Ketoasidosis Diabetikum
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk
pertama kali. Pada pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80% dapat
dikenali adanya faktor pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini penting dalam
pengobatan dan pencegahan ketoasidosis berulang. Tidak adanya insulin atau
tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh:
1. Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi
2. Keadaan sakit atau infeksi
3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak
diobati
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
a. Infeksi : pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa
jumlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari
infeksi.
b. Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis
c. Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat
d. Kardiovaskuler : infark miokardium
e. Penyebab lain : hipertiroidisme, pankreatitis, kehamilan, pengobatan
kortikosteroid and adrenergik. (Samijean Nordmark,2008)
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Diagnosis KAD
Didasarkan atas adanya “trias biokimia” yakni : hiperglikemia,
ketonemia, dan asidosis. Kriteria diagnosisnya adalah sebagai berikut :
a) Hiperglikemia, bila kadar glukosa darah > 11 mmol/L (> 200 mg/dL).
b) Asidosis, bila pH darah < 7,3.
c) kadar bikarbonat < 15 mmol/L).
Derajat berat-ringannya asidosis diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Ringan: bila pH darah 7,25-7,3, bikarbonat 10-15 mmol/L.
b) Sedang: bila pH darah 7,1-7,24, bikarbonat 5-10 mmol/L.
c) Berat: bila pH darah < 7,1, bikarbonat < 5 mmol/L.
D. PATOFISIOLOGI
E. KOMPLIKASI
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tujuan penatalaksanaan :
1. Memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan (resusitasi dan rehidrasi),
2. Menghentikan ketogenesis (insulin),
3. Koreksi gangguan elektrolit,
4. Mencegah komplikasi,
5. Mengenali dan menghilangkan faktor pencetus.
H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Survey Primer (Primary Survey)
a. Jalan Nafas + Kontrol Servikal (Airway + Cervical Control)
b. Pernafasan + Kontrol Ventilasi (Breathing + Ventilation Control)
c. Sirkulasi + Kontrol Perdarahan (Circulation + Bleeding Control)
d. Kesadaran (Disability)
e. Cek Semua Bagian Tubuh (Exposure)
f. Foley Cathether
g. Gastric Tube
h. Heart Monitor
e. Pemeriksaan Diagnostik
1) X Ray
2) USG
3) CT Scan
4) MRI
5) Elektrokardiogram (EKG)
6) Echocardiography (ECG)
7) Pemeriksaan Laboratorium
8) Dll
f. Persiapan Rujukan
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume
cairan secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
2 Pola Nafas tidak efektif NOC : NIC :
1. Respiratory status : Airway Management
Definisi : Pertukaran udara Ventilation 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik
inspirasi dan/atau ekspirasi 2. Respiratory status : chin lift atau jaw thrust bila perlu
tidak adekuat Airway patency 2. Posisikan pasien untuk
Batasan karakteristik : 3. Vital sign Status memaksimalkan ventilasi
- Penurunan tekanan 3. Identifikasi pasien perlunya
inspirasi/ekspirasi Kriteria Hasil : pemasangan alat jalan nafas buatan
- Penurunan pertukaran a. Mendemonstrasikan 4. Pasang mayo bila perlu
udara per menit batuk efektif dan suara 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Menggunakan otot nafas yang bersih, tidak 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau
pernafasan tambahan ada sianosis dan suction
- Nasal flaring dyspneu (mampu 7. Auskultasi suara nafas, catat
- Dyspnea mengeluarkan sputum, adanya suara tambahan
- Orthopnea mampu bernafas 8. Lakukan suction pada mayo
- Perubahan dengan mudah, tidak 9. Berikan bronkodilator bila perlu
penyimpangan dada ada pursed lips) 10. Berikan pelembab udara Kassa
- Nafas pendek b. Menunjukkan jalan basah NaCl Lembab
- Assumption of 3-point nafas yang paten (klien 11. Atur intake untuk cairan
position tidak merasa tercekik, mengoptimalkan keseimbangan.
- Pernafasan pursed-lip irama nafas, frekuensi 12. Monitor respirasi dan status O2
- Tahap ekspirasi pernafasan dalam
berlangsung sangat lama rentang normal, tidak Terapi oksigen
- Peningkatan diameter ada suara nafas 1. Bersihkan mulut, hidung dan secret
anterior-posterior abnormal) trakea
- Pernafasan rata- c. Tanda Tanda vital 2. Pertahankan jalan nafas yang paten
rata/minimal dalam rentang normal 3. Atur peralatan oksigenasi
a) Bayi : < 25 atau > 60 (tekanan darah, nadi, 4. Monitor aliran oksigen
b) Usia 1-4 : < 20 atau > 30 pernafasan) 5. Pertahankan posisi pasien
c) Usia 5-14 : < 14 atau > 6. Onservasi adanya tanda tanda
25 hipoventilasi
d) Usia > 14 : < 11 atau > 7. Monitor adanya kecemasan pasien
24 terhadap oksigenasi
- Kedalaman pernafasan
a) Dewasa volume tidalnya Vital sign Monitoring
500 ml saat istirahat
b) Bayi volume tidalnya 6- 1. Monitor TD, nadi, suhu, dan
8 ml/Kg RR
- Timing rasio 2. Catat adanya fluktuasi
- Penurunan kapasitas tekanan darah
vital 3. Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Faktor yang berhubungan : 4. Auskultasi TD pada kedua
1. Hiperventilasi lengan dan bandingkan
2. Deformitas tulang 5. Monitor TD, nadi, RR,
3. Kelainan bentuk dinding sebelum, selama, dan setelah
dada aktivitas
4. Penurunan 6. Monitor kualitas dari nadi
energi/kelelahan 7. Monitor frekuensi dan irama
5. Perusakan/pelemahan pernapasan
muskulo-skeletal 8. Monitor suara paru
6. Obesitas 9. Monitor pola pernapasan
7. Posisi tubuh abnormal
8. Kelelahan otot 10. Monitor suhu, warna, dan
pernafasan kelembaban kulit
9. Hipoventilasi sindrom 11. Monitor sianosis perifer
10. Nyeri 12. Monitor adanya cushing triad
11. Kecemasan (tekanan nadi yang melebar,
12. Disfungsi bradikardi, peningkatan sistolik)
Neuromuskuler 13. Identifikasi penyebab dari
13. Kerusakan perubahan vital sign
persepsi/kognitif
14. Perlukaan pada
jaringan syaraf tulang
belakang
15. Imaturitas Neurologis
3 Resiko Infeksi NOC : NIC :
Definisi : Peningkatan 1. Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
resiko masuknya 2. Knowledge : Infection 1. Bersihkan lingkungan setelah
organisme patogen control dipakai pasien lain
Faktor-faktor resiko : 3. Risk control 2. Pertahankan teknik isolasi
- Prosedur Infasif 3. Batasi pengunjung bila perlu
- Ketidakcukupan 4. Instruksikan pada pengunjung
pengetahuan untuk Kriteria Hasil : untuk mencuci tangan saat
menghindari paparan a. Klien bebas dari tanda berkunjung dan setelah berkunjung
patogen dan gejala infeksi meninggalkan pasien
- Trauma b. Menunjukkan 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk
- Kerusakan jaringan dan kemampuan untuk cuci tangan
peningkatan paparan mencegah timbulnya 6. Cuci tangan setiap sebelum dan
lingkungan infeksi sesudah tindakan keperawatan
- Ruptur membran c. Jumlah leukosit dalam 7. Gunakan baju, sarung tangan
amnion batas normal sebagai alat pelindung
- Agen farmasi d. Menunjukkan perilaku 8. Pertahankan lingkungan aseptik
(imunosupresan) hidup sehat selama pemasangan alat
- Malnutrisi 9. Ganti letak IV perifer dan line
- Peningkatan paparan central dan dressing sesuai dengan
lingkungan patogen petunjuk umum
- Imonusupresi 10. Gunakan kateter intermiten untuk
- Ketidakadekuatan imum menurunkan infeksi kandung
buatan kencing
- Tidak adekuat 11. Tingktkan intake nutrisi
pertahanan sekunder 12. Berikan terapi antibiotik bila
(penurunan Hb, perlu
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi) Infection Protection (proteksi
- Tidak adekuat terhadap infeksi)
pertahanan tubuh primer 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
(kulit tidak utuh, trauma sistemik dan lokal
jaringan, penurunan 2. Monitor hitung granulosit, WBC
kerja silia, cairan tubuh 3. Monitor kerentanan terhadap
statis, perubahan sekresi infeksi
pH, perubahan 4. Batasi pengunjung
peristaltik) 5. Saring pengunjung terhadap
- Penyakit kronik penyakit menular
6. Partahankan teknik aspesis pada
pasien yang beresiko
7. Pertahankan teknik isolasi k/p
8. Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
9. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
10. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
11. Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
12. Dorong masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
15. Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
16. Ajarkan cara menghindari infeksi
17. Laporkan kecurigaan infeksi
18. Laporkan kultur positif
4 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : NIC :
kurang dari kebutuhan 1. Nutritional Status : food Nutrition Management
tubuh and Fluid Intake 1. Kaji adanya alergi makanan
2. Nutritional Status : 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Definisi : Intake nutrisi nutrient Intake menentukan jumlah kalori dan
tidak cukup untuk nutrisi yang dibutuhkan pasien.
keperluan metabolisme Kriteria Hasil : 3. Anjurkan pasien untuk
tubuh. a. Adanya peningkatan meningkatkan intake Fe
Batasan karakteristik : berat badan sesuai 4. Anjurkan pasien untuk
- Berat badan 20 % atau dengan tujuan meningkatkan protein dan vitamin C
lebih di bawah ideal b. Berat badan ideal sesuai 5. Berikan substansi gula
- Dilaporkan adanya dengan tinggi badan 6. Yakinkan diet yang dimakan
intake makanan yang c. Mampumengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
kurang dari RDA kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
(Recomended Daily d. Tidak ada tanda tanda 7. Berikan makanan yang terpilih
Allowance) malnutrisi ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
- Membran mukosa dan e. Menunjukkan gizi)
konjungtiva pucat peningkatan fungsi 8. Ajarkan pasien bagaimana membuat
- Kelemahan otot yang pengecapan dari catatan makanan harian.
digunakan untuk menelan 9. Monitor jumlah nutrisi dan
menelan/mengunyah f. Tidak terjadi penurunan kandungan kalori
- Luka, inflamasi pada berat badan yang berarti 10. Berikan informasi tentang
rongga mulut kebutuhan nutrisi
- Mudah merasa kenyang, 11. Kaji kemampuan pasien untuk
sesaat setelah mendapatkan nutrisi yang
mengunyah makanan dibutuhkan
- Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan Nutrition Monitoring
makanan 1. BB pasien dalam batas normal
- Dilaporkan adanya 2. Monitor adanya penurunan berat
perubahan sensasi rasa badan
- Perasaan 3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
ketidakmampuan untuk yang biasa dilakukan
mengunyah makanan 4. Monitor interaksi anak atau orangtua
- Miskonsepsi selama makan
- Kehilangan BB dengan 5. Monitor lingkungan selama makan
makanan cukup 6. Jadwalkan pengobatan dan tindakan
- Keengganan untuk tidak selama jam makan
makan 7. Monitor kulit kering dan perubahan
- Kram pada abdomen pigmentasi
- Tonus otot jelek 8. Monitor turgor kulit
- Nyeri abdominal dengan 9. Monitor kekeringan, rambut kusam,
atau tanpa patologi dan mudah patah
- Kurang berminat 10. Monitor mual dan muntah
terhadap makanan 11. Monitor kadar albumin, total
- Pembuluh darah kapiler protein, Hb, dan kadar Ht
mulai rapuh 12. Monitor makanan kesukaan
- Diare dan atau 13. Monitor pertumbuhan dan
steatorrhea perkembangan
- Kehilangan rambut yang 14. Monitor pucat, kemerahan, dan
cukup banyak (rontok) kekeringan jaringan konjungtiva
- Suara usus hiperaktif 15. Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Kurangnya informasi, 16. Catat adanya edema, hiperemik,
misinformasi hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
Faktor-faktor yang 17. Catat jika lidah berwarna magenta,
berhubungan : scarlet
- Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat
gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau
ekonomi.
5 Kurang pengetahuan NOC : NIC :
1. Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
Definisi : process 1. Berikan penilaian tentang tingkat
Tidak adanya atau 2. Kowledge : health pengetahuan pasien tentang proses
kurangnya informasi Behavior penyakit yang spesifik
kognitif sehubungan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dengan topic spesifik. Kriteria Hasil : dan bagaimana hal ini berhubungan
Batasan karakteristik : a. Pasien dan keluarga dengan anatomi dan fisiologi,
- memverbalisasikan menyatakan pemahaman dengan cara yang tepat.
adanya masalah, tentang penyakit, 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
ketidakakuratan kondisi, prognosis dan biasa muncul pada penyakit, dengan
mengikuti instruksi, program pengobatan cara yang tepat
perilaku tidak sesuai. b. Pasien dan keluarga 4. Gambarkan proses penyakit, dengan
mampu melaksanakan cara yang tepat
Faktor yang berhubungan : prosedur yang dijelaskan 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
- keterbatasan kognitif, secara benar dengna cara yang tepat
interpretasi terhadap c. Pasien dan keluarga 6. Sediakan informasi pada pasien
informasi yang salah, mampu menjelaskan tentang kondisi, dengan cara yang
kurangnya keinginan kembali apa yang tepat
untuk mencari dijelaskan perawat/tim 7. Hindari jaminan yang kosong
informasi, tidak kesehatan lainnya. 8. Sediakan bagi keluarga atau SO
mengetahui sumber- informasi tentang kemajuan pasien
sumber informasi. dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi
di komunitas lokal, dengan cara
yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA