroke
darah ke otak ( transiet ischemic attack atau TIA ) yang tidak menyebabkan
kerusakan permanen.
a. Stroke Iskemik
arteri lainnya.
2) Stroke embolik terjadi kerika gumpalan darah atau debtis lainnya dari
otak dan tersapu memlalui aliran darah. Jenis gumpalan darah ini
oleh embolus yang terbentuk di luar otak. Sumber umu embolus yang
menyebabkan stroke adalah jantung setelah infark miokardium atau
atau aorta.
b. Stroke Hemoragik
pecah. Pen darah otak dapat di sebabkan oleh banyak kondisi yang
menghalangi aliran darah ke bagian sistem saraf. Namun, pada kasus TIA
tidak ada kerusakan jaringan permanen dan tidak ada gejala menetap.
jantung.
3. Patofisiologi
otak secara bertahap. Tahap pertama diawali dengan penurunan aliran darah
dihasilkan oleh sel neuron tersebut. Sedangkan pada tahap II, ketidak
seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen tersebut memicu respons
Proses pada susunan saraf pusat ini menyebabkan berbagai hal, antara lain
yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Sampai darah keotak
dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus,
faktor penyebab infark pada otak. Trombus dapat berasal dari plak
arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran
otak akan mengalami kekurangan nurisi dan juga oksigen, sel otak yang
lalu asidosis akan mengakibatkan natrium, klorida, dan air masuk ke dalam
sel otak dan kalium meninggalkan sel otak sehingga terjadi edema setempat.
Kemudian kalsium akan masuk dan 13 memicu serangkaian radikal bebas
Jika aliran darah ke tiap bagian otak terhambat karena trombus atau
Kekurangan oksigen dalam satu menit dapat menunjukkan gejala yang dapat
4) Aktifitas yang tidak sehat : kurang olah raga dan makan berkolesterol
3) Kolesterol tinggi
4) Diabetes
1) Usia. Orang berusia 55 tahun atau lebih memilik risiko stroke yang
3) Jenis kelamin. Pria memiliki risiko stroke yang leboh tinggi dari pada
stroke.
persalinan.
6. Manifestasi Klinis
b. Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki. Penderita
pada wajah, lengan atau kaki. Hal ini sering terjadi di satu sisi tubuh.
c. Kesulitan melihat dalam satu atau dua mata. Penderita stroke akan
d. Sakit kepala. Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, yang mungkin
a. Penatalaksaan medis
b. Penatalaksaan keperawatan
1) Letakkan kepala pasien pada posisi 30 (kepala dan dada pada satu
bidang)
5) Edukasi keluarga
6) Discharge planning
8. Dampak stroke
penyerangan stroke berada pada bagian mana di otak. Tetapi memang pasti
umum akibat stroke. Bila stroke menyerang bagian kiri otak, terjadi
b. Perubahan mental
c. Gangguan komunikasi
d. Gangguan emotional
bisa mengalami depresi, dengan tidak mau bergaul, sulit tidur, cepat
lelah, lesu dan mudah tersinggung, dan bahkan dapat berakibat putus asa
a. Pencegahan primer
d) Olah raga yang cukup dan teratur dengan melakukan ajtivitas fisik
seminggu.
b. Pencegahan sekunder
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan
perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu tahu adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain:
2016)
b. Memahami (comprehension)
c. Analisis (analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
d. Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi
kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
f. Evaluasi (Evaluation)
diukur. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
Penyebab
1) Stress
2) Alcohol
3) Merokok
4) Lingkungan gaya
hidup
Hipertensi
stroke
Etiologi
1. Stroke Iskemik
2. Stroke Hemoragik
Pengetahuan 3. Serangan Iskemik
Transie (TIA)
Tingkat pengetahuan ;
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Analisis (analysis)
4. Aplikasi (Application)
5. Sintesis (synthesis).
Keterangan :
= Tidak Diteliti
= Di Teliti
Gambar 2.1
Pencegahan Stroke.
Gambar 2.2
Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014, Profil Dinas Kesehatan Kota Semarang
Tahun 2014, Semarang.
InaSh, 2014. Hipertensi Bukan Sekedar Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : EGC.
Maryono, D., 2015. Penyakit Jantung. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
Sari, Yunita N.I. 2017. Berdamai Dengan Hipertensi. Jakarta : Bumi Medika
Yasmara, D., Nursiswati & Arafat, R., 2016. Rencana Asuhan Keperawatan