Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CHILD ABUSE

DI SUSUN OLEH :

1. ARIFA DEWI FITRIYANI (


2. RATNA JUWITA SARI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII
KEPERAWATAN SEMARANG 2016/2017
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

NO. NAMA PARAF

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI IBU POST PARTUM

Pokok bahasan : Pendidikan Kesehatan Mengenai Child Abuse

Sub pokok bahasan : Child Abuse Pada Anak

Penyuluh : Arifa Dewi Fitriyani dan Ratna Juwita sari.

Hari / Tanggal : Selasa, 30 Oktober 2017

Waktu : 09.00 WIB - selesai

Tempat : Di Klinik anugrah Kecamatan Banyumanik.

Sasaran : Orangtua

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Orangtua mengetahui dan memahami apa yang dimaksude tentang child abuse
pada anak serta orangtua bisa menghindarinya.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan pengajaran di harapkan orangtua mampu :
1. Menguraikan kembali mengenai child abuse.
2. Menghindari child abuse.
3. Mencegah child abuse.
III. Media
1. Leaflet
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 5 mnt Mengucap salam dan Menjawab salam,

3
terimakasih atas kesediaan mendengarkan
orangtua. dengan seksama.

Memperkenalkan
diri dan apresiasi.

2. Inti 25mnt Menyampaikan Mendengarkan dan


materi tentang memperhatikan.
pengertian child abuse,

Menjeaskan Tujuan
penkes child abuse

Menjelaskan contoh
perilaku child abuse.

Menjelaskan
macam-macam child abuse
serta dampak child abuse.

3. Diskusi 10 mnt Meminta peserta untuk Peserta


mengajukan pertanyaan mengajukan
jika belum jelas. pertanyaan.

4. Penutup 5 mnt Menyimpulkan hasil Peserta menjawab


penyuluhan. salam.

Memberi saran-
saran.

Memberi salam dan


meminta maaf bila ada
kesalahan.

Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
mengucapkan salam.

4
VI. Materi
CHILD ABUSE
1. Pengertian
Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan
sebagai segala perlakuan buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua,
wali, atau orang lain yang seharusnya memelihara, menjaga, dan merawat
mereka. Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua
atau orang yang merawat anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu
mental maupun fisik, perkembangan emosional, dan perkembangan anak
secara umum. Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and
Wolfare memberikan definisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental,
kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang
dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan anak terancam.
2. Tujuan
Untuk menghindari perilaku child abuse pada anak.
Untuk mencegah terjadinya kasus child abuse.
Untuk menumbuhkan anak yang baik tanpa child abuse.

3. Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak


adalah melalui:
a. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang
ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat.
Prevensi primer-tujuan: promosi orangtua dan keluarga sejahtera
Individu :
Pendidikan kehidupan keluarga di sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat
Pendidikan pada anak tentang cara penyelesaian konflik
Pendidikan seksual pada remaja yang beresiko
Pendidikan perawatan bayi bagi remaja yang merawat bayi
Pelayanan referensi perawatan jiwa
Pelatihan bagi tenaga profesional untuk deteksi dini perilaku kekerasan
Keluarga :
Kelas persiapan menjadi orangtua di RS, sekolah, institusi di masyarakat

5
Memfasilitasi jalinan kasih social pada orangtua baru
Rujuk orangtua baru pada perawat Puskesmas untuk tindak lanjut (follow
up)
Pelayanan social untuk keluarga
Komunitas :
Pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam keluarga
Mengurangi media yang berisi kekerasan
Mengembangkan pelayanan dukungan masyarakat, seperti: pelayanan krisis,
tempat penampungan anak/keluarga/usia lanjut/wanita yang dianiaya
Kontrol pemegang senjata api dan tajam
Prevensi sekunder-tujuan: diagnosa dan tindakan bagi keluarga yang stress
Individu :
Pengkajian yang lengkap pada tiap kejadian kekerasan pada keluarga pada
tiap pelayanan kesehatan
Rencana penyelamatan diri bagi korban secara education
Pengetahuan tentang hukum untuk meminta bantuan dan perlindungan
Tempat perawatan atau Foster home untuk korban
Keluarga :
Pelayanan masyarakat untuk individu dan keluarga
Rujuk pada kelompok pendukung di masyarakat (self-help-group).
Misalnya: kelompok pemerhati keluarga sejahtera
Rujuk pada lembaga/institusi di masyarakat yang memberikan
pelayanan pada korban
Komunitas :
Semua profesi kesehatan terampil memberikan pelayanan pada korban
dengan standar prosedur dalam menolong korban
Unit gawat darurat dan unit pelayanan 24 jam memberi respon,
melaporkan, pelayanan kasus, koordinasi dengan penegak hukum/dinas
sosial untuk pelayanan segera
Tim pemeriksa mayat akibat kecelakaan/cedera khususnya bayi dan anak
Peran serta pemerintah: polisi, pengadilan, dan pemerintah setempat
Pendekatan epidemiologi untuk evaluasi
Kontrol pemegang senjata api dan tajam

6
Prevensi tertier-tujuan: redukasi dan rehabilitasi keluarga dengan kekerasan
Individu :
Strategi pemulihan kekuatan dan percaya diri bagi korban
Konseling profesional pada individu
Keluarga :
Redukasi orangtua dalam pola asuh anak
Konseling profesional bagi keluarga
Self-help-group (kelompok peduli)
Komunitas :
Foster home, tempat perlindungan
Peran serta pemerintah
follow up pada kasus penganiayaan dan kekerasan
Kontrol pemegang senjata api dan tajam
b. Pendidikan
Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang
sangat pribadi, yaitu penis, vagina, anus, dan bagian lain dalam pelajaran biologi.
Perlu ditekankan bahwa bagian tersebut sifatnya sangat pribadi dan harus dijaga agar
tidak diganggu orang lain. Sekolah juga perlu meningkatkan keamanan anak di
sekolah. Sikap atau cara mendidik anak juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi
aniaya emosional. Guru juga dapat membantu mendeteksi tanda-tanda aniaya fisik
dan pengabaian perawatan pada anak.
c. Penegak hukum dan keamanan
Hendaknya UU no. 4 thn 1979, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secara
konsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan
kekerasan. Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa anak berhak atas perlindungan
terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
d. Media massa
Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleha artikel-
artikel pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada anak baik jangka
pendek maupun jangka panjang diberitakan agar program pencegahan lebih
ditekankan.

7
VII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian nutrisi ibu post partum.
2. Jelaskan manfaat nutrisi ibu post partum.
3. Jelaskan menu makanan yang seimbang.
4. Berikan contoh menu makanan post partum per hari.
5. Jelaskan penambahan frekuensi makan/ makanan selingan.

Anda mungkin juga menyukai