Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN 1

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :

Lucia Aranita Meliza

2020207209242

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

SP.1 KLIEN PERTEMUAN I

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

DS :

- Klien mengatakan perasaan terancam, marah dan dendam.


- Klien mengatakan dada berdebar-debar, rasa tercekik, dan bingung.
- Klien mengatakan perasaan jengkel dan kecewa.
- Klien mengatakan perasaan tidak berguna.
- Klien mengatakan mendegar suara-suara yang menyuruh melukai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan sekitar.
- Klien mengatakan semua orang ingin menyerang dirinya.

DO :

- Klien sulit diajak berkomunikasi, wajah tegang dan merah.


- Klien hanya berbicara seperlunya saja.
- Klien tertutup dengan Perawat.
- saat berkomunikasi mata pasien selalu menatap Perawat dengan tatapan tajam dan
ingin marah.
- Mata melotot.
- Tangan mengepal.
- Klien tampak mengatupkan rahang.

2. Diagnosa Keperawatan

     Resiko perilaku kekerasan.

3. Tujuan Keperawatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan jiwa, Klien mampu menahan amarah dengan cara
menarik nafas yang dalam.

4. Rencana Tindakan Keperawatan

- Mengidentifikasi PK : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, dan


respon.
- Mengidentifikasi tanda-tanda PK.
- Menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya.
- Menyebutkan akibat dari PK yang dilakukannya.
- Menyebutkan cara mencegah / mengendalikan PK nya.
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menahan amarah.
B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, masih ingat dengan nama saya ?”.

b. Evaluasi Validasi

“Bagaimana keadaan Bapak hari ini ? sebelumnya Bapak sering mendengar suara
bisikan yang menyuruh Bapak untuk melukai diri sendiri ? lalu, apakah Bapak kesal
dan tiba-tiba langsung marah? Disaat kapan Bapak ingin marah? Berapa hari sekali?”.

c. Kontrak

- Topik

Apakah Bapak tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut Bapak
sebaiknya kita mengobrol apa ya? Bagaimana kalau kita mengobrol tentang
alas an mengapa Bapak sering marah?

- Tujuan

Setelah Bapak cerita, nanti saya akan membantu Bapak menahan emosi Bapak
dengan cara Latihan nafas dalam.

- Waktu

Berapa lama kira-kira kita mengobrol? Bapak mau berapa menit? Bagaimana
kalau 15 menit, bisa?

- Tempat

Dimana kita duduk? Diluar? Dikursi itu atau dimana?

2. Fase kerja

Apa yang menyebabkan bapak sering marah-marah? Dan apakah perasaan itu masih
ada sampai sekarang? Apa yang bapak lakukan ketika sedang marah? Apakah bapak
disaat marah sering menyakiti diri sendiri? Apakah bapak pernah berfikir untuk
mengakhiri hidup? Atau menciderai diri sendiri? dan merencakan untuk bunuh diri?
apa yang bapak lukan jika hal itu muncul?apakah bapak punya kebesaran atau
kekuasaan tertentu saat di rumah? Dalam waktu sehari berapa kali bapak marah?
Apakah terus-menerus? Atau hanya sewaktu-waktu saja?apakah pada waktu sendiri
bapak sering tiba-tiba marah? Apa yang bapak rasakan pada saat mengalami hal itu?
Apakah dengan Bapak marah-marah keadaan bapak jadi lebih baik?maukah bapak
belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?
Ada beberapa cara Fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari kita belajar satu cara
dulu, begini Pak, kalau tanda marah itu sudah Bapak rasakan bapak berdiri lalu tarik
nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan dari mulut seperti
mengeluarkan kemarahan bapak. Ayo …!!! Silahkan bapak coba ya Pak, Bagus itu
bapak sudah bisa…. dan lakukan sebanyak tiga kali. Bagus sekali Bapak sudah dapat
melakukannya. Nah, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya.

3. Fase terminasi

- Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan Bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?

- Evaluasi Objektif

Dapatkah bapak memperagakan cara latihan tarik nafas dalam?

- Rencana Tindak Lanjut

Sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu
bapak tiba-tiba marah, bapak bisa lakukan cara tarik nafas dalam tadi ya pak?

- Konrak yang akan datang

1. Topik

Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara lain yaitu :
mencegah dan mengendalikan marah bapak dengan cara minum obat (jelaskan
6 benar: jenis,guna,dosis,frekuensi,cara,kontinuitas minum obat). Setuju ya
pak? Sampai ketemu besok.

2. Waktu

Kira-kira waktunya kapan ya pak?,bagaiamana kalau besok jam 10.00 wib,


bisa pak?bagimana kalau kita mengobrol 15 menit?.

3. Tempat

Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya pak? Apakah
masih disini atau cari tempat yang lain pak?.
Kalau begitu saya pamit dulu pak, Assalammualaikum.

Anda mungkin juga menyukai