Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI


TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS KALIBAWANG
KABUPATEN WONOSOBO 2013

Disusun oleh :
Miftah Rahmi Asneli
NIM : P.174.24.513.015
Latar Belakang Masalah

ASI merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan


terbaik bagi bayi guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal sehingga pemberian ASI perlu
diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan. Pemberian
ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga
merupakan isu global. ASI mengandung zat protektif
(pelindung) dan tidak menimbulkan alergi. Penyakit
pernafasan, sepsis, meningitis, juvenile DM lebih sering
terjadi pada bayi yang tidak diberi ASI.

Tingkat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah.


Kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan
gencarnya promosi susu formula membuat banyak ibu
gagal menyusui bayinya secara eksklusif, sehingga
diperlukan bantuan moril dari suami dan keluarga agar ibu-
ibu dapat lebih berhasil dalam menyusui.
Hasil cakupan ASI eksklusif

80.00%
70.00%
60.00% A. Propinsi Jawa Tengah
B. Kabupaten Wonosobo
50.00% C. Puskesmas Kalibawang
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
A B C
Studi Pendahuluan di Puskesmas Kalibawang

8
7
A. Memberikan ASI eksklusif
6 B. Tidak memberikan ASI
eksklusif
5 C. Mengetahui tentang ASI
eksklusif
4 D. Mendapat dukungan suami &
3 keluarga

2
1
0
A B C D
Tujuan Penelitian

Umum Khusus
Memperoleh
Mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu
informasi
tentang ASI Eksklusif di Puskesmas
hubungan tingkat
Kalibawang tahun 2013
pengetahuan ibu Mendiskripsikan dukungan suami pada ibu
dan dukungan menyusui di Puskesmas Kalibawang tahun
suami tentang ASI 2013
eksklusif dengan Mendiskripsikan perilaku pemberian ASI
perilaku Eksklusif di Puskesmas Kalibawang tahun
pemberian ASI 2013
eksklusif pada ibu
Menganalisa hubungan tingkat
menyusui di
pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
Puskesmas
dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di
Kalibawang tahun
Puskesmas Kalibawang tahun 2013
2013
Menganalisa hubungan dukungan suami
dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas Kalibawang tahun 2013
TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Perilaku
b. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
perilaku
Perilaku
c. Domain Perilaku

d. Determinan Perilaku

a. Pengertian
b. Manfaat dan keunggulan
Pemberian ASI
Tinjauan
ASI
Teori c. Komposisi ASI
eksklusif
d. Tujuh langkah
keberhasilan ASI
Perilaku
a. Pengertian
Pemberian
ASI b. Faktor-faktor yang
eksklusif mempengaruhi
Kerangka
konsep
Dampak pemberian
ASI eksklusif :
1. Nutrisi tumbuh
Faktor Predisposisi :
kembang bayi
Tingkat
tercukupi
Pengetahuan
2. Meningkatkan
Sikap
daya tahan
Budaya
tubuh
Nilai
3. Meningkatkan
Pendidikan
kecerdasan
Sosial Ekonomi
4. Meningkatkan
Faktor Pendukung : Perilaku Jalinan Kasih
Ketersediaan sumber Pemberian ASI sayang
daya kesehatan eksklusif
Dampak tidak diberi
Keterjangkauan ASI eksklusif :
sumber daya 1. Bayi tidak
kesehatan mendapat
Faktor Penguat : asupan nutrisi
yang optimal
Dukungan Suami bagi tumbuh
Sikap tenaga kesehatan kembang
2. Rentan
terhadap
penyakit dan
infeksi
METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian
Variabel Bebas : Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan
dukungan suami

Variabel terikat : Perilaku pemberian ASI eksklusif

Hipotesis

Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami


tentang ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif
pada ibu menyusui di Puskesmas Kalibawang Tahun 2013

Kerangka Konsep

1. Tingkat pengetahuan
ibu Perilaku pemberian
2. Dukungan Suami ASI eksklusif
Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian menggunakan metode survey korelasional

2. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional

3. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan


membagikan kuesioner pada ibu menyusui untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami. Pemberian ASI
eksklusif menggunakan kohort bayi. Sumber data dalam
penelitian ini berupa data primer dan sekunder.

4. Populasi : seluruh ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 7-


12 bulan di wilayah Puskesmas Kalibawang yang berjumlah 160.

5. Jumlah sampel adalah 114, dengan tehnik sampling : Cluster


Sampling
Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala
Pengukuran

Tingkat pengetahuan adalah


1. Baik 76 100 %
kemampuan ibu untuk menjawab
pertanyaan dengan benar
mengenai ASI eksklusif meliputi
pengertian, manfaat, komposisi dan Cukup 56 75 %
keunggulan ASI eksklusif. Skala
data : ordinal.
Kurang < 56 %
Dukungan suami adalah semua
2. bentuk perhatian suami yang Data normal :
diterima istri yang sedang Mendukung mean
menyusui untuk melakukan Data tdk normal
pemberian ASI eksklusif : median
menyangkut dukungan emosional, Data normal :
informasi, instrumental dan Tidak
mendukung < mean
penghargaan. Skala data : nominal Data tdk normal
Perilaku pemberian ASI eksklusif : < median
3. adalah ibu hanya memberikan ASI
ya
pada bayi sampai umur 6 bulan
tanpa makanan ataupun minuman
lain kecuali vitamin/obat . Skala tidak
data : nominal
Tehnik pengolahan dan analisis data

Editing memeriksa data


Scoring memberi skor jawaban
kuesioner
Coding mengelompokkan

Entry memasukkan data

Tabulating penyusunan tabel distribusi

Analisis data univariat


Analisis data bivariat : Koefisien
Kontingensi
Hasil Penelitian

Kategori Jumlah Persentase (%)


Baik 64 56,1
Tingkat Cukup 35 30,9
Pengetahuan
Kurang 15 13,2
Jumlah 114 100,0

Kategori Jumlah Persentase (%)


Mendukung 60 52,6
Dukungan Suami Tidak 54 47,4
Mendukung
Jumlah 114 100,0

Kategori Jumlah Persentase (%)


Memberikan ASI 66 57,9
Pemberian ASI eksklusif
Eksklusif Tidak memberikan 48 42,1
ASI eksklusif
Jumlah 114 100,0
Hasil Analisis
Hasil Uji Chi-Square dan Nilai Koefisien Kontingensi
Tingkat Pengetahuan Ibu dengan perilaku
pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif


memberika Tdk
p C
n memberikan
N % N %
47 73,4 17 26,6
Pengetahuan Baik 12 34,3 23 65,7
Pengetahuan Cukup 7 46,7 8 53,3 0,001 0,342
Pengetahuan Kurang

66 57,9 48 42,1

nilai significancy 0,001(p<0,05) menunjukan bahwa terdapat


korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Hal ini
berarti bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
perilaku pemberian ASI eksklusif. Besar koefisien korelasi
adalah 0,342.
Hasil Analisis
Hasil Uji Chi-Square dan Nilai Koefisien Korelasi
Dukungan Suami dengan perilaku pemberian ASI
eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif


memberika tdk
p C
n memberikan
N % N %

Mendukung 50 83,3 10 16,7


16 29,6 38 70,4 0,000 0,477
Tidak Mendukung

66 57,9 48 42,1

nilai significancy 0,000(p<0,05) menunjukan bahwa terdapat


korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Hal ini
berarti bahwa ada hubungan dukungan suamidengan perilaku
pemberian ASI eksklusif. Besar koefisien korelasi adalah
0,477.
Pembahasan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI
eksklusif
Hasil penelitian yaitu sebanyak 64 responden (56,1 %) mempunyai
tingkat pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif. Dari 64
responden yang tingkat pengetahuannya baik, 47 responden
memberikan ASI eksklusif.

Pendidikan mempengaruhi dalam penerimaan informasi. Informasi


yang diberikan pada ibu menyusui mengenai ASI eksklusif dapat
mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan
pengetahuan ibu tentang ASI berpengaruh besar terhadap
pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak (Suradi, 2004)

Hubungan tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif


ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa
hipotesis diterima, yaitu hasil uji chi-square dengan nilai p < 0,05
dan nilai C 0,342. Dengan demikian terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Kalibawang tahun 2013
Pembahasan
Hubungan dukungan Suami dengan Perilaku Pemberian ASI
eksklusif

Hasil penelitian yaitu sebanyak 60 responden (52,6 %) mendapat


dukungan suami untuk menyusui eksklusif. Dari 60 responden yang
mendapat dukungan suami, 50 responden memberikan ASI eksklusif.

Keberhasilan pemberian ASI pada bayi ditentukan oleh peran


keluarga, terutama ayah atau suami. Selama proses ini
berlangsung, peran ayah sama pentingnya dengan ibu. Peran ayah
yang paling utama adalah menciptakan suasana dan situasi yang
kondusif yang memungkinkan pemberian ASI berjalan dengan
lancar (Riksani, 2012)
Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif ini
dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa
hipotesis diterima, yaitu hasil uji chi-square dengan nilai p < 0,05
dan nilai C 0,477. Dengan demikian terdapat hubungan antara
dukungan suamidengan perilaku pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Kalibawang tahun 2013
Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di


Puskesmas Kalibawang sebagian besar dalam kategori
baik sebanyak 56,1%

2. Dukungan suami pada ibu menyusui di Puskesmas


Kalibawang mayoritas mendukung sebanyak 52,6%

3. Perilaku pemberian ASI eksklusif di Puskesmas


Kalibawang sebagian besar memberikan ASI eksklusif
sebanyak 57,9%
4. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
perilaku pemberian ASI eksklusif di Puskesmas
Kalibawang dengan nilai significancy 0,001 dan nilai C
0,342

5. Terdapat hubungan dukungan suami dengan perilaku


pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kalibawang
dengan nilai significancy 0,000 dan nilai C 0,477
Saran
1. Bagi masyarakat khususnya suami dan keluarga agar
menambah wawasan tentang ASI eksklusif sehingga
dapat memberikan dukungan pada ibu menyusui

2. Bagi dinas kesehatan kabupaten agar dijadikan


sebagai bahan acuan bagian perencanaan dalam
peningkatan cakupan ASI eksklusif
3. Bagi Puskesmas agar meningkatkan kegiatan
penyuluhan dan mendorong keluarga untuk
memberikan dukungan, baik melalui kader maupun
posyandu
4. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian
lebih lanjut dengan menggali informasi dari responden
melalui wawancara dan memperketat variabel
pengganggu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai