“ MANAJEMEN NYERI”
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH
NPM : 2020207209148
S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Kanker rahim merupakan kejadian yang paling sering ditemukan terutama di Negara
tiap tahunnya pada negara berkembang, seperti Indonesia. Pasien kanker rahim
mengalami nyeri akibat dari kemoterapi, tindakan medis, ataupun dikarenakan oleh
proses metastasis kanker. Nyeri yang dirasakan biasanya terasa seperti : denyutan,
akan semakin terasa apabila pasien mempunyai aktifitas berat atau stress.
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan
menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Pengkajian dan pemahaman yang menyeluruh tentang nyeri sangat penting bagi
pemberi perawatan kesehatan dalam penanganan nyeri yang efektif karena nyeri tidak
bisa diobservasi secara langsung, pengukuran nyeri hanya berdasar pada laporan
pasien akan adanya nyeri beserta kondisi fisiologis yang menyertainya (Potter &
Perry, 2005).
farmakologi dan non farmakologi (Smeltzer & Bare, 2012). Terapi non farmakologi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Teknik Farmakologi.
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
2. Media
-Leflet
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
5 menit Pembukaan :
mengucap salam.
penyuluhan
akan disampaikan.
12 menit Pelaksanaan :
5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab
2. Memberikan reinforcement
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
2. Evaluasi Proses :
3. Evaluasi Hasil :
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Nyeri
tubuh yang diungkapkan secara subjektif oleh individu yang mengalaminya. Nyeri
dianggap nyata meskipun tidak ada penyebab fisik atau sumber yang dapat
diidentifikasi. Meskipun ada sensasi nyeri yang dihubungkan dengan status mental
atau status psikologis, pasien secara nyata merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal
dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial
2012).
B. Manajemen Nyeri
Tujuan dari penatalaksanaan nyeri adalah menurunkan nyeri sampai tingkat yang dapat
kebutuhan dan tujuan pasien secara individu. Semua intervensi akan sangat berhasil bila
dilakukan sebelum nyeri menjadi parah dan jika diterapkan secara simultan.
1. Teknik Farmakologi
efektif untuk menghilangkan nyeri. Beberapa terapi non farmakologi yang dapat
a. Stimulasi Kulit
Stimulasi kulit bertujuan menstimulasi serabut-serabut yang menstransmisikan
sensasi tidak nyeri, memblok atau menurunkan transmisi impuls nyeri. Cara ini
dapat membuat pasien lebih nyaman karena membuat relaksasi otot. Masase
adalah stimulasi kulit secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu.
b. Distraksi
Distraksi adalah pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang
Contoh distraksi :
1) Menonton tv.
c. Teknik Relaksasi
yang menunjang nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas
stress.
6) Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri.
6) Setelah Anda merasa rileks, dianjurkan untuk bernapas secara perlahan. Bila
7) Teknik relaksasi perlu dilakukan beberapa kali agar mencapai hasil optimal.
2) Keluarkan perlahan-lahan.
3) Nafas beberapa kali dengan irama normal.
d. Hipnosis 5 Jari
Hipnosis efektif dalam meredakan nyeri dan menurunkan jumlah analgesik yang
dibutuhan pada nyeri akut dan kronis, mekanisme kerja hipnosis tampak
mempengaruhi pikiran atau sugesti seseorang, sehingga orang tersebut tidak akan
fokus pada keadaan yang sedang dialami. Dalam prosedurnya, Terapi ini
menggunakan jari tangan dan imajinasi, serta orang yang membimbing (jika
serabut saraf aferon non noniseptor sebagai counter stimulasi dari rasa nyeri
modulasi akibat stimulasi relaksasi genggam jari yang terlebih dahulu dan lebih
Pertama atur posisi senyaman mungkin, tutup mata, lalu tarik nafas dalam dan
bayangkan ketika sedang bahagia, sekarang sentuh jari tengah dengan jempol,
bayangkan ketika sedang bersama orang yang dicintai, sekarang sentuh jari manis
dengan jempol, bayangkan ketika sedang dipuji seseorang, sekarang sentuh jari
kelingking dengan jempol, bayangkan ketika sedang berada pada tempat yang
paling indah, yang pernah dikunjungi, lalu tarik nafas dalam, kemudian keluarkan
Dzikir melibatkan antara rasa dan otak secara bersamaan maka akan mempunyai
efek yang sangat luar biasa. Manfaatnya menarik energi positif yang bertebaran di
udara agar energi tersebut bisa masuk tersirkulasi ke seluruh bagian tubuh pelaku
akan makna kalimat – kalimat dzikir yang diucapkan secara tulus dan sungguh –
Allah. Dengan kekuatan zikir ini, diharapkan tidak hanya tercipta sensasi akan
ketenangan dan ketentraman hati, tapi juga kepasrahan dan keikhlasan dalam diri
pasien kanker. Pada pasien yang mengalami nyeri, dapat membantu menurunkan
nyeri.
C. Daftar Pustaka
D.
1.
2.
1. http://rspmanguharjo.jatimprov.go.id, Cara Mengatasi Nyeri Tanpa Obat, diakses
Februari 2021.
3. Potter, P.,A & Perry, A., G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
4. Indrarini Puspasari & Artiawati, 2016. Terapi Dzikir Pada Pasien Kanker Stadium