Anda di halaman 1dari 13

KONTRAK BELAJAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Afiful Muntaha ( 1408036)


Nama Pembimbing : Ns. Boediarsih, S. Kep
Topik : Bronkhopnemonia
Sub Topik : Asuhan keperawatan pada anak dengan Bronkhopneumonia

Tujuan umum Tujuan khusus Sumber Pengajaran Strategi Pencapaian Target Kriteria Kriteria
pembelajaran penilaian Waktu
Setelah Setelah melaksanakan  Suriadi.(2001). Asuhan  Membaca  Browsing internet Nilai A Kontrak
menyelesaikan strategi pembelajaran Keperawatan pada Anak. buku dengan alamat : belajar ini
kontrak belajar selama 5 hari saya Jakarta : CV Sagung Seto referensi http://download-my- Bila saya akan dicapai
saya mampu mampu:  Staf Pengajar FKUI. Ilmu  Browsing ebook.blogspot.com/2009/ mampu dalam waktu
memberikan Kesehatan Anak, Buku 03/bronchopneumonia.html mencapai 5 hari.
asuhan a. Menyebutkan internet
Kuliah 3. Jakarta: tentang konsep 80%
keperawatan pengertian BRPN  Diskusi
Infomedika;2000 bronkhopnemonia. dengan
pada anak b. Menyebutkanpenye dengan
bab BRPN  Ngastiyah.( 2005 )  Membaca buku referensi, kriteria :
dengan Perawatan Anak Sakit.
expert
c. Menyebutkan tanda Suriadi, Yuliani. Asuhan
Bronkhopneum Jakarta: EGC  Studi kasus Tujuan
onia dan gejala BRPN Keperawatan Pada Anak,
( tinjauan khusus no.
d. Menjelaskanpatofisi  Staf Pengajar Ilmu 2001 Jakarta: Penerbit :
Kesehatan Anak FKUI. langsung ke 4 ditambah
ologi BRPN CV Sagung Seto;2001.
( 2002 ).Ilmu Kesehatan pasien ) dengan 5
e. Menjelaskan Tentang penatalaksanaan
penatalaksanaan Anak Vol. 3. Jakarta:  Diskusi bersihan jalan nafas tidak tujuan lain
medis Infomedika dengan efektif. tercapai
bronkhopneumonia  Betz & Sowden. Buku Saku keluarga  Membaca buku referensi,
f. Menyebutkan Keperawatan Pediatri. pasien Staf Pengajar FKUI. 2000.
pemeriksaan Edisi 3. Jakarta: EGC;2002. . Ilmu Kesehatan Anak
diagnostik pada  http://download-my- Tentang
anak dengan BRPN ebook.blogspot.com/2009/0 bronkhopnemonia. Nilai B
g. Memberi tindakan 3/bronchopneumonia.html
keperawatan pada  Membaca buku referensi,
kasus Betz & Sowden, 2002 . Bila saya
bronkhopneumonia Buku Saku Keperawatan mampu
Pediatri . Jakarta: EGC. mencapai
Tentang Postural 60%
drainage. dengan
 Membaca buku referensi, kriteri :
Ngastiyah. 2002 .
Perawatan Anak Sakit.
Tujuan
Jakarta: EGC; khusus no
1997Tentang 1. ditambah
bronkhopnemonia. dengan 3
tujuan lain
tercapai
ESSAY KONTRAK BELAJAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronchopneomonia adalah penyebaran daerah infeksi yang berbercak dengan
diameter sekitar 3 sampai 4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi. (Sylvia A.
Price & Lorraine M.W, 1995 : 710)
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam
bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. (Smeltzer &
Suzanne C, 2002 : 572)
Menurut Whaley & Wong, Bronchopneumonia adalah bronkiolus terminal
yang tersumbat oleh eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau
membentuk gabungan di dekat lobulus, disebut juga pneumonia lobaris.
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di
bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang
membentuk bercak-barcak konsolidasi di lobuli yang berdekatan. Penyakit ini sering
bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang
spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh.(Sudigdiodi dan Imam
Supardi, 1998)
Kesimpulannya bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh
agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. Tujuan:
Tujuan umum:
Dengan berakhirnya PBK di ruang Apel, diharapkan saya mampu:
 Dalam memahami tentang penyakit Bronchopneumonia
Tujuan khusus:
Dengan berakhirnya PBK di ruang Apel, diharapkan saya mampu:
 Melakukan prosedur kompres hangat saat anak demam
 Melakukan teknik fisioterapi dada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru (Betz C, 2002.
Pneumonia adalah peradangan alveoli atau pada parenchim paru yang terjadi pada anak
(Suriadi Yuliani, 2001).
Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh bermacam- macam
etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (IKA, 2001).
Jadi bronkopnemonia adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli
atau parenkim yang sering menyerang pada anak - anak
B. Etiologi
Pneumonia bisa dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain ataupun sebagai
penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini

Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia
sedang timbulnya setelah ada faktor- faktor prsesipitasi yang dapat menyebabkan
timbulnya.

1. Bakteri
Organisme gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus
pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis.
2. Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini disebabkan oleh
virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus yang
merupakan sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung.
4. Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada pasien
yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita AIDS.
C. Manifestasi klinis
1. Pneumonia bakteri
Gejala awal :

- Rinitis ringan
- Anoreksia
- Gelisah
Berlanjut sampai :

- Demam
- Malaise
- Nafas cepat dan dangkal ( 50 – 80 )
- Ekspirasi bebunyi
- Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
- Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
- Leukositosis
- Foto thorak pneumonia lobar
2. Pneumonia virus
Gejala awal :

- Batuk
- Rinitis
Berkembang sampai

- Demam ringan, batuk ringan, dan malaise sampai demam tinggi, batuk hebat dan
lesu
- Emfisema obstruktif
- Ronkhi basah
- Penurunan leukosit
3. Pneumonia mikoplasma
Gejala awal :

- Demam
- Mengigil
- Sakit kepala
- Anoreksia
- Mialgia
Berkembang menjadi :

- Rinitis
- Sakit tenggorokan
- Batuk kering berdarah
- Area konsolidasi pada pemeriksaan thorak
D. Patofisiologi
Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme patogen
yaitu virus dan stapilococcus aurens, H. Influenza dan streptococcus pneumoniae bakteri.

Terdapat infiltrat yang biasanya mengenai pada multipel lobus. Terjadinya destruksi sel
dengan menanggalkan debris celluler ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan
fungsi alveolar dan jalan nafas.

Pada anak kondisi ini dapat akut maupun kronik misal pad AIDS, Cystic Fibrosis,
aspirasi benda asing dan congenital yang dapat meningkatkan risiko pneumonia.

E. Pemeriksaan diagnostik
1. Foto polos : digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status pulmoner
2. Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang
berhubungan dengan oksigenasi
3. Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk menetapkan adanya
anemia, infeksi dan proses inflamasi
4. Pewarnaan gram: untuk seleksi awal anti mikroba
5. Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi
tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan
6. jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bakterial
7. Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan
beratnya penyakit dan membantu memperbaiki keadaan.
8. Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi
9. Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti
10. virus
F. Pathway

Jamur, virus, bakteri, protozoa

Masuk alveoli

Eksudat dan serous


Penumpukan cairan
masuk alveoli
dlm alveoli
melalui pembuluh
darah
Peningkatan
Gg pertukaran gas
suhu tubuh
SDM dan Lekosit
Gg PMN mengisi
fungsi alveoli
Keringat
otak berlebihan
Lekosit dan fibrin
mengalami konsolidasi
kejang Resti dalam paru
kekurangan
vol. cairan

Resti PMN Konsolidasi jaringan


injury meningkat paru

Sputum
Kompliance paru turun
mengental

Bersihan
Gangguan pola nafas
jalan nafas
G. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan supportive bila virus pneumonia
2. Bila kondisi berat harus dirawat
3. Berikan oksigen, fisiotherapi dada dan cairan intravena
4. Antibiotik sesuai dengan program
5. Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik
BAB III
RESUME

A. Hasil
B. Hasil Diskusi Dengan Expert
1. Expert I .
Dari diskusi dengan perawat anak ini, didapatkan pengertian bahwa
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam
bronchi dan meluas ke parenkim paru. Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh bermacam- macam penyebab seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing
Untuk mengatasi Bronchopneumonia secara medis dilakukan dengan cara
Pemeriksaan darah Pada kasus bronchopneumonia oleh bakteri akan terjadi
leukositosis (meningkatnya jumlah neutrofil). Pemeriksaan Sampel darah, sputum,
dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba dan bisa juga
dilakukan tindakan kolaborasi dengan teknik fisioterapi dada.
2. Keluarga
Ibu pasien mengemukakan bahwa anaknya sering batuk-batuk, sehingga lemes,
tak mau makan dan minum, badan panas, rewel. Dirumah telah berusaha diberi obat
batuk dari bidan tapi tidak bisa masuk karena sulit minum obat anaknya. Anak masih
mau menetek. Setelah di RS, anaknya baru bisa tenang karena telah diberi obat oleh
dokter.

C. Permasalahan
Dari pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta penanganan
Bronchopneumonia antara hasil studi referensi dengan pendapat ekspert maupun
keluarga, tidak terdapat perbedaan pada cara perawatan anak dengan
Bronchopneumonia antara hasil studi referensi dengan studi kasus, hanya perlu
penyuluhan kepada keluarga tentang apa penyebab dan bagaimana merawat anak
dengan Bronchopneumonia ketika sudah dirumah.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada penatalaksanaan pasien Bronchopneumonia secara umum telah sesuai dengan


hasil studi referensi dan hasil diskusi dengan expert. yang menunjukkan Bahan pemeriksaan
yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan untuk pemeriksaan
mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk mendeteksi agen infeksius.
Pemantauan tanda vital hanya dilakukan sebatas pengukuran. suhu ,nadi dan
pemeriksaan paru menurut Smeltzer & Bare, 2002, pemantauan tanda vital pada pasien
dengan Bronchopneumonia sebaiknya dilakukan 2 jam sekali meliputi pegukuran suhu,
penilaian nadi, penghitungan pernafasan dan pemeriksaan paru. Pemeriksaan laboratorium
melibuti sampel darah,sputum Dengan pemantauan tanda vital secara lengkap dan akurat,
tanda-tanda awal Bronchopneumonia dapat segera dideteksi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan masalah keperawatan
Bronchopneumonia, lakukan tindakan keperawatan yang diberikan tidak hanya
berfokus pada pemeriksaan laboratorium saja, melainkan perlu pula diperhatikan
monitoring terhadap jalur infus,dan tanda-tanda vital, juga perlu dilakukan
pemeriksaan paru dengarkan apakah bunyi ronkhi masih terdengar ada tidak atau
terdapat bunyi nafas tambahan, lakukan teknik fisioterapi dada Dengan demikian
adanya tanda-tanda Bronchopneumonia dapat segera diketahui dan ditangani lebih
awal.
B. Saran
1. Perlu diaktifkan kembali pengukuran vital signs sesuai protap yang telah ada, yaitu
meliputi suhu, nadi, pernafasan.
2. Perlu adanya kesepakatan diantara perawat jaga tentang pemnatauan tetesan dan
kepatenan jalur infus dan melibatkan keluarga dalam upaya pemantauan ini.
3. Perlu adanya kolaborasi dengan dokter lebih inten dengan cara melaporkan terus
menerus perkembangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

1. Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta, EGC.
2. Horne, Swearingen. (2002). Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam-Basa, Edisi 2.
Jakarta, EGC.
3. Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta, EGC.
4. Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Edisi 8, Vol. 2. Jakarta, EGC.
5. Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 2. Jakarta, CV Sagung Seto.
6. Staf Pengajar IKA FKUI. (1985). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 2. Jakarta,
FKUI.

Anda mungkin juga menyukai