PENDAHULUAN
dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
perkembangan bayi yang optimal. Oleh sebab itu pemberian ASI perlu
bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik yang
dilakukan oleh Lucas (1996) & Riva (1998), membuktikan bahwa IQ bayi
yang diberi ASI lebih tinggi beberapa point daripada bayi yang diberi susu
anak yang diberi secara bermakna menunjukkan hasil pendidikan yang lebih
perkembangan dan kesehatan yang optimal karena mengandung zat gizi paling
1
2
alergi, dari berbagai penelitian ditemukan bahwa di Amerika Serikat 400 bayi
penyakit pernafasan terjadi 2-5x lebih banyak pada bayi dengan susu formula,
sepsis dan meningitis 4x lebih sering pada bayi dengan susu formula, penyakit
juvenile DM 25% disebabkan karena bayi tidak diberi ASI, serta serangan
alergi lebih dini pada bayi dengan susu formula (Maryunani, 2010).
kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut
kekeliruan yang fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang
diberi susu formula, namun pada masa pertumbuhan berikutnya bayi yang
tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk
2012).
ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai
bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan
vitamin. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat
3
ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
menurunkan angka kematian bayi dan balita menjadi 2/3 dalam kurun waktu
1990-2015. Penyebab utama kematian bayi dan balita adalah diare dan
pneumonia dan lebih dari 50% kematian balita didasari oleh kurang gizi.
Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai usia 2
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian
Ekonomi Nasional) tahun 2010, baru ada 33,6 % bayi umur 0-6 bulan yang
menyebutkan, hanya 15,3 persen bayi umur kurang dari 6 bulan yang
agar ibu-ibu dapat lebih berhasil dalam menyusui diperlukan bantuan moril
Pemberian ASI tidak lepas dari tatanan budaya. Para antropolog yang
terhadap ibu dalam masa kehamilan, saat persalinan dan pasca persalinan
(Perinasia, 2004). Dukungan dalam keluarga dan suami masih minim sehingga
ibu tidak semangat dalam memberikan ASI kepada bayinya dan tidak sedikit
kelompok ayah tidak mengerti ASI adalah 26,9% dan pada kelompok ayah
yang mengerti ASI adalah 98,1%. Dari semua dukungan bagi ibu menyusui,
dukungan sang ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu. Ayah dapat
menurun dibandingkan tahun 2011 (45,18%) dari target yang diharapkan 80%.
Maret tahun 2013 di Kabupaten Wonosobo tercatat jumlah bayi usia 6 bulan
920 bayi. Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 458
bayi, hal ini berarti hanya 49,78 % bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
memenuhi target pencapaian ASI eksklusif sebesar 80% yaitu dari jumlah
5
bayi umur 6 bulan sebesar 22 bayi hanya 9 bayi atau 40,01 % yang
tanggal 1-2 Oktober 2013 dengan 8 orang ibu, diperoleh hasil ada 5 orang ibu
Eksklusif, 5 orang ibu mengetahui tentang ASI Eksklusif dan 3 ibu mendapat
dukungan suami dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui
B. Rumusan Masalah
pengetahuan ibu dan dukungan suami tentang ASI eksklusif dengan perilaku
2013?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memperoleh informasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
2013.
D. Manfaat Penelitian
selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup variabel
Variabel dalam penelitian ini yaitu :
a. Variabel bebas : tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan
dukungan suami.
b. Variabel terikat : perilaku pemberian ASI eksklusif.
2. Ruang lingkup subyek
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang
Kabupaten Wonosobo.
3. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus 2013 sampai Bulan
Pebruari 2014.
4. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kalibawang, Kabupaten
Wonosobo.
8
F. Keaslian penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Populasi
No Peneliti dan Judul Metode Hasil Analisis
Sampel
Irianty (2009)
Hubungan antara tidak ada
Observasional
Tingkat hubungan tingkat
analitik,
Pendidikan Ibu pendidikan
pendekatan waktu Populasi
Menyusui dengan dengan Perilaku
1 cross sectional, 68, total
Perilaku pemberian ASI
dengan uji sampling
pemberian ASI eksklusif di BPS
statistik Kendall
eksklusif di BPS Estu Aji
tau
Estu Aji Sukoharjo
Sukoharjo
Deskriptif
Ezhar Anis K Ada hubungan
korelasi,
(2010) hubungan dukungan
pendekatan waktu
dukungan dengan Purposive dengan
2 cross sectional,
Pemberian ASI sampling Pemberian ASI
dengan uji
Eksklusif pada Eksklusif pada
statistik chi
bayi bayi
square
Miftah Rahmi
Ada hubungan
Asneli (2013)
tingkat
Hubungan tingkat
pengetahuan ibu
pengetahuan Ibu
Populasi dan dukungan
dan dukungan Survei
160, suami tentang
suami tentang Korelasional
jumlah ASI eksklusif
ASI Eksklusif pendekatan waktu
sampel dengan perilau
4 dengan Perilaku cross sectional
114 pemberian ASI
pemberian Asi dengan uji
dengan eksklusif pada
Eksklusif pada statistik Koefisien
Cluster ibu menyusui di
ibu menyusui di Kontingensi
sampling Puskesmas
Puskesmas
Kalibawang,
Kalibawang,
Kabupaten
Kabupaten
Wonosobo
Wonosobo
adalah terletak pada waktu, tempat, sampel, variabel penelitian, dan uji