Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Keperawatan Komplementer Dasar
Dosen pengampu :
Devita Anugrah A, S.Kep., Ns.,MKM
Disusun oleh kelompok : 7
1. Juana Dian Primayantie (202202027)
2. Kharisma Adiyatmaning Rizky (202202028)
3. Laura Reyneldis Eleonora A.C (202202029)
4. Muhlis Adi Setiawan (202202033)
MADIUN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul "Terapi Journaling”.
Dalam penulisan makalah ini kami selaku penyusun menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar – besarnya kepada pihak – pihak yang telah membantu dari segi dukungan baik
moral maupun spiritual terutama kepada yang terhormat lbu Devita Anugrah A, S.Kep.,
Ns.,MKM selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Komplementer Dasar.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu pada kesempatan ini pula, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan hasil pada kegiatan – kegiatan
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.
Kelompok 7
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi menulis atau yang disebut terapi Journaling merupakan salah satu bagian
dari terapi komplementer yaitu Mind-Body Therapy yang merupakan terapi yang
berfokus pada pikiran dan tubuh. Terapi ini menciptakan keseimbangan pikiran, emosi
dan pernafasan guna menimbulkan suatu penyembuhan. Terapi menulis sendiri banyak
memiliki manfaat salah satunya untuk memperbaiki kesehatan fisik dan psikologis
melalui pengungkapan pengalaman atau peristiwa yang tidak menyenangkan, stress
atau emosional melalui tulisan. Menurut Pennebeker (dalam Samsusdin, 2018)
menyatakn bahwa salah satu manfaat dari terapi menulis ini adalah merubah sikap dan
perilaku, meningkatkan kreatifitas, memori, motivasi, dan berbagai hubungan antara
kesehatan dan perilaku.
Terapi Menulis adalah suatu aktivitas menulis yang mencerminkan refleksi dan
ekspresi klien baik itu karena inisiatif sendiri atau sugesti dari seorang terapis atau
peneliti (Wright, dalam Susilowati 2011). Pusat dari terapi menulis lebih pada proses
selama menulis daripada hasil dari menulis itu sendiri sehingga penting bahwa menulis
adalah suatu aktivitas yang personal, bebas kritik, dan bebas dari aturan bahasa seperti
tata bahasa, sintaksis, dan bentuk (Bolton, dalam Susilowati 2011).
1
Terapi menulis terbukti efektif menurunkan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan psikologis. Hal ini dapat dibuktikan oleh Bapak B.J Habibie, setelah ditinggal
oleh istrinya beliau merasa depresi hingga akhirnya jatuh sakit. Saat itu dokter
menyarankan beberapa solusi dan beliau memilih terapi menulis sebagai
pengobatannya selain dari terapi medis, dari situ beliau merasa lebih baiik dan perasaan
gelisah atau depresinya menjadi berkurang. Selain itu terapi menulis juga dapat
menurunkan stress, meningkatkan sistem imun, menurunkan tekanan darah,
mempengaruhi mood, merasa lebih bahagia dan ampuh dalam mengurangi tanda tanda
depresi.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Jurnal dengan Foto
Orang yang memilih foto pribadi dan menghabiskan waktu di sesi menulis
memberikan tanggapan terhadap serangkain pertanyaan tentang foto-foto. Pertanyaan
dapat mencakup hal-hal seperti "Apa yang anda rasakan ketika anda melihat foto - foto
ini?" atau "Apa yang ingin anda sampaikan kepada orang-orang, tempat, atau benda-
benda yang ada dalam foto ini?"
c. Menulis Surat
Seseorang dalam terapi diminta untuk menulis surat kepada seseorang tentang
berbagai masalah yang dia alami. Orang dapat memilih untuk menulis kepada siapun,
termasuk orang yang mereka kenal, menulis untuk diri mereka sendiri, atau seseorang
yang telah merasa kehilangan. Sebagai contoh, seseorang mungkin menulis surat
kepada orang tua yang meninggal untuk memberitahu mereka apa yang sedang dia
alami.
4
2.3 Manfaat Terapi Journaling
Manfaat terapi menulis menurut Baikie dan Wilhiem yang dikutip oleh Zahro,
menulis pengalaman atau peristiwa traumatik, stres atau emosional dapat memperbaiki
kesehatan fisik dan psikologis. Selain itu, terapi menulis juga dapat digunakan sebagai
intervensi jangka pendek bagi orang orang dengan gejala stres, kecemasan dan depresi.
Dalam hal ini sepadan dengan yang dikatakan Fikri, dengan Expressive Writing
dapat dijadikan sebagai media untuk penyembuhan sekaligus peningkatan kesehatan
mental. Secara umum, manfaat diantaranya ialah :
1. Meningkatkan pemahaman bagi diri sendiri maupun orang lain.
2. Meningkatkan kreativitas, ekspresi dan harga diri.
3. Memperkuat kemampuan komunikasi dan interpersonal.
4. Mengekspresikan emosi yang berlebihan (katarsis) yang menurunkan ketegangan.
5. Meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi masalah dan beradaptasi.
Jadi dapat dijelaskan dari penelitian sebelumnya membuktikan bahwa menuliskan
pengalaman emosional mempunyai manfaat yang besar sebagai media terapeutik
dalam beberapa pemasalahan klinis.
Terapi menulis ini juga mampu untuk mengubah perilaku seseorang yang pada
awalnya negatif menjadi positif contoh seperti individu yang telah bangkit dari
kesedihan yang mendalamnya karena telah membuka diri ketika menuliskan segala
emosinya ke dalam sebuah penulisan sehingga individu tersebut lebih mampu untuk
melakukun perubahan diri menjadi lebihı baik sekaligus menjalani kehidupan yang lebih
positif.
5
Manfaat dari terapi menulis ini sangat banyak memberikan dampak yang positif
bagi psikis maupun fisik. Metode ini mampu untuk memberikan pengaruh yang baik
bagi kesejahteraan psikis seseorang sehingga mampu untuk mengurangi kecemasan,
perbaikan suasana hati, dan menurunkan ketegangan sehingga dalam jangka panjang
memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh dan mengurangi resiko terkena
penyakit dalam.
6
2.6 SOP Terapi Jornaling
Kertas HVS
Alat tulis (Bolpoint)
Bila diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan musik
ringan.
5. Lingkungan
Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar klien
mudah berkonsentrasi.
PELAKSANAAN
Tahap Recognition/Initial write
6. Instruksikan klien untuk duduk dengan tenang dan rileks
7. Instruksikan klien untuk memfokuskan pikiran dan
membayangkan apa saja hal yang muncul di fikirannya
8. Anjurkan klien untuk menuliskan kata-kata atau frasa apa
saja yang muncul dalam pikirannya
9. Bantu klien lebih rileks lagi (rilekskan pikiran dengan
latihan nafas dalam, gerakan sederhana, atau memutar
instrumen)
10. Beri waktu klien untuk merilekskankurang lebih selama 6
menit.
Tahap Juxtaposition/Feedback
14. Anjurkan klien membaca kembali tulisannya bila perlu
disempurnakan dan didiskusikan dengan orang terdekat.
7
15. Tanyakan perasaan klien setelah sesi menulis
Perhatian :
17. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan konsentrasi
yang penuh.
18. Selama terapi, usahakan tetap menulis sampai waktu yang
disediakan habis.
19. Lakukan prosedur ini minimal 3 sesi.
Terminasi Ucapkan salam
8
BAB III
PICO
3. Comparator (C) Hasil penelitian ini sejalan dengan Skager dan Kerst (1989)
bahwa pendekatan alternatif untuk mengukur self-esteem
individu adalah dengan memberikan metode untuk
menggambarkan diri secara keseluruhan yaitu melalui
expressive writing/journaling.
9
4. Outcome (O) Hasil uji hipotesis penelitian mengenai pengaruh journaling
/expressive writing dalam meningkatkan self-esteem pecandu
narkoba di program rehabilitasi BNN Baddoka dengan
menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan hasil nilai
signifikansi sebesar p = 0,026 (p < 0,05). Hal ini memiliki
pengaruh dan peningkatan dalam wawancara, sebanyak 50%
pasien pecandu narkoba yang mengerti dan mengenal dirinya
sendiri, 37,5% pasien pecandu narkoba yang mengakui adanya
penyesalan dan 87,5% pasien pecandu narkoba yang merasa
lega setelah menulis dalam empat hari.
10
2. Judul jurnal : EFEK MENULIS EKSPRESIF TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN
KANKER
NO. POLA ANALISA ANALISA JURNAL BERDASARKAN PICO
11
Menulis selama 4 sesi 20 menit dengan jarak selama 2 minggu
(yaitu 2 sesi per minggu dengan jarak 48 jam). Menulis
setidaknya 20 menit selama 4 hari berturut-turut (4 sesi) selama
seminggu. Menulis selama 15–30 menit atau sampai selesai satu
halaman tulisan 1 minggu sekali selama 3 minggu.
3. Comparator (C) Penelitian Sohl et al., (2017) mungkin responden menganggap
intervensi penulisan ekspresif kurang berguna (perasaan kurang
optimis) sehingga bisa mempengaruhi penilaian diri pasien
terhadap hasil penelitian. Selain itu, hasil pemeriksaan
manipulasi didasarkan pada persepsi partisipan sendiri terhadap
esai mereka, yang bersifat subyektif dan mungkin bias oleh
faktor-faktor seperti ekspektasi terhadap kemanjuran penelitian.
4. Outcome (O) Hasilnya setelah dilakukan intervensi kualitas hidup (QoL)pada
kelompok intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan
pada 2 minggu setelah intervensi dibandingkan dengan
kelompok kontrol perbedaan rata-rata = 7,56, p<0,05. intervensi
menulis ekspresif/journaling ini tampaknya layak untuk
digunakan terhadap pasien kanker, secara umum tidak ada
konsekuensi yang merugikan dan kemungkinan aman untuk
digunakan pada pasien kanker, selain itu ada beberapa hasil
positif terkait peningkatan terhadap kualitas hidup.
12
3. Judul Jurnal : PENGARUH PEMBERIAN JOURNALING DALAM MENURUNKAN
TINGKAT STRESS KLIEN DI BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA
Populasi:
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari klien yang sedang
menjalani rehabilitasi untuk kecanduan narkoba di Balai
Rehabilitasi BNN Baddoka.
13
4. Judul jurnal: PENGARUH EXPRESSIVE WRITING THERAPY TERHADAP
KECEMASAN IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS KECAMATAN KRAMAT JATI
Populasi :
2 responden dengan pendidikan terakhir SD, 5 responden
dengan Pendidikan terakhir SMP, 16 responden dengan
Pendidikan terakhir SMA, 2 responden dengan
Pendidikanterakhir D3, dan 5 orsng responden dengan
Pendidikan terakhir S1.
2. Intervention (I) Terapi ini dilakukan selama 2x dalam seminggu. Responden
diberikan kertas HVS dan diberikan waktu selama 30 menit
untuk mengisi kertas tersebut dengan kata kata yang mereka
rangkai sendiri sesuai denga napa yang sedang mereka rasakan.
Setelahnya akan dilihat melalui skor di kuesioner HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale), apakah ada penurunan tingkat
kecemasan pada ibu post partum. Kuesioner ini terdiri dari 14
pertanyaan dengan skor 0 = tidak ada gejala, 1 = gejala ringan,
2 = gejala sedang, 3 = gejala berat, 4 = gejala sangat berat.
Kuesioner ini berisi 14 pertanyaan dengan interpretasi nilai, jika
skor nilai kepada responden, responden berhak memutuskan
untuk bersedia atau tidak menjadi responden dalam penelitian
ini.
14
4. Outcome (O) Berdasarkan penelitian dengan 30 responden didapatkan bahwa
ratarata nilai kecemasan ibu post partum sebelum dilakukan
expressive writing therapy adalah 14,67 dan rata-rata nilai
kecemasan ibu post partum setelah dilakukan expressive
writing therapy adalah 10,97. Maka terdapat penurunan rata-
rata pada kecemasan ibu post partum sebelum dan sesudah
diberikan expressive writing therapy sebesar 3,70.
15
5. Judul jurnal : PENGARUH TERAPI EXPRESSIVE WRITING TERHADAP
PENURUNAN KECEMASAN SAAT UJIAN SEKOLAH (Studi Kuasi Eksperimen
Terhadap Siswa Kelas XI di SMA Negeri 59 Jakarta)
NO. POLA ANALISA ANALISA JURNAL BERDASARKAN PICO
16
112.12, dengan tiga siswa meningkat pada kategori tinggi, dan
lima siswa pada kategori sedang.
17
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi jurnal dikenal sebagai tulisan terapeutik dan kadang-kadang disebut
sebagai tulisan ekspresif, dapat menjadi sarana yang kuat dan sangat efektif untuk
meningkatkan kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik. Meskipun terapi jurnal
kadang-kadang digunakan dalam kombinasi dengan terapi bicara tradisional, ada
beberapa psikoterapis yang mengkhususkan diri dalam pendekatan terapeutik yang unik
ini. Banyak orang yang menemukan bahwa terapi jurnal juga sangat menguntungkan,
belum lagi terapi ini juga tidak memerlukan banyak biaya. Mereka mungkin telah
membaca atau mendengar hal itu, atau secara kebetulan menemukan efek terapeutiknya
ketika mereka mulai menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka.
3.2 Saran
Diharapkan untuk pembaca agar lebih memahami lagi mengenai terapi
komplementer journaling, serta bagi mahasiswa ilmu keperawatan dapat lebih
memahami berbagai jenis terapi komplementer lainnya yang bisa digunakan di dalam
pemberian tindakan keperawatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Putri Ayu Hanny Setiawati. 2019. Lembar Bimbingan KTI. Diakses pada 11 Oktober 2023.
Nurfitriani Fakhri, Nurul Ain, Larissa Insana Purnama, Sonia Azzuric Abshar. 2023. Pengaruh
Pemberian Terapi Journaling Dalam Menurunkan Tingkat Stress Klien di Balai Rehabilitasi
BNN Baddoka. Diakses pada 11 Oktober 2023.
Zulfa Rufaida, Sri Wardini Puji Lestari, Dyah Permata Sari. 2018. Teori Komplementer.
Diakses pada 11 Oktober 2023.
Nurul Utami Safaruddin, Sitti Murdiana, Ahmad Ridfah. 2020. EXPRESSIVE WRITING
MENINGKATKAN SELF-ESTEEM PECANDU NARKOBA DI PROGRAM
REHABILITASI BNN BADDOKA. Diakses pada 11 Oktober 2023.
Cecilia Indri Kurniasari, Meidiana Dwidiyanti, Sri Padmasari. 2019. TERAPI KEPERAWATAN
DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI SOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA:
LITERATUR REVIEW. Diakses pada 11 Oktober 2023.
19